sebuah organisasi ditentukan oleh kinerja karyawan organisasi tersebut. Kinerja karyawan sangat tergantung pada tingkat semangat kerja karyawan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor

PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI, SERTA LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA FUJI JAYA MOTOR GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan berkurang. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidaklah mudah karena

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Prastuti, 2014). Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia, khususnya sepeda motor, sedang

BAB I PENDAHULUAN. usaha ke persaingan sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Menurut Supranto

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi organiasi dalam mengelola,

ABSTRAK. Pengaruh Lingkungan Kerja, Motovasi, dan Kompensasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

PRASETYO YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. dengan sangat dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seorang karyawan tentunya memiliki berbagai keinginan atau motivasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori Two Factor Theory yang dikemukakan oleh Frederick Herzberg mengusulkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Negara) pasti memiliki tujuan. Pada umumnya perusahaan mempunyai dua tujuan

: MOH. RIFQI KHAIRUL UMAM B

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kemasyarakatan dan pemerintah. Bakotic (2013) kepuasan kerja sering ditunjukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. perbaikan pada beberapa komponen pada sebuah kendaraan. perawatan dan perbaikan salah satu elemen kendaraan misal bengkel Dinamo.

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam bidang pekerjaannya. Oleh karena itu keberadaan suatu. perusahaan tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat besar dalam kegiatan organisasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. khusus dan pengkajian yang lebih mendalam karena bagaimanapun juga dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. motivasi. Motivasi kerja pegawai dalam suatu organisasi dapat dianggap. penting bagi seseorang belum tentu penting bagi orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. penggerak seluruh aktivitas perusahaan (Larasati, 2014). Setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam transportasi terus dikembangkan akhir-akhir ini dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wexley dan Yukl mengartikan kepuasan kerja sebagai the way an

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen. Dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Menjadi Dealer Otomotif terbaik di Indonesia dengan praktek usaha & pelayanan pelanggan bertaraf International.

BAB III METODELOGI PENULISAN. Pembuatan karya ilmiah ini mengunakan jenis data kulaitatif, menjelaskan fakta yang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi saat ini, kompetisi antar perusahaan semakin ketat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB I PENDAHULUAN. menjawab tantangan tersebut, maka tantangan yang muncul merupakan. ancaman serius yang harus diupayakan metode penyelesainnya.

BAB I PENDAHULUAN. serta merumuskan strategi untuk mencapai tujuan organisasi. pada bagaimana organisasi menghasilkan kompetensi manusia, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan keberadaan bengkel motor di kota Bandung dari tahun ke

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan tehnologi dan tingginya tingkat persaingan diantara perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Setiap organisasi dituntut untuk siap menghadapi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi saat ini adalah berkaitan dengan kinerja karyawan. Dalam era globalisasi,

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN : 107). Mathis dan Jackson (2006 : 98) menyatakan kepuasan kerja adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap instansi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMPENSASI TERHADAP DISIPLIN KERJA

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. artinya dapat dengan mudah berubah atau menyesuaikan diri dan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. adalah Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas AUTO2000 Body Paint

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. potensi yang dimilikinya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan modernisasi ekonomi. Globalisasi terkait erat dengan investasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

Transkripsi:

sebuah organisasi ditentukan oleh kinerja karyawan organisasi tersebut. Kinerja karyawan sangat tergantung pada tingkat semangat kerja karyawan dalam melaksanakan tugas atau kegiatan organisasi. Semangat kerja karyawan yang tinggi akan membawa dampak pada kinerja karyawan yang optimal, sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat dicapai. Semangat kerja karyawan yang rendah akan membawa dampak pada kinerja karyawan yang rendah, sehingga pencapaian tujuan organisasi akan sulit dicapai. Kinjerski, Val dan Berna J. Skrypnek (2005) menyatakan bahwa kepemimpinan mempengaruhi semangat bekerja dan itu sangat terkait dengan enam faktor organisasi yang lain yaitu dasar organisasi yang kuat, integritas organisasi, budaya kerja positif, rasa komunitas di antara anggota, peluang untuk pemenuhan pribadi, pembelajaran terus menerus, dan penghargaan atas kontribusi mereka. Brush (2007) menyatakan semangat kerja adalah perasaan seorang individu terhadap pekerjaan dan organisasinya. Jika semangat kerja rendah, kemungkinan partisipasi hanya akan terbatas pada apa yang diperintahkan. Sebaliknya, adanya semangat tinggi mencerminkan bahwa individu akan berpartisipasi dengan antusias dengan penuh komitmen. Semangat kerja karyawan ditunjukkan melalui pola kerja karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Karyawan dengan semangat kerja tinggi akan bertanggung jawab pada pekerjaannya, serta mampu mengatasi kesulitan mengenai tugasnya. Karyawan yang mempunyai semangat kerja tinggi karakteristiknya seperti manusia dewasa. Ciri-cirinya adalah bekerja dengan senang hati, menyelesaikan tugas dengan tepat waktu, interaksinya sangat dinamis, partisipasi maksimal, 2

