ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN BAHAYA KERJA DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS PADA PENERIMAAN AFVAL LOKAL BAGIAN WAREHOUSE DI PT. ST

FIAN SYAFRUDIN ABRAHAM

Abstrak. Kata kunci : HAZOP, perangkingan, risk assessment

ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

BAB I PENDAHULUAN. satu faktor terpenting dari suatu pekerjaan. Dalam pemenuhan kebutuhannya,

PENERAPAN PROGRAM K3 PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TINGGI DI KOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS POTENSI KECELAKAAN KERJA PADA PEMBUATAN BATIK DENGAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSMENT

Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :

BAB 1 : PENDAHULUAN. berskala besar, menengah ataupun kecil. Hal ini berpengaruh terhadap ketatnya

IMPLEMENTASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI INDUSTRI BATIK (STUDI KASUS DI INDUSTRI BATIK GT LAWEYAN SURAKARTA)

Seminar Nasional IENACO ISSN: PENILAIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA DENGAN METODE HIRARC DI PT. X PASURUAN JAWA TIMUR

Bab 2 Landasan Teori 2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pengertian Keselamatan Kerja Pengertian Kesehatan Kerja

Prosiding Teknik Industri ISSN:

ANALISIS KECELAKAAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP)

IDENTIFIKASI TINGKAT KECELAKAAN KERJA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

IDENTIFIKASI KECELAKAAN KERJA DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HAZARD DAN OPERABILITY ( HAZOP

ANALISIS POTENSI KECELAKAAN KERJA PADA DEPARTEMEN PRODUKSI SPRINGBED

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2016 to user

ANALISIS HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) UNTUK DETEKSI BAHAYA DAN MANAJEMEN RISIKO PADA UNIT BOILER (B-6203) DI PABRIK III PT.

Dian Palupi Restuputri, Eriko, Andri Sulaksmi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perancangan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Berdasarkan OHSAS Di PT X (Studi Kasus : Produksi Teh)

ANALISIS KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI.PG CANDI BARU, SIDOARJO SKRIPSI

Mempelajari Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Produk Inopac A10 di PT. Kamiada Lestari Indonesia

RISK MANAGEMENT PROCEDURE RISK MANAGEMENT PROCEDURE

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik.

Strategi Minimisasi Potensi Bahaya Berdasarkan Metode Hazard and Operability (HAZOP) di PT. Agronesia

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB 1 : PENDAHULUAN. faktor yaitu, unsafe action dan unsafe condition. OHSAS menyebutkan risiko

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN DENGAN HIGHER EDUCATION PERFORMANCE (HEdPERF) DAN HIGHER EDUCATION SERVICE QUALITY (HiEdQUAL)

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan selain modal dan

BAB VII PEMBAHASAN MASALAH

Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

Analisa dan Estimasi Penurunan Risiko dengan Job Safety Analysis pada Departemen Warehouse

MEMPELAJARI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI CV. INOTEK KIMIA UTAMA

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

Identifikasi Potensi Bahaya Dengan Metode Hazard And Operability Study (HAZOP) Di Area Boiler PT. XYZ

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat- syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ario Noviansyah NIM.

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

PERANCANGAN SISTEM PENDETEKSI ALAT PELINDUNG DIRI MENGGUNAKAN TEKNOLOGI IMAGE PROCESSING

Tabel I.1 Data Kecelakaan Kerja di Rumah Batik Komar. (Sumber : Rumah Batik Komar) Kecelakaan kerja Dampak Frekuensi

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil wawancara dengan berpedoman pada Internal Control

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

BAB 1 : PENDAHULUAN. teknologi serta upaya pengendalian risiko yang dilakukan. Kecelakaan kerja secara

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

Analisis Kecelakaan Kerja Untuk Meminimisasi Potensi Bahaya Menggunakan Metode Hazard and Operability dan Fault Tree Analysis (Studi Kasus Di PT X) *

ABSTRAK. Kata Kunci : Keselamatan Keselamatan Kerja, Job safety analysis (JSA), Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control (HIRARC)

PENGUKURAN TINGKAT KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) UNTUK MENGKATEGORIKAN HAZARD DENGAN PENDEKATAN RISK ASSESSMENT DI PT. BAMBANG DJAJA SURABAYA

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah penelitian yang dilakukan. 3.1 Flow Chart

Nurbowo Dwinalto Arindra

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam Undang Undang Dasar 1945 Pasal 27 Ayat 2 Ditetapkan bahwa Setiap warga

USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN SEMEN INSTANT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Disusun Oleh : Firman Nurrakhmad NRP Pembimbing : Totok Ruki Biyanto, PhD. NIP

BAB 1. PENDAHULUAN. lainnya. 2 Divisi Poultry Breeder Charoen Pokphand Indonesia, menyebutkan data

