BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI),

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan menerapkan model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. Memiliki sebuah rencana pengelolaan yang baik sebelum pelajaran dimulai

BAB II KAJIAN TEORI. teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sebagaimana dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu pendidikan ada yang disebut sebagai pendidik dan sebagai. sebagai peserta didik mendapatkan haknya sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. Sains. Materi pelajaran Sains harus dikuasi dengan baik oleh siswa. Dasar Sains yang baik akan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Tinjauan Tentang Strategi Pebelajaran Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

BAB II KAJIAN TEORI. usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. pertama sesudah orang tua dalam memberikan bimbingan kepada anak didik,

BAB I PENDAHULUAN. andil yang cukup besar. Guru memang bukan satu-satunya penentu. itu, guru adalah bapak ruhani ( spiritual father) bagi siswa, yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Tinjauan Tentang Aktivitas Belajar. a. Aktivitas Belajar

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari guru, guru merupakan sebagai pendidik atau pelaksana dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. belajar terjadilah perubahan dalam diri individu. Aktivitas belajar siswa dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. hlm.4. dan Kompetensi Dasar Tingkat SD, MI, dan SDLB, hlm. 317

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. negara yang yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Pendidikan merupakan

BAB II KAJIAN TEORI. mempelajari sesuatu, kita akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh dan

BAB II KAJIAN TEORI. yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

BAB I PENDAHULUAN. setelah siswa menerima pengalaman belajarnya. Sejumlah pengalaman yang. dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik.

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

BAB I PENDAHULUAN. dengan hal tersebut diperlukan uji coba secara terus-menerus teknik pembelajaran di

BAB II KAJIAN TEORI. 1 Tinjauan Tentang Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Kartu-Kartu. a. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan terencana yang dijalankan secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

PENGARUH MEDIA GAMBAR DALAM MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SUMBER ENERGI DAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoretis. 1. Pengertian Belajar. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STRAY TWO STRAY (TSTS)

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB II KAJIAN TEORI. pendorong untuk seseorang melakukan sesuatu. 1. dikatakan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). 2 Motif tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. proses pembelajaran agar menjadi manusia yang cerdas, terampil dan bermoral

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

BAB II KAJIAN TEORI. digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. sehingga timbul interaksi dari keduanya agar anak tersebut mencapai kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. maka hasil yang dicapai akan rendah. Bentuk keterlibatan siswa itu ialah adanya perhatian

SKRIPSI. Disusun oleh: TUTI ASTUTI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. sampai Sekolah Menengah Pertama (SM P) / Madrasah Tsanawiyah (MTS).

أ ط ل ب ال ع ل م م ن ال م ھ د إ ل ى ال لح د

BAB I PENDAHULUAN. supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah guru dan siswa kelas IV tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

SKRIPSI. Oleh : LULU AZMI FARIDAH

commit to user BAB I PENDAHULUAN

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kalah pentingnya, termasuk di dalamnya belajar Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

BAB II KAJIAN TEORI. menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dan menjatuhkan tim. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.

BAB I PENDAHULUAN. oleh Nana Sudjana, dalam proses belajar mengajar guru memegang peranan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

BAB II KAJIAN TEORI. dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara afektif dan efesien. Senada dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, (Bandung: Nuansa Aulia 2010), hlm. 575

BAB II KAJIAN TEORI. dan akhiran an menjadi pembelajaran, yang berarti proses, pembuatan, cara mengajar

BAB 1 PENDAHULUAN. perpustakaan yang lengkap, media dan lain sebagainya). materi yang akan disampaikan. Akan tetapi ada faktor-faktor lain yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2007), hlm E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum 2004, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004), hlm. 173.

BAB I PENDAHULUAN. negara. Melalui pendidikan dapat membentuk kepribadian seseorang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pada model pembelajaran yang di lakukan secara masal dan klasikal, dengan

BAB II KERANGKA TEORETIS. agar murid melakukan kegiatan belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya.

