BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pembiayaan Murabahah Modal Kerja

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Mekanisme Akad Mudharabah dalam Pembiayaan Modal Kerja di KJKS Mitra

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN A. Penerapan Akad Bai Bitsaman Ajil Pada Pembiayaan Multiguna Di KSPPS BMT Walisongo Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS 1. Landasan Teori A. Definisi Produk Pembiayaan Modal Kerja

BAB IV. ANALISIS TENTANG PEMBERIAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH

BAB IV MEKANISME PENILAIAN BARANG JAMINAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KSPPS BINAMA SEMARANG

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DALAM PEMBIAYAAN KENDARAAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM (KOSPIN) JASA LAYANAN SYARIAH BULAKAMBA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN Syarat dan Ketentuan Pembiayaan Mikro Syariah Di KSPPS Tamzis Bina Utama Cabang Kejajar Wonosobo.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Analisis Mekanisme Pembiayaan Bai u Bithaman Ajil di BMT Matra

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penyebab Pembiayaan Bermasalah di BMT Marhamah Wonosobo

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENCEGAHAN DAN IMPLIKASI PEMBIAYAAN MURA>BAH}AH MULTIGUNA BERMASALAH

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akad Mudharabah Pada PembiayaanPertanian Di KSPPS

BUPATI PENAJAM PASER UTARA,

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pembiayaan Akad Mudharabah di BMT Harapan Ummat. a. Telah masuk sebagai anggota. sebesar Rp ,-.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB III PELAKSANAAN SANKSI ATAS NASABAH MAMPU YANG MENUNDA PEMBAYARAN DI BMT FAJAR MULIA UNGARAN. 1. Sejarah Berdiri BMT Fajar Mulia Ungaran

BAB IV PENERAPAN AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN PENSIUN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pengertian pembiayaan mikro dan prosedur pembiayaan mikro. menambah modal usaha nasabah dengan harapan agar usahanya lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedur pemberian pembiayaan murabahah pada Bank Syariah

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BUPATI PAKPAK BHARAT

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN APLIKASI PEMBIAYAAN MURABAHAH KONSUMTIF MOTOR PADA BMT AT-TAQWA CABANG BANDAR BUAT PADANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah untuk Pertanian di KSPPS TAMZIS Cabang Batur

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN DEBITUR PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT ANKASA KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BMT Walisongo Mijen Semarang dilandasi dengan prinsip kehati-hatian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN USAHA BAGI HASIL

BAB III PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah dengan Jaminan Hak. Tanggungan di BPRS Suriyah Semarang

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Penerapan Pembiayaan Mudharabah pada KJKS BMT Usaha

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

DAFTAR WAWANCARA Jawab

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. 1. Prosedur Pembiayaan Musyārakah Pada Bank Negara Indonesia. Syariah Kantor Cabang Banjarmasin

BAB III GAMBARAN BMT NU SEJAHTERA. yang sedang lesu pada saat itu, maka kaum Nahdliyin (NU) sebagai organisasi

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. A. Syarat-syarat Pemberian Kredit Umum BPR Nusamba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III PEMBAHASAN. Penerapan Aspek 5C dan 1S pada Pembiayaan Murabahah di KJKS. Baituttamwil Tamzis Cabang Pasar Induk Wonosobo (PIW)

BAB IV PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI PADA BANK NAGARI CABANG SYARIAH PADANG. Indonesia yang telah beroperasi minimal 2 tahun. 1

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Pertanyaan Wawancara

BAB IV ANALISIS SITEM PEMBERIAN PEMBIAYAAN PADA KJKS BMT AMANAH USAHA MULIA MAGELANG. A. Sistem dan Prosedur Pemberian pembiayaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Kelayakan Benda Jaminan Dalam Pembiayaan di KSU. KOTA SANTRI Cabang Karanganyar

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Mekanisme Pembiayaan Konsumtif di KOPSIM NU Batang

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan. mengetahui bagaimanakan sistem pengendalian kredit Gambaran Singkat Koperasi Simpan Pinjam TABITA

BAB III APLIKASI PEMBIAYAAN MURA<BAH}AH BI AL-WAKA<LAH TANPA PENYERAHAN KWITANSI PADA UJKS (UNIT JASA KEUANGAN SYARIAH) AL HAMBRA KETINTANG SURABAYA

