BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 PENDAHULUAN Setelah proses perancangan selesai, maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta pengujian pada alat. Kemudian menyiapkan data hasil pengujian. Sebelum membuat rangkaian yang akan digunakan sebagai pendataan bahan ilmiah, terlebih dahulu mempersiapkan alat bantu yang diperlukan sebagai penunjang untuk melakukan pengujian pada rangkaian. Adapun alat bantu yang diperlukan sebagai berikut : 1. Mistar 40 cm. dan Busur 180 Derajat 2. Multitester 3. Objek benda metal dengan ukuran yang berbeda. Pada pengujian ini yang diperlukan sebagai penunjang pada saat melakukan pengujian pada rangkaian. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengujian adalah sebagai berikut : 68
69 Tabel 4.1 Alat dan Bahan yang digunakan No. Nama Barang Jumlah Barang 1 Adaptor 5VDC 3 2 Power Supply 12VDC 1 3 Arduino Mega 2560 1 4 Ethernet Shield 1 5 Sensor Proximity Induktif 1 6 Sensor Fotoelektrik 1 7 Relay MY2 12VDC 2 8 Sensor Ultrasonik HC-SR 04 2 9 Motor DC 1 10 Motor Driver L298N 1 11 Motor Servo 1 12 LCD 16 x 2 I2C 1 13 Laptop / Smartphone 1 14 Kabel RJ-45 1 15 Kabel USB (Universal Serial Bus) 1 Pengujian terhadap alat tugas akhir ini dilakukan secara berulang ulang agar menghasilkan data yang benar benar tepat. Pengujian alat meliputi pengujian pada: 1. Pengujian Ethernet Shield 2. Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR 04 (1) dan (2). 3. Pengujian Sensor Proximity Induktif. 4. Pengujian Sensor Fotoelektrik. 5. Pengujian Motor Servo. 6. Pengujian Motor DC. 7. Pengujian Relay MY2 12VDC. 8. Pengujian LCD 16 x 2 I2C. 9. Pengujian Hasil Keseluruhan.
70 4.2 PENGUJIAN ETHERNET SHIELD Pengujian Modul Ethernet Shield dilakukan dengan menghubungkan port Ethernet Shield ke port ethernet yang ada di perangkat laptop. Pengujian koneksi dilakukan dengan Test Ping dari laptop di Ruang Network Operation Center ke IP yang terpasang di Ethernet Shield. Seperti pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Pengujian Test Ping Ethernet Shield Hasil pengujian koneksi antara Ethernet Shield dan laptop di ruang Network Operation Center Melalui CMD di dapatkan hasil percobaan dengan rangkaian alat dan program tugas akhir ini berfungsi dengan baik, dimana dari hasil 9 kali test ping reply dan rata-rata delay pengirim data yang kecil yaitu 1ms.
71 4.3 PENGUJIAN SENSOR ULTRASONIK HC-SR 04 (1) DAN (2) Sensor yang digunakan adalah sensor ultrasonik HC-SR 04. Monitoring dilakukan melalui Serial Monitor pada Arduino. Pembacaan nilai sensor dengan jarak benda yang keluar sudah dalam bentuk cm pembacaan sensornya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan objek benda dengan jarak 1-6 cm dan menggunakan mistar 40 cm sebagai pembandingnya, Untuk melakukan pengujian HC-SR 04 seperti gambar 4.2. Gambar 4.2 Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR 04 dengan Mistar Pengujian sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) dilakukan untuk mendeteksi jarak benda terhadap sensor dengan objek didepannya yang sudah ditentukan jaraknya. Jika benda yang terbaca oleh sensor ultrasonik HC-SR (1), maka kondisi motor akan on untuk menggerakkan konveyor untuk bergerak secara otomatis. Adapun tabel hasil pengujian sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) pada Tabel 4.2.
