BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. dianggap sebagai penggerak perekonomian dalam suatu negara. Menurut Undang-

BAB I PENDAHULUAN. tingkat resiko yang dihadapi oleh bank-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

menjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.

BAB I PENDAHULUAN. dalam menetapkan strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Nama Bank Total Asset (triliun) Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara piha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. lain, kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkannya kepada masyarakat atau

BAB I PENDAHULUAN. Bagi masyarakat yang hidup di negara negara maju, seperti negara

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting sebagai intermediary institution yaitu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin kompleks dan beragam. Oleh karena itu, kinerja bank harus

ANALISIS KESEHATAN BANK MANDIRI DAN BANK BCADENGAN METODE RGEC TAHUN Dwi Rahayu Suhendro Anita Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. jasa bank lainnya (Kasmir, 2015). Menurut Peraturan Bank Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lapisan masyarakat. Secara umum, bank memiliki fungsi utama. lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dunia terhadap struktur ekonomi dan moneter dalam negeri sebuah

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

Analisis Tingkat Kesehatan Bank BUMN dengan Menggunakan RGEC. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. memberikan fasilitas pelayanan dalam lalu lintas pembayaran. Bank juga

BAB 1 PENDAHULUAN. berlandasan pada Al-Qur an dan Hadist Nabi SAW. Atau dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

Maria Sibuea EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. ukur kemajuan negara yang bersangkutan. Oleh karena itu bank dapat. berupa Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, maupun Badan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No.10 tahun 1998 Pasal 1 tentang perbankan, dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB III METODOLOGI. Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan banyaknya pendirian bank-bank. Baik itu bank milik pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia banyak bank yang mengalami kebangkrutan yang diawali oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja bank merupakan hal yang penting karena merupakan cerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB I Latar Belakang. Praktik perbankan di Indonesia saat ini yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Mulai dari petani, buruh, dan nelayan sudah mengenal bank. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN DENGAN METODE CAMELS ( Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI

Judul : RGEC Sebagai Determinasi dalam Menanggulangi Financial Distress

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan (financial intermediary) yaitu menghimpun dana dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan yaitu yang dimaksud dengan

AGUS KURNIAWAN( ) & SUSILOWATI DYAH KUSUMANINGTYAS SE. MM.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan berfungsi sebagai financial intermediary atau perantara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan mata rantai yang penting dalam melakukan bisnis karena. melaksanakan fungsi produksi, oleh karena itu agar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk melihat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan


: Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Dengan Metode RGEC Pada PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. : I Made Paramartha NIM :

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

BAB I PENDAHULUAN. bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam berbagai alternatif investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Alfabet, 2006, hlm 2. 1 Zainul Arifin, Dasar Dasar Manajemen Bank Syari ah, Jakarta : 2 Ibid, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perekonomian. Kemajuan perekonomian nasional dapat dilihat dari

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini, masalah perekonomian adalah hal yang sangat penting dalam membangun suatu negara untuk menjadi negara yang lebih baik bahkan menjadi negara maju. Sektor perekonomian ini sendiri sangat berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan yang berdiri salah satunya lembaga keuangan perbankan. Sektor perbankan merupakan jantung perekonomian di seluruh dunia. Begitu besar peranan lembaga keuangan perbankan dalam pertumbuhan perekonomian di suatu negara termasuk negara Indonesia, salah satunya menjaga kestabilan moneter yang disebabkan atas kebijakannya terhadap simpanan masyarakat serta sebagai lalu lintas pembayaran. Memberdayakan peranan jasa perbankan merupakan salah satu usaha pemerintah dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, lembaga perbankan berfungsi sebagai financial intermediary yakni menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk Simpanan, Giro, Tabungan dan Deposito dan sebagai tempat untuk meminjam uang (kredit) bagi masyarakat yang membutuhkannya. Bahkan perbankan mempunyai fungsi menghubungkan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana. Oleh karena itu, bank mempunyai kepentingan menjaga dana tersebut agar kepercayaan masyarakat tidak disia-siakan. Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan perbankan harus tetap dipertahankan, jika tidak dipertahankan maka perusahaan perbankan akan 1

