METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
METODE MOVING AVERAGE DAN METODE WINTER DALAM PERAMALAN ABSTRACT

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

ANALISIS PERAMALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL ABSTRACT

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

PERBANDINGAN MODEL PEMULUSAN WINTER DENGAN ARM A(p, q) UNTUK PERAMALAN STOK BERAS BULOG PEKANBARU ABSTRACT

III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING

Peramalan Penjualan Avtur dengan Mempertimbangkan Special Event

SKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

PERAMALAN PENJUALAN AVTUR DENGAN MEMPERTIMBANGKAN SPECIAL EVENT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT - WINTER

Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api

ANALISIS DERET WAKTU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Peramalan merupakan suatu kegiatan memprediksi nilai dari suatu

PERENCANAAN PRODUKSI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

PENGGUNAAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN PERSEDIAAN BERAS PADA BULOG DIVRE ACEH

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

PENERAPAN METODE DESEASONALIZED PADA PERAMALAN BANYAK PENUMPANG KERETA API DI PULAU JAWA. Abstract

MENENTUKAN PENJUALAN PRODUK TERBAIK DI PERUSAHAAN X DENGAN METODE WINTER EKSPONENSIAL SMOOTHING DAN METODE EVENT BASED

Analisis Deret Waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Secara teoritis peramalan

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN LOGIKA FUZZY DALAM MEMPERKIRAKAN JUMLAH PRODUKSI TELUR TERHADAP PERMINTAAN PASAR

Seminar Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi dan Industri (SNTIKI) 7 ISSN : Pekanbaru, 11 November 2015

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

BAB I PENDAHULUAN. Dugaan atau perkiraan mengenai kejadian atau peristiwa pada waktu yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Membuat keputusan yang baik

PENENTUAN JUMLAH PERENCANAAN PERMINTAAN CAT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT AKURASI PERAMALAN BERDASARKAN PERAMALAN PERMINTAAN CAT PADA PT.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan

Dian Kristanti 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika, STKIP Bina Bangsa Meulaboh.

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER DARI HOLT DAN METODE BOX-JENKINS

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERBANDINGAN PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTERS DAN ARIMA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PRAKIRAAAN dan PERAMALAN PRODUKSI. Dalam Manajemen Operasional, mengapa perlu ada peramalan produksi?

PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Data Tingkat Hunian Hotel Rata-Rata di Propinsi DIY Tahun Tahun Bulan Wisman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

ANALISA PREDIKSI PENYEWAAN ALAT TRANSPORTASI MENGGUNAKAN METODE SINGLE EXPONENTIAL SMOOTHING (STUDI KASUS : PT SEDONA HOLIDAYS MEDAN)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

model Seasonal ARIMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk membuat prediksi tersebut disebut peramalan (Bowerman, 1993).

Peramalan Gabungan Rantai Markov dan Model Deret Waktu Pada Kasus Peramalan Kurs Nilai Mata Uang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

VI PERAMALAN PENJUALAN AYAM BROILER DAN PERAMALAN HARGA AYAM BROILER

BAB I PENDAHULUAN. barang dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Jenis

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN (SMOOTHING) EKSPONENSIAL DAN ARIMA (BOX-JENKINS) SEBAGAI METODE PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) SKRIPSI

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

PENERAPAN MODEL WINTER RUNTUN WAKTU FUZZY TERBOBOT UNTUK MERAMALKAN BANYAKNYA PENUMPANG DI BANDARA INTERNASIONAL JUANDA SURABAYA

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB 2 TINJAUAN TEORI. akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

Exponential Smoothing with Damped Trend Arum H. Primandari

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN KOMBINASI TREND DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA DATA JUMLAH PENUMPANG KERETA API (Studi Kasus: KA Argo Muria)

BAB II LANDASAN TEORI

PEMBANDINGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL GANDA DUA PARAMETER HOLT

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING ABSTRACT

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TUNGGAL DAN FUZZY TIME SERIES UNTUK MEMPREDIKSI INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