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

FORMAT PROPOSAL PERMOHONAN PINJAMAN/PEMBIAYAAN MODAL KERJA SIMPAN PINJAM (PRIMER/SEKUNDER) KEPADA LPDB-KUMKM

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Pengelolaan Pembiayaan Murabahah Bermasalah Di BPRS. 1. Penerapan Pembiayaan Murabahah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Pelaksanaan Pembiayaan Murabahah di BMT El-Fairuz

VI. MEKANISME PENYALURAN KUR DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

BAB IV PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK MODAL USAHA DI KJKS BMT BINAMA SEMARANG

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

By : Angga Hapsila, SE.MM

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN PADA PELAKSANAAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PERAN KOSPIN JASA SYARIAH CABANG PEMALANG DALAM MENGEMBANGKAN USAHA MIKRO KECIL (UMK) MELALUI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ada beberapa tahapan dalam pembiayaan mudharabah yang harus dilalui. sebelum dana itu diserahkan kepada nasabah :

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Foto foto penelitian. Wawancara di Bank Muamalat. Wawancara di Bank Muamalat. Cabang Malang tanggal 08 Mei 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB III PEMBAHASAN. A. Prosedur Umum Pengajuan Pembiayaan di BMT Harapan Ummat

CHECKLIST PERMOHONAN PENGESAHAN AKTA PENDIRIAN KOPERASI

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Pelaksanaan Pembiayaan Mudharabah di Baitul maal wat. 1. Prosedur Pembiayaan di BMT Surya Parama Arta

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Account Officer dalam Maganalisis permohonan pembiayaan

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

Transkripsi:

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah, prosedur pembiayaan murabahah di BMT Harum Cabang Pucakwangi Pati ini sebenarnya sama dengan prosedur pembiayaan jenis lainnya. Dalam tata cara pembiayaan murabahah, ada prosedur pembiayaan dalam BMT Harapan Umat Cabang Pati, yaitu: a. Calon anggota datang sendiri ke Kantor BMT Harapan Umat terdekat dengan membawa bukti diri: 1) Bagi anggota BMT Harapan Umat Pati dapat membawa Kartu Tanda Anggota (KTA). 2) Bagi Calon Anggota dapat membawa Kartu Tanda Penduduk dan KK (Kartu Keluarga) 3) Koperasi lain : - Surat Tugas dari Koperasinya - Daftar susunan Pengurus - Akta Pendirian b. Calon anggota mengisi formulir permohonan pembiayaan yang sudah disediakan oleh pihak BMT rangkap 1 (satu) dan melengkapi persyaratan pengajuan pembiayaan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1) Personal/ Individu a) Foto copy KTP/ identitas diri dari suami istri, atau dilengkapi surat nikah b) Foto copy Kartu Keluarga c) Foto copy rekening listrik dan sppt (pajak) d) Foto copy jaminan / agunan e) Foto copy slip gaji dan SK pegawai 49

50 f) Foto copy rekening tabungan minimal 3 bulan terakhir untuk pegawai g) Foto copy bukti angsuran pinjaman bank lain (apabila ada) Untuk dokumen pendukung perorangan yang mempunyai badan usaha dapat disertakan : a) Akta pendirian dan perubahan perusahaan b) Surat keterangan usaha dari RT/RW setempat atau surat keterangan domosili usaha atau perusahaan c) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) d) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)/ Tanda Daftar Rekanan (TDR) e) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 2) Lembaga Keuangan/ Koperasi Lain a) Formulir permohonan pembiayaan ke BMT HARUM b) Surat Tugas dari Lembaga c) Surat persetujuan Dewan Pengawas d) Fotocopy KTP, KK, surat nikah, KTP suami/istri para pengurus e) Curriculum Vitae semua pengurus f) Foto copy Akta Pendirian dan perubahan lembaga g) Foto copy pengesahan Departemen Koperasi, dan laporan tingkat kesehatan dari Dinas Koperasi h) Laporan kolektabilitas 2 tahun terakhir dan tahun berjalan i) Foto copy laporan RAT 2 tahun terakhir dan tahun berjalan j) Foto copy SSP dan SPT k) Foto copy agunan, IMB dan PBB l) SOP dan SOM m) Dokumen perizinan yang ada (SIUP, TDP, NPWP, HO) n) Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) dari desa o) Foto copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) semua pengurus p) Foto copy laporan keuangan 6 bulan terakhir, meliputi neraca dan laba rugi

