Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAAN (Survei Pada Pengunjung Reyhan s Karaoke Tasikmalaya)

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING (Survey Pada Konsumen Perusahaan Rumah Batik Agnesa Tasikmalaya)

5R merupakan budaya tentang bagaimana seseorang memperlakukan tempat kerjanya secara benar. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, dan

PENGARUH DESAIN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PERUSAHAAN NURUL COLLECTION TASIKMALAYA SITI NUREMAH ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF DAN TUNJANGAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (PT.PLN (persero) TASIKMALAYA) Oleh : Andry Ramdhan Kurniawan

Pernahkah anda merasakan suasana seperti ini? Apa yang anda rasakan jika suasana ruangan seperti ini?

PENGARUH TATA LETAK DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP DAYA SAING OPERASI PADA RM AYAM BAKAR WONG SOLO. Oleh: AJENG RESHA RAHMALIA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sosialisasi PROGRAM 5R RINGKAS - RAPI - RESIK - RAWAT - RAJIN

INTAN WULANSARI ABSTRAK. Di bawah Bimbingan : Kartawan R. Lucky Radi Rinandiyana

Oleh : AISYAH ALFIANI

III. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi merupakan suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengendalian (Manajemen) Vis ual Dalam Penerapan 5R ( 5S) di Tempat Kerja

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

PENGARUH DESAIN PROSES DAN PERENCANAAN TATA LETAK FASILITAS PABRIK TERHADAP PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN KATEL ALUMUNIUM MATAHARI CIAMIS

Moses Junaedy, Anton et al., Pengaruh Kompensasi, Kompetensi Dan Motivasi...

Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan Pada Bojana Tour Blitar

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya berkembang menjadi gagasan, teori, dan konseptualisme. Metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hampir semua industri manufaktur dan jasa semakin meningkat pesat dari

PENGARUH BIAYA DESAIN PRODUK DAN BIAYA KUALITAS PRODUK TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Perusahaan Sandal Sepvia Tasikmalaya)

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BUDAYA KAIZEN TERHADAP MOTVASI DAN KINERJA (Studi pada Karyawan PT Semen Indonesia Tbk)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke yang merupakan rangkaian

PENGARUH KAIZEN TERHADAP OPERASIONAL BENGKEL DI NEW ARMADA MAGELANG

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Survei Pada Pelanggan Bengkel AHASS 0347 Batu)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

PENGARUH DESAIN PRODUK DAN BAURAN PROMOSI TERHADAP MINAT BELI (Survey Pada Konsumen Perusahaan Kelom Sagitria Collection Tasikmalaya)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Perbaikan Workshop dengan Menerapkan Budaya Kerja 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) di Workshop PT. Semen Padang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

Gilang et al., Pengaruh Stres Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja Melalui Motivasi Perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Daerah (RSD) Balung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata kunci : penilaian kinerja, kompensasi, produktivitas kerja. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

III. METODOLOGI PENELITIAN

Andiket al., Pengaruh Penghargaan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja...

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PO SALUYU PRIMA TASIKMALAYA. Oleh : Husni Jamaludin

Pengaruh Sistem Kompensasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja Pada Karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Jember

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

ERYANA PURNAWAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah para karyawan produksi PT.

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

PENGARUH BIAYA KUALITAS DAN VOLUME PENJUALAN TERHADAP LABA OPERASIONAL (Studi Kasus pada pada UD. Harapan Makaroni Dua saudara Top Ciamis)

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA BANDUNG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : SYAIFUDIN NOOR D

BAB III METODE PENELITIAN. tentang manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi yang relevan

PENGARUH KESEHATAN, KESELAMATAN, DAN KEAMANAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PLN) WILAYAH SULUTTENGGO AREA PALU

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Penyelesaian Konflik Dan Kinerja Karyawan Hotel Asri Jember

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

HUBUNGAN DAYA TANGGAP TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus Pada Nasabah Tabungan Supa PT. BPR Sumber Pangasean Bandar Jaya) Oleh :

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat diletakan barang sesuai posisi yang benar. Data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

TAUFIK RACHMAN Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi ABSTRACT

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data,

ABSTRAK. Kata kunci : Sistem Pengendalian Manajemen, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lumajang

1 Hayu et al., Pengaruh Kompensasi, Motivasi, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja... Abstrak. Abstract. Pendahuluan

PENGARUH INTEGRASI TEKNOLOGI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PD. BPR ARTHA SUKAPURA QINY SHONIA AZ ZAHRA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA OPERASI (Studi Kasus Pada PT. Cakra Putra Parahyangan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian, karena

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

III. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. dilakukan pada PNS BLUPPB mengenai pengaruh stres kerja terhadap

Pengenalan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 6 Maret 2017

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua variabel yang

Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen

HOUSEKEEPING & PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN KE-7

KORELASI DAN ASOSIASI

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Survei Pada Konsumen Speedy PT.Telkom Tasikmalaya )

Pengaruh Budaya Organisasi Dan Karakteristik Individu Terhadap Motivasi dan Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara XII Kantor Wilayah I Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB 4 MOTEDI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian penjelas (explanatory research) karena

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

PENGARUH PEMELIHARAAN DAN PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP KUALITAS PRODUK PADA HARYATI BORDIR TASIKMALAYA. Oleh: DANI MOHAMAD RAMDANI NPM.