1. PENDAHULUAN 2. KAJIAN PUSTAKA

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU

PEMODELAN PERAMALAN PENJUALAN PAKAN UDANG PADA PT CENTRAL PROTEINA PRIMA, TBK DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL (EXPONENTIAL SMOOTHING) SKRIPSI

Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016

Prediksi Persediaan Ikan Teri Menggunakan Exponential Smoothing Berbasis Ordered Weighted Aggregation

BAB II TINJAUAN TEORITIS

JURNAL MATEMATIKA MANTIK Edisi: Oktober Vol. 02 No. 01 ISSN: E-ISSN:

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PERAMALAN TINGKAT KEMATIAN BALITA PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TAPANULI UTARA DENGAN MODEL ARIMA BOX-JENKINS SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang akan terjadi di masa yang akan datang menggunakan dan. mempertimbangkan data dari masa lampau. Ketepatan secara mutlak dalam

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR...

BAB IV METODE PERAMALAN

Transkripsi:

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN Arganata Manurung 1, Bustami 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya, Pekanbaru 28293 arganatamanurung813@yahoo.com ABSTRACT This paper studies the forecasting method namely method of Winter s exponential smoothing. This forecasting method is used to forecast the number of departure and arrival of domestic passengers at Sultan Syarif Kasim II Airport Pekanbaru in 2015 by considering the seasonal factor from time series data used. Then the evaluation of forecasting error is carried out by using the mean absolute percentage error (MAPE) to obtain good forecast results. Keywords: Time series, Winter s exponential smoothing, mean absolute percentage error ABSTRAK Artikel ini membahas metode peramalan yaitu metode pemulusan eksponensial Winter. Metode peramalan ini digunakan untuk meramal jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru di tahun 2015 dengan mempertimbangkan faktor musiman dari data runtun waktu yang digunakan. Kemudian dilakukan pengukuran kesalahan peramalan dengan menggunakan mean absolute percentage error terkecil untuk memperoleh hasil ramalan yang baik. Kata kunci: Runtun waktu, metode pemulusan eksponensial Winter, mean absolute percentage error 1. PENDAHULUAN Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat penting untuk memperlancar roda pembangunan, perekonomian serta kehidupan masyarakat di seluruh dunia termasuk di negara Indonesia. Pentingnya transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil Repository FMIPA 1

dan besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan dan udara guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia [1, h. 7]. Sekarang ini transportasi udara adalah salah satu moda transportasi yang diminati oleh banyak orang, karena waktu yang digunakan lebih cepat dibandingkan dengan transportasi lainnya. Jumlah penumpang pesawat terbang biasanya mengalami peningkatan pada bulan-bulan tertentu seperti libur sekolah, Tahun Baru, hari raya Idul Fitri dan Natal. Jumlah penumpang pesawat terbang yang tiap bulannya berbeda-beda tentu membuat perusahaan membuat perencanaan yang efektif dan efisien untuk memberikan dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pengguna jasa pesawat terbang. Untuk membuat perencanaan tersebut, diperlukan peramalan (forecasting). Peramalan tentang jumlah penumpang pesawat terbang menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan karena dengan mengetahui prediksi jumlah penumpang di masa yang akan datang perusahaan dapat mempersiapkan fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang, seperti menyiapkan penerbangan ekstra, ruang tunggu yang nyaman dan tempat parkir yang lebih luas. Peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan. Model peramalan jumlah penumpang telah banyak diteliti oleh beberapa peneliti. Yuniarti [8] menggunakan metode Arima Box-Jenkins untuk meramal jumlah penumpang yang berangkat melalui Bandar Udara Temindung Samarinda. Iqballah dan Winahju [5] meramal jumlah penumpang pesawat terbang di pintu kedatangan Bandar Udara Internasional Lombok dengan menggunakan metode Arima Box-Jenkins, Arimax dan regresi time series. Bermudez et al.[3] menggunakan metode Holt-Winter untuk meramal jumlah penumpang Bandar Udara. Padang et al.[6] meramal jumlah penumpang kereta api menggunakan metode pemulusan eksponensial Holt-Winters. Artikel ini membahas peramalan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru dengan menggunakan metode pemulusan eksponensial Winter (Winter s exponential smoothing). Untuk itu pada bagian dua menjelaskan teori dan metode peramalan runtun waktu. Pada bagian tiga menjelaskan inti permasalahan yaitu meramalkan jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik menggunakan metode pemulusan eksponensial Winter, sedangkan kesimpulan tentang pembahasan artikel ini terdapat pada bagian empat. 2. TEORI PERAMALAN RUNTUN WAKTU Runtun waktu adalah data yang direkam di dalam interval waktu yang sama di dalam jangka waktu yang relatif panjang [2, h. 1]. Metode runtun waktu adalah metode peramalan dengan menggunakan analisa pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel waktu. Langkah penting dalam memilih suatu metode yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data Repository FMIPA 2