51 q) Foto copy rekening tabungan lembaga selama 3 bulan terakhir r) Cash budget / rencana penarikan dan pelunasan **Prosedur pembiayaan terhitung sejak dari penyerahan permohonan sampai dengan pencairan pembiayaan selambat - lambatnya: a) Anggota baru 1-7 hari b) Anggota lama 1-3 hari Anggota lama adalah anggota yang telah melakukan pembiayaan sebanyak 3 kali atau telah menjadi mitra BMT HARUM Pati selama jangka waktu 1 tahun 6 bulan. c. Formulir yang sudah diisi dan sudah memenuhi pernyataan yang ditetapkan, diteruskan pada bagian petugas survei. Untuk pelaksanan survei harus memperhatikan form kuisioner survei yang telah ditetapkan oleh lembaga. Petugas survey melakukan wawancara, menilai kelayakan usaha, dan menilai kondisi jaminan / agunan. Survei dilakukan dengan ketentuan: 1) Nominal pembiayaan Rp 100.000,- sampai dengan Rp 20.000.000,- harus dengan persetujuan dari Koordinator Cabang / Kepala Cabang. 2) Nominal pembiayaan Rp 20.000.000,- harus dengan persetujuan dari Manager Pembiayaan, dengan mempertimbangkan hasil survei dari Kepala Cabang. 3) Nominal pembiayaan Rp 50.000.000,- harus dengan persetujuan dari General Manager, dengan mempertimbangkan hasil survey dari Kepala Cabang dan Manager Pembiayaan. 4) Nominal pembiayaaan Rp. 100.000.000,- harus dengan persetujuan dari Ketua Pengurus, dengan mempertimbangkan hasil survei dari Kepala Cabang, Manager Pembiayaan, dan General Manager. **Survei dilakukan sendiri-sendiri dalam periode / waktu yang berbeda. d. Setelah survei dilakukan, selanjutnya Petugas survei menyampaikan hasil evaluasi ke Komite sekaligus rapat untuk memberikan keputusan pemberian pembiayaan tersebut diterima atau ditolak. Apabila pengajuan permohonan tersebut disetujui, maka Manager Cabang segera

52 menyiapkan berkas - berkas untuk akad pembiayaan / pengikatan pembiayaan dengan anggota. e. Setelah manager / kepala cabang mengadakan pengakadan dengan anggota, selanjutnya teller menyerahkan dana pembiayaan kepada anggota dan ditambah biaya administrasi + angsuran margin bulan pertama (biasanya dalam pencairan pembiayaan, anggota minta sekalian dipotong untuk biaya administrasi dan angsuran margin bulan pertama). f. Anggota setiap bulan mengangsur marginnya, dan pada saat jatuh tempo (bulan ke 6) anggota membayar margin + pokok pembiayaannya. 1 Menurut Manager Pembiayaan di BMT Harum mengatakan, pembiayaan dengan akad murabahah di BMT Harum Pati bisa menyesuaikan kebutuhan anggota. Misalnya anggota butuh modal / biaya untuk membeli benih padi, pupuk, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan anggota dalam melakukan usaha pertaniannya. Lalu si anggota datang ke BMT Harum untuk mengajukan pembiayaan, jika setelah di survei dan di analisis layak untuk mendapatkan pembiayaan murabahah, maka pihak BMT dalam prakteknya tidak menyediakan barang seperti pupuk, benih padi, dan lain-lainnya untuk petani, tapi pihak BMT memberikan wewenang kepada anggota sebagai wakil dari BMT untuk membeli barang - barang kebutuhannya. Hal tersebut dilakukan BMT agar mempermudah anggota dan meminimalisir resiko jika barang yang dibeli BMT tidak sesuai dengan keinginan anggota. Jika BMT memberikan wewenang wakalah kepada anggota untuk membeli barang yang dibutuhkannya, maka anggota bisa menyesuaikan dari spesifikasi barang yang dibutuhkannya seperti apa, dan setelah itu anggota akan memberikan bukti nota / kwitansi pembelian kepada pihak BMT sebagai buktinya. 1 Hasil wawancara dengan Mas Ali Saefudin, selaku Ketua Marketing BMT Harapan Umat Cabang Pucakwangi Pati, pada Hari Rabu Tanggal 25 Januari 2017