PENGARUH PENEMPATAN KARYAWAN TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA (Studi pada karyawan PT Perkebunan Nusantara X (PG Watoetoelis) Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam

Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 3, No. 1, 2008 ISSN :

METODE PENELITIAN. a. Kuesioner, yang merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan responden

III. METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

Pengaruh Metode 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap Kualitas Kerja Karyawan (Survey Pada Staf Karyawan Perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya) SUPIAH LAELASARI 113402066 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail : upi_blue@yahoo.co.id upiblue@yahoo.com ABSTRACT The objective of this researh is know and analyze factors that affect the quality of work of employees in the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya through 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke). The research method used is a survey method, data obtained directly through questionnaires to 21 respondents taken from employees of the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Using census sampling technicques and analytical methods used in this research is the path analysis. Based on the research result show that 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke) and the quality of work of employees of the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya included in either classification. Each variable 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke). Method partially no significant effect on the quality of work of employees in the company CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Simultaneously 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu and shitsuke) also does not significantly affect the quality of work of employees. Keywords : 5S Method (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke), quality of work of employees

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya melalui metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke). Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, data yang diperoleh langsung melalui kuesioner kepada 21 responden yang diambil dari karyawan perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Penentuan sampel menggunakan teknik sensus dan metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) serta kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik. Masing-masing variabel metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Secara simultan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) juga tidak berpengaruh secara sigifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Kata Kunci : Metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke), kualitas kerja karyawan PENDAHULUAN Setiap perusahaan pasti mengharapkan suatu lingkungan kerja yang selalu bersih, rapi dan nyaman sehingga masing-masing individu mempunyai konsistensi dan disiplin diri untuk mendukung terciptanya tingkat efisiensi dan produktifitas yang tinggi di perusahaan. Namun pada kenyataannya kondisi ini sulit diterapkan di tempat kerja dan perusahaan seringkali mengeluh karena masalah tersebut belum bisa teratasi dan banyak waktu terbuang hanya untuk mencari data, berkas ataupun peralatan kerja yang seringkali lupa penempatannya. Tidak hanya itu, kondisi kerja yang tidak tertata dengan rapi dan terkesan berantakan dapat memicu emosional karyawan sehingga dapat berdampak pada hasil kerja yang kurang maksimal.

Perubahan dunia industri yang semakin cepat, semakin banyak pula perusahaan menuntut kinerja karyawan secara maksimal. Untuk mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan dengan mudah salah satu yang harus dibangun adalah budaya kerja. Budaya kerja di perusahaan perlu diciptakan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang dalam menghadapi tantangan dunia industri. Bisnis menjadi semakin kompetitif setiap tahunnya dan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan semakin meningkat. Tantangan dari kondisi-kondisi tersebut mengharuskan setiap perusahaan menemukan cara untuk tetap hidup dan berkembang. Jika perusahaan tidak peka dan tidak mau berusaha melakukan perubahan dalam merespon lingkungannya, maka dalam waktu singkat perusahaan akan mengalami kebangkrutan. Terlebih lagi, perubahan harus dilakukan pada setiap tingkatan dalam suatu organisasi. Agar karyawan mampu merespon keinginan pelanggan dengan capat dan memberikan pengaruh yang positif untuk citra perusahaan. CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penjualan sepeda motor, pemeliharaan dan penjualan spare part sepeda motor. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 4 April 1997 oleh Bapak Lili Sarjono. Dan sekarang perusahaan tersebut dibawah kepemimpinan Bapak Frankie (putra Bapak Lili Sarjono) selaku manajer perusahaan. Sesuai dengan nama perusahaan (Subur Jaya) pemilik perusahaan berharap bahwa perusahannya akan terus berkembang dan melaju pesat. Serta visi dan misi yang diterapkan pada perusahaan ini adalah memberikan kontribusi positif untuk masyarakat dengan pertumbuhan pasar motor Honda. Dari hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan terhadap perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya bahwa perusahaan belum sepenuhnya melaksanakan metode 5S. Perusahaan hanya melakukan kegiatan-kegiatan training bagi para karyawan untuk meningkatkan motivasi demi terciptanya kepuasan pelanggan. Namun pada kenyataannya kegiatan training ini masih belum memberikan dampak yang maksimal bagi karyawan ataupun perusahaan, seperti tidak adanya konsistensi dalam bekerja. Oleh karena itu untuk meminimalisir kejadian-kejadian ataupun kegiatankegiatan yang tidak diinginkan perusahaan, metode 5S dapat mendukung demi kelancaran kegiatan perusahaan. Karena metode 5S ini akan memberikan dampak yang positif, seperti dapat mengefisien dan mengefektifkan waktu bekerja, menghindari