72 Tabel 4.2 Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR 04 (1) No. Jarak Benda Pembacaan Kondisi Pada Mistar Sensor (cm) Motor DC Kesalahan (%) 1 Jarak 5 cm 4.8 cm ON 4 % 2 Jarak 4 cm 4 cm ON 0 % 3 Jarak 3 cm 2.9 cm ON 3,3 % 4 Jarak 2 cm 2 cm ON 0 % 5 Jarak 1 cm 1 cm ON 0 % 6 Jarak 6 cm 6 cm OFF 0 % Presentasi Kesalahan Rata-Rata 1,21 % Berdasarkan pada Tabel 4.2 Selanjutnya, tiap sampel data didapatkan persentase kesalahan. Hasil pengujian di dapat dengan mengambil nilai ratarata persentase kesalahan dari 6 sampel data. Untuk menghitung nilai persentase kesalahan pada sensor ultrasonik HC- SR 04 (1), dilakukan dengan melakukan perhitungan sampling 1 : Dari hasil pengujian sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) terlihat ada hasil perbedaan pada saat pembacaan sensor dengan pengukuran menggunakan mistar, hasil nilai pembacaan sensor tidak pasti pada saat mendeteksi benda dengan jarak cm terhadap benda. Besar persentase kesalahan rata-rata adalah 1,21 %. Setelah melakukan pengujian pada sensor ultrasonik HC-SR 04 (1), akan dilakukan juga pengujian pada sensor ultrasonik HC-SR 04 (2) yang dilakukan untuk memberhetikan Motor DC dengan kondisi off pada konveyor
73 secara otomatis. Adapun tabel hasil pengujian sensor ultrasonik HC-SR 04 (2) pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Pengujian Sensor Ultrasonik HC-SR 04 (2) No. Jarak Benda Pembacaan Kondisi Pada Mistar Sensor (cm) Motor DC Kesalahan (%) 1 Jarak 5 cm 4.9 cm OFF 2 % 2 Jarak 4 cm 3.9 cm OFF 2,5 % 3 Jarak 3 cm 3 cm OFF 0 % 4 Jarak 2 cm 1.9 cm OFF 5 % 5 Jarak 1 cm 1 cm OFF 0 % Presentasi Kesalahan Rata-Rata 1.9 % Berdasarkan pada Tabel 4.3 Selanjutnya, tiap sampel data didapatkan persentase kesalahan. Hasil pengujian di dapat dengan mengambil nilai ratarata persentase kesalahan dari 5 sampel data. Untuk menghitung nilai persentase kesalahan pada sensor ultrasonik HC- SR 04 (2), dilakukan dengan melakukan perhitungan sampling 1 : Dari hasil pengujian sensor ultrasonik HC-SR 04 (2) terlihat ada hasil perbedaan pada saat pembacaan sensor dengan pengukuran menggunakan mistar, hasil nilai pembacaan sensor tidak pasti pada saat mendeteksi benda dengan jarak cm terhadap benda. Besar persentase kesalahan rata-rata adalah 1,9 %.
74 4.4 PENGUJIAN SENSOR PROXIMITY INDUKTIF Pada pengujian sensor proximity induktif dilakukan sebagai pendeteksi benda metal berdasarkan ketinggian yang sudah ditentukan yaitu maksimal benda 8 cm dengan membandingkan benda dengan tinggi yang berbeda. Pengujian sensor proximity induktif hanya mendeteksi jarak 4 mm dari benda. Jika benda dengan tinggi 8 cm dan terdeteksi oleh pembacaan sensor dengan kondisi high maka benda akan dikategorikan sebagai benda lolos uji, sedangkan benda kurang dari 8 cm dan tidak terdeteksi oleh pembacaan sensor dengan kondisi low maka benda akan dikategorikan tidak lolos uji. Untuk melakukan pengujian sensor proximity induktif pada saat kondisi sensor high dan terdeteksi dengan ketinggian benda yang sudah ditentukan melewati sensor maka indikator pada sensor akan on, seperti pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Pengujian Sensor Proximity Induktif Kondisi High
75 Sedangkan saat kondisi sensor low yang melewati sensor proximity induktif dengan ketinggian benda yang tidak sesuai maka indikator pada sensor off, seperti pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Pengujian Sensor Proximity Induktif Kondisi Low Berdasarkan pengujian terhadap sensor proximity induktif didapati hasil pembacaan dari tinggi benda 8 cm maka kondisi sensor high menandakan benda tersebut lolos uji pada indikator dari sensor proximity induktif on, sedangkan pembacaan tinggi benda kurang dari 8 cm maka kondisi sensor low maka menandakan benda tersebut tidak lolos uji indikator dari sensor proximity induktif off. Adapun hasil pengujian sensor proximity induktif dapat dilihat pada Tabel 4.4.
