PERAN APIP DALAM PENYUSUNAN PROGRAM DAN ANGGARAN Oleh: Emmy Widayanti Inspektur Jenderal Disampaikan pada kegiatan Penyusunan Program dan Anggaran Tahun 2018 di Lingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial Rabu, 25 Oktober 2017
Paket Undang- Undang Keuangan Negara: 1. UU 17/2003 2. UU 1/2004 3. UU 15/2004 PEMERINTAH PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA Pusat Daerah UU 23/2014 PUBLIK Proses Terintegrasi Perencanaan Pelaksanaan Pengawasan Pertanggungjawaban Tertib Terkendali Efisien Efektif Keyakinan Memadai SPIP PP No. 60 Th 2008 Kegiatan yang Efektif & Efisien Pengamanan Aset Negara Keandalan Pelaporan Keuangan Ketaatan terhadap Peraturan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara Akuntabel Transparan
FUNGSI PENGAWASAN INTERNAL Peningkatan Akuntabilitas Mengurangi Tindakan Korupsi Peningkatan Tata Kelola Peningkatan Pelayanan Publik AUDIT REVIU EVA- LUASI PEMAN- TAUAN ASIS- TENSI TLHP PENDAM- PINGAN DAN PENG- AWASAN LAINNYA Good and Clean Governance Quality Assurance Advisory Management 3 @Inspektorat Jenderal
Kebijakan Pengawasan Pendekatan : Terintegrasi, yakni antara aspek sumber daya manusia, keuangan, pelayanan publik, kinerja dan tata kelola. Orientasi : mewujudkan Good and Clean Governance dengan Perbaikan pada 8 Area Perubahan Reformasi Birokrasi Strategi : mengutamakan PREVENTIF dan PROMOTIF tanpa meninggalkan KURATIF Pengembangan e-audit : Embrio metode pemeriksaan melalui e-audit 4 4
Kegiatan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kantor Pusat Audit UPT PENGAWASAN ITJEN DANA DEKON dan TP Reviu Evaluasi Pemantauan Pengawasan Lainnya Asistensi Pengawasan Pendampingan Penguatan SPIP Evaluasi WBK/WBBM Percepatan TLHP PMPRB Kemensos 5 5
FUNGSI PENGAWASAN.. Audit Proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan professional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efetivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah Audit Keuangan Audit keuangan merupakan audit atas laporan keuangan untuk memberikan opini secara independen. Dalam penugasannya auditor wajib menggunakan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan /atau Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan Audit terhadap aspek keuangan tertentu (audit atas laporan keuangan bukan untuk memberikan opini), adalah audit atas aspek tertentu pengelolaan keuangan yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah atas dana yang dibiayai oleh APBN/APBD dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa pengelolaan keuangan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang telah ditetapkan sebagaimana ketentuan yang 6 berlaku 6
Lanjutan... Jenis Audit Aspek Keuangan Tertentu Audit atas bagian dari LK/Informasi keuangan Audit atas Laporan Pendapatan dan Biaya Audit atas Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Kas Audit atas aktiva tetap, permintaan anggaran Audit pengelolaan keuangan dana dekonsentrasi Audit Keuangan Lainnya 7 7
FUNGSI PENGAWASAN Audit Kinerja audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah yang terdiri atas audit aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, serta ketaatan pada peraturan Audit Kinerja Audit dengan sasaran ekonomis, efisiensi, dan efektivitas, serta ketaatan pada peraturan Audit kinerja atas penyusunan dan pelaksanaan anggaran Audit kinerja atas penerimaan, penyaluran, dan penggunaan dana Audit kinerja atas pengelolaan asset dan kewajiban Audit Operasional 8
FUNGSI PENGAWASAN Audit dengan Tujuan Tertentu audit selain audit keuangan dan selain audit terhadap aspek keuangan tertentu 9 Audit dengan Tujuan Tertentu Audit ketaatan (compliance audit); Audit investagatif Audit atas tindak kecurangan/fraud audit; Audit atas kegiatan melawan hukum/illegal act audit; Mengumpulkan data dan/atau informasi intelijen; Fraud audit/illegal act audit/audit atas tindak kecurangan/kkn/audit forensik audit investigatif (sebagai kelanjutan sebelumnya) Melakukan audit atas berbagai indikasi pemborosan; Audit khusus terhadap adanya pengaduan masyarakat terkait dugaan penyimpangan pemeriksaan terhadap kasus kehilangan asset; Membantu aparat penegak hukum (APH) dengan memberikan 9 keterangan ahli/pendampingan pemberian keterangan ahli dalam peradilan kasus hasil pengawasan