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENGESAHAAN PENDADARAN... PRAKATA... DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai, maka diperlukan

Lampiran 1. Struktur Organisasi

TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENGENDALIAN RESIKO PADA PANGGUNG GAS OKSIGEN PT ANEKA GAS INDUSTRI V

PENGARUH PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT TERHADAP KINERJA PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SKRIPSI

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Analisis Risiko K3 di Proses Produksi Tiang Pancang dengan Metode JSA dan Risk Matrix: Studi Kasus di PT X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Analisis ergonomi postur kerja operator pada proses pembuatan batako

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai salah satu bagian dari elemen sistem kerja yang dominan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Data Kecelakaan Kerja Tahun Cacat Total

Analisa dan Perbaikan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada PT Alisons dengan Pendekatan HAZOP (Hazard and Operability Study)

BAB I PENDAHULUAN. jenis material baik untuk konstruksi utama maupun untuk accessories tambahan

ANALISIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HAZARD AND OPERABILITY (HAZOP) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SURABAYA SKRIPSI

MEMPELAJARI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT TIRTA ALAM SEGAR OLEH: SNEZANA YOFANDA/

BAB I PENDAHULUAN. produk, teknologi, pemasaran, namun juga input yang cukup penting yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci Biomekanika, Loading, Low Back Pain, L5/S1 Disc Compression, Manual Material Handling

BAB I PENDAHULUAN. produktivitasnya. Standar operasional perusahaan pun otomatis mengalami

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada. Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM

KESELAMATAN, KEAMANAN, & KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN. dibantu oleh alat-alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, contohnya mesin.

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

Analisis Identifikasi Bahaya Pada Proyek Pembangunan Jalan Tol, Dengan Metode HIRARC dan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis (BCA)

Transkripsi:

Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 41-46 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print ANALISA RISIKO K3 DENGAN PENDEKATAN HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HAZOP) Dini Retnowati 1 1 Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Maarif Hasyim Latif, Sidoarjo, Indonesia e-mail : dini.retnowati@gmail.com Diterima: 25 Maret 2017. Disetujui : 20 Mei 2017. Dipublikasikan : 1 Juni 2017 2017 TESJ Fakultas Teknik Universitas Maarif Hasyim Latif. Ini adalah artikel dengan akses terbuka di bawah lisensi CC BY 4.0 (https://creativecommons.org/licenses/by/4.0/) ABSTRAK CV. SS belum menerapkan manajemen K3 secara baik sehingga menyebabkan timbulnya beberapa kecelakaan kerja serta kesehatan para pekerja mengalami gangguan akibatnya proses produksi CV. SS menjadi terganggu. Sedangkan untuk memenangkan persaingan, CV.SS harus bisa memberikan pelayanan yang unggul dengan cara memberikan kualitas yang baik, pengiriman yang tepat waktu, memberikan harga yang bersaing dan memberi respon yang cepat dan baik. Penelitian ini bertujuan untuk untuk melakukan analisis risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi di CV. SS, sehingga CV, SS dapat melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan terhadap bahaya yang muncul di tempat kerja. Dari pendekatan metode Hazop diperoleh 5 sumber hazard yang muncul dimana sumber hazard conveyor bahan memiliki tingkat risiko paling tinggi sehingga mendapat prioritas terlebih dahulu untuk diperbaiki. Kata kunci: Hazop, K3, Risk matriks, Risiko PENDAHULUAN Potensi bahaya atau dapat disebut juga dengan hazard terdapat hampir disetiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, baik di rumah, di jalan, maupun di tempat kerja. Apabila hazard tersebut tidak dikendalikan dengan tepat akan dapat menyebabkan kelelahan, sakit, cedera, dan bahkan kecelakaan yang serius. Oleh karena itu, harus dilakukan pengendalian bahaya dengan menemukan sumber-sumber bahaya di tempat kerja, kemudian diadakan identifikasi bahaya. Bahaya yang telah teridentifikasi perlu dievaluasi tingkat risikonya terhadap tenaga kerja. Dari kegiatan tersebut dapat diupayakan suatu usaha pengendalian sampai pada tingkat yang aman bagi tenaga kerja, aset perusahaan, dan lingkungan. CV. SS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi pembuatan paving. CV. SS baru berdiri selama kurang lebih 2 tahun dimana dalam proses produksinya masih melibatkan beberapa proses manual dan belum menerapkan manajemen K3 secara baik. Hal ini menyebabkan timbulnya beberapa kecelakaan kerja serta kesehatan para pekerja mengalami gangguan. Sedangkan untuk memenangkan persaingan, CV.SS harus bisa memberikan pelayanan yang unggul dengan cara memberikan kualitas yang baik, pengiriman yang tepat waktu, memberikan harga yang bersaing dan memberi respon yang cepat dan baik. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penelitian ini disusun dengan tujuan untuk melakukan analisis risiko terhadap keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi di CV. SS, sehingga CV, SS dapat melakukan tindakan pengendalian dan pencegahan terhadap bahaya yang muncul di tempat kerja. METODE PENELITIAN Penelitian ini berkaitan dengan perbaikan penerapan program K3 di CV. SS dengan menggunakan pendekatan HAZOP untuk mengidentifikasi dan mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja. Teknik HAZOP dipilih karena HAZOP merupakan metode kualitatif yang mudah dipelajari, teliti, sistematis, logis, dan menuntut untuk memperoleh hasil yang teliti. Menurut Ashfal (1999), berikut ini adalah langkahlangkah yang dilakukan pada tahapan pengumpulan dan pengolahan data: 1. Mengetahui urutan proses yang ada pada proses produksi 2. Mengidentifikasi adanya potensi bahaya pada area kerja dengan mengamati adanya segala penyimpangan yang terjadi sehingga mampu menyebabkan kecelakaan kerja dilakukan dengan cara observasi lapangan secara langsung. 3. Melengkapi kriteria yang ada pada HAZOP worksheet dengan urutan sebagai berikut: 41