2 kehilangan nasabahnya sehingga dapat berdampak negatif pada keseimbangan keuangan perusahaan. Sikap ketidakpercayaan ini dikarenakan kekawatiran nasabah akan kehilangan uang mereka yang disebabkan kebangkrutan pada perusahaan perbankan secara tiba-tiba di masa yang akan datang. Memburuknya kondisi tingkat kesehatan perbankan disebabkan oleh banyak factor yang sangat beragam. Faktor utama yang hampir dihadapi seluruh perbankan adalah membengkaknya jumlah kredit yang bermasalah dan kredit macet. Semakin banyaknya kredit bermasalah dan kredit macet yang muncul akhir-akhir ini, semakin memperkeruh suasana bahkan menjadi dampak kesulitan perbankan saat ini. Kondisi bermasalah merupakan penurunan Bank secara terus menerus yang disebut financial distress (kesulitan keuangan) yaitu keadaan yang sangat sulit dan bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan yang apabila tidak diselesaikan akan berdampak besar pada bank-bank tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari nasabah. Model kondisi bermasalah perlu untuk dikembangkan, karena dengan mengetahui kondisi bermasalah perusahaan sejak dini diharapkan dapat melakukan tindakan-tindakan untuk mengantisipasi yang mengarah pada kebangkrutan (Luciana Spica Almilia dan Winny Herdining Tyas, 2005) sedangkan menurut Plat dan Plat, 2002 dalam Almilia, 2006 mengatakan bahwa financial distress sebagai tahap penurunan kondisi keuangan yang terjadi sebelum terjadinya kebangkrutan ataupun likuidasi. Banyak sekali literatur yang menggambarkan model prediksi kebangkrutan suatu perusahaan, tetapi hanya sedikit penelitian yang berusaha untuk memprediksi financial distress suatu

3 perusahaan. Perusahaan yang mengalami kerugian, tidak dapat membayar kewajiban atau tidak likuid mungkin memerlukan restrukturisasi. Untuk mengetahui adanya gajala kebangkrutan diperlukan suatu model untuk memprediksi financial distress untuk menghindari kerugian dalam nilai investasi. Peraturan Bank Indonesia yang terbaru ini telah menjelaskan fenomena baru dalam mengukur tingkat kesehatan pada perusahaan perbankan di Indonesia. Surat Edaran nomor No.6/23/DPNP tanggal 31 mei 2004 menjelaskan bahwa tingkat kesehatan Perbankan diukur dengan meggunakan faktor Permodalan (Capital), Kualitas Aset (Asset Quality), Manajemen (Management), Rentabilitas (Earnings), Likuiditas (Liquidity) dan Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk) yang biasanya kita sebut dengan CAMELS. Pada tahun 2012 Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan baru yaitu Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tanggal 25 oktober 2011 dengan isi bahwa Bank diwajibkan untuk melakukan penilaian tingkat kesehatan Bank secara individual dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating). Pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) ini mencakup penilaian terhadap faktor Profit Risiko (Risk Profile), GCG (Good Corporate Governance), Rentabilitas (earning) dan Permodalan (Capital). Dimana faktor-faktor ini dapat menilai atau menghasilkan peringkat komposit kesehatan Bank. Beberapa penyebab menurunnya kinerja bank (Almilia dan Herdiningtyas, 2005), antara lain: a. Semakin meningkatnya kredit bermasalah perbankan.

4 b. Dampak likuidasi bank-bank 1 November 1997 yang mengakibatkan turunnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran. c. Semakin turunnya permodalan bank-bank dan bahkan diantaranya negative net worth, karena adanya kebutuhan pembentukan cadangan, negative spread, unprofitable, dan lainnya. d. Banyak bank tidak mampu menutup kewajibannya terutama karena menurunnya nilai tukar rupiah. e. Pelanggaran BMPK (Batas Maksimum Pemberian Kredit). f. Modal bank atau Capital Adequacy Ratio (CAR) belum mencerminkan kemampuan riil untuk menyerap berbagai risiko kerugian. g. Manejemen tidak professional. Saat ini banyak bank yang beroperasi di Indonesia, yang terbagi dalam kategori: 1. Bank Persero 2. Bank Umum Swasta Nasional (Devisa dan Non Devisa) 3. Bank Pemerintah Daerah 4. Bank Asing dan Bank Campuran Dalam penelitian ini, peneliti hanya ingin memfokuskan pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bank Umum Swasta Nasional Devisa adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, sedangkan Bank Umum Swasta Nasional

