BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi pada saat ini adalah salah satu kunci keberhasilan dari sebuah perusahaan. Tanpa informasi yang tepat, mengakibatkan perusahaan salah mengambil kebijaksanaan. Keputusan tanpa informasi yang akurat dan benar dapat berakibat pada kerugian perusahaan. Akuntansi pada dasarnya merupakan sistem pengolahan informasi yang menghasilkan keluaran berupa informasi akuntansi 1 ). Informasi yang berguna bagi perusahaan adalah Sistem Informasi Akuntansi. Adapun sistem yang akan dianalisis harus memenuhi sasaran sebagai berikut: 2 ) kesederhanaan (simplicity), fleksible/luwes (flexibility), kehandalan (reliability), tepat waktu (timelines), kelayakan (feasibility), partisipasi (paticipation). Simplicity, suatu sistem harus da pat dengan mudah dipahami dan diterapkan hasil inputnya. Flexibility, sistem harus dirancang untuk memudahkan perubahan pada saat diperlukan suatu perubahan. Misalnya, perubahan yang disebabkan adanya pertumbuhan organisasi, perubahan produk dan jasa, serta kebutuhankebutuhan pemakai. 1 Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Jakarta, Salemba Empat, 2001, p v. 2 David, James R. et al. Accounting Information System: A Cycle Approach, Third Edition, John Wiley and Sons, New York, 1990. p.284. 1
2 Reliability, sebuah sistem harus dirancang untuk menjamin kecermatan dalam pemrosesan data secara berkesinambungan. Adanya kemampuan untuk meback-up sehingga kalau satu bagian gagal, maka bagian lainnya mampu menerima beban kerja dari bagian yang gagal. Timelines, sistem harus mampu membuat prioritas pemrosesan, sehingga output-output yang kritis dapat diproses pada saat yang tepat, dan output lainnnya dapat diproses jika waktu yang tersedia memungkinkan. Feasibility, sistem mempunyai hubungan antara biaya dan manfaat yang terkait dan harus dimonitor secara rutin selama analisis dan perancangan sebuah sistem. Participation, dalam penyusunan sistem diharapkan karyawan didorong untuk berpartisipasi dalam merancang sistem. Oleh karenanya seleksi terhadap karyawan yang akan melaksanakan sistem baru merupakan hal yang penting. Bila hal di atas semua dapat dicapai, maka informasi tersebut dapat digunakan untuk keputusan manajemen. Adapun keputusan yang penting yang dilakukan manajemen adalah dalam memutuskan pembelian dan penjualan. Informasi yang berguna mengenai pembelian dan penjualan dapat diketahui dengan menerapkan Sistem Informasi Akuntansi. Namun sejauh mana sistem ini benar-benar berguna, masih belum diketahui. Informasi yang dicari untuk pembelian tentu meliput barang dari siapa saja yang termurah, bagus, dan dikirim tepat waktu. Sedang informasi untuk
3 penjualan, ialah untuk mengetahui berapa harga dasar barang, biaya produksi, kemudian dihitung biaya yang lainnya. Dari informasi ini akan dapat dicari berapa harga sebuah barang dapat layak dijualuntuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Sistem informasi yang telah ada di PT BMB belum pernah dievaluasi atau dibuat penelitiannya seberapa besar pengaruh dan keuntungan yang telah dirasakan oleh pegawai yang telah menjalankannya. Dapat juga kemungkinan tidak ada sistem informasipun tidak ada pengaruhnya sama sekali atau tidak ada manfaatnya. Ketidakpastian ini harusnya diselesaikan dengan penelitian apakah sistem informasi akuntansi yang telah dibuat bermanfaat dan layak? Berdasarkan masalah ini, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Analisis Persepsi manfaat Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Untuk Pengendalian Pembelian dan Penjualan Mebel Pada Perusahaan PT BMB Eksport Yogyakarta. 1.2. Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan dan pembelian mebel pada PT BMB Eksport layak menurut persepsi manfaat bagi para karyawan PT BMB Eksport?
