LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1998 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS BANGUNAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13 Tahun 1998, agar berdayaguna dan berhasilguna, penanganan penataan bangunan di Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang, perlu ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a di atas, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang perlu ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) ;
2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38) ; 3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55) ; 4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 23) ; 5. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 115) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan Dalam Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 25) ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10) ; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77) ; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1994 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 20) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21) ; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RI Tahun 1994 Nomor 22) ; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Lingkungan Utilitas Umum dan Fasilitas Sosial Perumahan kepada Pemerintah Daerah ;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 57/PRT/1991 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II ; 14. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 21 Tahun 1990 tentang Pedoman dan Proses atau Penyempurnaan Kelembagaan di Lingkungan Instansi Pemerintah Pusat, Perwakilan di Luar Negeri dan di Daerah ; 15. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 25 Tahun 1990 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana ; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah ; 17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Pola Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ; 18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Lingkup Pekerjaan Umum Daerah ; 19. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 45 Tahun 1995 tentang Pedoman Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas/Badan/Lembaga Daerah Tingkat II di Jawa Barat ; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Penerbitan Lembaran Daerah dan Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah/Keputusan Bupati Kepala Daerah kepada Sekretaris Wilayah/Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1986 Seri D) ; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 8 Tahun 1997 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1993
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Wilayah/Daerah Tingkat II Sumedag dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 1 Tahun 1998 Seri D.1) ; 22. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Pembentukan Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang (Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 2 Tahun 1999 Seri D.1.). DENGAN PERSETUJAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS BANGUNAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang ;
d. DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; e. Dinas adalah Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; g. Cabang Dinas adalah Unsur Pelaksana Dinas pada Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; h. Kepala Cabang Dinas adalah Kepala Cabang Dinas pada Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; i. UPTD adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang ; j. Kepala UPTD adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas pada Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat Sumedang ; k. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan profesinya dalam rangka mendukung kelancaran tugas pemerintahan ; l. Bangunan adalah susunan yang berdiri terletak pada tanah, pada batu-batu landasan, dengan susunan terbentuk suatu ruangan baik terbuka maupun tertutup seluruhnya atau sebagian. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 (1) Dinas adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang bangunan. (2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati Kepala Daerah.
Bagian Kedua Tugas Pokok Pasal 3 Dinas mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah dibidang bangunan serta tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Pemerintah Daerah. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Dinas mempunyai fungsi : a. pelaksanaan Teknis Operasional dibidang bangunan yang meliputi perencanaan tata bangunan, penyusunan program dan pengelolaan perijinan berdasarkan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah. b. pelaksanaan teknis fungsional dibidang tata bangunan berdasarkan kebijaksanaan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. c. pelaksanaan pelayanan teknis administratif ketatausahaan meliputi urusan umum, keuangan dan kepegawaian. BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Unsur Organisasi Pasal 5 Unsur Dinas terdiri atas : a. Pimpinan adalah Kepala Dinas ; b. Pembantu Pimpinan adalah Sub Bagian Tata Usaha ; c. Pelaksana adalah Seksi-seksi, Cabang Dinas, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1. Urusan Umum ; 2. Urusan Keuangan ; 3. Urusan Kepegawaian. c. Seksi Tata Bangunan, membawahkan : 1. Sub Seksi Perencanaan dan Penataan Bangunan ; 2. Sub Seksi Pelaksanaan ; 3. Sub Seksi Pemanfaatan Bangunan. d. Seksi Perijinan Bangunan, membawahkan : 1. Sub Seksi Penelitian Administrasi ; 2. Sub Seksi Penelitian Teknis ; 3. Sub Seksi Penetapan Perijinan. e. Seksi Pengawasan dan Pengendalian, membawahkan : 1. Sub Seksi Pengawasan dan Pendataan ; 2. Sub Seksi Penomoran dan Registrasi ; 3. Sub Seksi Penertiban dan Pembongkaran. f. Cabang Dinas ; g. UPTD ; h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam lampiran, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Bagian Ketiga Bidang Tugas Unsur Organisasi Paragraf 1 Kepala Dinas Pasal 7 Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Dinas dalam melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah di bidang bangunan serta tugas pembantuan kepada Pemerintah Daerah. Paragraf 2 Sub Bagian Tata Usaha Pasal 8 (1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan urusan umum, kepegawaian dan keuangan Dinas. ini, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program urusan umum, kepegawaian, dan keuangan Dinas. b. penyusunan rencana dan program pembinaan organisasi dan tatalaksana. c. pengelolaan administratif kepegawaian dan latihan pegawai serta kesejahteraan pegawai. d. pengelolaan administratif keuangan dan pembendaharaan Dinas. e. pengelolaan urusan umum. f. penyusunan dan pembuatan laporan kerja Dinas. (3) Sub Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Urusan Umum ; b. Urusan Keuangan ; c. Urusan Kepegawaian.