kecelakaan kerja, meningkatkan kualitas kerja karyawan karena lingkungan kerja yang mendukung, dll. Dari latar belakang penelitian diatas, maka masalah pokok yang diangkat adalah bagaimana pengaruh metode 5S pada perusahaan Subur Jaya terhadap kualitas kerja karyawan dan penulis tertarik memilih judul : PENGARUH METODE 5S (SEIRI, SEITON, SEISO, SEIKETSU DAN SHITSUKE) TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN (Survey pada staf karyawan perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya). METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah survey, menurut Moh. Nazir (2014:44) metode survey adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Sedangkan menurut Gima Sugima (2008:135) metode survey adalah Penelitian dengan cara mengajukan pertanyaan kepada karyawan dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada bagian bengkel di perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya yang berjumlah 21 karyawan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik sensus. Menurut Indrianto dan Supomo (2002:117) teknik sensus dilakukan dalam menginvestigasi elemen populasi jika elemen-elemen populasi relatif sedikit dan variabilitas setiap elemen relatif tinggi (heterogen). Karena populasi kurang dari 100 orang maka penelitian yang penulis ambil merupakan penelitian sensus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan bagian bengkel pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya yaitu sebanyak 21 karyawan, sehingga seluruh karyawan bagian bengkel dijadikan sampel penelitian. Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel lainnya yang

merupakan variabel akibat. Adapun formula Path Analysis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung koefisien jalur (β). 2. Menghitung koefisien korelasi (r) Formula untuk menghitung koefisien korelasi yang dicari adalah menggunakan Product Moment Coefficient dari Karl Pearson. Alasan penggunaan teknik koefisen korelasi dari Karl Pearson ini adalah karena variabel-variabel yang hendak dicari korelasinya memiliki skala pengukuran interval. 3. Menghitung faktor residu (ε) Sedangkan pengaruh variabel lainnya atau faktor residu/sisa dapat ditentukan melalui :...(3.7) dimana : Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Adapun Taraf signifikansi (α) ditetapkan sebesar 5% atau 0,05. Ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% dengan tingkat kesalahan 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang mampu digunakan dalam penelitian sosial karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabelvariabel yang diteliti, maka : H o : = 0 tidak terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X 1 ), Seiton (X 2 ), Seiso (X 3 ), Seiketsu (X 4 ) dan Shitsuke (X 5 ) secara simultan terhadap Kualitas Kerja Karyawan. H a : 0 terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X 1 ), Seiton (X 2 ), Seiso (X 3 ), Seiketsu (X 4 ) dan Shitsuke (X 5 ) secara simultan terhadap Kualitas Kerja Karyawan. H o : = 0 tidak terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X 1 ), Seiton (X 2 ), Seiso (X 3 ), Seiketsu (X 4 ) dan Shitsuke (X 5 ) secara parsial terhadap Kualitas Kerja Karyawan.

H a : 0 terdapat pengaruh secara signifikan Seiri (X 1 ), Seiton (X 2 ), Seiso (X 3 ), Seiketsu (X 4 ) dan Shitsuke (X 5 ) secara parsial terhadap Kualitas Kerja Karyawan. PEMBAHASAN Berdasarkan Tabel 4.2 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiri (ringkas) setuju bahwa seiri (ringkas) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiri (ringkas). Tabel 4.2 Rekapitulasi Seiri (Ringkas) (X 1 ) No Uraian Skor yang Skor yang ditargetkan dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) 1 Melakukan pengecekkan barang yang berada di area masing-masing. 105 98 Sangat Baik Memisahkan atau menetapkan 2 barang-barang yang digunakan dan 105 97 Sangat Baik yang tidak digunakan. 3 Tidak adanya pemberian label/tanda untuk barang-barang yang tidak 105 75 Baik digunakan. 4 Tidak ada kegiatan memindahkan peralatan/komponen yang diberi label/tanda (tidak digunakan) ke 105 69 Cukup Baik tempat yang telah ditentukan. 5 Hanya peralatan/komponen yang di perlukan saja yang berada di area 105 83 Baik kerja. Total 525 422 Baik Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.5 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiton (rapi) setuju bahwa seiton (rapi) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda

Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiton (rapi). Tabel 4.5 Rekapitulasi Seiton (Rapi) (X 2 ) No Uraian Skor yang Skor yang ditargetkan dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) 1 Merancang metode penempatan untuk barang yang diperlukan. 105 96 Sangat Baik 2 Menempatkan barang-barang yang diperlukan pada tempat yang telah dirancang dan disediakan. 105 96 Sangat Baik Tidak adanya pemberian label/identifikasi untuk 3 mempermudah penggunaan dan 105 70 Baik pengembalian barang pada tempat yang telah ditentukan. Total 315 262 Baik Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.8 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiso (resik) setuju bahwa seiso (resik) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiso (resik). Tabel 4.8 Rekapitulasi Seiso (Resik) (X 3 ) No Uraian Skor yang Skor yang Kriteria

