Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saham akan bereaksi negatif bila terjadi kemelut dalam negeri seperti kerusuhan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar tempat bertemunya pihak yang membutuhkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beraneka ragam berawal dari krisis moneter pada bulan Juli-Agustus Krisis

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Krisis yang terjadi di Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 berawal dari krisis

BAB 5 PENUTUP. Rasio-rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah CAR (Capital Adequacy

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini mungkin disebabkan karena tingginya kesadaran penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (shahib al-mal) juga memiliki tujuan investasi yang berbeda, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran yang sangat strategis sebagai intermediary institution dan

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana. Agar para investor mau menanamkan dananya maka

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. alternatif bagi perusahaan (Lubis, 2006). Dari sudut pandang ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 merupakan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. luas. Banyak orang yang menginvestasikan uang mereka dalam pasar modal, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Bank merupakan lembaga keuangan dengan kegiatan operasional

KEMAMPUAN RASIO CAMEL DALAM MEMPREDIKSI PENGHIMPUNAN DANA MASYARAKAT : INFLASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sahamnya oleh BEI yaitu, industri real estate and property. Investasi

PENDAHULUAN. memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi (Halling dan Hayden, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

I. PENDAHULUAN. Istilah penawaran umum atau sering juga disebut dengan go public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Dalam Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 bank

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang mempunyai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari sektor perbankan, khususnya peran perbankan sebagai sumber pembiayaan industri dalam negeri. Oleh karena itu, saat krisis melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997, kegiatan perekonomian mengalami pukulan sebagai imbas dari ikut terpuruknya sektor perbankan sebagai akibat dari krisis tersebut. Dampak krisis yang pada mulanya adalah krisis nilai tukar disebabkan karena adanya penyimpangan dan kelemahan pada beberapa faktor perbankan, diantaranya adalah banyaknya bank yang melakukan pinjaman ke luar negeri tanpa melakukan hedging, pemberian kredit kepada kelompoknya yang melebihi batas maksimum pemberian kredit (BMPK) yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya. Sebelum krisis moneter, beberapa bank sudah memburuk kinerja keuangannya. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya kredit macet, kesulitan likuiditas, tidak profesionalnya manajemen dan pengelolaan yang tidak mendasarkan diri pada bank-bank yang tidak sehat. Industri perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan, properti dan lain- lain. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) 1 Universitas Kristen Maranatha

antara pihak - pihak yang memerlukan dana, serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran (Dendawijaya, 2005 : 25). Seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia, jumlah bankbank yang go public yang ada di Bursa Efek Indonesia meningkat. Meningkatnya jumlah bank-bank yang go public tersebut akan membawa ke arah yang lebih baik bagi pihak- pihak yang berkepentingan, antara lain bagi perusahaan akan lebih mudah dalam memperoleh modal, dan bagi investor akan mendapatkan return. Para pemodal tertarik untuk menginvestasikan dananya dalam bentuk saham karena investasi tersebut menjanjikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi, baik dari dividen maupun dari capital gain. Untuk mengurangi risiko saham dibutuhkan informasi yang aktual, akurat dan transparan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi para investor dalam melakukan transaksi jual beli saham, diantaranya yaitu faktor mikro perusahaan dan faktor makro ekonomi. Faktor mikro (internal perusahaan) yang mempengaruhi transaksi perdagangan saham antara lain : harga saham, tingkat keuntungan yang diperoleh, tingkat risiko, kinerja keuangan perusahaan dan corporate action yang dilakukan perusahaan tersebut. Sedangkan faktor makro (eksternal perusahaan) adalah tingkat perkembangan inflasi, nilai tukar atau kurs rupiah, keadaan perekonomian, dan kondisi sosial politik negara yang bersangkutan. Oleh karena itu, informasi keuangan sebagai instrumen data akuntansi diharapkan mampu menggambarkan realita ekonomi sehingga pengujian terhadap kandungan informasi tersebut akan dapat mempengaruhi reaksi pasar atas tingkat pengembalian (return). 2 Universitas Kristen Maranatha

