EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN QUIZ TEAM PADA MATA KULIAH LOGIKA KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH WAKTU PERKULIAHAN TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA STKIP PGRI PONTIANAK PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN

EFEKTIVITAS PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM MATA KULIAH TRIGONOMETRI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE INSIDE-OUTSIDE CIRCLE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA N 5

KOMPARASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

Jurusan Kimia, Jalan Mannuruki IX, Makassar 90224

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN GUIDED DISCOVERY LEARNING

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

KEEFEKTIFAN HUKUMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD N 1 MAGELUNG KENDAL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD

EKSPERIMENTASI MATRIKULASI DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELASVIII SMPN 3 PARIAMAN ABSTRACT

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PEMBELAJARAN LUAR KELAS (OUT DOOR STUDY) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 SUNGAI KAKAP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE FIND SOMEONE WHO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 1, Nomor 4, Agustus 2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

Abstract. Info Artikel. Abstrak. Agus Suwarno. Prodi Geografi IKIP PGRI Pontianak Kalimantan Barat, Indonesia

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN RODA LOGIKA

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

RME DAN KOMUNIKASI MATEMATIK SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 53 BATAM

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Disusun Oleh: Lilis Ambar Wiratmi A PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENGARUH PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE CERAMAH BERMAKNA MATERI DESAIN GRAFIS SMAN 1 GONDANG TULUNGAGUNG

PENGARUH MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

Keywords: Everyone Is A Teacher Here (ETH) Strategy, Mathematics Selflearning, Mathematics Learning Achievement

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA. Bahrudin 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COLLEGE BALL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Journal of Mechanical Engineering Learning

PENGARUH MEDIA LAGU TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS 5 SD NEGERI 5 KOTA BENGKULU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015


PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENGAJUAN DAN PEMECAHAN MASALAH (JUCAMA) DAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PANTAI CERMIN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMAN 1 KOPANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

ABSTRACT. Key words: Brain based learning approach, Student s achievement

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

ISBN : Syariatul Mar ah 1, HRA Mulyani 2, Ira Vahlia 3. Abstrak

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KANTONG BILANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENJUMLAHAN BILANGAN SECARA BERSUSUN

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

APPLIED BUZZ GROUP METHOD FOR STUDENT ACHIEVMENT LEARNING ON THE SUBJECT COLLOID CLASS XI SMA PGRI PEKANBARU


Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ANTARA METODE SNOWBALL DRILLING DAN METODE DISKUSI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

Transkripsi:

EFEKTIVITAS RESPONSI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH TEORI BILANGAN Yadi Ardiawan Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No.88 Pontianak e-mail: yadi.stkip@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Teori Bilangan setelah diberikan responsi, 2) hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Teori Bilangan yang tidak diberikan responsi dan 3) manakah yang memiliki hasil belajar lebih baik antara mahasiswa yang diberikan responsi dan mahasiswa yang tidak diberikan responsi pada mata kuliah Teori Bilangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan bentuk penelitiannya adalah Quasy Experimental Design. Sedangkan rancangan yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika Semester II yang terdiri dari 4 rombongan belajar (kelas) yakni 2 kelas pagi (IIA & IIB) dan 2 kelas sore (IIA & IIB). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan sebagai berikut. 1) Hasil belajar mahasiswa yang diberikan responsi tergolong baik yaitu dengan ratarata sebesar 75,05 dan variansi sebesar 194,02. 2) Hasil belajar mahasiswa yang tidak diberikan responsi tergolong baik yaitu dengan rata-rata sebesar 70,29 dan variansi sebesar 193,40. 3) Hasil belajar mahasiswa yang diberikan responsi lebih baik daripada mahasiswa yang tidak diberikan responsi dengan = 0,009. Kata Kunci: pengaruh, responsi, teori bilangan. Abstract This research aims to determine: 1) the learning outcomes of students in the subject of Number Theory after being given the response, 2) the learning outcomes of students in courses Theory of Numbers were not given the response, and 3) which has the result of better learning among students who are given the response and students are not given the response in the subject of Number Theory. The method used in this study is a research method experiment with the form of research is Quasy Experimental Design. While the design used is Posttest-Only Control Design. The study population was all students Mathematics Education Semester II consists of four study groups (classes) that two morning classes (IIA & IIB) and two afternoon classes (IIA & IIB). Based on the results of research and discussion, it was concluded the following information. 1) The results of student learning given relatively good response is to an average of 75.05 and a variance of 194.02. 2) The results of student learning is not given relatively good response is to an average of 70.29 and a variance of 193.40. 3) The results of student learning are given a better response than students who are not given a response with = 0,009. Keywords: influence, responsiveness, number theory. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan 280