Pasal 9 (1) Urusan Umum mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan surat menyurat, penggandaan, perjalanan dinas, perlengkapan dan pemeliharaan peralatan, kerumahtanggaan, kearsipan, kehumasan, keprotokolan dan kepustakaan. ini, Urusan Umum mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program pengelolaan surat menyurat, penggandaan, perjalanan dinas, kerumahtanggaan, pemeliharaan peralatan, kearsipan, humas, keprotokolan dan kepustakaan. b. pengelolaan surat menyurat, penggandaan dan pemeliharaan peralatan, kearsipan dan perjalanan dinas serta kepustakaan. c. pengelolaan urusan kerumahtanggaan, pemeliharaan peralatan, hubungan masyarakat dan keprotokolan. Pasal 10 (1) Urusan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administratif keuangan dan perbendaharaan dinas. ini, Urusan Keuangan mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran pembiayaan dinas. b. pengelolaan keuangan dan perbendaharaan dinas. c. evaluasi dan pelaporan pengelolaan keuangan dan perbendaharaan dinas. Pasal 11 (1) Urusan Kepegawaian mempunyai tugas pokok mengelola kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai. ini, Urusan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pengelolaan kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai. b. pengelolaan kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai.
c. evaluasi dan pelaporan pengelolaan kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan diklat pegawai. Paragraf 3 Seksi Tata Bangunan Pasal 12 (1) Seksi Tata Bangunan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan perencanaan dan penataan bangunan, pelaksanaan dan bantuan teknis penataan bangunan serta pemanfaatan bangunan. ini, Seksi Tata Bangunan mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana dan program penataan, pelaksanaan dan pemanfaatan bangunan. b. pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data perencanaan, pelaksanaan dan pemanfaatan bangunan. c. penyusunan program penataan bangunan, pelaksanaan penataan bangunan dan pemanfaatan bangunan. d. penyusunan bahan evaluasi dan pelaporan hasil penataan bangunan. (3) Seksi Tata Bangunan, membawahkan : a. Sub Seksi Perencanaan dan Penataan Bangunan ; b. Sub Seksi Pelaksanaan ; c. Sub Seksi Pemanfaatan Bangunan. Pasal 13 (1) Sub Seksi Perencanaan dan Penataan Bangunan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penyusunan perencanaan dan bahan penataan bangunan gedung dan bangunan lainnya termasuk bangunan yang dikelola swasta. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Sub Seksi Perencanaan dan Penataan Bangunan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan perencanaan teknis penataan bangunan.
b. penyiapan bahan perencanaan teknis pendirian bangunan gedung dan bangunan lainnya. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil perencanaan teknis pendirian bangunan gedung dan bangunan lainnya. Pasal 14 (1) Sub Seksi Pelaksanaan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan teknis bangunan gedung dan bangunan lainnya yang dibangun oleh Pemerintah Daerah. ini, Sub Seksi Pelaksanaan mempunyai fungsi : a. pengumpulan, pengolahan dan evaluasi data sebagai bahan pelaksanaan teknis penataan bangunan gedung dan bangunan pendukung lainnya. b. penyiapan bahan pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan penataan teknis bangunan gedung dan bangunan umum lainnya. c. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penataan bantuan teknis bangunan gedung dan bangunan lainnya. Pasal 15 (1) Sub Seksi Pemanfaatan Bangunan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pembinaan pemanfaatan bangunan gedung milik negara. ini, Sub Seksi Pemanfaatan Bangunan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan pemanfaatan bangunan gedung milik negara. b. penyiapan bahan perencanaan pemanfaatan bangunan gedung milik negara. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pemanfaatan bangunan gedung milik negara.