76 Tabel 4.4 Pengujian Sensor Proximity Induktif No. Tinggi Benda Percobaan Ke Kondisi Sensor Proximity Induktif Tegangan (Volt) Status Benda 1 HIGH 10,40 V Lolos Uji 1 8 cm 2 HIGH 10,39 V Lolos Uji 3 HIGH 10,38 V Lolos Uji 1 LOW 0 V Tidak Lolos Uji 2 7 cm 2 LOW 0 V Tidak Lolos Uji 3 LOW 0 V Tidak Lolos Uji 1 LOW 0 V Tidak Lolos Uji 3 6 cm 2 LOW 0 V Tidak Lolos Uji 3 LOW 0 V Tidak Lolos Uji Berdasarkan Tabel 4.4 dijelaskan bahwa pengujian ini dilakukan menggunakan benda pada tinggi yang berbeda, saat tinggi benda melewati sensor proximity induktif memberikan pembacaan dengan kondisi high, menandakan dengan tinggi 8 cm adalah benda lolos uji. Pada pengujian ini terlihat juga dari tegangan input pada sensor ketika kondisi sensor high, tegangan yang dimiliki dari sensor hasilnya sebesar 10,38V. Sedangkan saat pembacaan sensor proximity induktif dengan kondisi low pada sensor, menandakan dengan ketinggian kurang dari 8 cm adalah benda tidak lolos uji. Hal ini terlihat juga dari tegangan input ketika pada kondisi sensor low tegangan yang dihasilkan 0 V, dikarenakan tidak ada benda yang terdeteksi oleh sensor proximity induktif.
77 4.5 PENGUJIAN SENSOR FOTOELEKTRIK Pada pengujian sensor fotoelektrik ini agar mendapatkan hasil jumlah (counter) benda dengan kategori lolos uji dan tidak lolos uji yang dikirim oleh sensor proximity induktif dalam kondisi high maupun low dan mengetahui fungsi dari sensor fotoelektrik pada prototipe ini dengan hasil yang sebenarnya. Pada pengujian sensor fotoelektrik ini dilakukan dengan menggunakan mistar untuk mendeteksi jarak maksimal 5 cm pada benda, seperti gambar 4.5. Gambar 4.5 Pengujian Sensor Fotoelektrik Dengan Mistar Jika benda yang melewati sensor fotolektrik maka hasil dari pembacaan sensor ketika high akan menghitung atau bertambah berapa jumlah banyaknya benda dengan kategori lolos uji dan tidak lolos uji yang akan ditampilkan oleh LCD I2C dan Web, seperti gambar 4.6.
78 Gambar 4.6 Pengujian Sensor Fotoelektrik Ditampikan LCD I2C dan Web Berdasarkan pengujian terhadap sensor fotoelektrik didapati hasil pembacaan sensor pada kondisi high dengan menghitung banyaknya jumlah benda dengan kategori lolos uji dan tidak lolos uji, adapun hasil pengujian sensor fotoelektrik dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Pengujian Sensor Fotoelektrik Percobaan Ke Kondisi Sensor Proximity Induktif Jarak Benda Dengan Mistar (cm) Kondisi Sensor Fotoelektrik Tegangan (Volt) Status Jumlah Benda 1 HIGH 2 cm HIGH 9,46 V 2 HIGH 3 cm HIGH 9,45 V 3 LOW 4 cm HIGH 9,44 V 4 LOW 5 cm HIGH 9,43 V Bertambah Bertambah 5 HIGH 6 cm LOW 0 V Tidak Bertambah 6 LOW 6 cm LOW 0 V Tidak Bertambah
79 Pada Tabel 4.5 didapati hasil pada percobaan 6 sampel dengan jarak benda yang berbeda dilakukan dengan mistar, jika melewati sensor fotoelektrik memberikan pembacaan pada kondisi high dengan mendeteksi jarak maksimal 5 cm pada benda, maka status jumlah benda akan bertambah maupun yang lolos uji dan tidak lolos uji. Sedangkan pembacaaan sensor pada kondisi low dengan mendeteksi jarak melebihi dari 5 cm pada benda maka status jumlah benda tidak bertambah. Pengujian fotoelektrik terlihat juga ketika kondisi sensor high maka yang dihasilkan pada tegangan input sebesar 9,4 V. Sedangkan ketika kondisi sensor fotoelektrik low tegangan yang didapat 0 V, dikarenakan tidak ada benda yang terdeteksi oleh sensor dan melebihi batas maksimal pembacaan jarak sensor. 4.6 PENGUJIAN MOTOR SERVO Pengujian Motor Servo dilakukan sebagai alat untuk memilah benda metal berdasarkan ketinggian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan busur 180 derajat sebagai pembandingnya, benda yang sudah melewati sensor akan diarahkan ketempat dengan dua kondisi yaitu dengan kategori lolos uji dan tidak lolos uji. Jika benda melewati sensor dengan kondisi high maka benda tersebut akan diarahkan ke sebalah kanan dengan sudut 95 derajat secara otomatis pada tempat yang sudah ditentukan dan sebaliknya jika benda melewati sensor dengan kondisi low maka benda akan diarahkan ke arah kiri dengan sudut 70 derajat secara otomatis pada tempat yang sudah ditentukan. Untuk melakukan pengujian pada motor servo, seperti pada gambar 4.7.