dapat bekerja sama dengan teman sejawat dan inovatif. Semangat kerja yang rendah ditandai dengan kegelisahan, yaitu perpindahan, ketidakhadiran, keterlambatan, ketidakdisiplinan dan menurunnya hasil kerja. Menurut Handoko (2008:26) merumuskan suatu semangat kerja yang menggambarkan suatu perusahaan, ini memang agak berhubungan dengan tabiat (jiwa) semangat kerja kelompok. Untuk kerja kelompok, pekerjaan yang lazim menyatakan bahwa semangat kerja menunjukkan iklim dan suasana pekerja, apabila para pekerja nampaknya mereka senang, maka mereka optimis mengenai kegiatan-kegiatan dan tugas kelompoknya serta ramah dengan satu sama lainnya. Manajemen harus memperhatikan berbagai kemungkinan hal yang terjadi di dalam perusahaannya, terutama yang berkaitan dengan karyawannya. Semangat kerja karyawan dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja dapat berasal dari internal dan eksternal karyawan. Menurut Hasibuan (2007:19) faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan meliputi kepemimpinan, motivasi, komunikasi, hubungan manusia, partisipasi, lingkungan kerja fisik, kompensasi, kesehatan dan keselamatan. Karyawan dalam melakukan kegiatan umumnya di dorong oleh adanya motivasi untuk menunjukkan kinerja terbaik. Luthans (2006:125) menyatakan motivasi adalah proses berbagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara fisik dan psikis atau dengan kata lain adalah suatu dorongan yang ditunjukkan untuk memenuhi tujuan tertentu. Motivasi digambarkan dalam motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang berkaitan dengan pola perilaku serta kebutuhan (Manolopoulus,2008). Motivasi 3

berpengaruh paling dominan dalam meningkatkan semangat kerja karyawan dalam perusahaan. Listiyanto dan Setiaji (2007) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh pada kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif pada semangat kerja karyawan (Nugroho,2011). Apabila motivasi baik maka semangat kerja akan meningkat, begitu pula apabila motivasi tidak baik maka semangat kerja akan menurun (Yahyo,2013). Perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan harus memperhatikan tingkat semangat kerja karyawannya. Hal ini juga di dukung oleh pernyataan dari Jackson (2006:153) yang menyebutkan bahwa semangat kerja pekerja di China sangat dipengaruhi oleh motivasi para pekerjanya dalam bekerja. Selain motivasi, faktor komunikasi menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi semangat kerja karyawan. Walch (2011) menyatakan pada perusahaan umunya terjadi gap antara komunikasi internal karyawan dengan pimpinan atau manajemen perusahaan yang dipengaruhi oleh kondisi psikologi, peraturan, dan emosional karyawan. Gap yang terjadi akan mempengaruhi persepsi dan situasi kerja karyawan yang berpengaruh pada semangat kerjanya. Setianingsih (2010) menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh pada tingkat semangat kerja karyawan. Komunikasi internal menjadi salah satu faktor pendorong karyawan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, serta kompensasi menjadi daya tarik bagi karyawan agar pekerjaannya terselesaikan dengan cepat. Lingkungan kerja tempat suatu perusahaan berada menjadi faktor eksternal yang mempengaruhi semangat kerja karyawan. Menurut Shindaye et al,(2011) menyatakan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh yang dasyat untuk 4

