PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN. Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

DUKUNGAN PERAN INSPEKTORAT JENDERAL DALAM PENINGKATAN KUALITAS PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

REVIU LAPORAN KEUANGAN DAN RKA KL SEBAGAI KEGIATAN ASSURANCE ITJEN KEMHAN DALAM RANGKA PENINGKATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN UO KEMHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2017

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA BLITAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

KEBIJAKAN PENGAWASAN DALAM MENGAWAL PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

PEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L

HASIL PENGAWASAN PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALKES INSPEKTUR JENDERAL INSPEKTORAT JENDERAL KEMENKES RI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

BUPATI PAKPAK BHARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 51 TAHUN 2010

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

SATUAN PEMERIKSAAN INTERN PADA BADAN LAYANAN UMUM. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA K/L)

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BAB I P E N D A H U L U A N

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 5 TAHUN 2011

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

Peran Strategis Itjen Kemenkes dalam mengawal Program Pembangunan Kesehatan OLEH INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN RI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

2015, No c. bahwa untuk mewujudkan pengawasan tersebut dalam huruf b, diperlukan peran Inspektorat Jenderal atau nama lain yang secara fungsio

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BUPATI MALUKU TENGGARA

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Dadit Herdikiagung - Inspektur II Inspektorat Jenderal Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan. Peningkatan Akuntabilitas RKA-K/L melalui Reviu oleh APIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

WALIKOTA TASIKMALAYA

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 136/PMK.02/2014 TENTANG

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

Transkripsi:

PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal Disampaikan pada kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2018 di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Rabu, 25 Oktober 2017

Paket Undang- Undang Keuangan Negara: 1. UU 17/2003 2. UU 1/2004 3. UU 15/2004 PEMERINTAH PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Pusat Daerah UU 23/2014 PUBLIK Proses Terintegrasi Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan Pertanggungjawaban Tertib Terkendali Efisien Efektif Keyakinan Memadai SPIP PP No. 60 Th 2008 Kegiatan yang Efektif & Efisien Pengamanan Aset Negara Keandalan Pelaporan Keuangan Ketaatan terhadap Peraturan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara Akuntabel Transparan

FUNGSI PENGAWASAN INTERNAL Peningkatan Akuntabilitas Mengurangi Tindakan Korupsi Peningkatan Tata Kelola Peningkatan Pelayanan Publik AUDIT REVIU EVA- LUASI PEMAN- TAUAN ASIS- TENSI TLHP PENDAM- PINGAN DAN PENG- AWASAN LAINNYA Good and Clean Governance Quality Assurance Advisory Management 3 @Inspektorat Jenderal

Kebijakan Pengawasan Pendekatan : Terintegrasi, yakni antara aspek sumber daya manusia, keuangan, pelayanan publik, kinerja dan tata kelola. Orientasi : mewujudkan Good and Clean Governance dengan Perbaikan pada 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi Strategi : mengutamakan PREVENTIF dan PROMOTIF tanpa meninggalkan KURATIF Pengembangan e-audit : Embrio metode pemeriksaan melalui e-audit 4 4

Kegiatan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kantor Pusat Audit UPT PENGAWASAN ITJEN DANA DEKON dan TP Reviu Evaluasi Pemantauan Pengawasan Lainnya Asistensi Pengawasan Pendampingan Penguatan SPIP Evaluasi WBK/WBBM Percepatan TLHP PMPRB Kemensos 5 5

FUNGSI PENGAWASAN.. Audit Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efetivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah Audit Keuangan Audit keuangan merupakan audit atas laporan keuangan untuk memberikan opini secara independen. Dalam penugasannya auditor wajib menggunakan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan /atau Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan Audit terhadap aspek keuangan tertentu (audit atas laporan keuangan bukan untuk memberikan opini), adalah audit atas aspek tertentu pengelolaan keuangan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas dana yang dibiayai oleh APBN/APBD dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan yang 6 berlaku 6

Lanjutan... Jenis Audit Aspek Keuangan Tertentu Audit atas bagian dari LK/Informasi keuangan Audit atas Laporan Pendapatan dan Biaya Audit atas Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Audit atas aktiva tetap, permintaan anggaran Audit pengelolaan keuangan dana dekonsentrasi Audit Keuangan Lainnya 7 7

FUNGSI PENGAWASAN Audit Kinerja audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, serta ketaatan pada peraturan Audit Kinerja Audit dengan sasaran ekonomis, efisiensi, dan efektivitas, serta ketaatan pada peraturan Audit kinerja atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran Audit kinerja atas penerimaan, penyaluran, dan penggunaan dana Audit kinerja atas pengelolaan asset dan kewajiban Audit Operasional 8