80 Gambar 4.7 Pengujian Pada Motor Servo Dengan Benda Berdasarkan pengujian terhadap motor servo didapatkan hasil pemilahan benda metal berdasarkan ketinggian yang sudah ditentukan tempatnya. Adapun tabel hasil pengujian motor servo pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Pengujian Pada Motor Servo No. Tinggi Benda Pembacaan Sensor Proximity Induktif Arah Motor Servo Sudut Status Benda 1 8 cm HIGH Ke Kanan 95 Derajat Lolos Uji 2 7 cm LOW Ke Kiri 70 Derajat Tidak Lolos Uji 3 6 cm LOW Ke Kiri 70 Derajat Tidak Lolos Uji Berdasarkan Tabel 4.6 dijelaskan bahwa saat tinggi benda melewati pembacaan sensor dengan kondisi high yang menandakan objek dengan tinggi 8 cm adalah benda lolos uji arah dari motor servo otomatis akan bergerak 95 derajat ke arah kanan, sedangkan saat tinggi objek melewati pembacaan sensor dengan kondisi low menandakan tinggi benda kurang dari 8 cm maka arah motor servo otomatis akan bergerak 70 derajat ke arah kiri secara otomatis, benda dikategorikan tidak lolos uji.
81 4.7 PENGUJIAN MOTOR DC Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Motor DC menerima sinyal yang di kirim oleh pembacaan dari sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) dan (2) sebagai input. Hasil pengujian pada tabel 4.7 bahwa respon yang diterima oleh Motor DC dengan kondisi on atau off terhadap input pembacaan oleh sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) dan (2). Adapun tabel hasil pengujian Motor DC pada Tabel 4.7. No. Jarak Benda Pada Mistar Tabel.4.7 Pengujian Motor DC Pembacaan Sensor (cm) Tegangan Motor DC (Volt) Status Motor DC Sensor Ultrasonik HC-SR 04 (1) Berfungsi Untuk Menghidupkan Motor DC 1 Jarak 5 cm 4.8 cm 9,48 V ON 2 Jarak 3 cm 2.9 cm 9,45 V ON 3 Jarak 2 cm 2 cm 9,42 V ON Sensor Ultrasonik HC-SR 04 (2) Berfungsi Untuk Mematikan Motor DC 1 Jarak 5 cm 4.9 cm 0,01 V OFF 2 Jarak 3 cm 3 cm 0 V OFF 3 Jarak 2 cm 1.9 cm 0 V OFF Dari hasil pengujian Tabel 4.7 Motor DC bekerja sesuai dengan masukan input yang diberikan oleh pembacaan pada sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) yang berfungsi menghidupkan motor DC dan sensor ultrasonik HC-SR 04 (2) berfungsi mematikan motor DC. Pada pengujian Motor DC ketika sensor ultrasonik HC-SR 04 (1) mendeteksi benda dengan jarak 2 cm 5 cm, Motor DC akan on dengan tegangan 9,4 V, sedangkan ketika sensor ultrasonik HC- SR 04 (2) mendeteksi benda dengan jarak 2 cm 5 cm Motor DC akan off setelah delay 8 detik tegangan yang dihasilkan 0 V, nilai tegangan pada Motor DC sangat berpengaruh ketika status Motor DC dalam keadaan on ataupun off.