5 Non Devisa adalah bank yang dalam kegiatan usahanya tidak dapat melakukan transaksi dalam valuta asing. Hal ini menarik untuk diteliti bagaimana ciri-ciri kondisi Financial Distress perbankan jika ditinjau dari rasio keuangan meliputi CAR, ROA, ROE, BOPO, NIM, NPL dan LDR. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas penelitian ini diberi judul Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Untuk Memprediksi Financial Distress Perusahaan Perbankan Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2015 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka yang menjadi masalah pokok dalam penelitian ini adalah: Apakah CAR, ROA, ROE, BOPO, NIM, NPL, dan LDR memiliki pengaruh dalam memprediksi financial distress Perusahaan Perbankan Devisa? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis apakah CAR, ROE, ROA, BOPO, NIM, NPL, dan LDR mampu memprediksi financial distress Perusahaan Perbankan Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.4 Manfaat Penelitian Hal penting dari sebuah penelitian adalah manfaat yang dapat dirasakan atau diterapkan setelah terungkapnya hasil penelitian. Adapun kegunaan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

6 1. Bagi Pihak Bank Hasil dari penelitian ini, diharapkan bisa menjadi masukan dan menjadi referensi dalam melakukan evaluasi kinerja perbankan, dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan kepada pihak manajemen bank dalam menentukan kebijakan-kebijakan, proses perencanaan strategi dan pengambilan keputusan guna meningkatkan efisiensi bank. 2. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan pelatihan kemampuan yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah dengan menerapkan teori yang telah diperoleh selama masa studi serta menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman. 3. Bagi Investor Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam memuat keputusan investasi. Model prediksi financial distress dapat membantu investor ketika akan menilai kemungkinan masalah suatu perusahaan dalam melakukan pembayaran pokok dan bunga. 4. Bagi Pemabaca dan Peneliti Lain Sebagai bahan informasi tambahan atau referensi bagi pembaca yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai evaluasi kinerja keuangan perusahaan. 5. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pembendaharaan koleksi perpustakaan dan sebagai pembanding bagi mahasiswa yang

7 menulis judul yang sama atau sejenis untuk bahan penelitian bidang manajemen perbankan. 1.5 Sistematika Penulisan Proposal Untuk membantu memperjelas arah, pandangan dan tujuan penulisan penelitian ini, adapun sistematika dari penulisan skripsi adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah yang menjelaskan alasan-alasan yang mendukung permasalahan dari penelitian, perumusan masalah yang berisi tentang masalahmasalah yang nantinya akan dicari jawabannya melalui penelitian, tujuan penelitian untuk mancari jawaban dari perumusan masalah penelitian, manfaat penelitian yang menjelaskan hal-hal yang bermanfaat yang ingin diperoleh dengan dilakukannya penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang mendasari penelitian ini yang terdiri dari hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang, teori-teori ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti, dan kerangka pemikiran penelitian yang memberikan gambaran bagaimana alur hubungan variabel yang akan diteliti serta hipotesis penelitian.

8 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai prosedur atau cara menjawab permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian dengan menggunakan langkah-langkah sistematis. Hal-hal yang berkaitan dengan prosedur penelitian ini terdiri dari rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definidi operasional dan pengukuran variabel, teknik sampling, data dan metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini, akan membahas mengenai gambaran subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian dan juga data yang sudah diolah dengan menggunakan alat uji statistik untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak serta dilakukan pembahasan terhadap hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab penutup dari penulisan skripsi ini menyimpulkan hasil dari analisis yang telah dilakukan. Disamping itu disertakan pula beberapa keterbatasan dari penelitian ini serta saran yang diharapkan dapat dipakai sebagai bahan perbandingan agar tidak salah dalam pengambilan keputusan selanjutnya.