ditargetkan dicapai (1) (2) (3) (4) (5) 1 Selalu membersihkan tempat/area kerja dari semua kotoran, debu dan 105 103 Sangat Baik sampah. 2 Menyediakan sarana dan prasarana kebersihan di tempat kerja. 105 102 Sangat Baik Tidak pernah memperbaharui/ 3 memperbaiki tempat kerja yang 105 84 Baik sudah usang/rusak. 4 Sulitnya meminimalisir sumbersumber kotoran dan sampah. 105 66 Cukup Baik Total 420 335 Baik Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.11 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel seiketsu (rawat) setuju bahwa seiketsu (rawat) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel seiketsu (rawat). Tabel 4.11 Rekapitulasi Seiketsu (Rawat) (X 4 ) No Uraian Skor yang Skor yang ditargetkan dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) Adanya penetapan prosedur 1 pemeliharaan kebersihan, penempatan dan penataan barang 105 93 Sangat Baik sesuai standarisasi. 2 Kurangnya komunikasi ke setiap karyawan yang berada di tempat/area kerja tentang prosedur pemeliharaan. 105 74 Baik Mempertahankan 3 kondisi 3 sebelumnya (Seiri, Seiton dan Seiso) 105 97 Sangat Baik dari waktu ke waktu. Total 315 264 Baik

Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.14 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel shitsuke (rajin) setuju bahwa shitsuke (rajin) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel shitsuke (rajin). No Uraian Tabel 4.14 Rekapitulasi Shitsuke (Rajin) (X 5 ) Skor yang ditargetkan Skor yang dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) Menciptakan lingkungan kerja 1 yang aman dan nyaman merupakan salah satu target 105 104 Sangat Baik bersama. 2 Teladan atasan menjadi contoh bagi karyawan. 105 94 Sangat Baik Kurang terjalinnya 3 hubungan/komunikasi yang baik di lingkungan kerja. 105 79 Baik Kurangnya pemahaman mengenai 4 metode/konsep kerja yang 105 75 Baik diterapkan perusahaan. Kurangnya rasa disiplin diri untuk 5 melakukan 4 hal sebelumnya 105 75 Baik (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu). Total 525 427 Baik Sumber : Data primer yang diolah Berdasarkan Tabel 4.17 dibawah, diketahui tanggapan responden terhadap indikator variabel kualitas kerja karyawan setuju bahwa kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berjalan baik. Hal ini dilihat dari jumlah skor yang

diperoleh dari tanggapan responden rata-rata termasuk dalam klasifikasi baik. Berikut rekapitulasi mengenai variabel kualitas kerja karyawan. Tabel 4.17 Rekapitulasi Kualitas Kerja Karyawan (Y) No Uraian Skor yang Skor yang ditargetkan dicapai Kriteria (1) (2) (3) (4) (5) 1 Kualitas pelayanan yang saya lakukan kurang sesuai dengan 105 73 Baik harapan pihak yang dilayani. 2 Saya lebih menekankan pada mutu pekerjaan saya. 105 85 Baik Saya tidak cakap dalam 3 menguasai bidang pekerjaan yang saya terima. 105 81 Baik Saya mendapatkan materi 4 pelatihan yang relevan/sesuai 105 89 Sangat Baik dengan bidang pekerjaan saya. Saya merasa memiliki loyalitas 5 yang sangat rendah terhadap 105 74 Baik perusahaan. Pekerjaan yang saya lakukan 6 selalu melebihi dari batas waktu yang telah ditentukan. 105 59 Cukup Baik Saya tidak kesulitan bekerja 7 bersama-sama dengan rekan kerja dari divisi/bagian lain. 105 87 Baik Saya selalu mengutamakan 8 kepentingan pekerjaan yang 105 89 Sangat Baik menjadi tanggung jawab saya.

Total 840 637 Baik Sumber : Data primer yang diolah UJI MODEL Dari hasil pengolahan data secara keseluruhan, penulis dapat memvisualisasikan ke dalam struktur pengaruh Metode 5S 5S (seiri (X 1 ), seiton (X 2 ), seiso (X 3 ), seiketsu (X 4 ), dan shitsuke (X 5 )) terhadap kualitas kerja karyawan (Y), sebagai berikut : X 1 0,315-0,045 0,394 X 2 0,390 0,604-0,215 0,106 0,677 X 3 0,430 Y 0,219 0,641 0,133 0,533 X 4 0,081 0,894 0,227 ε X 5 Gambar 4.1 Hubungan Struktural antara Variabel X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 Terhadap Y Tabel 4.19 Formula Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antara X 1, X 2, X 3, X 4 dan X 5 Terhadap Y No Nama Variabel Formula Hasil