53 Karena sifatnya yang mudah, ringan resiko, dan fleksibel ini, membuat pembiayaan murabahah banyak digemari oleh anggota. 2 Contoh kasus: 3 Seorang anggota bernama Pak Fulan menganjukan pembiayaan murabahah musiman (tempo 6 bulan) di BMT Harum untuk pembelian benih padi dan pupuk sebesar Rp 2.000.000. Untuk perhitungan angsurannya sebagai berikut: Margin keuntungan perbulan = pokok pembiayaan * 3% = Rp. 2.000.000 * 3% = Rp. 60.000/ bulan Jangka waktu 1 musim = 6 bulan Total Margin = margin * jangka waktu = Rp. 60.000 * 6 = Rp. 360.000 Maka total pembiayaan = pokok pembiayaan + margin = Rp. 2.000.000 + Rp. 360.000 = Rp. 2.360.000 Jadi, dalam kasus pembiayaan yang diajukan Pak Fulan yang mengajukan pembiayaan sebesar Rp. 2.000.000,. Pak Fulan mengangsur marginnya saja setiap bulan sebesar Rp. 60.000, sedangkan pokok pembiayaannya dibayarkan pada angsuran bulan ke 6 beserta angsuran margin bulan tersebut. 2 Hasil wawancara dengan Bapak Ali Uliyanto, selaku Manager Pembiayaan BMT Harapan Umat Pati, pada Hari Kamis Tanggal 02 Februari 2017 3 Hasil wawancara dengan Mba Anna Shofiatun, selaku Marketing BMT Harapan Umat Cabang Pucakwangi Pati, pada Hari Senin Tanggal 30Januari 2017

54 2. Prinsip penilaian dalam pemberian pembiayaan Dalam melakukan analis / penilaian pada anggota yang mengajukan permohonan pembiayaan di BMT Harum Pati, ada beberapa penilaian diantaranya: a. Character (sifat atau watak) Untuk mengetahui sifat - sifat pribadi, cara hidup, kelakuan sehari - hari dan keadaan keluarga calon anggota, d a l a m p e n i l a i a n i n i, p i h a k B M T m e n i l a i k a r a k t e r c a l o n a n g g o t a d e n g a n m e l i h a t c a l o n a n g g o t a p a d a s a a t m e m u l a i m e l a k u k a n p e r m o h o n a n p e m b i a y a a n s a m p a i d i a d a k a n n y a survey k e t e m p a t a n g g o t a, d a r i e k s p r e s i w a j a h d a n g e r a k g e r i k a n g g o t a a p a b i l a d i l i h a t t e n a n g o r a n g n y a d a n d a r i s e g i b i c a r a t i d a k b e r l e b i h a n, s e r t a d a r i t e t a n g g a m e n i l a i o r a n g n y a j u j u r, b e r t a n g g u n g j a w a b, d a n b a i k m a k a d a l a m p e n i l a i a n k a r a k t e r i n i o r a n g t e r s e b u t l o l o s. a. Capacity (kapasitas) Untuk mengetahui kemampuan calon anggotanya dalam membayar / kemampuan dalam melunasi kewajibannya dari kegiatan usaha yang dilakukannya yang akandiberi pembiayaan oleh BMT Harum. Dalam penilaian capacity, anggota tersebut dilihat dari segi penghasilan dikurangai dengan biaya pengeluaran untuk kebutuhan sehari - hari, apabila dil i h a t m a m p u u n t u k m e m b a y a r m a k a j u g a l o l o s d a l a m p e n l a i a n k a p a s i t a s i n i. b. Capital (modal)

55 untuk mengetahui sumber - sumber pendapatan yang dimiliki anggota atas rencana usaha yang akan dibiayai oleh BMT Harum Pati, dan kondisi kekayaan yang dimiliki oleh usaha yang dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari laporan keuangannya, neraca, laporan rugi - laba, struktur permodalan, dll. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak anggota diberi pembiayaan atau tidak, dan beberapa besar plafon pembiayaan yang layak diberikan. c. Condition (kondisi) Untuk mengetahui tingkat keuntungan yang diraih anggota dalam prospek kedepan dari usaha yang akan dibiayai, perlu mempertimbangkan kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon debitur. Ada suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi denganusaha calon debitur. Permasalahan mengenai Kondisi ekonomi eratkaitannya dengan faktor politik, peraturan perundang-undangan negaradan perbankan pada saat itu serta keadaan lain yang mempengaruhi pemasaran seperti Gempa bumi, tsunami, longsor, banjir dsb. d. Collateral(agunan) Untuk menilai barang yang menjadi agunan. D a r i s e g i p e n i l a i a n a g u n a n, p i h a k B M T m e l i h a t b a r a n g y a n g d i j a m i n k a n, a p a b i l a b a r a n g y a n g d i j a m i n k a n a d a l a h B P K B s e p e d a m o t o r m a k a p i h a k B M T m e n y a m a k a n a n t a r a m e l i h a t n o m o r s e r i y a n g t e r t e r a p a d a s u r a t y a n g a s l i d e n g a n n o m o r s e r i p a d a b a r a n g j a m i n a n t e r s e b u t, d a n m e l i h a t

