BAB I PENDAHULUAN. melawan arus sungai Wampu yang sangat deras. (Sulaiman Zuhdi 2013: 81). Dari. akhirnya menjadi Ibu Kota kabupaten Langkat.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Langkat merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu Kabupaten terluas di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Transportasi pada zaman sekarang ini bukanlah sesuatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN. sektor terutama sektor transportasi. Luasnya wilayah jasa pelayanan angkutan darat

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari lima Kota Besar di Indonesia adalah Kota Medan dengan

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada prinsipnya semua bentuk dan keadaan kehidupan dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah adalah suatu kejadian nyata masa lalu ataupun suatu perjalanan

I-1 BAB I PENDAHULUAN

KAJIAN PENGARUH JEMBATAN KAPUAS TERHADAP LALU LINTAS AIR MAUPUN DARAT DI KOTA SINTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dan keamanan, serta pembangunan nasional, harus diselenggarakan dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesultanan Langkat merupakan salah satu dari beberapa Kerajaan Melayu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN NAMA JALAN, SARANA UMUM DAN RUPABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

Berdasarkan, Juknis LLAJ, Fungsi Terminal Angkutan Jalan dapat ditinjau dari 3 unsur:

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan menempatkan eksploitasi laut sebagai primadona industri, baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Hubungan antara kota dengan kawasan tepi air telah terjalin sejak awal peradaban manusia.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Membahas Masjid Raya Binjai tidak terlepas dari peran Kesultanan

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di samping berbagai indikator sosial ekonomi lainnya.

Perda No. 18/2001 tentang Retribusi dan Penyelenggaraan Terminal Bus / Non Bus di Kabupaten Magelang.

BAB III PENYAJIAN DATA. 5. Potensi Penerimaan PBB-P2 Di Badan Pendapatan Daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Dalam wilayah suatu negara akan ada kota yang sangat besar, ada kota

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki wilayah yang cukup luas dan

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TERMINAL. Mata Kuliah : Topik Khusus Transportasi Pengajar : Ir. Longdong Jefferson, MA / Ir. A. L. E. Rumayar, M.Eng

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sejarah suatu kota maupun negara. Melalui peninggalan sejarah

PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DAN SELEKSI UMUM NO. 001/PAN-CKP/PLU-SU/DPU-LKT/2011

ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, saat ini sedang mengalami

Yuandani. et al. Stimulasi Wirausaha Pada Murid Sekolah Menengah Atas di Tanjung Pura Langkat

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan pada karakteristik desa dapat dilihat dari tipologi desa.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan sektor pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bagi kelangsungan warga-warga masyarakat yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Untuk mendukung kelancaran pergerakan dan interaksi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. suatu keadaan ke keadaan lain dalam waktu yang berbeda. Suatu proses perubahan

UNIT PENGELOLA TERMINAL ANGKUTAN JALAN PENGENALAN UP. TERMINAL OLEH : KEPALA UP. TERMINAL ANGKUTAN JALAN RENNY DWI ATUTI, ST. MT

BAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami

BAB II LATAR BELAKANG PEMBANGUNAN TERMINAL TERPADU PINANG BARIS

STUDI PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS JALAN BATAS PROVINSI NAD SIMPANG PANGKALAN SUSU TANJUNG PURA - STABAT TUGAS AKHIR

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang, yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

BAB I PENDAHULUAN. Serdang Bedagai, semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seseorang (wisatawan) untuk mengunjungi tempat wisata di daerah

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB II DESKRIPSI LOKASI. II.1.1. Masa Pemerintahan Belanda dan Jepang. keresidenan dan kesultanan (kerajaan) dengan pimpinan pemerintahan yang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. takutnya malah menjadi membahayakan untuk dikonsumsi. Malaysia dan pulau-pulau di Pasifik. Buah Jambu madu tidak hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Disektor perdagangan masih banyak komoditas berpotensi yang belum

