BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia merupakan bagian dari hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja, dan dimana saja, baik disekolah, dikelas, dijalanan dalam waktu yang tak dapat ditentukan sebelumnya (Oemar, 2003). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya masyarakat yang gemar belajar. Setiap warga negara Indonesia diwajibkan untuk mengikuti program wajib belajar selama 9 tahun. Dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan demikian diharapkan masyarakat Indonesia dapat berkompetensi dengan masyarakat dunia pada umumnya. Setiap satuan pendidikan memiliki tujuan kurikulum yang harus mengacu kearah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya semangat belajar siswa di sekolah adalah karena adanya motivasi. Motivasi merupakan salah satu faktor yang diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan (Sardiman, 2011). Uno (2008) mengemukakan bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan 1

2 2 yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar serta harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Kedua faktor tersebut disebabkan rangsangan tertentu sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. Berdasarkan pengamatan peneliti bersama dengan guru mata pelajaran IPA terhadap siswa kelas VII 7 SMPN 13 Pekanbaru, terlihat selama proses kegiatan belajar mengajar siswa kurang memperhatikan ketika guru menerangkan pelajaran dikelas, serta siswa kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, hal ini ditandai dengan tidak adanya siswa yang bertanya bahkan ada beberapa siswa yang tidak menjawab ketika guru memberikan pertanyaan. Gejala-gejala diatas tentu menegaskan bahwa siswa tidak memiliki dorongan untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, hal ini mengindikasikan bahwa motivasi belajar siswa tergolong rendah. Bertolak dari fenomena di atas, tentu menjadi tantangan bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa berpartisipasi aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Oleh sebab itu guru dituntut untuk mampu membuat pembelajaran agar lebih menarik dan tidak monoton, dimana guru harus memiliki teknik-teknik tertentu untuk dapat membuat siswa tertarik dengan pelajaran dan dapat berpartisipasi aktif selama proses belajar mengajar. Salah satu teknik yang bisa digunakan guru untuk membuat proses pembelajaran agar lebih menarik dan tidak monoton adalah dengan cara menggunakan media pembelajaran yang bervariatif salah satunya menggunakan media gambar. Penelitian sebelumnya tentang penggunaan media gambar dalam pembelajaran telah dilakukan oleh Tanti Yoseva S, Suryani dan Nanang Heryana (2013) dengan judul Pemanfaatan Media Gambar untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Pembelajaran IPA Kelas V SDN 21 Tanjung Panti Kembayan Sanggau. Hasil yang didapat adalah penggunaan media gambar dapat digunakan sebagai upaya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa.

3 3 Salah satu strategi pembelajaran yang menggunakan media gambar didalam proses pembelajarannya adalah strategi pictorial riddle. Pictorial riddle adalah suatu strategi mengajar yang dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam diskusi kelompok kecil maupun besar. Gambar, peragaan, atau situasi yang sesungguhnya dapat digunakan untuk meningkatkan cara berpikir kritis dan kreatif pada siswa. Suatu riddle biasanya berupa gambar dipapan tulis, poster, atau diproyeksikan dari suatu transparansi, kemudian guru mengajukan pertanyaan tentang riddle itu (Hamruni, 2009). Dengan demikian melalui strategi pictorial riddle siswa akan diarahkan untuk mampu mengembangkan kemampuan berpikir, mengidentifikasi permasalahan, mengamati teka-teki bergambar yang disajikan serta cermat dan teliti dalam berpikir. Cara penyajian seperti ini diharapkan dapat digunakan pada pembelajaran IPA terutama pada materi suhu dan pemuaian. Hal di atas juga didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Joko Purwanto dan Binti Uswatun Hasanah (2014), dimana dalam penelitiannya dikatakan bahwa strategi pictorial riddle sangat cocok diterapkan pada materi pokok suhu dan pemuaian. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pictorial Riddle Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Fisika Pada Kelas VII 7 SMPN 13 Pekanbaru. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah strategi pictorial riddle dapat meningkatkan motivasi belajar IPA Fisika siswa kelas VII 7 SMPN 13 Pekanbaru pada materi pokok suhu dan pemuaian? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar IPA Fisika siswa kelas VII 7 SMPN 13 Pekanbaru dengan menerapkan strategi pictorial riddle pada materi pokok suhu dan pemuaian.

4 4 D. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa, diharapkan strategi pictorial riddle dapat meningkatkan motivasi dalam pembelajaran IPA Fisika terutama pada materi suhu dan pemuaian. 2. Bagi para guru IPA SMPN 13 Pekanbaru, diharapkan strategi pictorial riddle ini sebagai salah satu alternatif teknik pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran terutama pada materi pokok suhu dan pemuaian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 3. Bagi sekolah, sebagai salah satu masukan dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa di SMPN 13 Pekanbaru. 4. Bagi peneliti, dapat menjadi landasan dalam rangka meneruskan penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas. E. Defenisi Operasional 1. Strategi Pictorial Riddle merupakan suatu strategi pembelajaran untuk mengembangkan motivasi dan minat belajar siswa dimana dengan strategi ini siswa dilatih untuk berani mengemukakan ide dan gagasan, berfikir kritis dalam memecahkan masalah serta menghargai pendapat teman-temannya, yaitu dengan cara guru menyajikan beberapa gambar yang menimbulkan teka-teki bagi siswa yang akan membuat siswa semakin termotivasi untuk mencari tahu jawaban dari teka-teki tersebut. 2. Motivasi belajar IPA merupakan dorongan belajar IPA dari dalam diri maupun dari luar diri siswa untuk melakukan aktifitas belajar yang lebih giat dan semangat. Ukuran motivasi belajar adalah skor yang diperoleh siswa dari 4 indikator motivasi belajar siswa yaitu, perhatian, relevansi, percaya diri, dan kepuasan.