METODOLOGI IV. 4.1 Deskripsi Kegiatan. 4.2 Metode Kerja Aspek Umun

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI A. Tempat dan Waktu B. Peralatan dan Perlengkapan

METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN B. ALAT DAN PERLENGKAPAN

METODE PENELITIAN. Tahapan penelitian disajikan pada gambar dibawah ini. Mulai. Identifikasi masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

. II. TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Beban Kerja pada Proses Penggilingan Padi, Studi Komparasi antara Penggilingan Padi Skala Kecil dan Besar

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PEMBUATAN GULUDAN DI LAHAN KERING

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. METODOLOGI. A. Deskripsi Kegiatan

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PENGEPRASAN TANAMAN TEBU (SACCHARUM OFFICINARUM L.) LAHAN KERING DENGAN MENGGUNAKAN TRAKTOR TANGAN ABSTRACT

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BEBAN KERJA DAN OPTIMASI TATA LAKSANA KERJA PADA AKTIVITAS PEMANENAN KELAPA SAWIT DI PT. SARI LEMBAH SUBUR, RIAU NIWAYAN DESI PURWANTINI

PERANCANGAN TATA KERJA BAGIAN KUPAS-PERIKSA DALAM PROSES PENGOLAHAN UBI JALAR DI PT GALIH ESTETIKA INDONESIA NORISA ADHI TINA

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU.

ANALISIS BEBAN KERJA PADA AKTIVITAS PEMETIKAN TEH SECARA MANUAL DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VIII KEBUN GUNUNG MAS, CISARUA, BOGOR, JAWA BARAT SKRIPSI

TINJAUAN PUSTAKA. 3.1 Toyota Business Practice (TBP)

Lampiran 1. Struktur organisasi perusahaan

ANALISIS BEBAN DAN KAPASITAS KERJA PADA PROSES PRODUKSI NANAS KALENG DI PT GGP LAMPUNG TENGAH MUHAMMAD RIZKI

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. ANEKA INTI PERSADA, MINAMAS PLANTATION, TELUK SIAK ESTATE, RIAU.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS BEBAN DAN KAPASITAS KERJA PADA AKTIVITAS PEMANENAN KELAPA SAWIT SECARA MANUAL DI PT. ASTRA AGRO LESTARI IRVAN ANGGIT PRADITA

ANALISIS WAKTU BAKU DAN BEBAN KERJA UNTUK OPTIMASI JUMLAH DAN DISTRIBUSI PEKERJA PADA PRODUKSI BUAH KALENG

TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Padi

Studi Ergonomi Pada Penyiapan Lahan Sawah Lebak Menggunakan Alat Tradisional Tajak di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan

AGROTECHNO Volume 1, Nomor 1, April 2016, hal. 1-11

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Gambar 7 Langkah-langkah penelitian

111. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah tenaga penyarad. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Alam PT. Yos Raya Tiniber yang

DI PG BUNGAMAYANG MILIK PTPN VII (PERSERO), LAMPUNG

II. DESKRIPSI KEGIATAN MAGANG

ANALISIS BEBAN KERJA OPERATOR MESIN PEMOTONG BATU BESAR (SIRKEL 160 CM) DENGAN MENGGUNAKAN METODE 10 DENYUT

Data Teknis Cultivator Merek Yanmar Tipe Te 550 n

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kegiatan Belajar -6. Modul 4: Konsumsi Energi. Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc. Modul-4, data M Arief Latar

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu

Faal Kerja (Fisiologis) Nurjannah

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI PENGUKURAN KINERJA FISIOLOGI

Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian 2010 ISBN :

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

Definisi Energi pada makhluk hidup (manusia) mampu ditimbulkan dengan cara tanpa O2 (cepat) maupun dengan O2 (lama). Di lapangan pelatih sukar menguku

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) DI PABRIK MINYAK SAWIT DENGAN KAPASITAS 50 TON TBS/JAM

BAB II LANDASAN TEORI

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID05

PENGANTAR ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA. Dosen Pengampu : Amalia, S.T., M.T.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Unisba.Repository.ac.id DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KONSUMSI ENERGI KERJA PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kegiatan industri khususnya industri otomotif, ujung tombak yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM PENGINDERAAN DAN INFORMASI (DISPLAY) KELAS 2ID06

ANALISIS PENGUKURAN BEBAN KERJA FISIK DENGAN METODE FISIOLOGI

ANALISA BEBAN KERJA PADA OPERATOR VISUAL DENGAN PENDEKATAN RECOMMENDED WEIGHT LIMIT (RWL) DI PT. JAPPRO BATAM

PENGUKURAN KERJA FISIOLOGIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Lahan Sawah dan Jarak Tanam