NASKAH PUBLIKASI. Strata 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: ATIK SETYAWAN NIM : A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. tenaga pendidik/ tenaga pengajar yang tugas utamanya adalah mengajar. 1

SKRIPSI. Disusun Oleh: : JUNI WIHAYANI NIM :

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasal 17 ayat 1 menyatakan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Aktif. adalah suatu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk belajar

BAB I PENDAHULUAN. perubahan tingkah laku, sikap, maupun pola pikir. Maka dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Era globalisasi membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif. Hal ini berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari kegiatan belajar mengajar, bertujuan untuk menghasilkan perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

BAB II KAJIAN TEORITIS. pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri. Guru tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus

BAB II KAJIAN TEORI. pengertian dari belajar itu sendiri. Belajar merupakan suatu. aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang di berikan mulai dari Sekolah Dasar (SD)/Madrasyah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasyah Tsanawiyah (MT s) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA). Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial murid di arahkan untuk menjadi warga Indonesia yang demokrasi dan bertanggung jawab, mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan masarakat lingkungan sekitarnya. Seorang guru harus tahu tujuan pokok dari pengajaran IPS, Sebagaimana Wachidi merumuskan tujuan pokok dari pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, yaitu: a) memberitahukan kepada manusia bagaimana bersikap terhadap benda-benda yang ada disekitarnya, b) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan manusia yang lain, c) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana berhubungan dengan masyarakat sekitarnya, d) memberikan pengetahuan kepada manusia bagaimana cara berhubungan dengan alam sekitarnya e) memberikan pengetahuan bagaimana cara berhubungan dengan tuhannya 1. Selama ini dalam proses pembelajaran IPS, guru hanya menggunakan satu metode saja yaitu ceramah, sehingga pembelajaran hanya berlangsung satu arah yang mana informasi-informasi dan sumber-sumber hanya berpusat pada guru saja. Sesekali guru memadukan metode ceramah dengan tanya jawab, tetapi hanya sebahagian murid saja yang bisa menjawab pertanyaan dari guru. Guru hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan 1 Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 266.

individual atau daya tangkap murid nya, sehingga tujuan pembelajaran yang di harapkan dapat tercapai semaksimal mungkin. Proses pembelajaran seperti ini, murid hanya duduk di bangku dengan tenang mendengarkan apa yang di sampaikan oleh guru. Murid tidak memiliki kompetensi menganalisa dan menggali potensi yang ada dalam diri nya, sehingga murid tidak ada keberanian untuk berbicara di depan kelas. Proses pembelajaran seperti ini terdapat banyak kekurangan dan tidak sesuai lagi dengan teori pembelajaran yang memfokuskan pada tiga ranah aspek pendidikan yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor. Dalam proses pembelajaran, dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberi gairah, semangat, dan rasa senang dalam belajar, sehingga yang mempunyai motivasi tinggi energi tinggi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. MC Donal (dalam buku Oemar Hamalik) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. 2 Dalam memotivasi siswa tersebut peranan guru sangat diharapkan, karena guru merupakan pendorong bagi peserta didik pendidik para siswanya. Nana Sujana mengatakan: Kehadiran guru dalam proses balajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. 3 2 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 158. 3 Nana Sujana, Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2009), hlm. 1