FUNGSI PENGAWASAN.. Reviu Penelaahan ulang bukti bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan Reviu Reviu atas laporan keuangan Reviu atas rencana kegiatan dan anggaran (RKA) 10 10
FUNGSI PENGAWASAN.. 11 Evaluasi Rangkaian kegiatan membandingkan hasil/prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan Evaluasi Evaluasi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) 11
FUNGSI PENGAWASAN.. Pemantauan Proses penilaian kemajuan suatu program/kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan Evaluasi Pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan; Pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan; Pemantauan realisasi penyerapan anggaran; Pemantauan capaian kinerja instansi pemerintah 12 12
FUNGSI PENGAWASAN.. Kegiatan Pengawasan Lainnya Kegiatan pengawasan lainnya dan kegiatan yang tidak memberikan penjaminan kualitas, antara lain konsultasi, sosialisasi dan asistensi Kegiatan Pengawasan Lainnya Melaksanakan penyuluhan/sosialisasi di bidang pengawasan; Memberikan konsultai di bidang pengawasan; Melaksanakan bimbingan teknis/asistensi/pendampingan di bidang pengawasan; Melaksanakan bantuan teknis di bidang pengawasan; Melaksanakan pemetaan/mapping di bidang pengawasan; Cek fisik Penatausahaan persediaan/asset Sosialisasi penerapan SPIP 13 13
Peran APIP dalam Penyusunan Program dan Anggaran APIP dalam penyusunan program dan anggaran berperan sebagai quality assurance. Dalam menjalankan perannya sebagai quality assurance APIP mempunyai tanggungjawab untuk melakukan reviu RKA-K/L, Hal tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga.
PERANAN APIP DALAM MELAKSANAKAN REVIU RKAKL (QUALITY ASSURANCE) Dasar Hukum PMK /94/PMK.02/ 2017 Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Surat Edaran Menpan dan Reformasi Birokrasi No. 7 Tahun 2012. Pimpinan Instansi memberi tugas kepada APIP untuk meningkatkan pengawasan dalam rangka penyusunan rencana kerja anggaran 15
Maksud Reviu RKA-K/L Untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKAKL telah disusun berdasarkan : Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Rencana Kerja Kementerian (Renja K/L) Pagu Anggaran Kelayakan anggaran terhadap sasaran kinerja yang direncanakan Untuk menghasilkan RKA-K/L yang berkualitas 16 16
Tujuan Reviu RKA-K/L Untuk memberikan keyakinan terbatas mengenai : Akurasi Keandalan Keabsahan Bahwa Informasi dalam RKA-K/L sesuai dengan RKP, Renja- K/L, Pagu Anggaran, kesesuaian dengan standar biaya, dilengkapi dengan dokumen pendukung RKA-K/L 17
Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian Efisiensi anggaran, Misalnya Perjadin dan Paket Meeting Mendeteksi Duplikasi Anggaran Mengendalikan beberapa pengadaan misalnya : Belanja Modal, Belanja Jasa disesuaikan dengan Tugas dan Fungsi yang akan menjadi aset 18
Reviu RKA-K/L Meminimalisir Kekeliruan dalam pelaksanaan anggaran Pemborosan/penggunaan anggaran yang tidak sesuai Tusi 19
Koordinasi dan Sinergi dalam Penyusunan RKAKL APIP-KL Reviu RKAKL Unit Eselon I Penyusun RKA-Esl 1 Biro Perencanaan Penelitian RKAKL RKAKL Kemenkeu c.q. DJA: Penelaahan RKA Satker RKA Satker untuk menghasilkan RKAKL yang berkualitas RKA Satker 20
Beberapa Catatan Hasil Reviu RKA Kemensos Kesesuaian total pagu dan rincian sumber dana dalam RKA-K/L dengan Pagu Anggaran K/L Kepatuhan dalam penerapan kaidah-kaidah penganggaran antara lain: penerapan SBM dan SBK, kesesuaian jenis belanja, serta hal-hal yang dibatasi/dilarang Kelengkapan dokumen pendukung RKA-K/L antara lain: RKA Satker, TOR/RAB, dan dokumen pendukung terkait lainnya. Pengadaan belanja modal belum dilengkapi dengan analisa kebutuhan 21
Lanjutan... TOR/KAK masih belum dijelaskan secara detil setiap kegiatan dan masih adanya kegiatan yang belum tercantum dalam TOR Belanja Modal Gedung dan Bangunan belum dilengkapi dokumen pendukung (Dinas terkait) Masih terdapat kesalahan penggunaan Kode Akun Masih terdapat inefisiensi anggaran (Adanya Kegiatan yang tidak sesuai dengan Tupoksi) 22