CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

dokumen-dokumen yang mirip
CAMPUR KODE PADA BERITA UTAMA BALI ORTI BALI POST

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Disusun oleh: ISTI JABAHTUL MAULIA

BAB I PENDAHULUAN. dua bahasa atau lebih (multilingual), yaitu bahasa Indonesia (BI) sebagai bahasa

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

CAMPUR KODE BAHASA DAERAH DAN BAHASA ASING KE DALAM PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM PARODI INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) NI LUH GEDE SUMARIANI ABSTRACT

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. kedwibahasaan atau bilingualisme (bilingualism) (Jendra, 1991:85), sedangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selain berfungsi untuk menyusun landasan atau kerangka teori. Kajian pustaka juga

PENGGUNAAN BAHASA BALI DALAM KELUARGA KAWIN CAMPUR BALI-JAWA DI KELURAHAN KEROBOKAN KELOD, KECAMATAN KUTA UTARA, KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi sosial.

Daftar Isi. Abstrak Kata Pengantar Ucapan Terima Kasih. Daftar Tabel Daftar Lampiran

CAMPUR KODE BAHASA INGGRIS DALAM PERCAKAPAN DI FACEBOOK

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA PENYIAR PROGRAM SEMBANG SEKAMPUNG RADIO PANDAWA EDISI MARET-APRIL 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia. Makhluk sosial

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep merupakan abstraksi mengenai fenomena yang dirumuskan atas

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

CAMPUR KODE SIARAN RADIO MOST FM PENYIAR ARI DI KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan suatu bangsa dan

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM SURAT KABAR BATAM POS RUBRIK OPINI EDISI 11 JANUARI-11 MARET 2013 ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA TUTURAN MASYARAKAT DESA PANGKE KECAMATANMERAL BARAT KABUPATEN KARIMUN ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Sibarani, (2004:62)

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE SERTA PENGGUNAANNYA DALAM RANAH SOSIOLINGUISTIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peneliti di Indonesia. Penelitian-penelitian itu yang dilakukan oleh: Susi Yuliawati

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bermasyarakat manusia tidak lagi sebagai individu, tetapi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN. Naskah Publikasi Ilmiah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM IKLAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG CODE SWITCHING AND CODE MIXING ON RADIO S ADVERTISEMENT AT TULUNGAGUNG REGENCY

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas komunikasi tidak lepas dari kehidupan manusia sehari-hari.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

Campur Kode dalam Percakapandi LingkunganHome IndustriDesa Bugel Kecamatan Bagelen Kabupaten Purworejo Jawa Tengah

SKRIPSI CAMPUR KODE DALAM BAHASA INDONESIA PADA ACARA SAMATRA ARTIS BALI DI MEDIA MASSA BALI TV NI PUTU LILIK YUDIASTARI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Semarang merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi. Semarang telah

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA MASYARAKAT DESA PULAU BATANG KECAMATAN SENAYANG KABUPATEN LINGGA

BENTUK, UNSUR, DAN FUNGSI BAHASA RITUAL NYAMBUTIN DI KABUPATEN GIANYAR. Ni Putu Ayus Primayanti Prodi Sastra Bali Fakultas Sastra

ANALISIS ALIH KODE DAN CAMPUR KODE MAHASISWA PBSID ANGKATAN 2013 STKIP BINA BANGSA GETSEMPENA BANDA ACEH DALAM FORUM DISKUSI PERKULIAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

PEMILIHAN KODE MASYARAKAT PESANTREN DI PESANTREN AL-AZIZ BANJARPATOMAN DAMPIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan sehari-hari tidak pernah lepas dengan bahasa, ketika

THE ANALYSIS OF CODE SWITCHING AND MIXED CODE OF LANGUAGE STUDENTS OF PBSID STKIP GETSEMPENA IN BANDA ACEH LECTURES DISCUSSION FORUM

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY ARTIKEL E-JOURNAL

CAMPUR KODE TUTURAN GURU PLAYGROUP BUAH HATI DESA TIRIPAN KECAMATAN BERBEK KABUPATEN NGANJUK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. istilah. Berikut diuraikan penjelasan yang berkaitan dengan pendahuluan.

