BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Hadari Nawawi (2005:63), metode deskriptif dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Moleong (2010:6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Alasan peneliti memilih desain penelitian deskriptif kualitatif karena peneliti ingin mendeskripsikan keadaan yang akan diamati di lapangan dengan lebih spesifik, transparan, dan mendalam. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi/kejadian sehingga data yang akan terkumpul bersifat deskriptif untuk mengidentifikasi lingkungan internal maupun eksternal di Kota Magelang. Dengan demikian, peneliti dapat mengetahui hal-hal yang terkait tentang kebijakan menekan angka pengangguran melalui program 35
36 pelatihan kerja di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Magelang yaitu dari tanggal 1 Desember 2013 hingga 28 Februari 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang karena merupakan lembaga pemerintahan yang mengelola dan mengurusi masalah yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. C. Subyek Penelitian Peneliti memilih informan dari pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan program pelatihan kerja, sehingga dianggap mengetahui masalah secara mendalam dan dapat dipercaya. Adapun pihak-pihak tersebut antara lain : 1. Catur Adi Subagio, SH, Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang 2. Kusni Bintari, S.TP, MPP, Kepala Seksi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang 3. Sunardi, SIP, Kepala Seksi Tenaga Kerja Mandiri dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang
37 4. Staff pada Seksi Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang sebagai tim pelaksana Program Pelatihan Kerja tahun 2013 yaitu Suparto, S.Sos., Sri Aswati, S.Sos., Agustina Panca Nugraheni, S.Sos., dan Endang Pramujisari, S.Psi. 5. Empat orang Instruktur Program Pelatihan Kerja tahun 2013, yaitu instruktur bordir, instruktur menjahit, instruktur tata rias, dan instruktur tata boga. Masing-masing jenis pelatihan kerja memiliki satu orang instruktur, sehingga jumlah instruktur keseluruhan dalam program pelatihan kerja tahun 2013 terdapat 11 orang. Alasan dari pemilihan empat instruktur sebagai informan tersebut karena karakteristik dari masing-masing jenis pelatihan kerja serupa atau hampir sama dalam penyelenggaraannya, sehingga keempat instruktur dianggap telah mewakili keseluruhan jumlah instruktur. 6. Empat orang Peserta Program Pelatihan Kerja tahun 2013, yaitu peserta bahasa inggris, peserta bordir, peserta menjahit, dan peserta tata rias. Jumlah peserta keseluruhan ialah sebanyak 240 orang. Alasan dari pemilihan empat peserta sebagai informan tersebut karena karakteristik dari masing-masing jenis pelatihan kerja serupa atau hampir sama dalam penyelenggaraannya, sehingga keempat peserta dianggap telah mewakili keseluruhan jumlah peserta.
38 D. Instrumen Penelitian Dalam sebuah penelitian dibutuhkan beberapa instrumen untuk mendapatkan data yang absah. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen aktif dalam mengumpulkan data di lapangan. Menurut Moleong (2010:168), peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya. Peneliti terjun langsung ke lapangan untuk melihat dan mengamati program pelatihan kerja di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang. Instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat bantu dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian, namun berfungsi sebagai instrumen pendukung. E. Data dan Sumber Data Menurut Moleong (2010:157), sumber data pokok dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, sedangkan selebihnya berupa dokumen, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data yaitu: 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diambil dari sumber data secara langsung oleh peneliti. Dalam penelitian ini, data diambil secara langsung di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang, tempattempat yang ditunjuk untuk pelatihan kerja, serta masyarakat peserta
39 program pelatihan kerja. Hasil data yang diambil dengan cara wawancara kepada informan (pihak-pihak yang menguasai permasalahan yang diteliti) mengenai program pelatihan kerja di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai macam sumber lainnya yang terdiri dari dokumen-dokumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan, berupa buku-buku administrasi program pelatihan kerja, dasar hukum program pelatihan kerja, laporan akhir kegiatan pelatihan kerja, dokumen kegiatan pelatihan kerja, arsip maupun database anggota pelatihan kerja, dan lain sebagainya. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. 1. Wawancara Wawancara dilakukan dengan cara komunikasi tatap muka dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada narasumber yang tepat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara terstruktur. Menurut Moleong (2010:190-191), wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Dalam wawancara, peneliti menggunakan alat