Tabel 1. Kriteria Likelihood Sumber : Pujiono (2013) Tabel 2. Kriteria Consequences/Severity a. mengklasifikasikan potensi bahaya yang ditemukan (sumber potensi bahaya dan frekuensi temuan potensi bahaya). b. mendeskripsikan deviation atau penyimpangan yang terjadi selama proses operasi. c. mendeskripsikan penyebab terjadinya (cause). d. mendeskripsikan yang dapat ditimbulkan dari penyimpangan tersebut (consequences). e. menentukan action atau tindakan sementara yang dapat dilakukan. f. menilai risiko (risk asessment) yang timbul dengan mendefinisikan kriteria likelihood dan consequences/severity, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 dan Tabel 2. Kriteria likelihood yang digunakan adalah frekuensi dimana dalam perhitungannya secara kuantitatif berdasarkan data perusahaan selama pada tahun 2014-2016. Kriteria consequences /severity yang digunakan adalah akibat yang akan diterima pekerja yang didefinisikan secara kualitatif dan mempertimbangkan hari kerja yang hilang. Sumber : Pujiono (2013) 4. Melakukan perangkingan dari potensi bahaya yang telah diidentifikasi menggunakan worksheet HAZOP dengan memperhitungkan likelihood dan consequences, kemudian menggunakan risk matrix untuk mengetahui prioritas potensi bahaya yang harus diberi prioritas untuk diperbaiki. Gambar 1 menunjukkan perhitungan nilai risk matrix. 5. Analisis dan pembahasan, dengan menjabarkan sumber-sumber dan akar penyebab dari permasalahan yang mengakibatkan kecelakaan kerja maupun gangguan proses itu terjadi. 6. Rekomendasi dan Rancangan Perbaikan, dilakukan dengan perancangan perbaikan proses yang didapati pada titik-titik tertentu yang dapat menimbulkan bahaya kecelakaan kerja pada CV. SS untuk mengurangi bahkan menghilangkan bahaya tersebut. 7. Penutup, untuk menemukan jawaban dari semua permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Berdasarkan dengan hasil pengambilan kesimpulan 42