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PERCAKAPAN STAF FKIP UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 4 KUBUTAMBAHAN

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

ANALISIS CAMPUR KODE PADA JUDUL BERITA DI HARIAN SOLO POS EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013 NURUL ALIEFAH DAMARJATI A NASKAH PUBLIKASI

CAMPUR KODE GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS 1 SD NEGERI 3 GEROKGAK

Asep Jejen Jaelani & Ani Indriyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

JURNAL CAMPUR KODE PADA STATUS FACEBOOK SISWA SMA DI KEDIRI TAHUN 2014

BAB II LANDASAN TEORI. Biau. Kabupaten Buol. Adapun penelitian sejenis yang pernah diteliti antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. alat berkomunikasi antara anggota masyarakat yang berupa lambang bunyi yang

B E N T U K D A N F U N G S I B A H A S A R I T U A L C A R U P A Ñ C A S A T A D I D E N P A S A R B A R A T. Putu Weja Apryanthi

BAB I PENDAHULUAN. Pikiran, perasaan, dan pengalaman manusia disampaikan melalui bahasa.

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

Nuryn Fatiris Syamawati et al., Campur Kode Bahasa Jawa Terhadap Bahasa Indonesia Pada Interaksi...

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

CAMPUR KODE DALAM BAHASA ANAK TK DHARMA WANITA VIII KECAMATAN COLOMADU KABUPATEN KARANGANYAR. NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN PADA KELAS VII A SMP NEGERI 1 JAWAI

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. antar-anggota masyarakat. Artis, pembawa acara, penonton, dan penelepon

Alih Kode Pada Masyarakat Sosial Kelas Atas

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

BAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah

ANALISIS CAMPUR KODE PADA DIALOG TOKOH DALAM FILM PUNK IN LOVE KARYA ODY C. HARAHAP ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sangatlah penting bagi masyakat penuturnya. Pemakaian bahasa menuntut

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS X SMA ANGKASA ADISUTJIPTO YOGYAKARTA SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

MODALITAS DALAM BAHASA JAWA

CAMPUR KODE DALAM BAHASA INDONESIA LISAN SISWA KELAS VII SMP N 8 DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

Transkripsi:

1 CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG Ni Ketut Ayu Ratmika Program Studi Sastra Bali Fakultas Sastra Universitas Udayana Abstract Research on code mixing and code switching over the Bali language in dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung in general aims to analyze and solve problems on sociolinguistics aspects that are considered to be a confusion in the community. At the level of data preparation techniques used method listen completely to tap the bottom, followed by technique and method talk listen completely involved with interview. The level of analysis used data matching methods and matching ekstralingual intralingual contact technique is compared with the case of tree equalize. Presentation of the data analysis method used informally assisted with deductive and induktive techniques. Result obtained in this research kinds of code mixing is word, phrases, and clause. Kinds of code mixing pursuant to coming from absorption that is inner code mixing, outer code mixing, and hbryd code mixing. Kinds of code switching pursuant to switchover of its language that is inner code switching and outer code switching. Factor in the causes of the code mixing in dharma wacana grounded by three factors is namely speakers of factor, factor language media, and the prestige factor (authority). Factor over the cause of the code switching grounded by four factors is namely speaker participant factor, factor of language, situation factor, and factor topic. Keywords: sociolinguistics, code, language (1) Latar Belakang Bahasa sebagai media komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam suatu masyarakat. Setiap bahasa akan mengalami periodisasi perkembangannya masing-masing yang nantinya akan menjadi bukti bahwa suatu bahasa dapat terus bertahan dan bergerak dinamis mengikuti perkembangan zaman atau bahkan mengalami kemunduran karena ditinggalkan oleh para penuturnya. Masyarakat Bali di zaman modern ini sebagian besar merupakan penutur multilingual yaitu berkomunikasi menggunakan lebih dari satu bahasa atau beraneka

2 ragam bahasa. Masyarakat yang multilingual akan cenderung menggunakan bahasa yang praktis dan mudah dimengerti sehingga dalam pemakaiannya akan dapat menimbulkan gejala-gejala bahasa seperti campur kode dan alih kode. Peristiwa campur kode dan alih kode ini dapat dijumpai dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung yang saat ini sedang digemari dan terkenal di kalangan masyarakat Bali. Campur kode dan alih kode yang terjadi dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung menimbulkan kesimpangsiuran yang dianggap sebagai suatu kekeliruan dalam penggunaan bahasa Bali pada saat ini. Hal inilah yang menyebabkan penelitian ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. (2) Pokok Permasalahan Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut. 1.2.1 Macam-macam campur kode dan alih kode apa sajakah yang terdapat dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung? 1.2.2 Bagaimanakah ciri-ciri campur kode dan alih kode yang terdapat dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung? 1.2.3 Apakah yang menyebabkan terjadinya campur kode dan alih kode dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung? (3) Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan mengenai aspek sosiolinguistik yang terdapat dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung yang dianggap sebagai suatu kekeliruan oleh masyarakat. Adapun secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan macam-macam campur kode dan alih kode, mendeskripsikan ciriciri campur kode dan alih kode, dan mengetahui faktor penyebab terjadinya campur

