BAB I PENDAHULUAN Media sosial adalah sebuah teknologi komunikasi yang saat ini marak digunakan oleh manusia (khususnya remaja) dalam beriteraksi sehari-hari. Dilansir dari website smartbisnis.com, Pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pengguna dan 79 juta antaranya adalah pengguna media sosial. (sumber : www.smartbisnis.com, Diakses pada 20 April 2016, pukul 21.01 WIB). Media sosial yang tergolong populer di Indonesia pada Tahun 2016 antara lain adalah : Facebook, Twitter, Instagram, Path, Pinterest, Linked-in, Google Plus, Tumblr, Flickr dan Ask.fm. (sumber : aduba.co, Diakses pada 25 April 2016, pukul 22.00 WIB). Pengguna Ask.fm di Indonesia masih tergolong tinggi dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Dilansir dari website Google Trends, Indonesia merupakan peringkat ke-13 pengguna terbanyak media sosial Ask.fm. (sumber : www.googletrends.com, Diakses pada 25 April 2016, pukul 19.00). Ask.fm merupakan media sosial berbasis Latvia, berbeda dengan media sosial lainnya seperti Facebook, Twitter dan Instagram. Ask.fm merupakan media sosial berplatforn QnA(Question and Answer). Ask.fm merupakan Media sosial untuk mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. (sumber : ask.fm, Diakses pada 10 Juni 2016, pukul 20.00 WIB). Berikut ini adalah gambar spoiler dari media sosial ask.fm : 1
Gambar 1.1 Gambar spoiler media sosial ask.fm Sumber : www.ask.fm Fitur utama dari Ask.fm adalah mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan. Kemudian terdapat fitur lainnya yang mendukung aplikasi tersebut antara lain : Gambar, Video dan Gif. yang dapat digunakan pada saat menjawab pertanyaan. Kemudian fitur Profil yang didalamnya terdapat Hashtags, Bio, Gift. Dan fitur tambahan seperti adanya Likes dan Anonymus. Anonymus yaitu fitur Ask.fm yang digunakan pengguna agar dapat mengajukan pertanyaan tanpa mencantumkan identitas dirinya. Fitur inilah yang dapat membuat pengguna Ask.fm dapat mengajukan pertanyaan dengan sesuka hati tanpa perlu takut identitas-nya diketahui pengguna lain. Dalam hal ini, Fitur tersebut menghasilkan hal-hal negatif pada para pengguna Ask.fm antara lain adalah banyaknya cyberbullying di platform tersebut hingga menimbulkan bunuh diri. Dalam www.berita8.com mengatakan bahwa situs Ask.fm sudah merenggut nyawa 9 remaja akibat Cyberbullying. (www.berita8.com, Diakses pada 10 Juni 2016, pukul 19.55 WIB) 2
. Gambar 1.2 Ask.fm dengan Foto dan Video Sumber : ask.fm Situs Ask.fm diluncurkan pada tanggal 16 Juni 2010 di Saint Petersburg, Rusia ini menjadi gebrakan baru bagi pengguna media sosial untuk menjadi media Tanya dan Jawab. Ilya dan Mark Terebin berhasil membuat pengguna nya merasakan betapa orang-orang ingin tahu mengenai diri mereka. Dan, orang-orang juga dapat mencari tahu segala informasi dari orang lain. Bagi kalangan muda, Ask.fm bukan lagi menjadi media Bertanya dan Menjawab melainkan menjadi media mengekspresikan diri dan menjadikan ask.fm sebagai wadah dalam membentuk citra diri yang mengarahkan pada kesan tertentu. Di dunia Ask.fm, semua pengguna dapat menjadi selebritas. Seperti yang kita tahu, peran media sosial membuat siapapun menjadi terkenal dan menjadi pusat perhatian. Banyak orang yang sukses memulai karir menjadi selebritis melalui media sosial. Hal ini di lansir oleh (sumber: lifestyle.liputan6.com, Diakses pada 10 Agustus 2016, pukul 21.30 WIB). Selebriti di media sosial ask.fm disebut sebagai Selebask (Selebriti Ask.fm) merupakan orang-orang yang cukup dipadang di media sosial Ask.fm. Pada dasarnya, Selebask merupakan sebuah predikat yang diberikan Followers pada pengguna yang menurut mereka layak mendapat Predikat tersebut. Biasanya, 3
orang-orang yang dijuluki selebask merupakan orang-orang yang memiliki wawasan luas. Gambar 1.3 Pandangan mengenai selebask Sumber : https://ask.fm/rahdian/answers/124773416106 Dilihat dari gambar diatas, terlihat Predikat selebask menjadi sebuah guyonan oleh orang-orang yang disebut selebask. Dalam gambar tersebut diketahui bahwa antara sesama selebask saling bertanya dan menjawab mengenai saran dan kiat-kiat untuk menjadi seorang selebask yang baik dan benar. Dilansir dari Blog salah satu selebask, Dapat kita lihat bagaimana dipandang sebagai selebask menjadi penting dan fenomenal dikalangan pengguna Ask.fm. padahal beberapa dari orang yang dianggap selebask itu sendiri merasa canggung dengan identitas tersebut. Walau begitu, identitas yang sudah melekat dipandangan orang lain sulit dihapuskan. Salah satu seseorang yang dijuluki selebask berpendapat: Ya, sebenarnya tidak ada bedanya semua orang yang diberi label seleb dan bukan oleh diri mereka sendiri. Sama-sama aja lah. Jika ingin menjadi seorang yang dilihat banyak orang ya silahkan memenuhi ekspektasi itu dengan melakukan sesuatu yang bisa dilihat banyak orang Satriya Adhiguna (Sumber : https://rioadhiguna.wordpress.com, Diakses pada 17 Maret 2016, pukul 22.20 WIB) 4