1. Seiri (Ringkas) a. Pengaruh Langsung X 1 terhadap Y (-0,045)(-0,045) 0,002025 b. Pengaruh Tidak Langsung X 1 Melalui X 2 (-0,045)(0,315)(-0,215) 0,003047 c. Pengaruh Tidak Langsung X 1 Melalui X 3 (-0,045)(0,394)(0,430) -0,007623 d. Pengaruh Tidak Langsung X 1 Melalui X 4 (-0,045)(0,390)(0,133) -0,002334 e. Pengaruh Tidak Langsung X 1 Melalui X 5 (-0,045)(0,106)(0,081) -0,000386 Pengaruh X 1 Total terhadap Y 0,002025 + 0,003047 + (-0,007623) + (-0,002334) + (-0,000386) -0,005271 2. Seiton (Rapi) f. Pengaruh Langsung X 2 terhadap Y (-0,215)(-0,215) 0,046225 g. Pengaruh Tidak Langsung X 2 Melalui X 1 (-0,215)(0,315)(-0,045) 0,003047 h. Pengaruh Tidak Langsung X 2 Melalui X 3 (-0,215)(0,604)(0,430) -0,055839 i. Pengaruh Tidak Langsung X 2 Melalui X 4 (-0,215)(0,677)(0,133) -0,019358 j. Pengaruh Tidak Langsung X 2 Melalui X 5 (-0,215)(0,219)(0,081) -0,003813 Pengaruh X 2 Total terhadap Y 0,046225 + 0,003047 + (-0,055839) + (-0,019358) + (-0,003813) -0,029738 3. Seiso (Resik) k. Pengaruh Langsung X 3 terhadap Y (0,430)( 0,430) 0,1849 l. Pengaruh Tidak Langsung X 3 Melalui X 1 (0,430)(0,394)(-0,045) -0,007623 m. Pengaruh Tidak Langsung X 3 Melalui X 2 (0,430)(0,604)(-0,215) -0,055839 n. Pengaruh Tidak Langsung X 3 Melalui X 4 (0,430)(0,641)(0,133) 0,036658 o. Pengaruh Tidak Langsung X 3 Melalui X 5 (0,430)(0,533)(0,081) 0,018564 Pengaruh X 3 Total terhadap Y 0,1849 + (-0,007623) + 0,17666 (-0,055839) + 0,036658 + 0,018564 No Nama Variabel Formula Hasil 4. Seiketsu (Rawat) p. Pengaruh Langsung X 4 terhadap Y (0,133)( 0,133) 0,017689 q. Pengaruh Tidak Langsung X 4 Melalui X 1 (0,133)(0,390)(-0,045) -0,002334 r. Pengaruh Tidak Langsung X 4 Melalui X 2 (0,133)(0,677)(-0,215) -0,019358 s. Pengaruh Tidak Langsung X 4 Melalui X 3 (0,133)(0,641)(0,430) 0,036658 t. Pengaruh Tidak Langsung X 4 Melalui X 5 (0,133)(0,227)(0,081) 0,002445 Pengaruh X 4 Total terhadap Y 0,017689 + (-0,002334) + 0,0351 (-0,019358) + 0,036658 + 0,002445 5. Shitsuke (Rajin) u. Pengaruh Langsung X 5 terhadap Y (0,081)(0,081) 0,006561 v. Pengaruh Tidak Langsung X 5 Melalui X 1 (0,081)(0,106)(-0,045) -0,000386 w. Pengaruh Tidak Langsung X 5 Melalui X 2 (0,081)(0,219)(-0,215) -0,003813 x. Pengaruh Tidak Langsung X 5 Melalui X 3 (0,081)(0,533)(0430) 0,018564 y. Pengaruh Tidak Langsung X 5 Melalui X 4 (0,081)(0,227)(0,133) 0,002445 Pengaruh X 5 Total terhadap Y 0,006561 + (-0,000386) + 0,023371 (-0,003813) + 0,018564 + 0,002445 Total Pengaruh X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 (-0,005271) + (-0,029738) + 0,200122

terhadap Y 0,17666 + 0,0351 + 0,023371 Pengaruh lain yang tidak diteliti 1 0,200122 0,799878 Sumber : Data primer yang diolah Tabel 4.19 menunjukkan bahwa pengaruh variabel seiri (X 1 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,002025 atau 0,2025%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiton (X 2 ) sebesar 0,003047 atau 0,3047%, melalui variabel seiso (X 3 ) sebesar -0,007623 atau -0,7623%, melalui variabel seiketsu (X 4 ) sebesar -0,002334 atau -0,2334% dan melalui variabel shitsuke (X 5 ) sebesar - 0,000386 atau -0,0386%. Pengaruh seiri (X 1 ) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar -0,005271 atau -0,5271%, artinya jika seiri (X 1 ) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) akan memberikan dampak negatif. Pengaruh variabel seiton (X 2 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,046225 atau 4,6225%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X 1 ) sebesar 0,003047 atau 0,3047%, melalui variabel seiso (X 3 ) sebesar - 0,055839 atau -5,5839%, melalui variabel seiketsu (X 4 ) sebesar -0,019358 atau - 1,9358% dan melalui variabel shitsuke (X 5 ) sebesar -0,003813 atau -0,03813%. Pengaruh seiton (X 2 ) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar -0,029738 atau -2,9738%, artinya jika seiton (X 2 ) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) akan memberikan dampak negatif. Pengaruh variabel seiso (X 3 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,1849 atau 18,49%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X 1 ) sebesar -0,007623 atau -0,7623%, melalui variabel seiton (X 2 ) sebesar -0,055839 atau -5,5839%, melalui variabel seiketsu (X 4 ) sebesar 0,036658 atau 3,6658% dan melalui variabel shitsuke (X 5 ) sebesar 0,018564 atau 1,8564%. Pengaruh seiso (X 3 ) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,17666 atau 17,666%, artinya jika seiso (X 3 ) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan memberikan dampak positif.