82 4.8 PENGUJIAN LCD I2C Pada pengujian LCD I2C ini bertujuan untuk memastikan LCD I2C berfungsi sesuai dengan apa yang sudah diperintahkan oleh program. Dalam hasil pengujian ini membuktikan tampilan LCD I2C yang sudah diprogram sebagai output. Untuk melakukan pengujian pada LCD dapat memasukan program seperti dibawah ini. Contoh Program Pengujian LCD I2C #include <LiquidCrystal_I2C> // libarary lcd i2c LiquidCrystal_I2C lcd(16, 2); void setup(){ serial.begin(9600); lcd.autoaddress(); lcd.begin();} void loop(){ delay(100); lcd.clear() lcd.setcursor(0, 0); lcd.print( DICKO RAMADHANA ); lcd.setcursor(3, 1); lcd.print( 41413010009 ); delay(1000);} Setelah mengupload program pengujian LCD (Liquid Crystal Display) I2C seperti di atas, maka hasil pengujian pada LCD I2C dapat dilihat pada gambar 4.8.
83 Gambar 4.8 Hasil Pengujian LCD 16 x 2 I2C 4.9 PENGUJIAN RELAY MY2 12 VDC Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi dari relay yang dikendalikan oleh arduino mega dari data yang dihasilkan pada sensor proximity induktif dan sensor fotolektrik. Pengujian juga bertujuan untuk melihat kondisi on-off relay terhadap Sensor Proximity Induktif dan Fotoelektrik. Pada pengujian relay ini meliputi dari Sensor Proximity Induktif dan Fotoelektrik. 4.9.1 Pengujian Relay Terhadap Sensor Proximity Induktif Pengujian Relay Terhadap Sensor Proximity Induktif difungsikan untuk mengatur kondisi relay on-off dari pembacaan high atau low terhadap Sensor Proximity Induktif, adapun hasil pengujian relay terhadap sensor proximity induktif pada Tabel 4.8.
84 Tabel 4.8 Pengujian Relay Terhadap Sensor Proximity Induktif No. Tinggi Benda Percobaan Ke Kondisi Relay MY2 12VDC Tegangan (Volt) Kondisi Sensor Proximiy Induktif 1 8 cm 2 7 cm 3 6 cm 1 ON 10,35 HIGH 2 ON 10,34 HIGH 3 ON 10,33 HIGH 1 OFF 0 LOW 2 OFF 0 LOW 3 OFF 0 LOW 1 OFF 0 LOW 2 OFF 0 LOW 3 OFF 0 LOW Dari hasil pengujian Tabel 4.8 tegangan yang dihasilkan pada Relay MY2 12VDC dalam kondisi keadaan on maka tergangan yang didapat hasilnya sebesar 10,3V. Sedangkan pada Relay MY2 12VDC dalam kondisi keadaan off tegangan hasil yang didapat sebesar 0V. Pada pengujian Relay MY2 12 VDC ini sensor proximity induktif sangat berpengaruh ketika kondisi sensor dalam keadaan high maka kondisi pada relay tersebut on dan sebaliknya jika sensor proximity induktif dalam keadaan low maka kondisi pada relay off. Nilai kedua tegangan sangat berpengaruh ketika kondisi relay dalam keadaan on ataupun off terhadap pembacaan sensor proximity induktif dalam kondisi keadaan high maupun low dengan tinggi benda yang berbeda terhadap sensor.