5 EFEK GETARAN MEKANIK DAN ARAH GETARAN TERHADAP MANUSIA

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Intensitas Pencahayaan Terhadap Kelelahan Fisik Operator Pada Simulasi Handscarfing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS BEBAN KERJA PADA PROSES PEMBUATAN CRANKCASE DAN PENERAPAN TBP UNTUK MEMPREDIKSI COST REDUCTION DI PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA

Unisba.Repository.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FISIOLOGI KERJA (II) Teknik industri 2015

Pada dasarnya proses dari sebuah engine dapat dituliskan dengan persamaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa getah karet akan diolah menjadi crumb rubber. Bagian Balling Press ini

LAMPIRAN. Universitas Indonesia

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH UMUR, KONSUMSI ROKOK DAN KONSUMSI ENERGI TERHADAP KELELAHAN FISIK

Manual Prosedur Pelayanan Jasa Analisa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PRODUKTIVITAS TUKANG BATU TERHADAP BEBAN KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN

ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik noneksperimental

SEJARAH & PERKEMBANGAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KOMPONEN-KOMPONEN LATIHAN

KAJIAN PEMILIHAN ALTERNATIF PENYIANGAN GULMA PADI SAWAH Study on Selection of Weeding Activities Alternatives in Wetland Paddy Field NOVI SULISTYOSARI

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES BANGKU METODE YMCA

ERGONOMI GERAKAN PENGRAJIN FURNITURE DI DESA BOJONG

PORTABLE ELEKTROCARDIOGRAPH

Organisasi Kerja. Solichul HA. BAKRI Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas ISBN:

MODUL II PHYSIOLOGICAL PERFORMANCE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun 2014

Transkripsi:

IV. METODOLOGI 4.1 Deskripsi Kegiatan Kegiatan magang dilakukan di PT. TMMIN selama 4 bulan, dimulai dari tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan 20 Juli 2010. Waktu pelaksanaannya mengikuti jam kerja karyawan, yaitu 8 jam kerja dimulai dari pukul 08.00 WIB hingga 16.45 WIB dengan waktu istirahat selama 45 menit yaitu dari pukul 12.00 WIB hingga pukul 12.45 WIB. Kegiatan magang dilakukan 5 hari dalam seminggu dari hari Senin hingga hari Jum at. Aspek yang dikaji dalam kegiatan magang ini terdiri dari aspek umum dan aspek khusus. Aspek umum meliputi malaksanakan proyek yang diberikan, yaitu berhubungan dengan pembuatan manual book untuk resin material dengan proses injection dan membuat A3 report dengan menggunakan prinsip TBP. Aspek khusus meliputi analisis beban kerja pada proses pembuatan crankcase di core making line, Casting Plant. Untuk pemenuhan tugas umum kegiatan magang dilaksanakan di Head Office (Purchasing Division/ Purchasing no.1 Department/ Buyer) PT. TMMIN, sedangkan untuk pemenuhan tugas khusus dilaksanakan di Casting Plant, Sunter II. 4.2 Metode Kerja Secara umum, metode yang digunakan untuk menjalankan aspek umum dan aspek khusus dalam kegiatan magang adalah : 4.2.1 Aspek Umun 1. Perkenalan dengan pimpinan dan staf perusahaan Untuk saling mengenal antar staf-staf perusahaan sebagai pihak yang membantu pelaksanaan magang ini dengan pelaksana kegiatan magang. 2. Observasi dan Pengambilan Data Observasi dilakukan untuk mengenal sistem kerja yang dilakukan di Purchasing dan untuk membantu dalam menyelesaikan project nantinya. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu : Genba, bertemu dengan supplier, diskusi dengan manager head, section head, buyer, dan engineering. 3. Perencanaan Improvement Permasalahan yang diperoleh dianalisis dan dicari pemecahannya dengan prinsip TBP. Pemecahan permasalahan mengacu pada perbaikan terhadap manajemen kerja, cara memperoleh cost reduction, tentang resin material, dan menemukan permasalahan yang kurang menjadi perhatian sebelumnya. 4. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas dari pekerjaan yang telah dilakukan selama ini dan terhadap hasil yang diperoleh dari manual book yang dibuat. Pada langkah ini hasil yang diperoleh akan dibahas kembali dan dicari pemecahannya. 19