Pengaruh variabel seiketsu (X 4 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,017689 atau 1,7689%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X 1 ) sebesar -0,002334 atau -0,2334%, melalui variabel seiton (X 2 ) sebesar -0,019358 atau -1,9358%, melalui variabel seiso (X 3 ) sebesar 0,036658 atau 3,6658% dan melalui variabel shitsuke (X 5 ) sebesar 0,002445 atau 0,2445%. Pengaruh seiketsu (X 4 ) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,0351 atau 3,51%, artinya jika seiketsu (X 4 ) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan memberikan dampak positif. Pengaruh variabel shitsuke (X 5 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,006561 atau 0,6561%. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui variabel seiri (X 1 ) sebesar -0,000386 atau -0,0386%, melalui variabel seiton (X 2 ) sebesar -0,003813 atau -0,3813%, melalui variabel seiso (X 3 ) sebesar 0,018564 atau 1,8564% dan melalui variabel seiketsu (X 4 ) sebesar 0,002445 atau 0,2445%. Pengaruh shitsuke (X 5 ) secara keseluruhan (total) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) sebesar 0,023371 atau 2,3371%, artinya jika shitsuke (X 5 ) secara keseluruhan (total) meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan memberikan dampak positif. Pengaruh total variabel seiri (X 1 ), seiton (X 2 ), seiso (X 3 ), seiketsu (X 4 ), dan shitsuke (X 5 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) adalah sebesar 0,200122 0,200 atau 20%. Artinya jika seiri (X 1 ), seiton (X 2 ), seiso (X 3 ), seiketsu (X 4 ), dan shitsuke (X 5 ) bersamasama meningkat atau memberikan dampak positif, maka kualitas kerja karyawan (Y) pun akan meningkat pula. Sedangkan untuk pengaruh lain yang tidak diteliti sebesar 0,799878 atau 79,9878% 80%. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh seiri (X 1 ), seiton (X 2 ), seiso (X 3 ), seiketsu (X 4 ), dan shitsuke (X 5 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) secara simultan dan parsial dapat dilihat dari uji ANOVA. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa F hitung adalah sebesar 0,748 atau sig. (0,600) alpha (0.05) maka H 0 diterima. Dengan demikian hipotesis nol (H 0 ) diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Ditolaknya hipoteis alternatif menunjukkan bahwa pada tingkat keyakinan 95% seiri (X 1 ), seiton (X 2 ), seiso (X 3 ),

seiketsu (X 4 ), dan shitsuke (X 5 ) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan (Y) pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Pengujian secara parsial antara seiri (X 1 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa t hitung adalah sebesar -0,176 atau sig. (0.863) alpha (0.05) maka H 0 diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Pengujian secara parsial antara seiton (X 2 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa t hitung adalah sebesar -0,650 atau sig. (0.525) alpha (0.05) maka H 0 diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiton tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Pengujian secara parsial antara seiso (X 3 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa t hitung adalah sebesar 1.137 atau sig. (0.273) alpha (0.05) maka H 0 diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Pengujian secara parsial antara seiketsu (X 4 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa t hitung adalah sebesar 0,381 atau sig. (0.708) alpha (0.05) maka H 0 diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. Pengujian secara parsial antara shitsuke (X 5 ) terhadap kualitas kerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil perhitungan analisis jalur. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa t hitung adalah sebesar 0,289 atau sig. (0.776) alpha (0.05) maka H 0 diterima dan hipotesis alternatif (H a ) ditolak. Dengan demikian dapat diartikan bahwa seiri tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas kerja karyawan. PENUTUP Simpulan

Berdasarkan penelitian dan hasil penelitian serta analisis mengenai pengaruh metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan seiri (ringkas) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini dikarenakan perusahaan telah mampu menerapkan kegiatan pengecekkan barang yang berada di area kerja, pemisahan barang antara yang digunakan dan yang tidak digunakan, serta hanya terdapat barang/komponen saja yang berada di area kerja. 2. Pelaksanaan seiton (rapi) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini dikarenakan perusahaan telah mampu melakukan kegiatan perancangan metode penempatan untuk barang yang diperlukan dan menempatkan barang-barang yang diperlukan pada tempat yang telah dirancang dan disediakan. 3. Pelaksanaan seiso (resik) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal tersebut ditunjukkan dengan selalu diadakannya kegiatan pembersihan pada area kerja, serta tersedianya sarana dan prasarana kebersihan di area kerja. 4. Pelaksanaan seiketsu (rawat) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini dikarenakan perusahaan mampu menetapkan dan menerapkan standarisasi perawatan, baik perawatan terhadap area kerja, mesin ataupun peralatan lainnya. 5. Pelaksanaan shitsuke (rajin) yang diterapkan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, hal ini ditunjukkan dengan keseriusan perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, membangun komunikasi yang baik di lingkungan kerja, memberikan pemahaman kepada karyawan mengenai konsep kerja yang diterapkan perusahaan, serta serta disiplin diri untuk melakukan 4 hal sebelumnya (seiri, seiton, seiso, seiketsu). 6. Kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya termasuk dalam klasifikasi baik, dimana perusahaan mampu menempatkan