Tanpa adanya motivasi yang kuat dari guru dan dari anak didik itu sendiri dalam belajar, maka tujuan pembelajaran dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik, Sehingga pemberian motivasi kepada siswa perlu dilakukan oleh guru secara kontiniu atau berkesinambungan dan dengan penuh kesungguhan agar tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik sesuai yang diharapkan. Berdasarkan hasil pengumpulan data awal yang telah dilakukan oleh peneliti di Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung ditemukan data melalui pengamatan yaitu aktifitas siswa dan guru diketahui bahwa aktifitas belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa masih rendah sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak seperti diharapkan. Disamping itu aktivitas guru, ataupun upaya yang dilakukan untuk membangkitkan motivasi siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung sudah dilakukan guru bidang Studi dengan berbagai macam cara seperti: memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan mengemukakan gagasan serta mendisain pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok. Namun demikian, motivasi belajar belum begitu memuaskan., siswa cenderung pasif dan kurang kreatif sehingga fungsi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak dapat dicapai sepenuhnya. ini terlihat gejala aktifitas yang ada pada murid yang ditemui antara lain: 1. Anak kurang aktif pada mata pelajaran yang disajikan, hal ini terlihat dari kegiatan anak yang cenderung hanya diam mendengarkan guru berceramah. 2. Selama proses pembelajaran berlangsung hanya sebagian kecil siswa yang mempunyai keinginan bertanya tentang materi pelajaran. 3. Siswa kurang bersemangat dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. 4. Adanya 8 orang siswa atau 36% dari jumlah siswa yang melamun ketika proses pembelajaran berlangsung.

5. Adanya 10 orang siswa atau 52% dari jumah siswa yang bermain dengan temannya ketika proses pembelajaran. 6. Hanya 5 orang siswa atau 26% dari jumlah siswa yang dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. 7. Kurangnya keingintahuan siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, hal ini terlihat hanya 11 orang siswa atau 57% dari jumlah siswa yang paham dengan materi yang disampaikan oleh guru. Berdasarkan gejala- gejala tersebut di atas, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan suatu penelitian tindakan kelas sebagai upaya melakukan perbaikan terhadap proses pembelajaran dengan judul: Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Strategi Guide Teaching Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. B. Defenisi Istilah Untuk menghindari kesalahan pemahaman pembaca dalam penelitian ini, maka penulis perlu mendefenisikan istilah yang penulis gunakan yaitu: 1. Motivasi Belajar adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. 4 Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan ( Reinforced Practice) yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. 5 Jadi yang dimaksud dengan motivasi belajar adalah kekuatan pendorong yang 4 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2008) hal 158. 5 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006) hlm. 23.

ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu untuk memperoleh perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Hal ini bisa dapat d lihat dari semangat siswa dalam belajar. 2. Strategi adalah pola-pola umum kegiatan guru murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. 6 Adapun aspek yang dimaksudkan dalam strategi ini adalah cara guru dalam menerapkan pola atau langkahlangkah strategi, sehingga strategi dapat diterapkan dengan lancar dan akhirnya akan timbul motivasi belajar siswa. 3. Guide Teaching adalah panduan mengajar, guru bertanya kepada peserta didik satu atau dua pertanyaan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik atau untuk memperoleh kesimpukan kemudian membaginya kepada kategori 7. Adapun aspek dilihat dari strategi ini adalah dengan memberikan pertanyaan kepada siswa maka guru akan melihat seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang akan disampaikan. Hal ini akan membantu guru dalam menyampaikan materi sesuai dengan tingkat pemahaman materi yang dimiliki oleh siswa. C. Batasan Peneliti Untuk memfokuskan alur penelitian serta menghindari pembahasan terlalu meluas dan tidak terstruktur dalam pembahasan nantinya, maka penulis membatasi penelitian ini pada upaya guru dalam Peningkatan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Pada Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Strategi Guide Teaching Siswa 6 Abu Ahmadi, Joko Tri Prasetya,Strategi Belajar Mengajar, (Bangdung: CV Pustaka Setia, 2005), hlm. 11 7 Hisyam Zaini, Strategi Belajar Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani. 2008), hlm.37.

Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah Strategi Guide Teaching Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 1. Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial pada Materi Kenampakan Alam dan Keragaman Sosial Budaya Melalui Strategi Guide Teaching Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. 2. Manfaat Penelitian. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: a. Bagi Siswa dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 019 Lubuk Agung Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pendidikan Sosial (IPS) b. Bagi Guru Penelitian ini merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas mengajar bagi guru.

c. Bagi Sekolah: Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan motivasi dalam rangka peningkatan kualitas proses pembelajaran. d. Bagi Penulis: Penelitian ini juga bermanfaat untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Sarjana Pendidikan SI Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN SUSKA RIAU.