5. Studi Pustaka Dilakukan dengan mencari referensi dan literatur untuk mendukung data-data di lapangan dan sebagai bahan analisis. 4.2.1 Aspek Khusus 1. Perkenalan dengan pimpinan dan staf yang terlibat Perkenalan ini dimaksudkan untuk menyampaikan tujuan dari pengambilan data ini dan persamaan persepsi sehingga dari kedua belah pihak sama-sama mendapatkan keuntungan dari penelitian. Bagan alir pengukuran beban kerja mulai dari pengamatan pendahuluan hingga diperoleh hasil dan kesimpulan dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Bagan alir pengukuran beban kerja 2. Pengamatan Pendahuluan Kegiatan ini sebelum penelitian dimulai, untuk menyesuaikan metode pengambilan data, mendapatkan gambaran kondisi kerja dan lingkungan kerja, dengan mengamati proses produksi, lama bekerja, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan ini dipilih pekerjaan pada pembuatan 20

crankcase di line core making. Pemilihan didasarkan pertimbangan karena kondisi lingkungan yang panas, berdebu, operator sering berjalan untuk melakukan pengecekan mesin, dan terdapat kegiatan handling. Selain itu, juga dilakukan penentuan subjek pengukuran dan memberikan simulasi cara pemakaian alat HRM dan prosedur pengukuran beban kerja nantinya. 3. Pengambilan data Pengambilan data beban kerja ini dilakukan dengan menggunakan Heart Rate Monitor (HRM) dan seluruh aktivitas yang dilakukan subjek dicatat di time sheet study (Lampiran 5). Time sheet study ini berfungsi untuk mencatat setiap kegiatan yang dilakukan subjek selama pengukuran berlangsung sehingga dapat mempermudah dalam proses pengolahan data. Pengambilan data terdiri atas dua kegiatan, yaitu kalibrasi step test, pengukuran beban kerja fisik saat kerja. a. Kalibrasi Step test Sebelum dilakukan pengukuran denyut jantung dilakukan kalibrasi denyut jantung pada setiap subjek pengukuran, dengan metode step test. Step test ini merupakan kegiatan turun naik bangku step test, dengan ketinggian bangku tertentu biasanya berkisar 25-35 cm, disini penulis menggunakan bangku step test setinggi 25 cm. Step test ini dilakukan dengan frekuensi 20 siklus/menit, 25 siklus/menit, dan 30 siklus/menit. Frekuensi step test ini akan dilakukan selama 3 menit dengan diselingi istirahat selama 5 menit. Bagan alir metode kalibrasi step test dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8. Bagan alir pengambilan data denyut jantung kalibrasi step test 21

Metode kalibrasi step test dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1) Metronome diatur pada kecepatan yang diinginkan 2) Siapkan alat pengukur denyut jantung dan pasang pada subjek pengukuran 3) Step test dilakukan sesuai irama dengan bunyi metronome 4) Kegiatan dilakukan pada frekuensi metronome yang berbeda (frekuensi 20 siklus/menit, 25 siklus/menit, dan 30 siklus/menit). 5) Ketentuan untuk menentukan nilai denyut jantung rata-rata baik saat KST ataupun kerja adalah sebagai berikut: a) Denyut jantung pada saat istirahat adalah denyut jantung rata-rata dari data stabil terendah, minimal enam data stabil. Data yang diambil adalah denyut jantung yang tidak berada pada menit-menit awal dan akhir. Hal ini dikarenakan pada menit awal dan akhir denyut jantung dikhawatirkan masih dipengaruhi oleh faktor psikologis b) Pada saat KST, data yang diambil adalah denyut jantung tertinggi pada menit-menit akhir. Data yang diambil diusahakan data stabil minimal enam data. Heart Rate Monitor (HRM) yang digunakan saat pengukuran dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Alat Heart Rate Monitor (HRM) yang digunakan b. Beban kerja saat aktivitas pembuatan crankcase Pegambilan data beban kerja dengan mengukur denyut jantung, yaitu disini pekerja di core crankcase 2TR dan 1TR. Perekaman data dimulai saat subjek step test hingga bekerja. Pengukuran beban kerja saat aktivitas pembuatan crakcase dilakukan dari pukul 07.30 16.00, dengan lama pengukuran aktivtas kerja selama 30 menit. Pengukuran denyut jantung pertama dilakukan pagi hari jam 07.30 selama 30 menit setelah itu subjek istirahat 5 menit. Pengulangan kedua dilakukan setelah hot time, yaitu waktu istirahat selama 10 menit yang ditetapkan perusahaan setelah bekerja selama 2.5 jam. Pengulangan kedua ini dilakukan pukul 09.30 selama 30 menit dan istirahat 5 menit. Pengulangan ketiga, pukul 12.30 selama 30 menit dan istirahat 5 menit. Pengulangan keempat, pukul 14.30 selama 30 menit dan diakhiri istirahat selama 5 menit. Bagan alir pengukuran kerja disajikan pada Gambar 10. 22