BAB I PENDAHULUAN. sangat kompleks terhadap kehidupan masyarakat termasuk diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. sehinga dapat memberikan kualitas pelayanan prima terutama dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Angkutan umum khususnya di provinsi D.I. Yogyakarta dalam sejarah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota-kota besar di negara-negara berkembang umumnya mengalami laju

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1999 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BENGKAYANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengidentifikasi beberapa pertanyaan yang terdiri dari segi keamanan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

Dr. Nindyo Cahyo Kresnanto

WALIKOTA PALANGKA RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Daerah. Hal ini tertuang dalam pasal 6 ayat (1) dan (2) yang. berbunyi:.daerah dapat dihapus dan digabung dengan daerah lain, dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1993 TENTANG PEMBENTUKAN KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II MATARAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR 31 TAHUN 1995 TENTANG TERMINAL TRANSPORTASI JALAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BANYUASIN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kota Kediri adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

07 Perdagangan Trade.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stabat berasal dari kata Sei Tambat maksudnya sungai tempat bertambat atau tangkahan perahu-perahu utama untuk istirahat karena lelahnya mengalah melawan arus sungai Wampu yang sangat deras. (Sulaiman Zuhdi 2013: 81). Dari kata tersebut kemudian berubah dan lebih mudah disebut dengan Stabat yang akhirnya menjadi Ibu Kota kabupaten Langkat. Perpindahan Ibukota Langkat dari Kota Binjai ke Kota Stabat mengalami proses yang sangat panjang. Sangat banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut terjadi baik itu serangan Agresi Militer Belanda I, Revolusi Sosial PKI dan kemerdekaan Republik Indonesia di masa awal kemerdekaan. Pemindahan Ibukota Kabupaten ini dijalankan berdasarkan pada intruksi Menteri Dalam Negeri tentang perencanaan pembangunan kota bagi Ibukota Kabupaten. Semula direncanakan sebgai Ibukota Kabupaten Langkat adalah kota pangkalan berandan. Akan tetapi banyak kriteria yang dianggap kurang sesuai untuk menjadikan kota Pangkalan Berandan sebagai Ibukota Kabupaten Langkat. Kemudian pada awal tahun 1978 dibentuk tim pemindahan Ibukota Kabupaten Langkat. Dari hasil pendataan yang dilakukan oleh tim tersebut maka ada beberapa kota yang menjadi calon Ibukota Kabupaten Langkat yaitu: Stabat, Tanjung Pura, Pangkalan Beradan dan kuala. Pada tanggal 19 Agustus 1978 1

2 Setelah menilai dengan kriteria dan menghimpun data-data yang ada maka kota Stabat terpilih sebagai Ibukota Kabupaten Langkat. Kemudian setelah mendapat persetujuan dari DPRD Kabupaten Langkat maka usul dari rencana pemindahan Kabupaten Langkat dari Kota Binjai Ke Kota Stabat diajukan ke pihak atasan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Dan ditahun 1983 mulai dibangun kantor Bupati Langkat di Kota Stabat. Kota Stabat berdiri pada akhir abad ke 18 bersamaan dengan kerajaan Langkat (1750 M- 1850 M). Stabat didirikan oleh Raja Wan Sopan bin Raja Wan Jabar bin Raja Badiuzaman bin Raja Kahar.Setelah Tuanku Wan Sopan meninggal sekitar tahun 1840, kejeruan Stabat digantikan oleh Tan Matsyech. Kota Stabat pada awalnya berdiri diantara dua Sungai yaitu Sungai Wampu dan Sungai Blengking.Sarana pendukung untuk datang ke Kota Stabat salah satunya adalah adanya Sungai Wampu sebagai salah satu fasilitas untuk transportasi air.tapi jika kita lihat sekarang, Sungai Wampu tidak lagi dirawat untuk sebuah keperluan yang penting tetapi mereka gunakan untuk menambang pasir.jadi, tidak heran jika sekarang jika kita melintasi sungai Wampu banyak mesin-mesin yang digunakan warga untuk menyerap pasir. Pada tahun 1984 setelah Kota Stabat dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Langkat terdapat banyak pengaruh terhadap pengembangan Kota Stabat seperti gedung perkantoran yang tersusun rapi dan terpusat dalam satu komplek perkantoran. Dari segi hiburan untuk masyarakat terdapat taman kota, kolam renang dan bioskop Wampu Tirta yang sekarang telah menjadi gedunggedung pertokoan.