Paragraf 4 Seksi Perijinan Bangunan Pasal 16 (1) Seksi Perijinan Bangunan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penelitian administratif, penelitian teknis dan penetapan perijinan. (2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini, Seksi Perijinan Bangunan mempunyai fungsi : a. penyusunan bahan penelitian administratif, penelitian teknis dan penetapan perijinan. b. pengawasan dan pengendalian penelitian administratif, penelitian teknis dan penetapan perijinan. c. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan perijinan bangunan. (3) Seksi Perijinan Bangunan, membawahkan : a. Sub Seksi Penelitian Administrasi ; b. Sub Seksi Penelitian Teknis ; c. Sub Seksi Penetapan Perijinan. Pasal 17 (1) Sub Seksi Penelitian Administrasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan penelitian administratif permohonan perijinan. ini, Sub Seksi Penelitian Administrasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan perijinan. b. penyiapan bahan penelitian administratif perijinan. c. pengawasan dan pengendalian penelitian permohonan perijinan. d. Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penelitian administratif. Pasal 18 (1) Sub Seksi Penelitian Teknis mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penelitian kelengkapan dan kebenaran teknis permohonan perijinan bangunan yang meliputi rencana perletakan (site plan), rencana kavling, persyaratan konstruksi dan
perhitungan, struktur, buliding coverage ratio, keselamatan bangunan dan garis sempadan bangunan. ini, Sub Seksi Penelitian Teknis mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan penelitian teknis. b. penyiapan bahan pelaksanaan penelitian teknis. c. pengawasan dan pengendalian penelitian permohonan perijinan. d. evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penelitian administratif. Pasal 19 (1) Sub Seksi Penetapan Perijinan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan penetapan pemberian ijin pembangunan gedung. ini, Sub Seksi Penetapan Perijinan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan permohonan perijinan. b. penyusunan bahan penetapan perijinan. c. pelaksanaan penelitian persyaratan teknis terhadap pembangunan gedung. d. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan penetapan perijinan. Paragraf 5 Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pasal 20 (1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok memperiapkan bahan pengawasan dan pendataan, penomoran dan registrasi serta penertiban dan pembongkaran. ini, Seksi Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan yang berkaitan dengan pengawasan dan pendataan, penomoran dan registrasi serta penertiban dan pembongkaran bangunan.
b. penyiapan bahan pembinaan pelaksanaan pengawasan dan pendataan, penomoran dan registrasi serta penertiban dan pembongkaran bangunan. c. pelaksanaan pengawasan dan pendataan, penomoran dan registrasi serta penertiban dan pembongkaran bangunan. d. evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan pengawasan dan pendataan, penomoran dan registrasi serta penertiban dan pembongkaran bangunan. (3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian, membawahkan : a. Sub Seksi Pengawasan dan Pendataan ; b. Sub Seksi Penomoran dan Registrasi ; c. Sub Seksi Penertiban dan Pembongkaran. Pasal 21 (1) Sub Seksi Pengawasan dan Pendataan mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pendataan, pengawasan dan penertiban serta mengawasi pelaksanaan izin bangunan pembangunan gedung. ini, Sub Seksi Pengawasan dan Pendataan mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan bahan pengawasan dan pendataan bangunan gedung. b. penyiapan bahan pelaksanaan pendataan dan pengawasan pembangunan bangunan. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan dan pendataan bangunan. Pasal 22 (1) Sub Seksi Penomoran dan Registrasi mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan penomoran dan registrasi bangunan yang telah selesai dibangun. ini, Sub Seksi Penomoran dan Registrasi mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengolahan data bangunan yang telah ada sebagai bahan penomoran dan registrasi.
b. penyiapan bahan pelaksanaan penomoran dan registrasi bangunan. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan pelaksanaan penomoran dan registrasi gedung. Pasal 23 (1) Sub Seksi Penertiban dan Pembongkaran mempunyai tugas pokok mempersiapkan bahan pelaksanaan penertiban dan pembongkaran bangunan. ini, Sub Seksi Penertiban dan Pembongkaran mempunyai fungsi : a. pengumpulan dan pengelolaan data bangunan sebagai bahan penertiban dan pembongkaran. b. penyiapan bahan penertiban dan pembongkaran gedung. c. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan penertiban dan pembongkaran bangunan. Paragraf 6 Cabang Dinas Pasal 24 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Cabang Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri. Paragraf 7 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pasal 25 Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas serta pengaturan lebih lanjut akan ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan tersendiri setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri.