seorang individu, akan memberikan efek yang besar pada apa yang dikerjakan. Kondisi fisik dari suatu lingkungan kerja mempunyai pengaruh besar dalam tingkat semangat kerja karyawan. Organisasi agar dapat mencapai tahap produkitivitas pekerja yang tinggi, perlu memastikan bahwa lingkungan kerja fisik sudah mendukung para karyawan (Leblebici,2012). Menurut Arif (2009) menyatakan bahwa bahwa lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat kerja karyawan suatu perusahaan secara signifikan. Semangat kerja karyawan sangat tergantung pada keadaan lingkungan kerja mereka. Tingkat semangat kerja karyawan secara individu akan berbeda tergantung pada persepsi masing-masing karyawan akan pekerjaannya. Pangondian (2011) mengemukakan bahwa sangat penting memperhatikan komunikasi dan lingkungan kerja dalam perusahaan, karena komunikasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap semangat kerja. Muryanto dan M. Farid (2000) mengemukan bahwa kepemimpinan dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja. Perkembangan usaha dalam dunia otomotif, mendorong setiap perusahaan automotif untuk mampu mengembangkan diri sesuai dengan tuntutan yang ada. Usaha automotif dapat dikatakan sangat pesat perkembangannya, yang dibuktikan oleh banyaknya perusahaan automotif penyalur yang muncul di berbagai daerah. Khususnya untuk wilayah Kabupaten Gianyar, telah ada banyak sekali perusahaan yang bergerak dibidang jasa otomotif yang menyerap banyak sumber daya manusia. Penelitian ini berupaya untuk meneliti semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang automotive, khususnya dalam usaha penjualan suku cadang (spare part), 5

perawatan, pemeliharaan dan perbaikan kendaraan bermotor merek Yamaha yang sejak berdiri hingga sekarang ini telah banyak mengalami perkembangan. Fuji Jaya Motor dalam perkembangannya juga bersaing dengan perusahaan lainnya, perusahaan ini juga berusaha untuk dapat merekrut sumber daya manusia yang kompeten agar mampu memberikan pelayanan memuaskan kepada konsumennya. Jumlah tenaga kerja yang ada pada Fuji Jaya Motor terliha pada Tabel 1.1 berikut ini Tabel 1.1 Jumlah Karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar No Penempatan karyawan Jumlah (orang) 1 Kepala Mekanik 2 2 3 4 5 6 7 8 Mekanik Administrasi Counter Kassir Computer Sopir dan Canvas Gudang Jumlah Sumber : Fuji Jaya Motor Gianyar, 2014 15 3 5 5 4 4 4 Berdasarkan Tabel 1.1 tergambarkan bahwa Fuji Jaya Motor Gianyar menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar untuk ukuran perusahaan kecil. Banyaknya jumlah karyawan akan menimbulkan berbagai kondisi yang berbeda dalam hal semangat kerja. Berdasarkan observasi dan informasi pada awal penelitian ini, ada beberapa keluhan dari karyawan yang mengatakan bahwa mereka memiliki seorang pemimpin yang cenderung kaku dan terkesan galak, sehingga mereka merasa tertekan dan takut untuk mengemukakan pendapat dan berkomunikasi 6

dengan pimpinan. Komunikasi yang tidak lancar atau tidak baik menimbulkan pengaruh yang besar terhadap semangat kerja karyawan di perusahaan. Selain itu hal ini juga akan mempengaruhi motivasi para karyawan serta lingkungan kerja yang akan berdampak pada semangat kerja. Tingkat absensi karyawan dapat menjadi salah satu tolok ukur untuk mengetahui tingkat semangat kerja karyawannya. Tingkat absensi karyawan Fuji Jaya Motor Gianyar di sajikan pada Tabel 1.2 berikut ini Tabel 1.2 Tingkat Absensi Kerja Karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar Periode Januari September Tahun 2013 Bulan Jumlah Karyawan (orang) Hari Kerja Perbulan (hari) Jumlah Hari Kerja Seharusnya (hari) Absensi (hari) Jumlah Hari Kerja Senyatanya (hari) Absensi (%) 1 2 3 4 = 2 x 3 5 6 = 4-5 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 31 28 31 30 31 30 31 31 30 1302 1176 1302 1260 1302 1260 1302 1302 1260 30 25 35 37 48 30 57 62 45 1272 1151 1267 1223 1254 1230 1245 1240 1215 7 = 5/4 x 100% 2,30 2,13 2,69 2,94 3,69 2,38 4,38 4,76 3,57 Jumlah 378 273 11466 369 11097 28,83 Rata-rata 30,33 1274 41 1233 3,20 Sumber : Fuji Jaya Motor Gianyar, 2014 Tabel 1.2 menunjukkan bahwa tingkat absensi rata-rata karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar sekitar 3.20 persen, yang menunjukkan bahwa tingkat absensinya cukup baik. Menurut Mudiartha Utama (2001 : 93), bahwa rata-rata tingkat absensi 2-3 persen perbulan masih dianggap baik, absensi 15-20 persen 7