56 k o n d i s i b a r a n g j a m i n a n. S e d a n g k a n a p a b i l a b a r a n g y a n g d i j a m i n k a n a d a l a h s e r t i f i k a t t a n a h m a k a p i h a k B M T m e n g e c e k k e b e r a d a a n t e m p a t t e r s e b u t d a n m e n a n y a k a n p a d a p i h a k b a d a n p e r t a n a h a n. Jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon debitur benar - benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Prinsip - prinsip penilaian pembiayaan diatas tidak akan berfungsi sempurna apabila tidak diimbangi dengan kemampuan dari petugas analis/ marketing surveinya. Seorang analis survei harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keterampilan meliputi aspek hukum, aspek manajemen, aspek pemasaran, aspek teknis, aspek produksi, aspek keuangan, aspek jaminan, keterampilan pengumpulan data, teknik memproses dan menganalisa data, teknik mengungkapkan data. Agar nantinya dalam melakukan penilaian tidak melakukan kesalahan, dan mencegah risiko terjadinya pembiayaan bermasalah. Apabila semua prinsip pembiayaan diatas sudah terpenuhi semua, maka pembiayaan tersebut layak dan selanjutnya pembiayaan tersebut akan dicairkan oleh pihak BMT kepada anggota. 4 Menurut penulis, Mekanisme / prosedur permohonan pembiayaan murabahah di BMT Harum Pati mudah syarat - syaratnya, cepat prosesnya, dan bisa menyesuaikan kebutuhan anggota. Akan tetapi dalam realitanya, murabahah lebih banyak teraplikasi dengan konsep murabahahbil wakalah. Artinya BMT memberikan wewenang kepada anggota untuk melakukan jual beli terhadap barang kebutuhan anggota dengan melakukan perjanjian wakalah (perwakilan), yang pada akhirnya anggota hanya menyerahkan kwitansi pembelian barang sebagai bukti bahwa murabahah yang ditanda tangani akadnya bisa berjalan sesuai dengan prosedurnya. Seperti halnya pembiayaan murabahah untuk keperluan modal bertani, maka pihak BMT 4 Hasil wawancara dengan Bapak Ali Uliyanto, selaku Manager Pembiayaan BMT Harapan Umat Pati, pada Hari Jum at Tanggal 27 Januari 2017

57 merekomendasikan pembiayaan murabahah musiman (6 bulan) / tangguh. Dimana pembiayaan tersebut dalam tata cara prosedurnya sama dengan pembiayaan lain, yang membedakan hanya pada saat pengembaliannya saja. Pada saat pengembalian pembiayaan, anggota mengangsur marginnya setiap bulan, dan pada saat jatuh tempo / biasanya setelah anggota (petani) panen, maka anggota akan membayar margin bulan ke 6 + pokok pembiayaan. B. Analisis Pembiayaan Murabahah pada Sektor Pertanian BMT merupakan salah satu lembaga keuangan mikro syariah di Indonesia. Dengan adanya lembaga keuangan mikro, diharapkan mampu menjangkau masyarakat kecil yang tidak dijangkau oleh Bank. Sedangkan disisi lain, sektor pertanian merupakan salah satu sektor usaha masyarakat yang masih belum banyak dijangkau oleh lembaga perbankan yang ada di Indonesia. Padahal sektor pertanian merupakan salah satu penopang perekonomian nasional mengingat Indonesia adalah Negara Agraris. 5 BMT Harum Pati, yang salah satu cabangnya berada di Pucakwangi, merupakan salah satu BMT yang berada di tengah - tengah masyarakat yang mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu, BMT Harum Pati, ini memiliki sebuah produk pembiayaan yang cocok diberikan kepada petani, yakni pembiayaan musiman. Pembiayaan musiman di BMT Harum adalah pembiayaan akad murabahah dengan jangka waktu musiman (per 6 bulan), dimana dalam pelunasannya anggota hanya mengangsur marginnya saja setiap bulan, sedangkan pokok pembiayaannya dilakukan pada saat akhir musim tanam / setelah panen. 6 Pembiayaan murabahah banyak diminati oleh anggota BMT Harum Cabang Pucakwangi Pati. Hal tersebut terbukti dari hasil data laporan pembiayaan murabahah dari tahun ke tahun BMT Harum Cabang Pucakwangi Pati. 7 6 Hasil wawancara dengan Mba Emi Setyowati, selaku TellerBMT Harapan Umat Pati, pada Hari Senin Tanggal 16 Januari 2017 7 Ibid.