3 kode dan alih kode dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung. Manfaat penelitian ini yaitu secara teoretis, diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran untuk perkembangan dan memberikan informasi yang berkenaan dengan studi sosiolingustik, serta dapat menjadi pembanding dalam penelitian-penelitian sosiolinguistik mengenai campur kode dan alih kode selanjutnya. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan dan memberikan kebenaran mengenai campur kode (code mixing) dan alih kode (code switching) yang terdapat dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung. (4) Metode Penelitian Metode dan teknik penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan. Tahap penyediaan data digunakan metode simak dengan teknik dasar sadap yang kemudian dilanjutkan dengan teknik simak libat cakap dan metode wawancara dengan teknik pancing. Tahap analisis data digunakan metode padan intralingual dan padan ekstralingual dengan teknik hubung-banding menyamakan hal pokok. Penyajian hasil analisis data digunakan metode informal dibantu dengan teknik deduktif dan induktif. (5) Hasil Penelitian Setelah melakukan penganalisisan terhadap permasalahan mengenai campur kode dan alih kode yang terjadi dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung maka didapatkan jawaban atas permasalahan tersebut yang akan disajikan sebagai berikut.

4 5.1 Campur Kode dan Alih Kode dalam Dharma Wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung Macam-macam campur kode dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung dapat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan tata tingkat perangkat kebahasaanya dan berdasarkan asal bahasa serapannya. Berdasarkan tata tingkat perangkat kebahasaanya dapat digolongkan ke dalam tiga bagian yaitu campur kode pada tataran kata, frase, dan klausa. Pada tataran kata didapatkan penyisipan dalam bentuk kata dasar, kata berafiks, kata berulang, kata majemuk, dan abreviasi. Pada tataran frase didapatkan penyisipan frase endosentrik atributif, endosentrik koordinatif, endosentrik apositif, dan frase eksosentrik direktif. Berdasarkan asal serapannya dapat dibagi menjadi tiga tipe yaitu campur kode ke dalam (inner code mixing) dengan penyisipan unsur bahasa Jawa Kuna dan bahasa Indonesia. Campur kode ke luar (outer code mixing) dengan penyisipan unsur bahasa Inggris, dan bahasa Sanskerta. Campur kode campuran (hbryd code mixing) dengan penyisipan unsur bahasa Arab dan bahasa Indonesia, bahasa Latin dan bahasa Indonesia. Macammacam alih kode dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung dilihat dari peralihan bahasanya dibagi menjadi dua yaitu alih kode ke dalam (inner code switching) dengan pengalihan bahasa dari bahasa Bali ke bahasa Indonesia, dan pengalihan bahasa Bali ke bahasa Jawa Kuna yang masih dalam satu rumpun bahasa yaitu rumpun Austronesia. Alih kode ke luar (outer code switching) dengan pengalihan dari bahasa Bali ke bahasa Sanskerta yang termasuk ke dalam rumpun bahasa Indo Eropa. Ciri campur kode dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung yaitu (1) peristiwa campur kode tidak dituntut oleh situasi dan konteks pembicaraan, melainkan lebih tergantung kepada pembicaranya (fungsi bahasa). Fungsi-fungsi bahasa tersebut yakni fungsi personal, fungsi direktif, fungsi fatik, fungsi referensial, dan fungsi metalingual. (2) Kesantaian dan kebiasaan penutur memakai lebih dari satu bahasa dalam berkomunikasi sehingga memberikan peluang unsur-unsur dari bahasa lain menyisip ke dalam bahasa Bali. (3) Campur kode yaitu tataran paling

