BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian sebagaimana terurai dalam hasil penelitian dan pembahasan tersebut, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Peranan seorang notaris pengganti dalam menjalankan jabatan notaris yang digantikannya di wilayah Kota Yogyakarta sangatlah penting. Karena tanpa adanya seorang notaris pengganti seorang notaris yang akan mengajukan hak cutinya tidak dapat terlaksana hak cutinya. Ini sesuai dengan UUJN Pasal 25 yang lebih menitik beratkan kepada syarat yang paling mendasar yang harus dipenuhi ketika seorang notaris akan mengajukan hak cutinya. 2. Kedudukan notaris pengganti adalah sebagai protokoler dari notaris yang digantikannya, dan akta yang dikeluarkannya adalah sah, dimana kebijakan dan kewajiban seorang notaris pengganti sama dengan kebijakan dan kewajiban notaris, meskipun sifatnya sementara, sebagaimana surat keputusan pengangkatannya. Berkaitan dengan akta atau protokol notaris, notaris hanya bertanggung jawab terhadap akta-akta yang dibuatnya saja, sehingga dalam hal ini seorang notaris yang digantikan tidak akan bertanggung jawab terhadap akta otentik yang dikeluarkan oleh notaris penggantinya. Namun demikian, dimungkinkan seorang notaris yang
92 digantikan (notaris yang cuti) akan bertanggung jawab secara moril terhadap akta notaris pengganti yang bermasalah. Notaris dan karyawan notaris yang pernah menjabat sebagai notaris pengganti di Kota Yogyakarta, dalam pembuatan akta otentik berpedoman pada UUJN, terutama pada Bab III Bagian Kedua Pasal 16 ayat (1) huruf a sampai dengan huruf l UUJN, yang mengatur mengenai kewajiban notaris, karena apabila ketentuan tersebut dilanggar oleh notaris dan/atau notaris pengganti, maka kepada notaris atau notaris pengganti yang bersangkutan akan dikenakan sanksi administratif sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (11) UUJN. Dan apabila notaris atau notaris pengganti melanggar ketentuan Pasal 16 ayat (1) huruf j UUJN, selain dikenai sanksi sebagaimana diatur dalam Pasal 16 ayat (11), juga dapat menjadi alasan bagi pihak yang menderita kerugian untuk menuntut penggantian biaya, ganti rugi, dan bunga kepada notaris atau notaris pengganti. 3. Kendala-kendala yang dihadapi oleh notaris pengganti dalam menjalankan jabatan notaris yang digantikannya : a. Kurangnya pengalaman, biasanya terjadi terhadap karyawan notaris yang baru pertama kali menjadi notaris pengganti, ketika berhadapan dengan calon klien seringkali kebingungan terutama menjelaskan aturan-aturan yuridis sehubungan dengan akta yang dibuat, hal ini cukup beralasan karena notaris pengganti diangkat berdasarkan jangka waktu dan tidak terus menerus.
93 b. keterbatasan kemampuan dari notaris pengganti, keterbatasan kemampuan disini maksudnya dalam hal membuat komparisi dan kurang memahami ketentuan-ketentuan peraturan yang ada yang berkaitan dalam pembuatan akta. c. adanya keraguan dari calon klien terhadap notaris pengganti, karena ketidaktahuan terhadap kedudukan notaris pengganti. B. Saran Setelah dilakukan penelitian terhadap Peran Notaris Pengganti Dalam Menjalankan Jabatan Notaris Yang Digantikan Di Wilayah Kota Yogyakarta ada beberapa hal yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan demi pelaksanaan praktek kerja notaris, khususnya tanggung jawab notaris dalam menentukan atau menunjuk seorang notaris pengganti yang sesuai dengan UUJN, dan notaris pengganti yang benar-benar bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya sebagai pengganti untuk sementara waktu menggantikan notaris yang menunjuknya untuk menjadi notaris pengganti. Hal-hal tersebut antara lain : 1. Berkaitan dengan cuti notaris, sebaiknya seorang notaris pada waktu menjalankan jabatannya segera mengurus dan membuat sertifikat cuti sejak awal ia menjabat, karena selain Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.01.HT.03.01 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, dan Pemberhentian Notaris menentukan bahwa permohonan sertifikat cuti diajukan selambat-
94 lambatnya 90 (sembilan puluh) hari setelah notaris disumpah menjadi notaris, juga karena sertifikat cuti merupakan salah satu dokumen yang disyaratkan untuk dilampirkan pada permohonan cuti ketika notaris menggunakan hak cutinya. Dengan dimilikinya sertifikat cuti oleh notaris, hal ini untuk tertib administrasi kantor notaris dan lebih mempersingkat waktu pengurusan cuti notaris. 2. Bagi notaris diharapkan untuk mempersiapkan salah satu staff atau karyawan yang paling dipercaya agar ketika notaris mengambil cuti, notaris dapat menunjuk staff atau karyawan tersebut sebagai notaris pengganti. 3. Dalam hal pertanggungjawaban pembuatan akta-akta otentik, notaris maupun notaris pengganti harus lebih profesional, mandiri, bijaksana, dan teliti dalam menerapkan segala hal yang berkaitan dengan kewajiban dan larangan yang ada dalam undang-undang mengenai tata cara pembuatan akta otentik agar akta-akta tersebut dapat digunakan sebagai alat bukti yang sempurna, dan agar terhindar dari tanggung jawab yang dapat merugikan para pihak yang terlibat dalam akta tersebut. 4. Bagi notaris pengganti, meskipun jangka waktu pelaksanaan jabatan sebagai notaris pengganti terbatas sesuai surat keputusan pengangkatannya, hendaknya notaris pengganti selalu menjalankan tugas jabatannya itu dengan sebaik-baiknya, dengan terus belajar disertai pemahaman yang mendalam tentang UUJN dan ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan pembuatan akta agar menghasilkan akta-akta yang
95 dapat dipertanggungjawabkan baik secara formil ataupun materiil dan dapat menjaga nama baik dari notaris yang digantikannya.