Untuk melindungi dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat, khususnya untuk para investor pasar modal di Indonesia, setiap perusahaan harus menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan. Dengan adanya informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan, para investor dapat mengambil keputusan mengenai saham perusahaan yang dimilikinya, baik untuk menjual, mempertahankan, maupun menambah jumlah saham yang dimilikinya. Penggunaan informasi kondisi keuangan perusahaan tersebut akan mempengaruhi keputusan para investor maupun calon investor dalam memilih saham yang akan dibelinya. Investor sangat terpengaruh terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan sebelum memutuskan transaksi. Beberapa contoh untuk itu misalnya harga saham Bank Mandiri (BMRI), Indosat (ISAT), Kawasan Industri Jababeka (KIJA), dan Bank BCA (BBCA) terkoreksi cukup dalam sebelum laporan keuangan tahun 2005 resmi dipublikasikan. Dari harga yang pernah mencapai Rp 1.950 terpangkas hingga pernah menyentuh Rp 1.520, meski kini kembali di kisaran Rp 1.600. Salah satu penyebab utama koreksi harga yang cukup dalam ini adalah turunnya kinerja BMRI selama tahun 2005. Laba bersih BMRI turun hingga 88,5 persen dari Rp 5,25 triliun pada tahun 2004 menjadi Rp 605 miliar di tahun 2005. Hal yang hampir sama terjadi pada saham Indosat (ISAT) dimana labanya juga mengalami penurunan selama tahun 2005. Harga ISAT terkoreksi lebih awal sebelum laporan keuangan dipublikasikan. Pada bulan Maret 2005, saham ISAT pernah mencapai Rp 5.550 dan menurun hingga Rp 4.850. 3 Universitas Kristen Maranatha

Pada umumnya, perubahan atau fluktuasi harga suatu saham sangat ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan yang terjadi di bursa (pasar sekunder). Semakin banyak orang yang ingin membeli suatu saham maka harga saham tersebut akan bergerak naik dan semakin banyak orang menjual saham, maka harga saham itu akan turun. Dalam jangka panjang, pada umumnya kinerja keuangan suatu perusahaan dan harga sahamnya akan bergerak searah, karena semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, maka semakin tinggi laba usahanya dan semakin banyak keuntungan yang akan dinikmati oleh para pemegang sahamnya. Adapun fenomena lain yang mengatakan bahwa jika kinerja dan prospektus dari persahaan bagus, maka saham perusahaan tersebut akan diminati investor. Penelitian yang dilakukan oleh Jenny Djaei dan Murtanto pada 7 perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 1996 menunjukkan adanya pengaruh antara komponen-komponen laporan keuangan terhadap harga saham. Halim (2003:17) mendukung pernyataan diatas bahwa ide dasar pendekatan ini adalah bahwa harga saham dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan. Apabila kinerja keuangan perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan terjadi kenaikan harga saham. Sebaliknya apabila terdapat berita buruk mengenai kinerja keuangan perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan ini akan menjadi tolak ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor. 4 Universitas Kristen Maranatha

Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan tersebut dalam kondisi baik atau buruk dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Pada penelitian ini, penulis ingin menganalisis manfaat rasio-rasio keuangan perusahaan perbankan sebagai ukuran kinerja keuangan yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Rasio-rasio yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan perbankan digunakan rasio CAMEL yang merupakan standar Bank Indonesia dalam menilai tingkat kesehatan bank. Ukuran yang lazim dipakai dalam pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan adalah rasio keuangan. Pada industri perbankan, rasio keuangan yang sering digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank, seperti telah ditetapkan dalam surat ketetapan BI No.30 /II / KEP / DIR tanggal 30 April 1997, adalah rasio yang menggambarkan kondisi Capital, Asset, Management, Earning dan Liquidity yang dikenal dengan rasio CAMEL. Berdasarkan fenomena dan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah tingkat kinerja keuangan bank yang diukur dengan menggunakan rasio CAMEL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 5 Universitas Kristen Maranatha