FUNGSI PENGAWASAN Audit dengan Tujuan Tertentu audit selain audit keuangan dan selain audit terhadap aspek keuangan tertentu 9 Audit dengan Tujuan Tertentu Audit ketaatan (compliance audit); Audit investagatif Audit atas tindak kecurangan/fraud audit; Audit atas kegiatan melawan hukum/illegal act audit; Mengumpulkan data dan/atau informasi intelijen; Fraud audit/illegal act audit/audit atas tindak kecurangan/kkn/audit forensik audit investigatif (sebagai kelanjutan sebelumnya) Melakukan audit atas berbagai indikasi pemborosan; Audit khusus terhadap adanya pengaduan masyarakat terkait dugaan penyimpangan pemeriksaan terhadap kasus kehilangan asset; Membantu aparat penegak hukum (APH) dengan memberikan 9 keterangan ahli/pendampingan pemberian keterangan ahli dalam peradilan kasus hasil pengawasan

FUNGSI PENGAWASAN.. Reviu Penelaahan ulang bukti bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan Reviu Reviu atas laporan keuangan Reviu atas rencana kegiatan dan anggaran (RKA) 10 10

FUNGSI PENGAWASAN.. 11 Evaluasi Rangkaian kegiatan membandingkan hasil/prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan Evaluasi Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) 11

FUNGSI PENGAWASAN.. Pemantauan Proses penilaian kemajuan suatu program/kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Evaluasi Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan; Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan; Pemantauan realisasi penyerapan anggaran; Pemantauan capaian kinerja instansi pemerintah 12 12

FUNGSI PENGAWASAN.. Kegiatan Pengawasan Lainnya Kegiatan pengawasan lainnya dan kegiatan yang tidak memberikan penjaminan kualitas, antara lain konsultasi, sosialisasi dan asistensi Kegiatan Pengawasan Lainnya Melaksanakan penyuluhan/sosialisasi di bidang pengawasan; Memberikan konsultai di bidang pengawasan; Melaksanakan bimbingan teknis/asistensi/pendampingan di bidang pengawasan; Melaksanakan bantuan teknis di bidang pengawasan; Melaksanakan pemetaan/mapping di bidang pengawasan; Cek fisik Penatausahaan persediaan/asset Sosialisasi penerapan SPIP 13 13

Peran APIP dalam Penyusunan Program dan Anggaran APIP dalam penyusunan program dan anggaran berperan sebagai quality assurance. Dalam menjalankan perannya sebagai quality assurance APIP mempunyai tanggungjawab untuk melakukan reviu RKA-K/L, Hal tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.

PERANAN APIP DALAM MELAKSANAKAN REVIU RKAKL (QUALITY ASSURANCE) Dasar Hukum PMK /94/PMK.02/ 2017 Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Surat Edaran Menpan dan Reformasi Birokrasi No. 7 Tahun 2012. Pimpinan Instansi memberi tugas kepada APIP untuk meningkatkan pengawasan dalam rangka penyusunan rencana kerja anggaran 15

Maksud Reviu RKA-K/L Untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKAKL telah disusun berdasarkan : Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rencana Kerja Kementerian (Renja K/L) Pagu Anggaran Kelayakan anggaran terhadap sasaran kinerja yang direncanakan Untuk menghasilkan RKA-K/L yang berkualitas 16 16

Tujuan Reviu RKA-K/L Untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai : Akurasi Keandalan Keabsahan Bahwa Informasi dalam RKA-K/L sesuai dengan RKP, Renja- K/L, Pagu Anggaran, kesesuaian dengan standar biaya, dilengkapi dengan dokumen pendukung RKA-K/L 17

Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Efisiensi anggaran, Misalnya Perjadin dan Paket Meeting Mendeteksi Duplikasi Anggaran Mengendalikan beberapa pengadaan misalnya : Belanja Modal, Belanja Jasa disesuaikan dengan Tugas dan Fungsi yang akan menjadi aset 18

Reviu RKA-K/L Meminimalisir Kekeliruan dalam pelaksanaan anggaran Pemborosan/penggunaan anggaran yang tidak sesuai Tusi 19

Koordinasi dan Sinergi dalam Penyusunan RKAKL APIP-KL Reviu RKAKL Unit Eselon I Penyusun RKA-Esl 1 Biro Perencanaan Penelitian RKAKL RKAKL Kemenkeu c.q. DJA: Penelaahan RKA Satker RKA Satker untuk menghasilkan RKAKL yang berkualitas RKA Satker 20

Beberapa Catatan Hasil Reviu RKA Kemensos Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran antara lain: penerapan SBM dan SBK, kesesuaian jenis belanja, serta hal-hal yang dibatasi/dilarang Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L antara lain: RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya. Pengadaan belanja modal belum dilengkapi dengan analisa kebutuhan 21

Lanjutan... TOR/KAK masih belum dijelaskan secara detil setiap kegiatan dan masih adanya kegiatan yang belum tercantum dalam TOR Belanja Modal Gedung dan Bangunan belum dilengkapi dokumen pendukung (Dinas terkait) Masih terdapat kesalahan penggunaan Kode Akun Masih terdapat inefisiensi anggaran (Adanya Kegiatan yang tidak sesuai dengan Tupoksi) 22