runtun waktu. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu pola horizontal, trend, musiman dan siklis. Model Regresi Linier Sederhana Persamaan regresi linier sederhana merupakan model hubungan antara variabel tidak bebas y dan variabel bebas x, dengan bentuk umum persamaan regresi liniernya adalah [7, h. 315] y = β 0 + β 1 x + e, dengan β 0 adalah nilai rata-rata, β 1 adalah koefisien regresi yang menunjukkan besarnya perubahan unit akibat adanya perubahan tiap satu unit x dan e adalah nilai kesalahan (error). Nilai β 0 dan β 1 diperoleh dengan menggunakan persamaan berikut β 1 = ( n i=1 y i)( n i=1 x2 i ) ( n i=1 x i)( n i=1 x iy i ) n n i=1 x2 i ( n i=1 x, i) 2 β 0 = n n i=1 x iy i ( n i=1 x i)( n i=1 y i) n n i=1 x i 2 ( n i=1 x. i) 2 dengan x i adalah variabel bebas pada periode ke-i, y i adalah variabel tidak bebas pada periode ke-i dan n adalah banyaknya data. Metode Pemulusan Eksponensial Winter Metode ini digunakan ketika data runtun waktu mempunyai pola trend dan musiman. Metode ini didasarkan pada tiga persamaan pemulusan yaitu persamaan keseluruhan, pemulusan trend dan persamaan musiman. Metode ini terbagi menjadi dua bagian yaitu[4, h. 366] 1. Metode pemulusan eksponensial Winter dengan metode penambahan musiman (additive seasonal method) yang digunakan untuk variasi musiman yang bersifat konstan. Metode ini mempunyai persamaan pemulusan sebagai berikut: (a) Pemulusan Keseluruhan L t = α(x t 1 S t c ) + (1 α)(l t 1 + T t 1 ), (1) dengan L t adalah nilai pemulusan keseluruhan pada periode ke-t, α adalah konstanta pemulusan keseluruhan, x t 1 adalah data runtun waktu yang diobservasi pada periode ke-(t 1), L t 1 adalah nilai pemulusan keseluruhan pada periode ke-(t 1) dan T t 1 adalah nilai pemulusan trend pada periode ke-(t 1). (b) Pemulusan Trend T t = β(l t 1 L t ) + (1 β)t t 1, (2) Repository FMIPA 3

dengan T t adalah nilai pemulusan trend pada periode ke-t, β adalah konstanta pemulusan trend dan T t 1 adalah nilai pemulusan trend pada periode ke-(t 1). (c) Pemulusan Musiman S t = γ(x t L t ) + (1 α)s t c, (3) dengan S t adalah nilai pemulusan musiman pada periode ke-t, γ adalah konstanta pemulusan musiman, x t adalah data runtun waktu yang diobservasi pada periode ke-t dan S t c adalah nilai pemulusan musiman pada periode ke-(t c). Nilai ramalan untuk periode ke-(t + k) adalah F t+k = L t + kt t + S t+k c. (4) dengan F t+k adalah nilai ramalan pada peride ke-(t+k), k adalah periode dan S t+k c adalah nilai pemulusan musiman pada periode-(t + k c). 2. Metode pemulusan eksponensial Winter dengan metode perkalian musiman (multiplicative seasonal method) yang digunakan untuk variasi data musiman yang mengalami peningkatan atau penurunan (fluktuasi). Metode ini mempunyai persamaan pemulusan sebagai berikut: (a) Pemulusan Keseluruhan (b) Pemulusan Trend (c) Pemulusan Musiman L t = α x t S t c + (1 α)(l t 1 + T t 1 ), T t = β(l t L t 1 ) + (1 β)t t 1, S t = γ x t L t + (1 γ)s t c Nilai ramalan untuk periode ke-(t + k) adalah F t+k = L t + kt t + S t+k c. Dalam metode pemulusan eksponensial Winter, diperlukan nilai awal untuk pemulusan keseluruhan, trend dan musiman. Nilai awal untuk pemulusan keseluruhan diberikan persamaan L 0 = 1 c (x 1 + x 2 + + x c ) (5) Repository FMIPA 4

dengan L 0 adalah nilai awal pemulusan keseluruhan, c adalah panjang musiman dan x 1, x 2,, x c data runtun waktu. Nilai awal untuk pemulusan trend diberikan persamaan T 0 = 1 c (x c+1 x 1 c + (x c+2 x 2 c + + x c+k x k ) (6) c dengan T 0 adalah pemulusan keseluruhan, x 1, x 2,, x c+k data runtun waktu dan k = 1, 2,, c. Jika menggunakan metode Winter additive, maka nilai awal untuk pemulusan musiman diberikan persamaan S k = x k L 0 (7) dengan x k adalah data runtun waktu pada periode ke k dan S k adalah nilai awal pemulusan musiman pada periode ke-k. Sedangkan jika menggunakan metode Winter multiplicative, maka nilai awal untuk pemulusan musiman diberikan persamaan S k = x k L 0. Ketepatan Metode Peramalan Peramalan yang baik adalah peramalan yang menyertakan estimasi kesalahan. Kesalahan adalah nilai beda antara nilai data yang diamati dengan data hasil ramalan. Adapun alat ukur yang digunakan untuk menghitung kesalahan peramalan pada penelitian ini adalah MAPE. Sesuai dengan namanya maka MAPE mempunyai satuan ukuran dalam persen. Misalkan F menyatakan nilai peramalan, maka MAPE dari peramalan F diberikan pada persamaan (2) MAP E(F ) = 1 n n ( ) xt F t (100) (8) t=1 dengan n menyatakan banyak data peramalan, x t menyatakan data runtun waktu yang diobservasi pada waktu ke-t, F t adalah ramalan untuk waktu ke-t dan 100 menyatakan 100%. Nilai MAPE dari metode peramalan yang digunakan diharapkan sangat kecil, agar hasil peramalan yang didapat baik. x t 3. PERAMALAN RUNTUN WAKTU Data yang digunakan pada peramalan ini adalah data jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik di Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru tahun 2009 sampai 2014. Data ini menunjukkan adanya trend dan musiman. Repository FMIPA 5

Kedatangan Penumpang Domestik Untuk melihat pola trend jumlah kedatangan penumpang domestik, data di-plot seperti tampak pada Gambar 1. Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa trend data jumlah kedatangan penumpang domestik adalah trend linier yang positif. Gambar 1: Trend Jumlah Kedatangan Penumpang Domestik Untuk melihat pola data musiman dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2: Pola Musiman Jumlah Kedatangan Penumpang Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa jumlah kedatangan penumpang domestik mengalami kenaikan setiap bulan Desember. Hal ini disebabkan karena pada di bulan Desember merupakan hari Natal dan liburan akhir tahun. Dari Gambar 2 juga dapat dilihat pada bulan September tahun 2009 dan 2010, bulan Agustus tahun 2011, 2012 dan 2013 dan bulan Juli 2014, jumlah kedatangan penumpang domestik juga mengalami kenaikan yang disebabkan karena pada di bulan Repository FMIPA 6

