BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. karya, yang sedikitnya menyerap 1,8 juta pekerja. Dari sisi tenaga kerja, tekstil adalah industri yang berorientasi ekspor.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan Current Ratio, Debt to Equity dan Return on Investment terhadap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang memberikan return yang paling optimal. Tujuan utama investor

BAB I PENDAHULUAN. Secara normatif tujuan keberadaan setiap perusahaan adalah memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari eksternal. Kebijakan hutang ini dilakukan untuk menambah dana

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. hotel, pusat pusat perbelanjaan dan fasilitas fasilitas lainnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Dengan memperoleh laba yang maksimal, maka perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi, terlebih dahulu melakukan pengamatan dan penilaian terhadap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. bertahan. Oleh karena itu, perusahaan harus berupaya terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. mahal, hal ini dikarenakan jumlah populasi yang terus meningkat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. industri ini akan memiliki prospek yang baik. Dengan pertimbangan ini, saham di

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. dividen atau Capital Gain. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pribadi dan menimbulkan cost bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalosasi saat ini pasar modal memiliki peran besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin bertumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. minuman tetap di butuhkan. Sebab produk ini menjadi kebutuhan pokok. bagi masyarakat seluruh indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. meningkatkan atau memperluas jaringan bisnisnya. terlebih lagi jika jumlah uang yang akan diinvestasikan sangat besar.

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. Dengan melihat kondisi perekonomian pada saat ini serta persaingan era

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. tinggi kepada para pemengang saham. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB I PENDAHULUAN. berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi. 1 Bursa Efek Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. harapan dapat meningkatkan nilai perusahaannya. Manajer perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional maupun internasional, perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam era

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang ada. Sementara tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dividen pada prinsipnya adalah keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Berinvestasi adalah cara yang dilakukan para investor maupun calon

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kontinuitas perusahaan merupakan elemen. penting yang harus dijaga oleh perusahaan, terutama menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 2, Agustus 2015: jab.fe.uns.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. perusahaan secara optimal. Dengan demikian perusahaan memiliki daya saing

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari laporan keuangan (Kurnia, 2013:2). Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas, ada beberapa hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberadaan pasar modal merupakan salah satu pengerak utama

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang

BAB I PENDAHULUAN. penting. Pasar modal ini berfungsi untuk menghubungkan para investor, perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelemahan perusahan itu sendiri. Salah satu analisis untuk membuat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Harga saham dapat dikatakan merupakan indikator keberhasilan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan umumnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan perusahaan dalam jangka pendek yaitu untuk mendapatkan laba secara maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam jangka panjang yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Menurut Sujoko dan Soebiantoro yang dikutip Ayuningtias 1, nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan terbuka, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Menurut Brigham dan Houston 2, nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti dengan tingginya kemakmuran pemegang saham. Nilai perusahaan yang diproksikan dengan Price to Book Value (PBV) yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, atau menjadi tujuan perusahaan bisnis pada saat ini, sebab akan meningkatkan kemakmuran para pemegang atau stockholder wealth maximization (Brigham dan 1 Ayungningtias, Dwi, Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan: Kebijakan Dividen dan Kesempatan Investasi Sebagai Variabel Antara, Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Volume 1 Nomor 1, STIEI, Surabaya, 2013, Hal. 41 2 Brigham, Eugene F and Houston Joel F, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi 10, Salemba Empat, Jakarta, 2009 1

2 Ehrhardt dalam Ayuningtias). 3 Price to Book Value (PBV) adalah rasio yang membandingkan antara harga saham dengan nilai bukunya. Berikut ini adalah gambar 1.1, grafik rata-rata nilai perusahaan (PBV) pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. Rata-rata Nilai Perusahaan (PBV) Per Tahun (%) 200.00 158.52 129.65 150.00 101.66 139.78 100.00 78.70 50.00-45.29 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : data diolah penulis, 2013 Gambar 1.1 Pergerakan rata-rata nilai perusahaan (PBV) per tahun Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2012 Berdasarkan gambar 1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai perusahaan otomotif periode 2007-2012 bergerak fluktuatif. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan dan penurunan harga saham rata-rata. Nilai perusahaan yang tinggi akan membuat investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut, karena investor percaya pada kinerja perusahaan dalam mengelola perusahaan serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Sebaliknya nilai 3 Ayuningtias, Dwi, op.cit, Hal. 38