karyawan pada posisi/bagian yang sesuai dengan bidang/kemampuan karyawan itu sendiri, pemberian materi yang sesuai dengan masing-masing bidang pekerjaan karyawan, sehingga karyawan mempunyai pemahaman dan keterampilan yang lebih baik dalam bidang pekerjannya, serta tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan mampu menjadi salah satu faktor kualitas kerja yang dihasilkan karyawan akan maksimal. 7. Masing-masing variabel metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) mempunyai pengaruh terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya. Saran Adapun saran yang dapat diberikan kepada manajemen perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari poin terendah dari masing-masing indikator tiap variabel baik variabel X 1, X 2, X 3, X 4, X 5 maupun variabel Y adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan seiri (ringkas) merupakan fase pertama dalam metode 5S. Dimana kegiatan ini merupakan kegiatan meringkas atau memisahkan barang-barang yang digunakan dengan yang tidak digunakan. Meskipun pelaksanaan seiri (ringkas) termasuk baik, namun kegiatan memindahkan komponen yang diberi label (tidak digunakan) ke tempat yang telah ditentukan harus lebih diperhatikan lagi. Hal ini untuk mencegah agar komponen/barang yang sudah dipisahkan tidak tercampur kembali dan agar space yang dimiliki lebih luas. 2. Seiton (rapi) merupakan fase kedua setelah seiri (ringkas). Dimana kegiatan ini lebih menekankan pada metode penempatan barang. Dalam pelaksanaan seiton (rapi) pemberian label/identifikasi pada tempat penyimpanan barang/komponen agar lebih diperhatikan lagi, sehingga karyawan dapat dengan mudah dalam penggunaan dan pengembalian barang. 3. Pada pelaksanaan sesio (resik) yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah termasuk baik, namun sulitnya meminimalisir sumber-sumber kotoran dan sampah menjadi salah satu faktor lingkungan kerja yang sudah resik/bersih kotor kembali. Oleh karena itu, selalu menyediakan sarana dan prasarana kebersihan

di tempat kerja menjadi salah satu cara agar kotoran/sampah dapat diminimalisir sebaik mungkin. 4. Kegiatan seiketsu (rawat) yang dilakukan oleh perusahaan sudah termasuk baik, namun komunikasi/pemberitahuan tentang prosedur perawatan/pemeliharaan kepada setiap karyawan harus lebih ditingkatkan lagi. Agar seluruh karyawan dapat mengetahui dan memahami tentang prosedur perawatan/pemeliharaan yang diterapkan perusahaan. 5. Kegiatan shitsuke (rajin) yang dilakukan perusahaan sudah termasuk baik, namun kurangnya pemahaman mengenai metode/konsep kerja yang diterapkan perusahaan serta kurangnya rasa disiplin diri untuk melakukan 4 hal sebelumnya (seiri, seiton, seiso dan seiketsu) menjadi salah satu faktor penghambat dalam fase ini. Oleh karena itu, pentingnya penjelasan mengenai konsep kerja yang diterapkan perusahaan kepada karyawan dapat menjadi acuan karyawan dalam bekerja, serta dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi. Dan pemberian motivasi kepada karyawan agar dapat disiplin untuk melakukan kegiatan seiri, seiton, seiso dan seiketsu dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. 6. Dalam peningkatan kualitas kerja karyawan, karyawan masih kurang dalam mengatur waktu pekerjannya, sehingga pekerjaan yang dilakukan terkadang melebihi dari batas waktu yang telah ditentukan. Untuk itu, perlu diperhatikan lagi shedule kerja karyawan agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Dan selain itu, perusahaan juga harus lebih tanggap terhadap fasilitas atau komponen yang diperlukan karyawan untuk menyelesaikan pekerjannya tepat waktu. 7. Mempertahankan dan meningkatkan metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) yang sudah diterapkan dan melakukan kegiatan yang belum dilaksanakan/diterapkan, sehingga terciptanya kualitas kerja karyawan yang baik dan maksimal demi tercapaiannya tujuan perusahaan. 8. Kepada peneliti selanjutnya supaya mencari lagi variabel independen yang akan diteliti, karena variabel-variabel selain metode 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke) memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kualitas kerja karyawan pada perusahaan CV. Subur Jaya Honda Tasikmalaya.

DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, M. dkk. 2011. Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia. Adzim, H.I. 2013. Langkah-Langkah Penerapan 5R (5S) Di Tempat Kerja. http://sistemmanajemenkeselamatankerja.blogspot.com/2013/10/langkahlangkah-penerapan-budaya-5r.html. [13 Oktober 2014]. Agustin, N. dan Purnomo, H. 2013. Implementasi 5S Pada CV. Valasindo Menggunakan Pendekatan Ergonomi Partisipatori. Jurnal Ienaco, 1 7. Ana, Y. 2014. Budaya Kerja 5R/5S. http://yuliahk.blogspot.com/2014/03/jurnal refleksi-minggu-ke-5.html. [18 Oktober 2014]. Bahrfly s. 2008. 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke). http://callbowo.wordpress.com/2008/11/05/5s-seiri-seiton-seiso-seiketsushitsuke/. [13 Oktober 2014]. Chemieingenieur. 2010. Prinsip 5S dalam Servis di Jepang dan Pengertian Servis Itu Sendiri. http://chemieingenieur.wordpress.com/2010/01/05/prinsip-5s-dalamservis-di-jepang-dan-pengertian-servis-itu-sendiri/. [13 Oktober 2014]. Copett. 2014. Pengertian Dan Penerapan 5R/5S Di Lingkungan Perusahaan. http://copett.com/pengertian-dan-penerapan-5r-dan-5s/. [13 Oktober 2014]. Deil, S.A.F. 2014. 5 Kualitas Kerja yang Harus Dimiliki Pegawai Masa Kini. https://bisnis.liputan6.com/read/2019239/5-kualitas-kerja-yang-harus-dimilikipegawai-masa-kini. [29 Januari 2015]. Dhiana, P. Penerapan Kaizen dalam Perusahaan. 1-14. Fatkhur, M. 2012. Pengaruh Kelayakan Bengkel dan Prestasi Mata Pelajaran Instalasi terhadap Kesiapan Kerja sebagai Instalatir Listrik Siswa SMK Negeri 3 Yogyakarta, UNY: skripsi tidak dipublikasikan. Ginting, P. dkk. 2013. Analisis Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Bagian Produksi Dengan 5S Dalam Konsep Kaizen Sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja Di PT. XYZ. e-jurnal Teknik Industri, 29 34. Handayani, H. 2009. Mengenal Lebih Dalam Konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke). http://henyhandayani1983.blogspot.com/. [18Oktober 2014]. Indo SDM. Pengaruh 5S di Tempat Kerja Seiri Seiton Seiso Seiketsu Shitsuke. [13 Oktober 2014]. Kusnadi, E. 2011. 5S Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke. http://eriskusnadi.wordpress.com/2011/08/06/5s-seiri-seiton-seiso-seiketsushitsuke/. [13 Oktober 2014].

Limyda T.O.F. Rinta. Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) Budaya Jepang terhadap Efektifitas Organisasi, UI: tesis tidak di publikasikan. Morissan. 2014. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Kencana. Muharromah, I.A. dan Siswanto. 2013. Implementasi Budaya 5R Sebagai Budaya Kerja Di PKTN. Jurnal Teknoekonomi, 481-490. Nazir, M. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Prianto, E. dkk. 2012. Analisis Penerapan Metode Ringkas, Rapi, Resik, Rawat Dan Rajin (5R). Jurnal Penelitian, 23-35. Priyatno, D. 2014. SPSS 22 Pengolahan Data Terpraktis. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Purwanggono, B. dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Karyawan Dalam Menerapkan Budaya Kerja 5S. Jurnal Prosiding SNATIF, 57 68. Safetyself. 2011. Penerapan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). http://safetyself.blogspot.com/2011/07/penerapan-5r-ringkas-rapi-resikrawat.html. [16 Oktober 2014]. Safety4abipraya. 2008. Konsep 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin). http://safety4abipraya.wordpress.com/2008/05/25/konsep-5r-ringkas-rapi-resikrawat-dan-rajin/. [18 Oktober 2014]. Sandika, O.D. dkk. Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Dan Rajin). Jurnal Pendidikan Teknik Mesin. 1 10. Skripsi Manajemen. 2014. Skripsi Manajemen : Pengaruh Pengembangan Karyawan Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada Kantor LPP RRI. http://skripsiskripsis1.blogspot.com/2014/03/skripsi-manajemen-pengaruhpengembangan_266.html. [29 Januari 2015]. Uncategorized. 2009. Konsep / Definisi Kualitas Kerja. https://ribuanpengunjung.wordpress.com/2009/12/28/konsep-definisi-kualitaskerja/. [25 Januari 2015]. Wahyono, B. 2014. Uji Prasyarat Analisis Jalur (Path Analysis). http://dataolah.blogspot.com/2014/04/uji-prasyarat-analisis-jalur-path.html. [06 Februari 2015]. Wikipedia. 5S. http://id.wikipedia.org/wiki/5s. [13 Oktober 2014].