Melalui pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa sesungguhnya identitas seleb muncul bukan berdasarkan keinginan dari diri mereka sendiri, melainkan hanya diberikan pada pengguna tertentu yaitu pengguna yang memiliki nilai lebih dibanding pengguna lainnya baik dalam segi feeds, penampilan, maupun pengetahuan yang mereka miliki. Kembali mengutip dari platform online yang sama, Lifestyle.liputan6.com, Predikat seleb ini sebenarnya ada di setiap platform media sosial seperti Twitter, Instagram dan tentunya Ask.fm, di Twitter ada selebtwit, di Instagram ada selebgram, dan mungkin masih ada seleb-seleb media sosial lainnya. Mereka yang seringkali disebut sebagai seorang selebask biasanya karena jawaban di akun Ask.fm mereka sangat menginspirasi publik. Untuk dapat menjadi pengguna yang dibanjiri pertanyaan dan disorot banyak followers, tentunya harus memiliki citra yang baik di dunia maya Ask.fm sehingga dapat menjadi pusat perhatian bagi followersnya. Dalam (Jatmika, 2013) menjelaskan bahwa salah satu alasan remaja menggunakan media sosial adalah untuk menumbuhkan citra. Oleh sebab itu, remaja menjadikan media sosial sebagai penumbuh citra positif mereka. Remaja akan cenderung memberikan kesan yang baik saat di media sosial. Mereka berharap orang lain melihat mereka seperti apa yang mereka harapkan. Secara umum, penglolaan kesan adalah sebuah cara seseorang untuk dapat mengelola diri hingga membentuk suatu kesan yang positif mengenai dirinya dihadapan orang lain. Pengelolaan kesan berdasarkan pemikiran Erving Goffman, selalu berkaitan dengan elemen-elemen pendukung yaitu appearance atau penampilan yang terdiri dari pakaian, make up. Manner atau gaya berkaitan dengan cara berinteraksi. Serta setting yang menunjukkan lokasi atau tempat berlangsungnya peran. (Mulyana,2013:38-39) Mengutip pernyataan Goffman (Goffman,1968:29), dalam (Mulyana,2013:38-39) Goffman mengumpamakan suatu panggung drama dimana 5
ruang pertunjukan itu selalu ada tempat apa yang dikatakan sebagai front-stage (panggung depan), middle stage (panggung tengah) dan back-stage (panggung belakang). Dipanggung belakanglah setiap pemain menyembunyikan atau memiliki identitas dirinya yang disebut sebagai personal identity atau identitas personal, sementara yang ditampilkan diatas panggung yakni identitas sosial atau social identity. Kerangka dasar teori dramaturgis yang dikemukakan Erving Goffman diawali oleh sebuah asumsi bahwa seseorang bagaimanapun harus membuat atau mengatur peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Apa yang muncul sebagai suatu kejadian yang terorganiasasi bagi seseorang akan menjadi realitas bagi orang tersebut pada saat itu. Goffman menyebutkan bahwa apa yang nyata bagi individu adalah definisi terhadap situasi (the definition of situation) (LittleJohn, 1996:170) Dengan konsep dramaturgis yang menjelaskan bahwa kehidupan adalah panggung teater, maka disini seorang selebask merupakan aktor yang sedang memainkan peran nya dan ditonton oleh masyarakat. Pandangan dramaturgis yang menyatakan bahwa identitas manusia bisa saja berubah-ubah sama halnya dengan dinamika sosial yang terjadi dikalangan selebask. Selebask sebagai aktor bisa menunjukan pertunjukan berbeda-beda sesuai dengan kesan apa yang ingin ia tunjukan kepada masyarakat, walaupun sesungguhnya dalam kehidupan seharihari nya sangat berbeda dengan apa yang ia tampilkan di media. Sebelum berinteraksi dengan masyarakat melalui media sosial Ask.fm seorang selebask akan mempersiapkan perannya terlebih dahulu atau mempersiapkan kesan yang ingin diungkap dihadapan khalayak sehingga memberikan makna tersendiri. Di Indonesia, terdapat kurang lebih 30 pengguna yang mendapat (tanda ceklis) atau yang disebut dengan verifikasi dari pihak ask.fm. Mereka adalah pengguna yang disebut-sebut sebagai selebask dikalangan pengguna ask.fm. Belakangan ini, terdapat banyak kasus Bullying dikalangan pengguna media sosial 6