per bulan menunjukkan disiplin kerja yang buruk dan tidak layak di dalam perusahaan. Tingkat absensi ini perlu mendapat perhatian serius dari pihak perusahaan, karena tingkat absensi ini menunjukkan semangat kerja karyawan yang rendah. Pada Fuji Jaya Motor, tingkat absensi yang cukup mesti diperhatikan, bila perlu harus dikurangi. Manajemen atau pimpinan Fuji Jaya Motor harus memperhatikan semangat kerja karyawannya untuk dapat mengurangi tingkat absensi yang sekarang, agar menjadi tingkat absensi yang baik. Tingkat absensi yang baik dapat menjadi indikator bahwa semangat kerja kerja karyawan tinggi sehingga akan membawa dampak positif pada kinerja karyawan. Komunikasi tidak lancar yang terjadi antara pimpinan dengan karyawan dapat menjadi faktor yang menimbulkan dampak negatif pada semangat kerja karyawan. Rochim dan Triyani (2012) menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh signifikan terhadap semangat kerja yang artinya bahwa semakin intens komunikasi yang dilakukan maka akan meningkatkan semangat kerja. Sudarmini dan Sukartini (2007) juga menyatakan bahwa komunikasi berpengaruh terhadap semangat kerja. Komunikasi yang lemah akan menimbulkan motivasi yang kecil serta lingkungan kerja yang tidak nyaman bagi karyawan. Ariesto (2010) menyatakan bahwa komunikasi dan lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap semangat kerja, semakin baiknya komunikasi dan lingkungan kerja akan memberi dorongan yang tinggi untuk semangat karyawan bekerja. Malvina (2013) mengemukan bahwa kepemimpinan dan lingkungan kerja berpengaruh singnifikan terhadap semangat kerja karyawan. Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh motivasi, komunikasi 8

dan lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja karyawan Fuji Jaya Motor Gianyar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut 1) Apakah motivasi, komunikasi, serta lingkungan kerja fisik secara simultan berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar? 2) Apakah motivasi, komunikasi, serta lingkungan kerja fisik secara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar? 3) Variabel bebas manakah yang berpengaruh paling besar terhadap semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan atas latar belakang, dan rumusan masalah penelitian yang telah dirumuskan, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui pengaruh motivasi, komunikasi, serta lingkungan kerja fisik secara simultan terhadap semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar. 2) Untuk mengetahui pengaruh motivasi, komunikasi, serta lingkungan kerja fisik secara parsial terhadap semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar. 9

3) Untuk mengetahui variable bebas yang berpengaruh paling besar terhadap semangat kerja karyawan pada Fuji Jaya Motor Gianyar. 1.4 Kegunaan Penelitian 1) Manfaat Teoritis Manfaat teoritis penelitian ini adalah sebagai bahan acuan teoritis yang dapat menjadi kontribusi dalam manajemen sumber daya manusia akan pengaruh faktor motivasi, komunikasi, dan lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja dalam aktivitas manajemen. 2) Manfaat Praktik Manfaat praktik penelitian ini adalah sebagai bahan informasi bagi pihak perusahaan untuk pengelolaan sumber daya manusianya guna mengembangkan serta meningkatkan efektivitas karyawan, serta sebagai informasi dalam pengambilan kebijakan terhadap karyawannya. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang masing-masing menguraikan hal-hal berikut ini Bab I Pendahuluan Bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang masalah yang merupakan landasan pemikiran secara umum, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. 10

Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini berisikan uraian mengenai kajian teoritis yang mendukung serta menjadi dasar teori penelitian ini. Teori-teori yang digunakan untuk mendukung penelitian ini, juga diuraikan dalam bab ini. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Mencakup mengenai variabel penelitian, definisi operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data yang digunakan, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Pembahasan Bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian beserta pembahasannya, meliputi uraian hasil analisis data dan pembahasan analisis data. Bab V Penutup Bab ini menguraikan mengenai simpulan atas hasil penelitian, serta menguraikan saran-saran penulis untuk penelitian selanjutnya. 11