BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tabel 1.1 Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, dan 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Zaman sekarang ini, manusia semakin sulit dipisahkan oleh Televisi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi kini semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tayangan yang menampilkan adegan-adegan kekerasan kini menjadi salah

EFEK TAYANGANGANTENG-GANTENG SERIGALA DALAM MEMPENGARUHI GAYA BERBICARA REMAJA DI KOTA SAMARINDA (Studi Pada SMK Negeri 3 Samarinda)

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. konsep acara yang sama namun dengan kemasan yang sedikit berbeda dan

Hubungan antara Intensitas Menonton Televisi dan Tingkat Pengawasan Orang Tua (Parental Mediation) dengan Perilaku Kekerasan Oleh Anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia Ilmu komunikasi, komunikasi merupakan suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Harold Lasswell dalam (Mulyana, 2010: 69), proses komunikasi dapat dijelaskan dengan rumusan sebagai berikut:

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bertujuan untuk mengetahui bagaimana Literasi Media Dalam Menonton

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 005 Kelurahan Sukabumi Utara Barat Periode Februari Maret 2009 ) yang telah

BAB III PENYAJIAN DATA. Sinembah Kabupaten Rokan Hilir terhadap Acara Sinetron Tukang Bubur Naik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan lain-lain yang berguna bagi masyarakat luas. Melalui

BAB VI PERSEPSI REMAJA TERHADAP UNSUR KEKERASAN DALAM SINETRON DI TELEVISI

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai konsumsi sehari hari seperti makanan.

BAB I PENDAHULUAN. tradisi baru dalam pola hidup masyarakat kita. televisi yang menghasilkan audio (suara) dan visualisasi (gambar

BAB 1 PENDAHULUAN. penontonnya apa yang disebut Simulated Experiece, yaitu pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi diartikan sebagai sebuah proses penyampaian pesan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa yaitu saluran sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. Diiringi dengan semakin besarnya kesadaran manusia tentang betapa pentingnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi merupakan salah satu kebutuhan yang penting dalam

BAB I. Pendahuluan. belakangan ini memberikan dampak signifikan terhadap sikap konsumerisme

BAB I PENDAHULUAN. Televisi juga dikenal sebagai media hiburan, informasi dan juga media edukasi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1

VISUALISASI BENTUK KEKERASAN PADA TAYANGAN KOMEDI PESBUKERS (Studi Analisis Isi Tayangan Komedi Pesbukers)

(Studi Kasus Tayangan Talk Show Indonesia Lawyers Club di TvOne)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

PERSPEKTIF ANAK USIA SEKOLAH DASAR TERHADAP PROGRAM SIARAN TELEVISI DALAM MENDUKUNG KONSEP DIRI

#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. televisi yang ada sekarang ini, batas-batas negara pun tidak lagi merupakan hal yang

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Bentuk bentuk reduksi moral dalam sinetron Yang Muda Yang. Bercinta di RCTI selama sepuluh episode.

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media massa memiliki peranan yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media Televisi adalah salah satu media massa elektronik yang digemari

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. dan film terhadap masyarakat, hubungan antara televisi, film dan masyarakat

I. PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sekarang ini. Hampir di setiap daerah di Indonesia televisi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kotak yang bernama televisi, seseorang dapat melihat peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan salah satu media komunikasi massa. 3 Televisi. mudah untuk diakses masyarakat, yang kemudian menjadikan televisi

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita tahu bahwa Reality Show adalah program televisi termuda yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi bisa terjadi apabila ada korelasi yang baik antara penutur dan

BAB I PENDAHULUAN. sebuat alat komunikasi massa yang digunakan dalam proses komunikasi, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi membuat dunia komunikasi menjadi luas dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. mengambil informasi dari media massa. Menurut Gerbner dalam (Littlejohn :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di semua belahan dunia. Komunikasi adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal paling mendasar dalam setiap tindakan

BAB I PENDAHULUAN. serempak dari berbagai macam belahan dunia. Media massa merupakan saluran resmi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III Analisa Masalah

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran Tayangan Berita Liputan 6 Siang di SCTV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melalui berbagai perkembangannya, kini televisi menjadi perhatian utama

BAB I PENDAHULUAN. Media televisi adalah media audio visual yang selain dapat didengar tetapi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sesuatu yang pasti dibutuhkan oleh manusia,

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Balakang

BAB I PENDAHULUAN. massa yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Ganteng-ganteng Serigala menjadi judul sinetron terbaru SCTV yang tayang setiap hari mulai Senin, tanggal 21 April 2014 pukul 19.45 WIB. Seperti terbaca dari judulnya, sinetron satu ini memaparkan kisah perseteruan antara manusia serigala dan juga kaum vampir. Sinetron 'Ganteng-Ganteng Serigala' ini menghadirkan cerita dan genre yang berbeda dari yang lain dengan para pemeran utama antara lain ada Kevin Julio, Jessica Mila, Ricky Harun dan Dicky Smash. Promo sinetron 'Ganteng-ganteng Serigala' menampilkan 5 manusia muda serigala yang menjalani hidup sebagai anak SMA (remaja). Sinopsis sinetron 'Ganteng-Ganteng Serigala' produksi AS Productions ini berkisah tentang tokoh utama bernama Tristan (diperankan oleh Kevin Julio), salah satu vampire yang mengincar darah suci yang dimiliki Nayla (diperankan Jessica Mila). Demi bisa dekat, Tristan pun berusaha membuat Nayla jatuh cinta padanya. Namun untuk mengambil hati Nayla ternyata tidak mudah dan banyak hal yang harus dilalui Tristan. Apalagi ada Galang (diperankan Ricky Harun) yang ternyata seorang manusia serigala yang berusaha menjaga Nayla. Kepopuleran sinetron Ganteng-ganteng Serigala tersebut rupanya jadi sorotan Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI. Terlepas dari pro dan kontra yang menyertai, judul sinetron satu ini berhasil menarik banyak perhatian. Terbukti ratingnya yang tinggi hingga saat ini dan juga banyak dibicarakan di jejaring 88