Gambar 10. Bagan alir pengambilan data denyut jantung saat aktifitas kerja 4. Pengolahan data Pengolahan data diawali dengan menghitung nilai BME (Basal Metabolic Energy) untuk masing-masing subjek. Nilai BME ini dipengaruhi oleh berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, dan usia. Salah satu metode yang umum digunakan adalah dengan menghitung dimensi tubuh, ditentukan oleh perhitungan luasan tubuh yang kemudian dikonversi ke dalam volume oksigen (VO 2 ). BME ini diperoleh dari pendekatan volume oksigen pada tubuh yang diperoleh dari table konversi BME ekivalen dengan VO 2 berdasarkan luas permukaan tubuh, dapat dilihat ada Tabel 4. Luas permukaan tubuh dapat dihitung dengan persamaa Du Bois (Syuaib dalam Lovita 2009): 0.725 0.25 A = H W 0.007246 (1) 1/1000 m2 Tabel 4. Tabel Konversi BME ekivalen dengan VO 2 berdasarkan Luas permukaan Tubuh (sumber: Numanjiru dalam Syuaib, 2003) 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1.1 136 137 138 140 141 142 143 145 146 147 1.2 148 150 151 152 153 155 156 157 158 159 1.3 161 162 162 164 166 167 168 169 171 172 1.4 173 174 176 177 178 179 181 182 183 184 1.5 186 187 188 189 190 192 193 194 195 197 1.6 198 199 200 202 203 204 205 207 208 209 1.7 210 212 213 214 215 217 218 219 220 221 1.8 223 224 225 226 228 229 230 231 233 234 1.9 235 236 238 239 240 241 243 244 245 246 Pengukuran denyut jantung dilakukan dengan menggunakan HRM.Untuk perhitungan nilai HR harus dinormalisasi agar diperoleh nilai HR yang objektif dan valid. Normalisasi nilai HR dapat dilakukan dengan cara membandingan nilai HR saat istirahat dan nilai HR saat bekerja, yang dinamakan Increase of Heart Rate Monitor (IRHR). IRHR ini dapat dirumuskan: 23

HR work IRHR = (2) HR rest Ket : HR work HR rest = Denyut jntung saat melakukan pekerjaan (denyut/menit) = denyut jantung saat istirahat (denyut/menit) Untuk mendapatkan Work Energy Cost (WEC), maka pertama kita harus mendapatkan nilai Work Energy Cost Step Test (WEC ST ), yaitu nilai energi kerja yang digunakan saat melakukan step test. Irawan dalam Praman (2009), untuk perhitungan WEC ST dirumuskan dengan persamaan berikut : WEC ST ) w g h 2 f =...(3 4.2 1000 Ket : WEC ST = Work Energy Cost Step Test (kkal/menit) w = berat badan (kg) g = percepatan gravitasi (9.8 m/s 2 ) h = tinggi bangku step test (meter) f = frekuensi step test (siklus/menit) Untuk mengkonversi nilai IRHR menjadi WEC pada saat melakukan aktifitas dapat dilakukan dengan cara membuat hubungan grafik korelasi antara WEC ST terhadap IRHR. Setiap subjek memiliki tiga data WEC ST karena subjek melakukan tiga kali step test. Titik ini nantinya akan membentuk korelasi linier antara WEC ST terhadap IRHR dan menghasilkan persamaan linier. Menurut Irawan dalam Pramana (2009) grafik korelasi WEC ST terhadap IRHR dapat diperoleh dengan bentuk umum: Y = ax + b.....(4 ) Ket : Y X = IRHR = WEC (kkal/menit) Kemudian data-data tersebut dinormalisasi dengan menggunakan persamaan (2) sehingga dihasilkan nilai IRHR. Nilai IRHR yang diperoleh dimasukkan ke persamaan (4) sehingga nilai WEC kerja dapat diketahui. Energi yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan (TEC) dapat dihitung menggunakan data BME (Basal Metabolic Energy) dan WEC (Work Energy Cost). TEC = WEC + BME. (5) Ket : WEC = Work Energy Cost (kkal/menit) TEC = Total Energy Cost (kkal/menit) BME = Basal Metabolic Energy (kkal/menit) 24

Dalam terminologi kebutuhan energi kerja, terdapat istilah Total Energy Cost per weight (TEC ). TEC merupakan nilai dari TEC yang dinormalisasi untuk mengetahui nilai beban kerja objektif yang diterima oleh seseorang saat melakukan kerja. Nilai TEC perlu dihitung untuk mengetahui nilai TEC masing-msing subjek dengan menghilangkan faktor berat badan. Nilai TEC dapat dirumuskan sebagai berikut: (6) TEC TEC ' =. w Ket : TEC = TEC ternormalisasi (kkal/kg.menit) TEC = Total Energy Cost (kkl/menit) w = berat badan (kg) Skema rancangan percobaan yang akan dilaksanakan untuk pengambilan data di lapangan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Bagan rancangan percobaan pengambilan data di lapang Setelah diperoleh data dibuat rencana perbaikan yang mengacu pada hasil pengukuran yang telah dilakukan dan dianalisis. Kemudian diskusi dan analisis dari hasil pengukuran yang diperoleh. 25