tersebut merupakan hari Idul Fitri. Pada tahun 2014 bulan Februari dan Maret, jumlah kedatangan penumpang domestik mengalami penurunan. Hal ini disebabkan pada bulan tersebut kabut asap melanda Pekanbaru. Pada bulan September tahun 2012, jumlah kedatangan penumpang domestik mengalami kenaikan juga disebabkan oleh pada bulan tersebut Pekan Olahraga Nasional XVIII dilaksanakan di Provinsi Riau. Karena variasi data cenderung konstan, maka metode pemulusan eksponensial Winter yang akan digunakan adalah model additive. Hal yang terlebih dahulu dilakukan dalam metode ini adalah mengambil nilai awal. Nilai awal diperoleh dengan menggunakan persamaan (5), (6) dan (7). Kemudian dengan mengambil sebarang nilai parameter yaitu α = β = γ = 0, 1, diperoleh nilai ramalan, pemulusan keseluruhan, pemulusan trend dan pemulusan musiman dengan menggunakan persamaan (4), (1), (2) dan (3). Selanjutnya dengan menggunakan persamaan (8) diperoleh nilai MAPE = 9,34%. Untuk memperoleh hasil ramalan yang lebih baik dapat dilakukan dengan meminimumkan nilai MAPE. Nilai MAPE diminimumkan dengan menggunakan solver pada software Microsoft Excel. Dengan menggunakan solver pada software Microsoft Excel diperoleh nilai MAPE yang minimum adalah = 8,09% dengan konstanta pemulusan keseluruhan α = 0, 2, konstanta pemulusan trend β = 0 dan konstanta pemulusan musiman γ = 1. Untuk meramal jumlah kedatangan penumpang domestik pada periode ke-(t + k), digunakan persamaan berikut: F t+k = (L t + kt t )s t+k 12 dengan nilai pemulusan keseluruhan, pemulusan trend dan pemulusan musiman menggunakan persamaan berikut: x t L t = 0, 2 + (0, 8)(L t 1 + T t 1 ), S t 12 T t = T t 1, S t = x t L t. Hasil peramalan jumlah kedatangan penumpang domestik dengan metode pemulusan eksponensial Winter dapat Tabel 1. Tabel 1: Hasil Peramalan Jumlah Kedatangan Penumpang Domestik Bulan Jumlah Jan. 15 124769 F eb. 15 104766 Mar. 15 85259 Apr. 15 111409 Mei 15 129762 Mei 15 129762 Repository FMIPA 7

Bulan Jumlah Jun. 15 107499 Jul. 15 127108 Agust. 15 145543 Sept. 15 123666 Okt. 15 129823 Nov. 15 127712 Des. 15 140732 Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah kedatangan penumpang domestik mengalami kenaikan pada bulan Agustus dan Desember. Sedangkan pada bulan Maret dan April, jumlah kedatangan penumpang domestik mengalami penurunan. Keberangkatan Penumpang Domestik Pola trend jumlah keberangkatan penumpang domestik dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 memperlihatkan bahwa pola trend yang terjadi adalah trend Gambar 3: Trend Jumlah Keberangkatan Penumpang Domestik linier yang positif. Pola data musiman dapat dilihat pada Gambar 4. Dari Gambar 4 dapat dilihat bahwa jumlah keberangkatan penumpang domestik mengalami kenaikan pada hari besar keagamaan seperti hari Natal dan Idul Fitri. Sedangkan jumlah keberangkatan penumpang domestik mengalami penurunan pada bulan Februari dan Maret 2014 karena kabut asap yang terjadi di Pekanbaru. Dari Gambar 4 juga dapat dilihat bahwa variasi musiman dari data jumlah keberangkatan penumpang domestik cenderung konstan. Metode pemulusan eksponensial Winter yang digunakan adalah model additive Repository FMIPA 8