3 perusahaan yang rendah akan membuat investor tidak tertarik untuk membeli saham, karena resiko yang akan ditimbulkan. Salah satu faktor yang mempengaruhi investor dalam menilai perusahaan yaitu rasio keuangan. Dalam penelitian ini rasio keuangan yang dipakai yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan rasio aktivitas. Rasio likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin kewajiban-kewajiban lancarnya. Dalam penelitian ini likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio. Current Ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendek. Berikut ini adalah gambar 1.2, grafik rata-rata Current Ratio pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. 200.00 150.00 100.00 50.00 Rata-rata Current Ratio Per Tahun (%) 171.85 163.15 168.44 162.10 135.66 161.13-2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : Data diolah penulis, 2013 Gambar 1.2 Pergerakan rata-rata Current Ratio per tahun Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2012

4 Berdasarkan gambar 1.2 dapat dilihat bahwa rata-rata Current Ratio perusahaan otomotif periode 2007-2012 bergerak fluktuatif. Perusahaan yang mempunyai Current Ratio yang tinggi berarti mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi, hal ini mengindikasi kesempatan perusahaan dalam mengembangkan perusahaannya tinggi sehingga dapat menaikan nilai perusahaan. Namun dari gambar diatas dibandingkan dengan gambar 1.1 terlihat hubungan yang tidak konsisten antara Current Ratio dengan nilai perusahaan (PBV) yaitu pada tahun 2010 dimana ketika Current Ratio bergerak turun, nilai perusahaan bergerak naik. Variabel kedua, rasio solvabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Dalam penelitian ini solvabilitas diukur dengan menggunakan Debt to Assets Ratio. Debt to Assets Ratio merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktivanya yang memberi gambaran mengenai seberapa besar persentase total aktiva dibiayai oleh hutang. Berikut ini adalah gambar 1.3, grafik Debt to Assets Ratio pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.

5 60.00 Rata-rata Debt to Asset Ratio Per Tahun (%) 58.97 55.00 54.50 53.57 50.00 51.89 50.28 51.37 45.00 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : Data diolah penulis, 2013 Gambar 1.3 Pergerakan rata-rata Debt to Assets Ratio per tahun Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2012 Berdasarkan gambar 1.3 dapat dilihat bahwa rata-rata Debt to Assets Ratio perusahaan otomotif periode 2007-2012, bergerak fluktuatif. Perusahaan yang mempunyai Debt to Assets Ratio yang tinggi berarti perusahaan tersebut menggunakan hutang yang tinggi untuk membiayai aktivanya, sehingga investor tidak tertarik untuk melakukan investasi. Karena perusahaan yang lebih banyak menggunakan hutang mempunyai resiko kebangkrutan yang cukup tinggi. Variabel ketiga, Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Dalam penelitian ini profitabilitas diukur dengan menggunakan Return on Equity. Return on Equity merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitasnya yang menunjukan seberapa besar return yang didapat atas modal yang diberikan.

6 Berikut ini adalah gambar 1.4, grafik Return on Equity pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. 20.00 15.00 10.00 5.00 Rata-rata Return On Equity Per Tahun (%) 18.91 14.63 10.48 13.87 6.10 15.02-2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : Data diolah penulis, 2013 Gambar 1.4 Pergerakan rata-rata Return on Equity per tahun Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2012 Berdasarkan gambar 1.4 dapat dilihat bahwa rata-rata Return on Equity pada perusahaan otomotif dari tahun 2007-2012, bergerak fluktuatif. Menurut Sujoko dan Soebiantoro yang dikutip Ayuningtias 4, profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek perusahaan baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai perusahaan akan meningkat. Namun dari gambar diatas dibandingkan dengan gambar 1.1 terlihat hubungan yang tidak konsisten. Pada tahun 2011 ketika Return on Equity bergerak turun, nilai perusahaan bergerak naik dan pada tahun 2012 ketika Return on Equity bergerak naik, nilai perusahaan bergerak turun. 4 Ayuningtias, Dwi, op. cit, Hal.39