85 4.9.2 Pengujian Relay Terhadap Sensor Fotoelektrik Pengujian Relay Terhadap Sensor Fotoelektrik difungsikan untuk mengatur kondisi relay on-off dari pembacaan high atau low terhadap sensor fotoelektrik, adapun hasil pengujian relay terhadap sensor fotoelektrik pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Pengujian Relay Terhadap Sensor Fotoelektrik Percobaan Ke Jarak Benda Dengan Mistar Kondisi Relay MY2 12VDC Tegangan (Volt) Sensor Fotoelektrik 1 1 cm ON 9,45 V HIGH 2 3 cm ON 9,44 V HIGH 3 5 cm ON 9,43 V HIGH 4 6 cm OFF 0 V LOW 5 8 cm OFF 0 V LOW 6 10 cm OFF 0 V LOW Dari hasil pengujian Tabel 4.9 pada pengujian Relay MY2 12VDC ini sensor fotoelektrik sangat berpengaruh ketika kondisi sensor dalam keadaan high maka kondisi pada relay tersebut on dan sebaliknya jika sensor fotoelektrik dalam keadaan low maka kondisi pada relay off. Hal ini dapat terlihat tegangan yang dihasilkan pada Relay MY2 12VDC dalam kondisi keadaan on maka tergangan yang didapat 9,4 V. Sedangkan pada Relay MY2 12VDC dalam kondisi keadaan off tegangan hasil yang didapat sebesar 0 V. Nilai kedua tegangan tersebut sangat berpengaruh ketika kondisi relay dalam keadaan on ataupun off terhadap pembacaan sensor
86 fotoelektrik dalam kondisi keadaan high maupun low dengan jarak benda yang berbeda terhadap sensor. 4.10 PENGUJIAN HASIL KESELURUHAN ALAT Pengujian hasil keseluruhan alat dilakukan dengan menggabungkan semua komponen sesuai dengan rancangan sistem. Kemudian memprogram keseluruhan agar alat dapat berfungsi sesuai dengan sistem dirancang. Setelah mengupload program, langkah selanjutnya membuka halaman web dengan memanggil alamat IP yang telah diprogram melalui aplikasi web server seperti web browser, Mozilla firefox, google chrome, dan internet explorer pada handphone atau laptop yang telah terhubung dengan jaringan internet. Setelah halaman web terbuka, akan didapatkan informasi jumlah banyak barang yang lolos uji dan tidak lolos uji yang sudah tersedia. Pada halaman web yang telah didesain terdapat beberapa karakter tulisan yang menunujukan status dari data yang dikirim oleh sensor. Pertama akan menunggu data inputan dari sensor yang kemudian data dikirim statusnya ke web sehingga memunculkan karakter tulisan yang telah diprogram sebagai pemberitahuan status alat yang dapat dipantau kapanpun saat mengakses halaman web. Pengujian hasil keseluruhan ini hanya dilakukan jika pengujian masing masing komponen telah dilakukan dengan benar. Setelah itu menggabungkan seluruh komponen dan program agar masing masing komponen mampu menjalankan fungsinya sehingga menjadi sebuah alat yang sesuai dengan perencanaan. Alat akan dilakukan pengujian secara
87 keseluruhan agar mendapatkan data yang sesuai. Pengujian hasil keseleruhan alat dapat dilihat pada gambar 4.9. Gambar 4.9 Pengujian Sistem Keseluruhan Alat Setelah melakukan hasil pengujian komponen secara keseluruhan maka system monitoring dapat diakses melalui browser, mozila, dan opera mini melalui laptop atau smarthone. Adapun tampilan halaman web yang digunakan sebagai media informasi status alat bisa dilihat pada gambar 4.10. Gambar 4.10 Tampilan Web Menggunakan Smartphone.
88 Setelah melakukan pengujian hasil secara keseluruhan, maka hasil pengujian perlu dimasukan ke dalam tabel. Adapun tabel hasil pengujian keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.10. Tabel 4.10 Pengujian Hasil Keseluruhan Alat Berdasarkan Tabel 4.10 pengujian hasil keseluruhan dapat dijelaskan pada saat jarak benda 1-5 cm terhadap pembacaan sensor ultrasonik HC-SR (1) dengan kondisi High maka pada Motor DC On, sedangkan pembacaan sensor ultrasonik HC-SR 04 (2) dengan kondisi Low maka pada Motor DC Off. ketika tinggi benda 8 cm melewati sensor proximity induktif dengan kondisi High dan melewati sensor dari fotoelektrik dengan kondisi High, maka arah dari motor servo ke kanan dengan sudut 95 secara otomatis. Selanjutnya akan di tampilkan ke LCD I2C dengan kategori sebagai benda Lolos Uji. Sedangkan tinggi benda kurang dari 8 cm melewati sensor proximity induktif dengan kondisi Low dan melewati sensor dari fotoelektrik dengan kondisi High, mak arah dari motor servo ke kiri dengan sudut 70 secara otomatis. Selanjutnya akan ditampilkan ke LCD I2C dengan kategori sebagai benda Tidak Lolos Uji.