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 2, Desember 2016 dapat mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek kehidupan kearah peningkatan kualitas diri. Pada pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan tidak lepas dari tujuan pendidikan yang akan dicapai. Hal itu dikarenakan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan merupakan tolok ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Dalam kehidupan bermasyarakat, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat, lembaga pendidikan dituntut untuk dapat menghasilkan SDM yang berkualitas. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan kemajuan pendidikan guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan pembaharuan kurikulum pendidikan. Dalam merancang atau menyusun kurikulum, dosen dapat memasukan kegiatan praktikum/latihan/responsi dalam perencanaannya jika ada dukungan kuat bahwa materi mata kuliah hanya dapat dipahami kalau disertai praktikum/responsi/latihan (Heru, 2010). Menurut Heru (2010), praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori atau agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah. Responsi berasal dari bahasa latin yaitu responsum/responsio. Responsi merupakan istilah untuk kegiatan tanya/jawab yang umumnya dipakai dalam bidang matematika dan statistika untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap teori. Responsi tidak berbeda jauh dengan praktikum. Kata praktikum berasal dari bahasa yunani yaitu prattein/prassein yang berarti mengerjakan. Dalam bahasa inggris, praktikum bermakna sama dengan excersice yang secara harfiah berarti tetap aktif/sibuk yang juga bermakna sama dengan latihan atau responsi. 281

Suatu mata kuliah dapat semata-mata berupa praktikum. Hal ini dapat terjadi karena dua alasan. Pertama, mata kuliah itu merupakan mata kuliah yang selain diperlukan oleh jurusan yang bersangkutan, juga diperlukan oleh jurusan lain (mata kuliah layanan) yang tidak memerlukan praktikum. Kedua, praktikum itu sendiri mempunyai bobot kredit yang cukup banyak sehingga memerlukan penanganan tersendiri walaupun materinya tetap tidak terpisah dari mata kuliah yang menyelenggarakan tatap muka teorinya saja (Heru, 2010). Menurut defenisi secara istilah praktikum adalah subsistem dari perkuliahan yang merupakan kegiatan terstruktur dan terjadwal yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman yang nyata, dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang teori agar mahasiswa menguasai keterampilan tertentu yang berkaitan dengan suatu pengetahuan atau suatu mata kuliah (Heru, 2010). Dalam merancang sistem pembelajaran dan menyusun kurikulum, dosen dapat memasukan kegiatan praktikum/latihan/responsi dalam perencanaannya jika ada dukungan kuat bahwa materi mata kuliah tersebut hanya dapat dipahami kalau disertai praktikum/responsi/latihan. Satu SKS praktikum/responsi/latihan memerlukan masing-masing 2-3 jam per minggu per semester untuk pelaksanaan tatap muka, perencanaan dan penilaian laporan praktikum oleh dosen, penyusunan laporan oleh mahasiswa, pengembangan materi oleh dosen, dan belajar mandiri yang dilakukan mahasiswa. Dengan demikian, jika setiap praktikum memerlukan waktu 4 jam, maka per semester hanya diperlukan 8 kali tatap muka. Jika setiap semester pelaksanaan tatap muka praktikum kurang dari 16 jam, mata kuliah tersebut tidak diselenggarakan secara baik dan mahasiswa tidak memenuhi kredit seperti yang seharusnya tertulis dalam kurikulum (Heru, 2010). Jika dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, maka kegiatan berupa praktikum/responsi/latihan yang diselenggarakan oleh suatu program studi akan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Adapun beberapa manfaat dan tujuan dilaksanakannya praktikum/responsi/latihan adalah sebagai berikut. 1) Tujuan umum praktikum/response/latihan (field practice), adalah sebagai jembatan 282