7 Variabel keempat, Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola aset-asetnya secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur dengan menggunakan Total Assets Turnover. Total Assets Turnover merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan total aktiva yang menunjukan bagaimana perusahaan mengelola seluruh aktiva yang dimiliki perusahaan secara efisien untuk mendukung penjualan perusahaan. Berikut ini adalah gambar 1.5, grafik Total Assets Turnover pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. 150.00 100.00 50.00 Rata-rata Total Assets Turnover Per Tahun (%) 108.08 105.95 106.25 105.83 97.33 117.79-2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : Data diolah penulis, 2013 Gambar 1.5 Pergerakan rata-rata Total Assets Turnover per tahun Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2012 Berdasarkan gambar 1.5 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai Total Assets Turnover pada perusahaan otomotif periode 2007-2012 bergerak fluktuatif. Perputaran aktiva yang lebih cepat untuk menunjang kegiatan penjualan bersihnya akan

8 meningkatkan keuntungan yang diperoleh, sehingga investor tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut dengan demikian nilai perusahaan akan naik. Namun dari gambar diatas dibandingkan dengan gambar 1.1 terlihat hubungan yang tidak konsisten antara Total Assets Turnover dengan nilai perusahaan (PBV). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rompas 5 Current Ratio dan Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2010, Barasa 6 meneliti pengaruh Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio terhadap nilai perusahaaan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mendapatkan hasil bahwa secara parsial Debt to Equity Ratio dan Debt to Assets Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusnaeni 7 yang mendapatkan hasil bahwa secara parsial Debt to Assets Ratio berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 5 Rompas, Gisela Prisilia, Likuiditas Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal EMBA Vol.1 No.3, Universitas Sam Ratulangi, 2013 6 Barasa, Jhojor Triwati N, Pengaruh Debt To Equity Ratio dan Debt To Assets Ratio Terhadap Nilai Perusahaaan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2009 7 Kusnaeni, Diyah, Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia, Tugas Akhir Program Magister, Universitas Terbuka, Jakarta, 2012

9 Dalam Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati 8 dengan judul Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE, dan Size Terhadap PBV Perusahaan Manufaktur yang Listing Di BEI Periode 2005-2007 mendapatkan hasil bahwa secara parsial variabel Return on Equity berpengaruh signifikan terhadap Price to Book Value. Penelitian lain yang dilakukan oleh Carningsih 9 dengan judul Pengaruh Good Coorporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI) mendapatkan hasil bahwa secara parsial Return on Equity tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sinaga 10 mendapatkan hasil bahwa secara parsial perputaran aset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Perusahaan yang dipilih sebagai sampel adalah perusahaan industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini dipilihnya industri otomotif sebagai sampel penelitian yaitu karena industri otomotif beberapa tahun ini terus mengalami peningkatan pertumbuhan yang signifikan dan permintaan pasar dari tahun ke tahun terus menunjukkan kenaikan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya daya beli 8 Hidayati, Eva Eko, Analisis Pengaruh DER, DPR, ROE, dan Size Terhadap PBV Perusahaan Manufaktur yang Listing Di BEI Periode 2005-2007, Jurnal Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang, 2010 9 Carningsih, Pengaruh Good Coorporate Governance Terhadap Hubungan Antara Kinerja Keuangan Dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI), Jurnal Akuntansi, Universitas Gunadarma, 2009 10 Hasohan Sinaga, Mahaitin, Pengaruh Perputaran Aset Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediating Pada Perusahaan Industri Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Tesis, Universitas Sumatera Utara, Medan, 2011