3 Selain itu, Kota Stabat yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Langkat memberikan perubahan yang sangat besar bagi keadaan Stabat.Hal ini terlihat dari perubahan pembangunan seperti Kota Stabat sebatas dari Sungai Wampu hingga Sungai Blengking yang hanya terdiri dari dua baris pertokoan yang berada di jalan lintas Medan ke Aceh. Kemudian, setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat Kota Stabat mengalami perubahan yang signifikan.perubahan itu terutama berkaitan dengan perubahan fisik yakni pemekaran pertokoan yang ada di Kota Stabat dahulu rumah pertokoan hanya sekitar Mesjid Raya Stabat namun sekarang berkembang pesat mengarah ke daerah pusat pemerintahan Kabupaten Langkat. Dampak dari perpindahan di bidang ekonomi seperti peluang bisnis bagi para pembisni, bagi masyarakat mudah dalam menjangkau kebutuhan sehari-hari, bagi masyarakat pedagang dapat berjualan hasil bumiseperti buah durian, manggis, rambutan dan lainnya kemudian banyak di buka Home Industri atau industry rumah kecil-kecilan. Kecamatan Stabat yang juga sekaligus sebagai Ibukota kabupaten Langkat merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian sehingga perlu dibangun dan dikembangkan beberapa fasilitas kota. Diantara beberapa fasilitas perkotaan yang dibangun terutama disektor transportasi antara lain, pembangunan dan peningkatan kualitas jalan, tersedianya moda angkutan dan didukung fasilitas terminal yang memadai. Bentuk kota tidak terlepas dari sejarah perkembangan kota tersebut, namun sedikit banyaknya dapat diarahkan melalui penyediaan fasilitas atau prasarana dan

4 penetapan berbagai ketentuan yang berkaitan dengan tata guna lahan, Seperti membuat pembangunan gedung-gedung dan pembangunan jalan membuat Stabat menjadi sangat penting karena Stabat telah menjadi pusat pemerintahan untuk daerah tingkat II Kabupaten Langkat. Pembangunan perencanaan Kota Stabat ternyata terus mengalami perubahan hingga saat ini.dengan melihat kekurangan apa yang ada di Kota Binjai saat menjadi Ibu Kota Langkat maka bisa menjadi acuan bagi Kota Stabat dalam membangun Kota yang lebih baik. Apabila terdapat kegagalan, kendala atau hambatan yang terjadi dalam pembangunan suatu kota pada masa terdahulu dapat dijadikan motivasi dan menjadikan pelajaran pada waktu berikutnya. Ini sama hal nya dengan konsep sejarah merekam catatan kegagalan-kegagalan yang terjadi di waktu lampau.hal inilah yang membuat ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dikemukakan suatu identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Keadaan Kota Stabat sebelum menjadai Ibukota Kabupaten Langkat 2. Perkembangan Kota Stabat setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat

5 C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana keadaan Kota Stabat sebelum menjadi Ibukota Kabupaten Langkat? 2. Bagaimana perkembangan Kota Stabat setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat? D. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keadaan Kota Stabat sebelum menjadi Ibukota Kabupaten Langkat 2. Untuk mengetahui perkembangan Kota Stabat setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat E. Manfaat Penelitian Setelah penelitian ini dilaksanakan, diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Memberikan gambaran tentang Perkembangan Kota Stabat Setelah menjadi Ibukota Kabupaten Langkat 2. Dapat menambah wawasan bagi pembaca, khususnya bagi masyarakat di sekitar Kota Stabat. 3. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang akan melakukan penelitian yang sama pada waktu dan lokasi yang berbeda.

6 4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Medan.