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 2, Desember 2016 penghubung atau alat untuk mengintegrasikan antara teori dan praktik. 2) Praktikum diharapkan mampu menjadi media untuk pembenaran (verifikasi), melacak kekeliruan (falsifikasi) suatu pengetahuan yang telah dipelajari oleh mahasiswa baik itu penjelasan dosen di kelas, buku bacaan, diktat, serta nalar para pengajar itu sendiri. 3) Mahasiswa diberikan peluang seluas-luasnya untuk mengkonfrontasikan wawasan teoritis dan metodologisnya dengan pengalaman dunia nyata. Tidak sekadar checking kebenaran pengetahuan teoritis dan metodologis, di dalam praktikum mahasiswa akan diajak serta untuk melakukan upaya pembiasaan diri menekuni pekerjaan yang akan mahasiswa lakukan kelak setelah menjadi sarjana. Karena pada hakikatnya ide dasar praktikum adalah sejalan dengan upaya untuk mengimplementasikan gagasan kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum) (Kessosuinjkt, 2013). Beranjak dari pemikiran yang telah dipaparkan, bahwa kegiatan responsi itu positif dan sebaiknya dimasukkan ke dalam kurikulum pendidikan khusunya di Program Studi Pendidikan Matematika. Harapannya agar mahasiswa dapat terlatih dan lebih memahami materi ajar yang disampaikan dosen. Untuk membuktikan apakah responsi tersebut memberikan hasil yang signifikan baik atau tidak, maka akan diteliti apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang diberikan responsi dan mahasiswa yang tidak diberikan responsi. METODE Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan (Nawawi, 2005: 50). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Suryabrata (2000: 28), penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan satu atau lebih kondisi perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen. Alasan peneliti untuk menggunakan metode eksperimen karena dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara mahasiswa yang diberikan responsi dan mahasiswa yang tidak diberikan responsi. 283

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental Design (Eksperimen semu). Suryabrata (2000: 38) menyatakan digunakannya bentuk Quasy Experimental Design adalah karena pada penelitian pendidikan seringkali terdapat kesulitan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Rancangan yang digunakan adalah Posttest-Only Control Design yaitu rancangan yang menyertakan kelompok kontrol sebagai pembanding (Sugiyono, 2007: 76). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika Semester II STKIP PGRI Pontianak (angkatan 2012). Populasi ini terdiri dari 4 rombongan belajar (kelas) yakni 2 kelas pagi (IIA dan IIB) dan 2 kelas sore (IIA dan IIB). Melihat populasi dalam penelitian ini tidaklah banyak maka peneliti menggunakan teknik sampling jenuh sehingga sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota yang menjadi populasi dalam penelitian. Teknik sampling jenuh digunakan dalam penelitian ini dikarenakan peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Dalam menentukan kelas eksperimen dan kontrol, peneliti memilih kelas IIA baik pagi dan sore sebagai kelas eksperimen dan kelas IIB baik pagi dan sore sebagai kelas kontrol. Pemilihan kelas eksperimen dan kontrol telah diuji keseimbangannya terlebih dahulu sebelum diberikan perlakuan, agar hasil penelitian tidak bias. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengukuran dengan alat pengumpul datanya yaitu tes essay. Untuk menguji hipotesis penelitian diperlukan teknik analisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji t dua sampel. Digunakannya uji t dua sampel karena sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu membandingkan kelompok mahasiswa yang diberikan responsi dan kelompok mahasiswa yang tidak diberikan responsi. Sebelum uji t 2 sampel digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah kemampuan awal mahasiswa seimbang, maka kedua kelompok diberikan perlakuan. Kelompok eksperimen diberikan responsi dan kelompok 284