1. Apakah rasio capital yang terdiri dari CAR, DPR, RR, EPS, PER, Dividen Yield, PBV, DER, dan DAR berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008? 2. Apakah rasio assets yang terdiri dari RORA dan NPL berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008? 3. Apakah rasio management yang terdiri dari NPM dan OPM berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008? 4. Apakah rasio earnings yang terdiri dari ROA, ROE, BOPO, FIR dan NIM berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008? 5. Apakah rasio liquidity yaitu LDR berpengaruh terhadap harga saham bankbank yang go public periode 2005-2008? 6. Kelompok rasio manakah yang terdiri dari rasio capital, assets, management, earnings, dan liquidity yang berpengaruh dominan terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah rasio capital yang terdiri dari CAR, DPR, RR, EPS, PER, Dividen Yield, PBV, DER, dan DAR berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 6 Universitas Kristen Maranatha

2. Untuk mengetahui apakah rasio assets yang terdiri dari RORA dan NPL berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 3. Untuk mengetahui apakah rasio management yang terdiri dari NPM dan OPM berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 4. Untuk mengetahui apakah rasio earnings yang terdiri dari ROA, ROE, BOPO, FIR dan NIM berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 5. Untuk mengetahui apakah rasio liquidity yaitu LDR berpengaruh terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 6. Untuk mengetahui kelompok rasio manakah yang terdiri dari rasio capital, assets, management, earnings, dan liquidity yang berpengaruh dominan terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 1.4 Rerangka Pemikiran Untuk melakukan prediksi harga saham terdapat pendekatan dasar yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Dalam analisis fundamental, proyeksi harga saham dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi prestasi perusahaan di masa depan. Prestasi perusahaan yang dinilai dikaitkan dengan kondisi fundamental atau kinerja keuangan perusahaan. Kondisi fundamental mencerminkan kinerja variabel-variabel keuangan yang dianggap mendasar atau penting dalam perubahan harga saham. Para 7 Universitas Kristen Maranatha

penganut analisis fundamental berasumsi bahwa apabila kondisi fundamental atau kinerja keuangan perusahaan semakin baik, maka harga saham yang diharapkan juga akan mengalami kenaikan (Husnan,2003:63). Sebaliknya apabila terdapat berita buruk mengenai kinerja keuangan perusahaan maka akan menyebabkan penurunan harga saham pada perusahaan tersebut. Kinerja keuangan perusahaan ini akan menjadi tolak ukur seberapa besar risiko yang ditanggung investor. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Perubahan harga saham di bursa atau pasar sekunder dipengaruhi oleh beberapa faktor yang salah satunya adalah faktor internal perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan faktor internal perusahaan yang dapat dilihat melalui rasio-rasio keuangan perusahaan tersebut. Dalam dunia perbankan, alat analisis yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan sebuah bank adalah rasio CAMEL. Dalam penelitian ini, kinerja keuangan bank dinilai berdasarkan aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen, rentabilitas dan likuiditas. Aspek Capital terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Divident Payout Ratio (DPR), Retention Rate (RR), Earning per share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Dividend Yield, Price to Book Value (PBV), Debt to Equity ratio (DER), dan Debt Asset Ratio (DAR). Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang menunjukkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari 8 Universitas Kristen Maranatha

modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. CAR yang tinggi menunjukkan bahwa bank memiliki modal yang cukup kuat guna menjalankan usahanya sehingga akan meningkatkan keuntungan yang diperolehnya. Dividend Payout Ratio (DPR) menentukan jumlah laba dibagi dalam bentuk dividen kas dan laba yang ditahan sebagai sumber pendanaan. Rasio ini menunjukkan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada pemegang saham biasa perusahaan berupa dividen kas. Apabila laba perusahaan yang ditahan dalam jumlah besar, berarti laba yang akan dibagi sebagai dividen menjadi lebih kecil. Dengan demikian dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa pengertian dividend payout ratio adalah kebijakan suatu perusahaan dalam menentukan besar kecilnya jumlah dividen yang dibagikan kepada investor dan dividen yang ditahan untuk membiayai operasional perusahaan. Retention Rate (RR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan (laba ditahan). Earning Per Share (EPS) adalah rasio yang menunjukkan pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham. Laba per lembar saham (EPS) menunjukan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dan mendistribusikan laba yang diraih perusahaan kepada pemegang saham. EPS dapat dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan dan juga merupakan salah satu cara untuk mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam perusahaan. 9 Universitas Kristen Maranatha

Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa banyak investor bersedia untuk membayar per rupiah laba yang diinginkan. PER merupakan ukuran yang menunjukkan keinginan investor mengenai perusahaan pada masa yang akan datang. Dividend Yield merupakan rasio yang mengukur perbandingan antara dividen tiap saham dibandingkan terhadap nilai satuan sahamnya. Semakin besar yield-nya, semakin baik bagi investor. Price to Book Value (PBV) merupakan rasio yang diperoleh dengan mengukur total nilai saham perusahaan dengan nilai bukunya. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan hutang dan modal (equity) dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi semua kewajibannya. Debt Asset Ratio (DAR) merupakan rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin tinggi hasil persentasenya, cenderung semakin besar risiko keuangannya bagi kreditur maupun investor (pemegang saham). Aspek Asset terdiri dari Return On Risked Asset (RORA) dan Non performing Loan (NPL). Return On Risked Asset (RORA) adalah rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh laba. Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit 10 Universitas Kristen Maranatha

bermasalah yang diberikan oleh bank. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Aspek management terdiri dari Net Profit Margin (NPM) dan Operating Profit Margin (OPM). Net Profit Margin (NPM) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu. Rasio ini mengukur seberapa banyak keuntungan operasional yang dapat diperoleh dari setiap rupiah penjualan. Semakin tinggi NPM suatu bank berarti semakin baik kinerja keuangan bank dari sudut manajemen. Hal tersebut disebabkan karena semakin tinggi NPM suatu bank maka akan semakin tinggi pula keuntungan yang diperoleh bank tersebut (Sartono, 1997: 78). Operating Profit Margin (OPM) merupakan rasio yang mengukur laba bersih sebelum pajak terhadap penjualan, untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara efisien. Semakin tinggi margin laba yang diraih perusahaan semakin baik. Aspek Earning yang terdiri dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Fee based Income Ratio (FIR), dan Net Interest Margin (NIM). Return On Assets (ROA) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan yang dihasilkan dari total asset yang dimiliki oleh bank yang 11 Universitas Kristen Maranatha

bersangkutan. Semakin besar ROA maka menunjukkan semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut sehingga kemungkinan bank tersebut untuk mengalami suatu kondisi bermasalah semakin kecil. Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kinerja manajemen bank dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba sebelum pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Fee based Income Ratio (FIR) merupakan rasio yang mengukur besarnya pendapatan operasional diluar pendapatan bunga terhadap jumlah total pendapatan operasional yang diperoleh bank. Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka akan meningkatkan pendapatan bunga atas 12 Universitas Kristen Maranatha

aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Aspek likuiditas yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan rasio antara kredit dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. Dengan menggunakan rasio CAMEL, kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui oleh para investor. Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan, investor dapat mengambil keputusan investasi pada perusahaan yang lebih memberikan keuntungan dengan tingkat risiko yang rendah. Selain itu, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar kinerja yang telah dihasilkan sehingga tujuan untuk kemakmuran pemegang saham dapat dicapai. 1.5 Hipotesis 1. Terdapat pengaruh rasio capital yang terdiri dari CAR, DPR, RR, EPS, PER, Dividen Yield, PBV, DER, dan DAR terhadap harga saham bankbank yang go public periode 2005-2008. 2. Terdapat pengaruh rasio assets yang terdiri dari RORA dan NPL terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 3. Terdapat pengaruh rasio management yang terdiri dari NPM dan OPM terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 13 Universitas Kristen Maranatha

4. Terdapat pengaruh rasio earnings yang terdiri dari ROA, ROE, BOPO, FIR dan NIM terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 5. Terdapat pengaruh rasio liquidity yaitu LDR terhadap harga saham bank-bank yang go public periode 2005-2008. 1.6 Langkah langkah Penelitian 1. Menentukan sampel dengan metode purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel dengan beberapa kriteria tertentu. 2. Mengumpulkan data laporan keuangan tahunan industri perbankan yang sudah go public periode 2005-2008. 3. Menghitung rasio seluruh komponen penilaian kinerja keuangan bank dengan menggunakan data keuangan yang ada pada laporan keuangan. 4. Menguji data untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan : Uji regresi berganda, digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) secara simultan. Melihat berapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y sehingga dapat diketahui kelompok rasio manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham. 14 Universitas Kristen Maranatha