Paragraf 8 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 26 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 27 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud Pasal 26 Peraturan Daerah ini, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang dipimpin oleh seorang fungsional senior selaku Ketua Kelompok, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (2) Kelompok Jabatan Fungsional dibagi atas Kelompok dan Sub Kelompok sesuai dengan kebutuhan. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. BAB IV TATA KERJA Bagian Pertama U m u m Pasal 28 (1) Hal-hal yang menjadi tugas Dinas merupakan satu kesatuan yang satu sama lain tidak dapat dipisahkan. (2) Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas serta kegiatan operasionalnya dilaksanakan oleh Kepala Seksi menurut pembidangan tugas masing-masing. (3) Kepala Dinas, baik secara teknis operasional maupun teknis administratif bertanggung jawab kepada Bupati Kepala Daerah. (4) Dalam melaksanakan tugasnya, setiap Pimpinan Satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan sinflifikasi, baik secara vertikal maupun horizontal.
(5) Setiap Pimpinan satuan Organisasi dalam lingkungan Dinas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing serta memberikan bimbingan dan petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Bagian Kedua P e l a p o r a n Pasal 29 (1) Kepala Dinas wajib memberikan laporan pelaksanaan tugasnya secara teratur, jelas dan tepat pada waktunya kepada Bupati Kepala Daerah. (2) Setiap Pimpinan satuan organisasi dilingkungan Dinas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyiapkan dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (3) Setiap laporan yang diterima oleh Pimpinan satuan organisasi bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. (4) Ketentuan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Bagian Ketiga Hal Mewakili Pasal 30 (1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha mewakili Kepala Dinas apabila Kepala Dinas berhalangan untuk menjalankan tugas pekerjaannya. (2) Dalam hal Kepala Sub Bagian Tata Usaha berhalangan pula, Kepala Dinas dapat menunjuk salah seorang Kepala Seksi dengan memperhatikan senioritas dan kepangkatannya.
BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 31 (1) Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat atas usul Bupati Kepala Daerah. (2) Kepala Dinas berkewajiban dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan bahan rancangan kebijaksanaan Bupati Kepala Daerah di bidang kepegawaian. (3) Pejabat-pejabat lainnya dilingkungan Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. (4) Ketentuan-ketentuan lain mengenai kepegawaian diatur dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku. BAB VI PEMBIAYAAN Pasal 32 Pembiayaan Dinas bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan penerimaan sumber lain yang dianggap sah berdasarkan peraturan yang berlaku. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 33 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 34 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 35 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. Ditetapkan di S U M E D A N G pada tanggal 1 September 1998 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G, S U M E D A N G K e t u a, Cap./Ttd. Cap./Ttd. Drs. H. ANANG SURYANA. H. MISBACH. Disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat dengan Surat Keputusan Nomor 188.342/SK.72-Huk/99 Tanggal 10 Pebruari 1999 Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 3 Tahun 1999 Tanggal 17 Pebruari 1999 Seri D.2 SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G, Drs. H. DIMYATI SYAFRUDIN Pembina Tk.I NIP. 010 055 105
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang DINAS BANGUNAN KABUPATEN Nomor : 14 Tahun 1998 DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Tanggal : 1 September 1998 Tentang : Organisasi dan Tata Kerja Dinas Bangunan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. KEPALA DINAS SUB BAGIAN TATA USAHA URUSAN URUSAN URUSAN UMUM KEPEGA- KEUANGAN WAIAN KELOMPOK SEKSI SEKSI SEKSI JABATAN TATA BANGUNAN PERIJINAN PENGAWASAN DAN FUNGSIONAL BANGUNAN PENGENDALIAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PERENCANAAN DAN PENELITIAN PENGAWASANDAN PENATAAN BANGUNAN ADMINISTRASI PENDATAAN SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PELAKSANAAN PENELITIAN PENOMORAN DAN TEKNIS REGISTRASI SUB SEKSI SUB SEKSI SUB SEKSI PEMANFAATAN PENETAPAN PENERTIBAN DAN BANGUNAN PERIJINAN PEMBONGKARAN CABANG DINAS U P T D DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG S U M E D A N G, K e t u a, Cap/Ttd. Drs. H. ANANG SURYANA Cap/Ttd. Drs. H. MISBACH