40 pengumpul data berupa pedoman wawancara yang memuat pokok-pokok yang akan ditanyakan sebagai pengontrol agar tidak terjadi penyimpangan masalah yang akan diteliti. Informasi yang diperoleh dengan menggunakan wawancara antara lain: peran dan bentuk komunikasi tim pelaksana, alur pengajuan RKA, kemampuan instruktur, alasan peserta memilih jenis pelatihan kerja tersebut, partisipasi peserta, hambatan penyelenggaraan program, dan sebagainya. Pada saat wawancara, peneliti sering menemukan fakta-fakta baru, maka pertanyaan yang diajukan dikembangkan. 2. Observasi Observasi merupakan suatu aktivitas penelitian dalam rangka pengumpulan data sesuai dengan masalah penelitian, melalui proses pengamatan di lapangan. Spardley dalam Sugiyono (2011: 229) mengatakan bahwa objek observasi dalam penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen yaitu, place (tempat), actor (pelaku) dan activities (aktivitas). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi langsung untuk mengamati kegiatan yang dilakukan oleh tim pelaksana yaitu pegawai Bidang Penta Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang saat penyelenggaraan program pelatihan kerja, serta menggunakan jenis observasi partisipasi pasif karena peneliti tidak ikut serta terlibat di dalamnya. Tujuan menggunakan metode ini ialah untuk mencatat hal-hal, perilaku, perkembangan, dan sebagainya tentang program pelatihan kerja di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang. Data-data
41 yang diperoleh dari observasi ialah tahap-tahap penyelenggaraan program, tugas masing-masing tim pelaksana dan instruktur, dan sebagainya. 3. Dokumentasi Penggunaan dokumen disini maksudnya ialah pengumpulan dokumendokumen terkait yang dapat mendukung peneliti untuk menjawab rumusan masalah. Cara mengumpulkan data melalui rekaman atau catatan dan data sekunder lainnya seperti surat, foto, jurnal, hasil-hasil penelitian dan agenda kegiatan. Menurut Sugiyono (2011 :240), dokumen merupakan catatan perstiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, dokumen yang dimaksud yaitu berasal dari dokumen resmi maupun pribadi yang berkaitan dengan program pelatihan kerja di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Sosial Kota Magelang. Data-data yang diperoleh dari dokumentasi berupa profil Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang, dasar hukum penyelenggaraan program, foto-foto kegiatan pelatihan kerja, data angkatan kerja yang dan pengangguran, database peserta pelatihan kerja, dan sebagainya. G.Teknik Analisis Data Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja (Moleong, 2010:280). Adapun model analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif Milles dan Hubberman. Menurut Milles dan Hubberman dalam Sugiyono (2011:246),
42 aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Berikut ini teknik analisis data yang digunakan: 1. Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya adalah mereduksi data. Menurut Milles dan Hubberman (2009:16), reduksi data yaitu proses seleksi, pemusatan perhatian, penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data-data yang didapat dari catatan lapangan. Dalam reduksi data, peneliti melakukan seleksi, membuat ringkasan atau uraian singkat, menggolong-golongkan data untuk dibentuk transkrip penelitian. Dalam langkah ini juga dilakukan pembuangan data yang tidak relevan dengan penelitian penulis sehingga diperoleh data yang akan diteliti. 2. Penyajian Data Setelah proses reduksi data, selanjutnya akan dilakukan proses penyajian data. Menurut Milles dan Hubberman (2009:17), penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun sehingga memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data ini akan dilakukan sesuai dengan apa yang diteliti sehingga diperoleh kemudahan dalam menafsirkan data mengenai kebijakan yang akan diteliti.
43 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Kegiatan selanjutnya adalah penarikan kesimpulan. Menurut Herdiansyah (2010:179), kesimpulan dalam penelitian kualitatif menjurus kepada jawaban dari pertanyaan penelitian yang diajukan sebelumnya dan mengungkap what dan how dari temuan penelitian tersebut. Jawabanjawaban dari temuan dan hasil penelitian tersebut dapat memberikan penjelasan simpulan dari pertanyaan penelitian yang diajukan. H. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data Pemeriksaan keabsahan dan kredibilitas data menggunakan teknik triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lan di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Peneliti menggunakan teknik ini karena triangulasi adalah cara terbaik untuk menghilangkan perbedaanperbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber. Hal ini dimaksudkan untuk mengecek kebenaran dan mengklarifikasi data dan informasi yang diperoleh dari subjek penelitian yang menjadi sumber data primer, sehingga peneliti dapat memperoleh data dan informasi yang valid untuk membantu dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan terkait dengan kebijakan menekan angka pengangguran melalui program pelatihan kerja di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Magelang.