4 1.3. Batasan Masalah Adapun batasan penelitian ini difokuskan dan diarahkan dengan batasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dilakukan pada : para penjual mebel pada PT BMB Eksport, para karyawan yang mengurus bagian pembelian dan penjualan PT BMB Eksport dan karyawan bagian pembelian rekanan PT BMB Eksport, yaitu B&B Imports B.V. di Belanda. 2. Penelitian hanya akan memfokuskan pada penerapan sistem informasi akuntansi. 3. Waktu penelitian pada Pebruari 2005 sampai dengan Mei 2005. 4. Kriteria kelayakan sistem informasi akuntansi dibagi dalam tiga kriteria, yaitu: layak, netral / tidak ada pendapat dan tidak layak. Adapun ukuran kelayakan terkait pada eksistensi, akurat, tepat waktu, tenggang waktu, lengkap, relevam, klasifiikasi serta pembukuan dan penyimpulan. 1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah penerapan sistem informasi akuntansi penjualan yang ada, layak atau tidak, untuk pengendalian pembelian dan penjualan menurut persepsi para karyawan PT BMB Eksport. 1.5. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini diharapkan berguna untuk: 1. Perusahaan
5 Untuk mengetahui sejauh mana manfaat penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang telah dilakukan selama ini. 2. Masyarakat a. Sebagai contoh nyata kegunaan Sistem Informasi Akuntansi dapat berguna untuk pengambilan keputusan dalam hal pembelian dan penjualan. b. Sebagai pendorong dilakukannya penelitian mengenai Sistem Informasi Akuntansi di masa mendatang 3. Peneliti Mengembangkan teori yang didapat selama study dan diharapkan untuk pengembangan Sistem Informasi Akuntansi dalam literatur akuntansi manajemen di Indonesia. 1.6. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran atas masalah dan pemecahannya digambarkan sebagai berikut:
6 Kondisi sistem dan prosedur yang ada Teori dan alat analisis Analisis sistem dan prosedur Sistem Informasi Akuntansi Pembelian dan Penjualan Pengendalian pembelian dan penjualan Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Mekanisme kerja yang mengelola sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan akan diteliti apakah menjadi masalah yang perlu ditangani. Data dikumpulkan dari dua aspek, yaitu prosedur kerja dan pegawai yang terlibat, Dengan teori yang diambil dari paparan sebelumnya apakah sistem informasi akuntansi yang ada sudah memenuhi: kesederhanaan (simplicity), fleksible/luwes (flexibility), kehandalan (reliability), tepat waktu (timelines), kelayakan (feasibility), partisipasi (participation), akan diketahui aspek-aspek mana dari kedua hal tersebut yang mungkin bermasalah. Jika bermasalah maka akan dicarikan solusi sehingga kebutuhan informasi bagi manajemen dapat terpenuhi. 1.7. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian berdasarkan dari masalah dan tujuan penelitian di atas dan juga tinjauan serta pengamatan awal yang dilakukan pada perusahaan adalah sebagai berikut:
7 Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan yang ada, layak untuk pengendalian pembelian dan penjualan menurut persepsi para karyawan yang mengurus bagian pembelian dan penjualan PT BMB Eksport. 1.8. Metode Penelitian 1.8.1. Jenis Data Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer adalah materi informasi yang diperoleh dari penelitian di tempat penelitian, yang diteliti yaitu kewenangan dan kebijaksanaan perusahaan, proses pengambilan keputusan di bidang pembelian dan penjualan, sistem dan prosedur pembelian, sistem dan prosedur penjualan. Hal diatas dikumpulkan dan dianalisis sehingga menghasilkan kesimpulan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari penelitian di tempat penelitian dan penelitian kepustakaan. Penelitian dilakukan oleh penulis dengan menggunakan buku pustaka yang ada dihubungkan dengan permasalahan yang ada. Data kuantitatif yang diperoleh penulis merupakan data yang diukur dengan satuan angka-angka yang berhubungan dengan pembelian dan penjualan perusahaan yang telah terjadi.
8 1.8.2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Yaitu dengan mengadakan wawancara secara langsung dengan responden yang bertugas di perusahan, sehingga kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. 2. Observasi Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diselidiki agar diperoleh data sesuai kebutuhan. 3. Kuesioner Yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk memperoleh data lebih lanjut. 4. Studi Pustaka Yaitu dengan membaca literatur yang ada untuk memperoleh pemikiran teoritis mengenai penerapan sistem informasi dalam menghasilkan informasi untk pengambilan keputusan pembelian dan penjualan agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas dalam melakukan pembahasan masalah. 5. Dokumentasi Yaitu dengan melihat data yang berhubungan dengan perusahaan yang diperoleh dari kegiatan operasi perusahaan dari tahun sebelumnya.
9 1.8.3. Teknik Analisis Data 1.8.3.1. Uji Validitas Validitas adalah taraf sejauh mana suatu alat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Perhitungan validitas dilakukan dengan mengunakan rumus teknik Product Moment (Sugiono, 1997) N ( xy) ( x ) ( y ) r xy = N x 2 ( x ) 2 N y 2 ( y ) 2 Dimana: r xy x y N = Koefisien korelasi product moment = Nilai dari item = Nilai dari total item = Banyaknya item r xy > tabel : r xy < tabel : maka dinyatakan valid. maka dinyatakan gugur. 1.8.3.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah taraf sejauh mana suatu alat dapat pengukur dapat dipercaya dan diandalkan untuk memperoleh koefisien keterandalann. Dalam penelitian ini pengukur reliabilitas digunakan cara One Shot atau pengukuran sekali saja. Suatu konstruksi atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan Croncach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2001).
10 1.8.3.3. Analisis Indeks Kelayakan Informasi Langkah-langkah untuk menilai kelayakan sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan berdasarkan teknik pengukuran kepuasan pelanggan (Fandy Tjiptono, 1995) dengan langkah sebagai berikut) 3 : 1. Menghitung nilai peringkat kelayakan terhadap sistem informasi akuntansi pembelian dan penjualan dengan kategori: Sangat setuju = 5 Setuju = 4 Netral = 3 Tidak setuju = 2 Sangat tidak setuju = 1 2. Menghitung rata-rata dari jumlah bobot yang diberikan responden pada tiap- tiap atribut (informasi) dengan cara mengkalikan antara jumlah bobot kelayakan yang diberikan oleh responden dengan bobot peringkat kelayakan kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah responden. 3. Untuk mendapatkan batas nilai kriteria yang terdiri dari tiga (layak, netral / tidak ada pendapat dan tidak layak), didapat dibuat berdasarkan atribut nilai terbesar (adalah 5 dari skala likert) dikurangi dengan nilai terkecil. Hasilnya dibagi dengan skala kelayakan (3: layak, netral, tidak layak). Maka perhitungannya sebagai berikut: Nilai indek terbesar Nilai indek terkecil = 5 1 = 4 Hasil / Jumlah skala kelayakan = 4 / 3 = 1,33 3 Fandy Tjipton, Strategi Pemasaran, (Cetakan ke Tiga), Andi Offset, Yogyakarta, 1999, p 37.