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 2, Desember 2016 kontrol tidak diberikan responsi. Pada pertemuan akhir masing-masing kelompok diberikan penilaian dengan memberikan post-test. Nilai post-test tersebut kemudian dikoreksi dan dipaparkan sebagai berikut. Tabel 1. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Yang Diberi Responsi N 98 100 35 75,05 194,02 Tabel 2. Deskripsi Hasil Belajar Kelas Yang Tidak Diberi Responsi N 94 99,60 23,60 70,29 193,40 Setelah dideskripsikan seperti Tabel 1 dan Tabel 2, kemudian data tersebut diuji menggunakan uji t dua sampel. Sebelum dihitung menggunakan uji t dua sampel, maka terlebih dahulu diuji normalitas dan homogenitas dari data tersebut. Adapun hasil perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas menggunakan Minitab 16 akan dipaparkan sebagai berikut. Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar No Kelompok Keputusan Uji 1 Dengan Responsi 0,05 0,150 H 0 diterima 2 Tanpa Responsi 0,05 0,150 H 0 diterima Dari hasil perhitungan uji normalitas hasil belajar mahasiswa menggunakan Minitab 16, ternyata diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,150. Dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05, maka daerah kritisnya adalah DK = { p p < 0,05 }. Karena kedua kelompok tersebut bukan merupakan anggota daerah kritis maka jelas hipotesis nol setiap kelompok diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada setiap kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. 285

Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar No Kelompok Keputusan Uji 1 Dengan Responsi 0,05 0,989 H 0 diterima 2 Tanpa Responsi Selanjutnya untuk uji homogenitas diperoleh. Dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5% atau 0,05, maka daerah kritisnya adalah DK = { p p < 0,05 }. Karena bukan merupakan daerah kritis, maka H 0 diterima. Berarti variansi populasi kelompok eksperimen dan kontrol sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Setelah uji prasyarat dipenuhi maka, uji hipotesis dilakukan menggunakan uji t 2 sampel. Adapun rangkuman hasil perhitungan uji t 2 sampel menggunakan Minitab 16 akan dipaparkan sebagai berikut. Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji t 2 Sampel (Uji Hipotesis) No Kelompok Ratarata N Keputusan Uji 1 Dengan 75,0 98 Responsi Responsi 2 Tanpa 70,3 94 0,05 0,009 H 0 ditolak Dari rangkuman uji t di atas, jelas terlihat bahwa < yaitu 0,009 < 0,05. Hal tersebut menandakan bahwa H 0 ditolak. Berdasarkan bunyi hipotesis statistiknya, maka dapat disimpulkan hasil belajar mahasiswa yang diberi responsi lebih baik daripada mahasiswa yang tidak diberi responsi. 286

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 2, Desember 2016 Pembahasan Pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan di Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Pontianak secara umum berjalan dengan baik. Dimulai dari peneliti bersosialisasi memberikan perlakuan dan sampai pada tahap pemberian tes akhir (post-test). Sebelum memberikan perlakuan kepada kelompok eksperimen (dengan responsi) yaitu kelas (B pagi dan B sore) dan kelompok kontrol (tanpa responsi) yaitu kelas (A pagi dan A sore), peneliti memastikan terlebih dahulu bahwa kedua kelas tersebut dalam keadaan seimbang. Hal tersebut dibuktikan dengan menguji keseimbangan kemampuan awal kedua kelompok terlebih dahulu. Adapun data yang digunakan untuk uji keseimbangan adalah nilai UAS mata kuliah Aljabar pada semester sebelumnya. Dipilihnya mata kuliah Aljabar, karena mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah prasyarat untuk mengikuti mata kuliah Teori Bilangan. Setelah data kemampuan awal kedua kelompok diuji dengan uji t menggunakan Minitab 16 disimpulkan bahwa kemampuan awal kelas yang akan diberi responsi dan kelas yang tidak diberi responsi dalam keadaan seimbang. Karena kedua kelompok sudah dalam keadaan seimbang, maka kedua kelompok layak untuk dikomparasikan (dibandingkan). Kelompok eksperimen diajarkan disertai pemberian responsi dan kelompok kontrol diajarkan tanpa disertai responsi. Setelah kedua kelompok diajarkan dengan masing-masing perlakuan, maka di akhir pertemuan diberikan post-test pada kedua kelompok. Nilai dari post-test yang diperoleh dari masing-masing kelompok ternyata memberikan hasil yang positif. Hasil belajar dari kelompok eksperimen yaitu kelas yang diberikan responsi memperoleh rata-rata sebesar 75,05 dan variasi nilai sebesar 194,02. Hasil ini tergolong baik dan memiliki nilai yang sangat bervariasi. Hasil belajar dari kelompok kontrol yaitu kelas yang tanpa diberikan responsi memperoleh rata-rata sebesar 70,29 dan variasi nilai sebesar 193,40. Hasil ini juga tergolong baik dan memiliki nilai yang sangat bervariasi pula. Berdasarkan dari hasil pengolahan data, diperoleh informasi bahwa nilai hasil belajar mahasiswa kelas eksperimen tertinggi sebesar 100 dan nilai terendah sebesar 35. Sedangkan nilai hasil belajar mahasiswa kelas kontrol tertinggi 287