khususnya pada Selebask. hal ini disebabkan oleh terdapatnya fitur Anonymus di media sosial tersebut yang membuat selebask rentan mendapat pertanyaan Hate. Gambar 1.4 Capture Bullying pada Selebask Sumber : ask.fm Gambar diatas adalah merupakan contoh pertanyaan yang mengandung bully dikalangan selebask. Dari gambar diatas dapat kita lihat pernyataan sebagai berikut : Wdyt about @kimakimoto yang pernah aborsi dan gaya hidupnya amburadul bgt ewwww Melalui contoh pernyataan diatas, dapat kita lihat bahwa kalimat tersebut mengandung Bully dan cukup Judgemental. Telah diketahui bahwa sebagian besar dari selebask telah mendapat pertanyaan yang serupa, dan pertanyaan tersebut muncul akibat konten konten yang telah mereka unggah di media sosial ask.fm dan mendapat respon negatif dari para followers-nya. 7
Peneliti mengasumsikan bahwa konten yang diunggah oleh selebask, belum tentu menentukan pribadi seseorang pada kehidupan Real-nya ketika mereka tidak menggunakan media sosial ask.fm. Disini peneliti melihat sesuatu yang menarik untuk dibahas, bagaimana kita dapat melihat pengelolaan kesan seorang selebask dilihat dari front stage(panggung depan), middle stage (panggung tengah) dan tentunya back stage (panggung belakang). Sebuah image di muka publik adalah suatu bahasan yang menarik untuk diteliti karena tentunya dunia virtual mempunyai aturan berbeda dengan dunia real. Oleh karena itu, menurut fenomena diatas, maka penulis memutuskan untuk mengambil judul penelitian Pengelolaan Kesan Selebask (Studi Dramaturgi Pada Pengguna Ask.fm Dari Kalangan Mahasiswa). Penelitian ini akan menjelaskan bagaimana kehidupan panggung depan, panggung tengah dan panggung belakang seorang selebask dengan menggunakan pendekatan dramaturgi. 1.2 Fokus Penelitian Dari uraian fenomena diatas maka rumusan masalahnya adalah : 1. Bagaimana Front Stage (panggung depan) mahasiswa yang menjadi selebask? 2. Bagaimana Middle Stage (panggung tengah) mahasiswa yang menjadi selebask? 3. Bagaimana Back Stage (panggung belakang) mahasiswa yang menjadi selebask? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kesan Front Stage (panggung depan) mahasiswa yang menjadi selebask. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kesan Middle Stage (panggung tengah) mahasiswa yang menjadi selebask. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan kesan pada Back Stage (panggung belakang) mahasiswa yang menjadi selebask. 8
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Praktis 1. Secara praktis penelitian ini dapat menjadi acuan dalam mengembangkan pengetahuan mengenai Ilmu Komunikasi. 2. Penelitian ini dapat menjadi pembelajaran dan mengurangi terjadinya tindakan Cyberbullying dan Judgemental. 3. Penelitian ini dapat menjadi acuan untuk seluruh pengguna media sosial untuk mampu melakukan pengelolaan kesan pada diri mereka untuk dapat membangun citra yang baik dihadapan publik. 1.4.2 Manfaat Teoritis Selain itu penelitian ini juga berfungsi untuk dapat dijadikan referensi untuk menambah pengetahuan dan bahan acuan untuk penelitian selanjutnya yang serupa. 1. Bagi peneliti Agar mahasiswa mengetahui bagaimana manajemen kesan yang dibentuk dalam media sosial Ask.fm. 2. Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan, referensi, atau tambahan bagi akademisi Telkom University pada umumnya dan program studi Ilmu Komunikasi secara khusus dalam penyusunan penelitian selanjutnya dengan kajian yang sama. 3. Bagi Masyarakat Menjadi wawasan bagi masyarakat mengenai bagaimana manajemen kesan pengguna media sosial Ask.fm sehingga masyarakat lebih memahami dan dapat mengembangkan kajian tersebut. 9
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kota Bandung. Periode pelaksanaan penelitian ini yaitu pada bulan Januari 2016-Mei 2016 1.5.2 Tabel Waktu Pelaksanaan Penelitian Kegiatan Bulan Maret April Juni Juli Agustus September Mencari Informasi Awal Pengumpulan Data Penelitian Manajemen Kesan Pengolahan Data Menyusun Laporan Permohonan Sidang Sidang Skripsi Tabel 1.1 Timeline Pengerjaan Penelitian Sumber : Olah Data Penulis 10
1.6 Sistematika Penulisan a. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. b. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian dan mendukung pemecahan permasalahan c. BAB III METODOLOGI Bab ini berisi tentang jenis penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, situasi sosial unit anilisis dan teknik analisis data. d. BAB IV PEMBAHASAN Bab ini berisi tentanh hasil dari penelitian yang dilakukan, hasil tersebut dibahas dengan metode serta teori yang telah ditentukan. e. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Menyimpulkan secara keseluruhan apa yang telah dibahas dari bab-bab sebelumnya dan mengutarakan saran yang dibutuhkan agar penelitian ini bermanfaat. 11