5 rendah berwujud kata, frase dan paling tinggi berwujud klausa. (4) Unsur-unsur bahasa yang menyisip ke dalam bahasa Bali yaitu bahasa Inggris, bahasa Jawa Kuna, bahasa Sanskerta, bahasa Indonesia, bahasa Latin, dan bahasa Arab, yang tidak lagi mendukung fungsi bahasanya secara mandiri tetapi sudah menyatu dengan bahasa yang disisipi yaitu mendukung fungsi bahasa Bali. Alih kode yang terjadi dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung mempunyai ciri yaitu (1) alih kode terjadi karena adanya kontak bahasa dengan motif penutur mempunyai sikap kurang setia (loyalty) terhadap bahasa Bali sehingga dengan mudah mengalihkan pembicaraannya dari bahasa Bali ke Bahasa Indonesia. (2) Alih kode terjadi karena para penutur bahasa dalam dharma wacana merupakan orang-orang yang multilingual. (3) Alih kode dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung berwujud dalam tataran kalimat yang akan mendukung fungsi bahasanya sendiri sesuai dengan konteks yang dipendamnya. (4) Fungsi tiap-tiap bahasa disesuaikan dengan situasi yang terkait dengan perubahan isi pembicaraan dalam hal ini penutur (narasumber) beralih kode karena ingin menyampaikan beberapa kutipan dalam lontar yang berbahasa Jawa Kuna sehingga menuntut untuk beralih bahasa. 5.2 Faktor Penyebab Campur Kode dan Alih Kode dalam Dharma Wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung Faktor-faktor penyebab campur kode yang terjadi dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung yaitu, (1) Faktor penutur yang multilingual dan karena sikap kurang setia (loyalty) terhadap bahasa Bali. (2) Faktor kebahasaan yaitu disebabkan karena adanya istilah-istilah asing (seperti dalam bidang teknologi) yang memang tidak mungkin diganti menggunakan bahasa Bali. (3) Faktor prestise (wibawa) di sini penutur ingin menunjukkan gengsi atau prestise (wibawa) sebagai seorang pembicara serta menunjukkan intelektual. Faktor-faktor penyebab alih kode yaitu, (1) faktor peserta pembicara dalam dharma wacana merupakan orang-orang bilingual dalam hal ini adalah narasumber. (2) Faktor bahasa yaitu ketidakmungkinan bahasa tersebut untuk dirubah ke bahasa Bali seperti alih kode yang berbahasa Sanskerta. (3) Faktor situasi untuk melucu supaya dapat menciptakan

6 suasana yang menarik dan tidak kaku sehingga dengan sengaja mengalihkan pembicaraan. (4) Faktor pokok pembicaraan yang pada awalnya membicarakan upacara dewa yadnya kemudian beralih membicarakan upacara potong gigi sehingga menuntut terjadinya pengalihan bahasa. (6) Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa di dalam dharma wacana Ida Pedanda Gede Made Gunung telah terjadi peristiwa campur kode dan alih kode. Peristiwa campur kode berdasarkan macamnya dapat dibagi menjadi dua yaitu, (1) berdasarkan perangkat tingkat kebahasaan berwujud kata, frase dan klausa. (2) Berdasarkan asal serapannya diklasifikasikan menjadi campur kode ke dalam, campur kode ke luar, dan campur kode campuran. Alih kode berdasarkan pengalihan bahasanya dapat dibagi menjadi dua yaitu alih kode ke dalam dan alih kode ke luar. Ciri-ciri campur kode yaitu tidak dituntut oleh situasi, karena kesantaian dan kebiasaan, campur kode berwujud kata, frase, klausa, dan unsure yang menyisip akan mendukung fungsi bahasa yang disisipi. Ciri Alih kode yaitu karena adanya kontak bahasa, penutur yang multilingual, berwujud kalimat yang mendukung fungsinya masing-masing, dan fungsi tiap bahasa disesuaikan dengan situasi. Penyebab terjadinya campur kode dilatarbelakangi oleh tiga faktor yaitu faktor penutur, kebahasaan, dan prestise (wibawa). Penyebab terjadinya alih kode dilatarbelakangi oleh empat faktor yaitu faktor peserta pembicara, bahasa, situasi, dan pokok pembicaraan.

7 DAFTAR PUSTAKA Chaer, Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Jendra, Wayan. 1991. Dasar-Dasar Sosiolinguistik. Denpasar: Ikayana. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Nababan, PWJ. 1991. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.