89 sosial. Setiap adegan yang terkandung dalam sinetron ini, mengandung banyak berbagai macam kekerasan. Meski dibungkus dengan tema komedi, dialog dalam setiap episodenya masih menyisakan kekerasan verbal seperti mengumpat, bergunjing, dan mencela. Dengan ratingnya yang tinggi, sudah pasti sinetron ini punya pengaruh kuat kepada setiap yang menontonnya, terlebih mereka yang masih anak-anak. Maka dari itu, sesuai dengan identifikasi dan tujuan dalam penelitian, yaitu untuk mengetahui kekerasan fisik, verbal dan nonverbal yang terkandung dalam sinetron Ganteng-gssnteng Serigala di SCTV, Berdasarkan hasil analisis dan temuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa: 1. Muatan kekerasan fisik yang meraih persentase paling tinggi, pada program acara sinetron Ganteng-ganteng Serigala adalah kekerasan yang bersifat lain-lain. Hal itu dapat dilihat dari hasil penghitungan alat ukur yang telah diuji dalam tabel distribusi frekuensi menunjukkan jumlah persentase kekerasan yang bersifat lain-lain adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan kekerasan lainnya, yaitu sebesar 42,86 %. Kekerasan lain-lain disini berupa menggigit, mendorong dan adegan memakan kelinci hidup. Selanjutnya kekerasan mencekik berada diposisi kedua setelah kekerasan yang jenisnya lain-lain yaitu sebesar 28,57%. Sedangkan hasil persentase yang lainnya adalah alat ukur bentuk kekerasan fisik memukul dan menendang, dimana kedua alat ukur ini memperoleh hasil persentase yang sama yaitu 14,28%.

90 2. Muatan kekerasan verbal yang meraih persentase paling tinggi, pada program acara sinetron Ganteng-ganteng Serigala adalah kekerasan yang bersifat menghina. Hal itu dapat dilihat dari hasil penghitungan alat ukur yang telah diuji dalam tabel distribusi frekuensi menunjukkan jumlah persentase kekerasan yang bersifat menghina adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan kekerasan lainnya, yang hampir mencapai setengah dari jumlah persentase kekerasan di atas dengan jumlah sebesar 47,82%, sedangkan kekerasan yang berupa ancaman meraih persentase sebesar 34,78%, kemudian persentase sebesar 17,39% didapat intonasi (nada bicara) yang tinggi. 3. Muatan kekerasan non-verbal yang meraih persentase paling tinggi, pada program acara sinetron Ganteng-ganteng Serigala adalah kekerasan yang bersifat mengeluarkan taring. Hal itu dapat dilihat dari hasil penghitungan alat ukur yang telah diuji dalam tabel distribusi frekuensi menunjukkan jumlah persentase kekerasan yang bersifat menngeluarkan taring adalah yang paling tinggi dibandingkan dengan kekerasan lainnya, yang mencapai setengah dari jumlah persentase kekerasan di atas dengan jumlah sebesar 50%, sedangkan kekerasan yang berupa melotot meraih persentase sebesar 41,67%, kemudian persentase sebesar 8,33 % didapat oleh adegan kekerasan yang bersifat lain-lain.

91 5.2 Saran atau Rekomendasi 5.2.1 Saran Teoritis Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu komunikasi atau jurnalistik, sehingga dapat memberikan dasar bagi penelitian selanjutnya agar lebih dalam lagi menggali mengenai masalah kekerasan atau humor kekerasan di media massa, sekaligus sebagai masukan agar khalayak mulai mengenal dan mempelajari media literasi yang berfungsi sebagai pergerakan untuk melihat pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan dari pesan-pesan media dan belajar cara mengantisipasinya. 5.2.2 Saran Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat membantu audience untuk cerdas dalam memilih tayangan yang sebaiknya dikonsumsi atau tidak, terutama memilih tayangan yang layak dikonsumsi anak yang tidak memuat unsur-unsur negatif didalamnya, seperti kekerasan. 2. Penelitian ini diharapkan agar seluruh pekerja media lebih memperhatikan konten dari tayangan yang disiarkannya, tidak hanya memperhatikan rating, tetapi juga tetap menjaga kualitas isi tayangan dan memperhatikan fungsi-fungsi dari televisi seperti sebagaimana mestinya. 3. Melalui penelitian ini diharapkan agar lembaga yang berfungsi sebagai pengawas penyiaran televisi untuk lebih ketat lagi dalam mengawasi dan menyeleksi tayangan-tayangan yang disiarkan di televisi.

92 4. Mengingatkan kembali untuk para orang tua agar selalu mendampingi anak-anak saat menonton televisi.