Gambar 4: Pola Musiman Jumlah Keberangkatan Penumpang karena variasi musiman data jumlah keberangkatan penumpang domestik cenderung konstan. Dengan menggunakan persamaan (5), (6) dan (7) diperoleh nilai awal. Selanjutnya dengan mengambil sebarang nilai parameter yaitu α = β = γ = 0, 1, diperoleh nilai ramalan, pemulusan keseluruhan, pemulusan trend dan pemulusan musiman dengan menggunakan persamaan (4), (1), (2) dan (3). Kemudian diperoleh nilai MAPE = 10,44% dengan menggunakan persamaan (8). Selanjutnya nilai MAPE diminimumkan untuk memperoleh hasil ramalan yang lebih baik dengan menggunakan solver pada software Microsoft Excel. Nilai MAPE yang minimum adalah = 8,84% dengan konstanta pemulusan keseluruhan α = 0, 18, konstanta pemulusan trend β = 0 dan konstanta pemulusan musiman γ = 0, 87. Untuk meramal jumlah keberangkatan penumpang domestik pada periode ke-(t + k), digunakan persamaan berikut: F t+k = (L t + kt t )S t+k 12 dengan nilai pemulusan keseluruhan, pemulusan trend dan pemulusan musiman menggunakan persamaan berikut: x t L t = 0, 18 + (0, 82)(L t 1 + T t 1 ), S t 12 T t = T t 1, S t = 0, 87(x t L t ) + (0, 13)S t c. Hasil peramalan jumlah keberangkatan penumpang domestik dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah keberangkatan penumpang domestik mengalami kenaikan pada bulan Agustus dan Desember. Sedangkan jumlah keberangkatan penumpang domestik mengalami penurunan pada bulan Maret dan April. Jadi sangat disarankan agar pada bulan-bulan yang jumah penumpang Repository FMIPA 9

Tabel 2: Hasil Peramalan Jumlah Keberangkatan Penumpang Domestik Bulan Jumlah Jan. 15 123723 F eb. 15 105352 Mar. 15 86014 Apr. 15 111029 Mei 15 129491 Jun. 15 117418 Jul. 15 120181 Agust. 15 158816 Sept. 15 125203 Okt. 15 127775 Nov. 15 124913 Des. 15 141981 mengalami kenaikan seperti bulan Agustus dan Desember, pimpinan Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru mempersiapkan fasilitas-fasilitas untuk mengantisipasi kenaikan penumpang, seperti menyiapkan penerbangan ekstra, ruang tunggu yang nyaman, dan tempat parkir yang lebih luas. 4. KESIMPULAN Metode pemulusan eksponensial Winter yang digunakan untuk meramal jumlah kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik adalah metode pemulusan eksponensial Winter dengan metode penambahan musiman (additive seasonal method). Metode ini digunakan karena variasi musiman kedatangan dan keberangkatan penumpang domestik cenderung konstan. Dengan menggunakan metode ini, diperoleh kesalahan peramalan jumlah kedatangan penumpang domestik adalah 8, 09% sedangkan kesalahan peramalan jumlah keberangkatan penumpang domestik adalah 8, 84%. DAFTAR PUSTAKA [1] Abdulkadir, M. 1998. Hukum Pengangkutan Niaga. Citra Aditya Bakti. Bandung. [2] Arga, W. 1985. Analisa Runtun Waktu Teori dan Aplikasi. BPFE. Yogyakarta. [3] Bermudez, J. D., J. V, Segura & E. Vercher. 2007. Holt-Winters Forecasting: An Alternative Formulation Applied to UK Air Passenger Data. Journal of Applied Statistics, 34(9): 1075-1090. Repository FMIPA 10

[4] Bowerman, B. L., R. T. O connell & A. B. Koehler. 2005. Forecasting, Time Series and Regression: An Applied Approach. Thomson Brook/Cole, Belmont. [5] Iqbalullah, J & W. S. Winahju. 2014. Peramalan Jumlah Penumpang Pesawat Terbang di Pintu Kedatangan Bandar Udara Internasional dengan Metode Arima Box-Jenkis, ARIMAX dan Regresi Time Series. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 3(1): 214-217. [6] Padang, E., G. Tarigan & U. Sinulingga. 2013. Peramalan Jumlah Penumpang Kereta Api Medan-Rantau Prapat dengan Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winters. Saintia Matematika, 1(2): 161-174. [7] Sudjana. 1989. Metode Statistika. Tarsito, Jakarta. [8] Yuniarti, D. 2012. Peramalan Jumlah Penumpang yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 dengan Metode Arima Box- Jenkins. Jurnal Eksponensial, 3(1): 1-12. Repository FMIPA 11