58 Pembiayaan murabahah bulan Desember tahun 2014 - Desember 2016 Tahun Jumlah anggota jumlah nominal pembiayaan (Rp) 2014 799 2.379.059.000 2015 822 2.861.260.000 2016 890 3.317.750.000 Sumber: Data Anggota Pembiayaan Dari data pembiayaan murabahah diatas, dapat kita simpulkan bahwa dari tahun ke tahun pembiayaan murabahah mengalami peningkatan yang cukup lumayan, baik dari segi jumlah anggota maupun jumlah nominal pembiayaan yang terealisasi. Pembiayaan Murabahah di BMT Harum Cabang Pucakwangi Pati biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan produktif dan konsumtif. Tapi BMT Harum disini lebih memfokuskan untuk kebutuhan produktif, seperti untuk modal kerja / usaha. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, khususnya daerah Pucakwangi. Berdasarkan performance pembiayaan murabahah bulan Desember 2016, diperoleh data jumlah anggota sebanyak 890 orang, dengan jumlah nominal pembiayaan yang terealisasi yatu sebesar Rp. 3.317.750.000,-. Dari total anggota tahun tersebut, pembiayaan murabahah di alokasikan untuk beberapa kebutuhan anggota, diantaranya yaitu: 8 Alokasi Pembiayaan Murabahah di BMT Harum Cabang Pucakwangi Tujuan pembiayaan Realisasi (Rp) Present ase Anggota (Orang) (%) Produktif Pertanian 1.824.762.500 55 % 489 Perdagangan 530.840.000 16% 143 Biaya modal merantau 318.504.000 9,6% 86 Konsumtif 643.643.500 19,4% 172 Total 3.317.750.000 100% 890 8 Hasil wawancara dengan Bapak Nur Kholiq, selaku Kepala Cabang BMT Harapan Umat Cabang Pucakwangi Pati, pada Hari Jum at Tanggal 03 Februari 2017

59 Sumber: data anggota tahun 2016 Dari data diatas, menunjukkan bahwa lebih dari 50 % pembiayaan murabahah di BMT HARUM Cabang Pucakwangi Pati, dialokasikan untuk pembiayaan produktif yaitu untuk modal pertanian, sedangkan sisanya untuk modal dagang, modal merantau, dan untuk kebutuhan konsumtif lainnya. Faktor yang mempengaruhi anggota menggunakan pembiayaan murabahah pada sektor pertanian diantaranya: 9 1. Prosedur pembiayaan murabahah mudah, dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan petani (dalam hal waktu pengembalian), karena pengembalian pokok pembiayaannya pada saat jatuh tempo / setelah petani panen. 2. Margin ringan, yaitu sekitar 2,8-3 % dihitung berdasarkan jumlah pokok pembiayaannya. 3. Syarat - syaratnya mudah, dan prosesnya cepat. Menurut penulis, pembiayaan murabahah untuk pembiayaan modal pertanian di daerah lingkungan BMT Harum Cabang Pucakwangi, memberikan dampak yang sangat positif. Mengingat Pati merupakan Bumi Mina Tani dimana sebagian penduduknya, khususnya daerah pucakwangi dan sekitar berprofesi sebagai petani. Dengan adanya pembiayaan murabahah dengan skema musiman, akan memberikan kemudahan dalam pengembalian pembiayaannya. Selain itu, dengan adanya pembiayaan murabahah tersebut, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Pucakwangi khususnya dan masyarakat Pati pada umumnya. Oleh karena itu, menurut penulis pembiayaan ini memberikan peran yang positif bagi anggota karena telah mendapatkan modal untuk bertani, dan memberikan keuntungan margin juga buat BMT-nya itu sendiri. 9 Hasil wawancara dengan Mba Anna Shofiatun, selaku Marketing BMT Harapan Umat Cabang Pucakwangi Pati, pada Hari Senin Tanggal 30Januari 2017