HASIL DAN PEMBAHASAN Potensi bahaya yang terjadi ketika proses produksi dapat diketahui dengan mengetahui alur dari proses produksi di CV.SS. Berikut ini merupakan alur proses produksi paving: 1. Proses pengayakan dan penakaran material: Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang halus serta kemudian dilakukan penakaran material untuk setiap batch produksi. Kedua proses ini dilakukan secara manual. Gambar 1. Risk matrix Sumber : Pujiono [2] 2. Proses mixer : Sebelum proses pengadukan ini dilakukan, material yang berupa pasir, semen dan abu batu ditempatkan dulu ke dalam mesin pengaduk secara manual. Material tersebut kemudian diaduk sampai rata dengan menggunakan mesin pengaduk. Setelah semua material adukan tercampur rata maka ditambahkan air dan diaduk kembali hingga didapat adukan yang rata dan siap dipakai. Adukan yang siap dipakai ditempatkan di mesin pencetak paving dengan menggunakan konveyor. 3. Proses pencetakan paving : Adonan paving yang berasal dari mesin adukan dipress/ditekan dengan menggunakan mesin press hingga padat dan rata. 4. Proses curing : paving yang sudah jadi kemudian dipindahkan secara manual dengan menggunakan gerobak ke tempat curing. Proses curing disini menggunakan air, dimana produk paving ini harus dijaga tetap basah dengan menutup produk dengan plastik selama ±14 hari. 5. Proses pengeringan : Setelah melewati masa proses curing maka penutup plastik dibuka agar paving benar-benar kering. 6. Pengiriman : Pengiriman paving ke pelanggan dilakukan dengan menggunakan dump truck dan pick up. Proses pemindahan paving ke dalam truk dan pick up dilakukan secara manual. Setelah itu dilakukan observasi lapangan secara langsung dan wawancara terhadap narasumber yang terpercaya untuk memperoleh temuan potensi bahaya (hazard). Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai likelihood (L), consequences (C) serta menentukan tingkat risiko untuk setiap sumber hazard yang muncul. Lampiran Tabel 3. menunjukkan hasil pengolahan data dengan menggunakan Hazop worksheet. Dari tabel Hazop worksheet tersebut dapat diketahui bahwa ada 5 sumber hazard yang muncul yaitu mixer semen, conveyor bahan, mesin press sikap pekerja dan proses loading-unloading. Selanjutnya dilakukan perancangan rekomendasi atau usulan perbaikan berdasarkan hazard (potensi bahaya) yang terjadi. Rekomendasi atau usulan perbaikan diberikan terhadap seluruh sumber hazard yang muncul, namun untuk pelaksanaannya bisa diprioritaskan terlebih dahulu pada sumber hazard yang memiliki tingkat risiko paling tinggi. Dengan adanya usulan perbaikan yang diberikan, diharapkan perusahaan dapat mengurangi tingkat kecelakaan dan mencegah adanya kecelakaan yang serupa lagi dengan sebelumnya. Berikut pada Lampiran Tabel 4 merupakan analisis kejadian dari sumber bahaya dan usulan perbaikan yang diberikan berdasarkan tingkat risikonya. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah terdapat 5 sumber bahaya kecelakaan kerja yang dapat terjadi diarea proses produksi paving. 5 sumber bahaya tersebut adalah conveyor bahan, sikap pekerja, proses loading dan unloading, mixer semen dan mesin press. Dimana dari kelima sumber hazard tersebut, conveyor bahan memiliki tingkat risiko paling tinggi sehingga memperoleh prioritas untuk dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Perbaikan yang dapat dilakukan yaitu dengan pembuatan visual display yang berisi peringatan untuk tidak memasukkan tangan ke area conveyor bahan. DAFTAR PUSTAKA Asfahl, C. R., & Rieske, D. W. (1999). Industrial safety and health management (p. 4). Prentice Hall. Pujiono, B. N., Tama, I. P., & Efranto, R. Y. (2013). Analisis Potensi Bahaya Serta Rekomendasi Perbaikan Dengan Metode Hazard and Operability Study (HAZOP) Melalui Perangkingan OHS Risk Assessment and Control (Studi Kasus: Area PM-1 PT. Ekamas Fortuna). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Sistem Industri, 1(2), p253-263. 43

Lampiran Tabel 3. Hazop Worksheet D Retnowati / Teknika, Vol. 1, No.1, Juni 2017, 41-46 44

Tabel 4. Rekomendasi perbaikan No. Sumber Hazard Level of risk 1 Conveyor bahan Ekstrim 2 Sikap pekerja Tinggi 3 Proses loading dan unloading Tinggi 4 Mixer semen Tinggi 5 Mesin press Sedang Rekomendasi/usulan perbaikan Membuat visual display yang berisi peringatan untuk tidak memasukkan anggota tubuh ke bagian conveyor a. Membuat prosedur kerja yang baik b. Memberikan pelatihan K3 pada para karyawan dan memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak mengikuti pelatihan c. Membuat visual display mengenai peringatan penggunaan APD d. Membuat lembar kontrol pelanggaran penggunaan APD a. Membuat prosedur kerja yang baik b. Memberikan pelatihan K3 pada para karyawan dan memberikan sanksi bagi karyawan yang tidak mengikuti pelatihan c. Membuat visual display mengenai himbauan penggunaan APD d. Membuat lembar kontrol pelanggaran penggunaan APD e. Memperbanyak jumlah helm dan sepatu safety a. Membuat visual display mengenai peringatan penggunaan APD d. Membuat lembar kontrol pelanggaran penggunaan APD c. Memperbanyak jumlah masker dan menyediakan kacamata safety a. Membuat pengaman berupa penutup depan mesin untuk mengurangi percikan material b. Menyediakan earplug c. Memperbaiki tata letak penyimpanan material baru dan memberikan tempat penampungan bagi material sisa/rusak 45

Halaman ini sengaja dikosongkan 46