sebesar 99,60 dan nilai terendah sebesar 23,60. Pada saat pembelajaran pada kedua kelompok baik eksperimen maupu kontrol sebenarnya sama saja, hanya yang membedakannya adalah ada penambahan responsi pada kelas eksperimen diluar jam perkuliahan seperti biasa yaitu sebanyak 8 x 100 menit. Adapun responsi yang diberikan adalah latihan soal-soal yang bervariasi serta penguatan konsep agar mahasiswa memang benar-benar memahami apa yang disampaikan dosen. Karena matematika bukan mata kuliah bacaan yang hanya bisa dikuasai dengan membaca, melainkan juga harus dicoba dan dialami oleh mahasiswa tersebut. Dengan adanya responsi, mahasiswa lebih terbantu, lebih-lebih bagi mahasiswa yang tergolong kurang dalam hal pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Dari hasil uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel dimana sebelumnya telah diuji normalitas dan homogenitas yang hasilnya normal dan homogen, tenyata terbukti bahwa hasil belajar mahasiswa yang diberikan responsi lebih baik daripada hasil belajar mahasiswa yang tidak diberikan responsi. Hal ini sejalan dengan bunyi hipotesis dalam penelitian ini yaitu Hasil belajar mahasiswa yang diberikan responsi lebih baik daripada mahasiswa yang tidak diberikan responsi. Hal tersebut dimungkinkan saja, karena mahasiswa yang diberikan responsi sudah terbiasa dengan penambahan soal-soal latihan yang bervariasi dan penguatan konsep sehingga memungkinkan hasil belajarnya lebih optimal dibandingkan mahasiswa yang tidak diberikan responsi. Mahasiswa yang tidak diberikan responsi belum tentu akan mencoba latihan dengan sendiri, karena tidak bisa dipungkiri bahwa setiap mahasiswa memiliki motivasi belajar yang berbeda-beda. Akan tetapi, jika suatu kegiatan sudah terstruktur seperti responsi, maka mau tidak mau mahasiswa akan mengikuti kegiatan tersebut dan selanjutnya mahasiswa akan terbiasa dengan kegiatan yang dinilai positif ini. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa pemberian responsi terhadap hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah teori bilangan tergolong efektif. Hal ini berdasarkan dari informasi sebagai berikut. 1) 288

Jurnal Pendidikan Informatika dan Sains, Vol.5 No. 2, Desember 2016 Hasil belajar mahasiswa yang diberikan responsi tergolong baik yaitu dengan ratarata sebesar 75,05 dan variansi sebesar 194,02. 2) Hasil belajar mahasiswa yang tidak diberikan responsi tergolong baik yaitu dengan rata-rata sebesar 70,29 dan variansi sebesar 193,40. 3) Hasil belajar mahasiswa yang diberikan responsi lebih baik daripada mahasiswa yang tidak diberikan responsi dengan = 0,009. DAFTAR PUSTAKA Heru. 2010. Defenisi dan Tujuan Responsi. (Online: Tersedia di: http://heruid.blogspot.com/2010/01/arti-dan-tujuan-praktikum.html). Kessosuinjkt. 2013. Tujuan Praktikum. (Online: Tersedia di: http://www.kessosuinjkt.ac.id/praktikum/tujuan-praktikum-.html. Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Alfabeta. Suryabrata. 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Alfabheta. 289