10 masyarakat, serta industri otomotif merupakan industri yang mempunyai persaingan bisnis yang kuat akibat dari aktivitas perdagangan bebas. Selain itu perusahaan otomotif memiliki prospek yang cerah dimasa depan, karena industri otomotif merupakan bagian dari kebutuhan perkembangan jaman dan kemajuan teknologi. Motivasi peneliti melakukan penelitian ini, karena nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang bergerak fluktuatif dan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian terhadap variabel yang diteliti. Penelitian ini juga mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan PBV sehingga perusahaan yang mengalami kerugian masih dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2012. B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah 1. Identifikasi masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: a. Pergerakan rata-rata nilai perusahaan dari tahun 2007-2012 cenderung berfluktuasi. Hal ini dapat disimpulkan setiap perubahan harga saham

11 maupun nilai buku harga saham mengakibatkan perubahan terhadap nilai perusahaan. b. Pergerakan rata-rata Current Ratio dari tahun 2007-2012 cenderung berfluktuasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai perusahaan. c. Pergerakan rata-rata Debt to Assets Ratio dari tahun 2007-2012 cenderung berfluktuasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai perusahaan. d. Pergerakan rata-rata Return on Equity dari tahun 2007-2012 cenderung berfluktuasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai perusahaan. e. Pergerakan rata-rata Total Assets Turnover dari tahun 2007-2012 cenderung berfluktuasi mengakibatkan perubahan terhadap nilai perusahaan. f. Ketidakkonsistenan hasil penelitian terhadap variabel yang diteliti. 2. Pembatasan masalah Ruang lingkup penelitian ini penulis dibatasi agar penelitian dapat lebih terarah dan mudah dipahami sesuai dengan tujuan penelitian, antara lain: a. Perusahaan yang diteliti adalah Perusahaan Otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

12 b. Tahun yang diteliti adalah tahun 2007-2012 dengan pertimbangan agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat. c. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rasio keuangan yaitu Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Return on Equity dan Total Assets Turnover. d. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Price to Book Value. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012? 2. Apakah Debt to Assets Ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012? 3. Apakah Return on Equity berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012?

13 4. Apakah Total Assets Turnover berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012? 5. Apakah secara simultan Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Return on Equity dan Total Assets Turnover berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012? D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk membuktikan secara empiris dan menjelaskan pengaruh secara parsial Current Ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. 2. Untuk membuktikan secara empiris dan menjelaskan pengaruh secara parsial Debt to Assets Ratio terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. 3. Untuk membuktikan secara empiris dan menjelaskan pengaruh secara parsial Return on Equity terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012.

14 4. Untuk membuktikan secara empiris dan menjelaskan pengaruh secara parsial Total Assets Turnover terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. 5. Untuk membuktikan dan menjelaskan pengaruh secara simultan antara variabel Current Ratio, Debt to Assets Ratio, Return on Equity dan Total Assets Turnover terhadap nilai perusahaan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012. E. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk beberapa pihak yaitu: 1. Bagi peneliti Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap nilai perusahaan khususnya pada sektor Perusahaan Otomotif. 2. Bagi Akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap nilai perusahaan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran dari hasil penelitian, khususnya dibidang akuntansi keuangan dan pasar modal.

15 3. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan informasi untuk manajemen dalam meningkatkan nilai perusahaan. 4. Bagi Investor Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. 5. Bagi penelitian yang berikutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian selanjutnya dalam ruang lingkup dan kajian yang lebih luas. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini meliputi bab-bab sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari landasan teori yang menjadi dasar dari penelitian, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan pengembangan hipotesis.

16 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini terdiri dari tempat dan waktu penelitian, jenis dan sumber data, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, metode pengolahan/analisis data dan definisi operasional variabel. BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang sejarah perusahaan dan aktivitas perusahaan yang menjadi objek penelitian. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang hasil pengujian data, analisis hasil penelitian dan pembahasan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini terdiri dari kesimpulan hasil analisis dan pembahasan mengenai penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian serta saran-saran sebagai bahan pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan.