BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada bulan Maret 2014 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2011-2014. B. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kausal. Tujuan penelitian kausal adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih atau menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara riil, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian / obyek yang dteliti. 1. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan struktur modal. Menurut Brigham dan Houston (2012) struktur modal menunjukan tingkatan dana 36
37 atau modal yang akan digunakan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional. Untuk mengukur struktur modal maka digunakan efektifitas perusahaan dalam mengelola hutang yang dilihat dari debt to total Equity ratio. Di sisi lain smith, Skounsen, Stice dan Stice dalam bukunya Irham Fahmi (2011:108) menjelaskan tentang bentuk rumus struktur modal ini, yaitu : DER = Total Debt Total Equity 2. Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam penelitian ini Variabel independen di dalam penelitian ini adalah Struktur Aktiva, Pertumbuhan Aktiva, Risiko Bisnis, dan Likuiditas. a. Struktur Aktiva Struktur aktiva didefinisikan sebagai komposisi aktiva perusahaan yang akan menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dapat digunakan sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dalam Damayanti (2013:22) Struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Perhitungan struktur aktiva dapat digunakan rumus dalam Damayanti (2013:22): Struktur Aktiva = Aktiva Tetap Total Aktiva
38 b. Pertumbuhan Aktiva Menurut Wigati 2014 Pertumbuhan aset merupakan pertumbuhan aset perusahaan yang diukur berdasarkan perbandingan antara total aset periode sekarang (asset t) minus periode sebelumnya (asset t-1) terhadap total asset periode sebelumnya (asset t-1). Pertumbuhan Aset tahun t = Total Asset t Total Asset t-1 Total Asset t-1 c. Risiko Bisnis Business risk adalah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Business risk merupakan tingkat volatilitas pendapatan yang tinggi dari perusahaan yang akan mempunyai profitabilitas kebangkrutan yang tinggi. Semakin tinggi risiko suatu perusahaan akan menurunkan hutang. Risiko bisnis dalam penelitian ini diberi lambang BRISK. Proksi risiko bisnis diukur dengan standar deviasi EBIT dibagi total asset. Perusahaan yang mempunyai pendapatan yang stabil akan mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu menanggung suatu risiko kegagalan. Brisk = EBIT Total Aset
39 d. Likuiditas Menurut Mela Anisa (2011) Rasio likuiditas adalah rasio-rasio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Current Assets yaitu kemampuan untuk membayar utang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar, formulasinya: Current Ratio = Aktiva Lancar Utang Lancar Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel X1, X2, X3, X4, dan Y menggunakan skala rasio. Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat dirubah (Ghozali, 2011).
40 Tabel 3.1 Pengukuran Variabel NO Variabel Dimensi Indikator Pengukuran Skala 1. Dependen Struktur DER DER = Total Debt Rasio Modal Total Equity Struktur Aktiva Tangbility Tangbility = Aktiva Tetap Rasio Total Aktiva Pertumbuhan Aktiva Growth of Assets Growth = Total Asset t Total Asset t-1 Total Asset t-1 Rasio 2 Independen Resiko Bisnis BRISK BRISK = EBIT Rasio Total Aset Likuiditas Current Ratio CR = Aktiva Lancar Rasio Utang Lancar
41 D. Populasi dan Sample Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011 2014 sebanyak 44 perusahaan. Sugiyono (2012:62), teknik sampling adalah: teknik pengambilan sampel. Dalam penelitian, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling, dan lebih tepatnya adalah metode purposive sampling. Sugiyono (2012:68), purposive sampling adalah: teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, teknik sampling yang anggota sampelnya dipilih secara khusus berdasarkan kriteria tertentu untuk tujuan penelitian. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2011-2014. 2. Perusahaan perbankan yang memiliki data laporan keuangan yang lengkap selama periode 2011-2014. 3. Perusahaan yang memiliki data yang lengkap selama periode penelitian untuk faktor-faktor yang diteliti, yaitu Struktur Modal, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Aktiva, Risiko Bisnis, dan Likuiditas.
42 Table 3.1 Rincian Sample Penelitian NO. Kriteria Jumlah Populasi 1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek 44 Indonesia selama periode 2011-2014 2. Dikurangi perusahaan yang tidak mencatat laporan (20) keuangan secara lengkap periode 2011-2014 3. Dikurangi perusahaan yang tidak menyediakan (13) informasi yang bersangkutan dengan penelitian Jumlah Perusahaan Sample Penelitian 11 Table 3.2 Daftar Perusahaan Perbankan yang memenuhi kriteria sample NO KODE NAMA PERUSAHAAN 1 BBNI PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2 BBNP PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk 3 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 4 BBTN PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 5 BDMN PT Bank Danamon Tbk 6 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 7 BNII PT Bank Internasional Indonesia Tbk 8 BNLI PT Bank Windu Kentjana International Tbk 9 BVIC PT Bank Victoria Tbk 10 MCOR PT Bank Windu Kentjana International Tbk 11 MEGA PT Bank Mega Tbk Sumber : www.idx.co.id
43 E. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan studi dokumentasi. Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan beberapa jurnal ekonomi dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kemudian setelah itu dilanjutkan dengan studi dokumentasi, yaitu peneliti mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan perbankan melalui media internet dengan cara mengunduh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id F. Metode Analisis Data Data yang diperoleh dari kumpulan data-data sekunder akan diolah kedalam bentuk data mentah Microsoft Excel yang kemudian akan dianalisis oleh program SPSS versi 19.0, dengan beberapa analisis yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut : 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran baru atau deskriptif secara keseluruhan data dari perusahaan masing-masing variabel yang terdapat dalam penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen selama variabel (2011-2014) yang terdiri dari mean, standar deviasi, minimum, dan maksimum. 2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas.
44 a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas yaitu untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Metode yang digunakan untuk uji normalitas ini yaitu analisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dengan analisis grafik dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal plot dan dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya maka data menunjukkan pola distribusi normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011) Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test digunakan untuk menguji normalitas data. Bila signifikan Kolmogorov-Smirnov (K-S) > 0,05, maka distribusi data dikatakan normal dan jika sebaliknya maka distribusi dikatakan tidak normal. b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel cara melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas mana yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang dipilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karenavif=1/tolerance) dan menunjukkan adanya koliniearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10.
45 Semakin tinggi VIF maka semakin rendah tolerance. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolonieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel-variabel independennya c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada peroide t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2011). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut: 1) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah (di), maka koefisien autokorelasi lebih dari nol berarti ada autokorelasi positif. 3) Bila nilai DW lebih dari pada (4-dl), maka maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. 4) Bila nilai DW terletak antara batas atas (du) dan batas bawah (dl) atau DW terletak antara (4-du) dan (dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. d. Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011). Uji Heterokeditas dapat dilakukan dengan metode uji grafik dan uji glejser. Uji grafik dapat dilakukan dengan grafik scatterplot antara variabel terikat yaitu
46 (ZPRED) dengan residualnya yaitu nilai dependennya (SRESID). Uji glejser dapat dilakukan dengan cara meregres seluruh variabel independen dengan nilai absolute residual (absut) sebagai variabel dependennya. Jika nilai signifikan > 0.05 maka model regresi tidak terjadi heterokedastisitas, sebaliknya jika nilai signifikan < 0.05 maka dalam model regresi terjadi heterokedastisitas. 3. Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Pengukuran koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Nilai besaran R2 berada pada kisaran antara 0 sampai dengan 1 (0 R2 1). Semakin kecil nilai R2, maka semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dan jika R2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. b. Uji F (Uji F-Test) Uji F digunakan untuk menguji tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Uji F dapat dicari dengan melihat Fhitung dari tabel anova output SPSS 19. Jika probabilitas value < 0.05 (α = 0.05) maka variabel independen berpengaruh simultan terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika probabilitas value < 0.05 (α = 0.05) maka variabel independen tidak berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen. c. Uji T (Uji T-Test) Uji T digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen berpengaruh positif
47 terhadap variabel dependen jika probabilitas value < 0.05 (α = 0.05). Sebaliknya jika variabel independen berpengaruh negatif terhadap variabel; dependen jika probabilitas value < 0.05 (α = 0.05). d. Analisis Regresi Linear Berganda Dalam penelitian ini, uji hipotesis menggunakan analisis regresi linear berganda. Analisis persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Analisis regresi berganda dihasilkan dengan cara memasukkan input data variabel ke fungsi regresi. Persamaan regresi berganda yang digunakan dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = α + β1x1 + β2x2 + β3x3 + β4x4 + e Keterangan : Y α = Struktur Modal (DER) = Konstanta β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi variabel dependen X 1 = Struktur Aktiva (Tangibility) X 2 = Pertumbuhan Aktiva (Growth of Assets) X 3 = Risiko Bisnis (Business Risk) X 4 = Likuiditas (Current Ratio) E = Variabel pengganggu (error)