I. PENDAHULUAN. Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh

dokumen-dokumen yang mirip
: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

LAPORAN PETA MUTU PENDIDIKAN KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERBASIS SNP TAHUN 2016

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

LAMPIRAN. Fasilitas Akademik Sekolah

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

FORM EDS KEPALA SEKOLAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum SMA Negeri di Kota Bandarlampung

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hanna Amalia Mustopa, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan, karena guru yang berinteraksi

PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan modal penting yang

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 201

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

PROGRAM PRIORITAS PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

IMPLIKASI UU DAN PP THD PENGEMBANGAN KURIKULUM PUSAT KURIKULUM - BALITBANG DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. Puskur Balitbang 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

RESPONDEN KEPALA SEKOLAH

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Pembiayaan Pendidikan Perspektif PP 48 Tahun 2008 dengan Perpres 87 Tahun Bahan Kajian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Struktur Kurikulum 2013 MI

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa faktor-faktor kinerja

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). A.

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi dan peradaban sudah sangat maju, menuntut Sumber Daya Manusia yang

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan. globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia ( SDM ) masih relatif rendah

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

INSTRUMEN PENILAIAN LOMBA SEKOLAH BERKARAKTER KEBANGSAAN TINGKAT TK, SD, SMP DAN SMA/SMK

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya terpenting suatu organisasi adalah sumber daya manusia, orangorang

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu institusi yang berperan dalam menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rohyan Sosiadi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seiring dengan

KEMENTERIAN AGAMA R E P U B L I K I N D O N E S I A I J A Z A H MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017

I. PENDAHULUAN. Dunia bisnis dituntut untuk melakukan pengembangan sumber daya manusia

KURIKULUM PROGRAM STUDI S.1 MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI) FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG TAHUN AKADEMIK

KEBIJAKAN SARANA PRASARANA UNTUK SEKOLAH SWASTA

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kepala sekolah selaku pemimpin secara langsung merupakan contoh nyata

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

1. PENDAHULUAN. tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bila ingin mencapai suatu keberhasilan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

Lampiran KRITERIA EVALUASI. 1. Kriteria Evaluasi Ranah Konteks. Permendiknas no. 19 tahun 2007, tentang Standar Pengelolaan. A. Perencanaan Program

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN. Berikut adalah lampiran pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada sekolah SMA. Santa Patricia berdasarkan metode penelitian wawancara.

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi adalah sebuah unit sosial yang dikoordinasikan secara sadar oleh beberapa orang yang berfungsi secara relatif untuk mencapai tujuan bersama secara terus-menerus. Organisasi yang selanjutnya disebut perusahaan harus selalu memperhatikan aktivitas-aktivitas yang ada didalamnya dengan sebaikbaiknya terutama pada bidang sumber daya manusia agar mampu bekerja lebih efektif dan efisien karena sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pencapaian tujuan secara strategis. Suatu organisasi dapat berjalan efektif apabila menjalankan keempat fungsi manajemen secara terus-menerus yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan, serta unsur-unsur penunjang lainnya yang tersedia dan memenuhi persyaratan. Unsur terpenting yang dapat mendukung jalannya perusahaan salah satunya adalah sumber daya manusia (pegawai). Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam menentukan keberhasilan perusahaan.

2 Seseorang menjadi karyawan suatu perusahaan, pada umumnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan seorang karyawan diaplikasikan kedalam suatu usaha dengan berlandaskan kepada persepsi yang disesuaikan terhadap budaya suatu organisasi dan pembuatan keputusan individualnya. Persepsi menurut Robbins (2008) diartikan sebagai proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka untuk memberikan arti bagi lingkungan. Persepsi seorang karyawan dapat dipengaruhi oleh budaya organisasi. Budaya adalah suatu konsep tidak berbentuk yang tidak dapat diukur atau diamati secara obyektif, sementara budaya organisasi merupakan serangkaian nilai, keyakinan, perilaku, kebiasaan dan sikap yang membantu seorang anggota organisasi dalam memahami apa yang dianut organisasi tersebut, bagaimana organisasi tersebut melakukan segala sesuatu, dan apa yang dianggapnya penting (Griffin, 2004). Ivancevich (2007) mengemukakan bahwa budaya organisasi adalah sebuah konsep yang berlaku sebagai perspektif untuk memahami perilaku individu dan kelompok dalam suatu organisasi. Budaya organisasi oleh Siagan (2004) dimaknai sebagai kesepakatan bersama tentang nilai yang dianut bersama dan bersifat mengikat dalam kehidupan suatu organisasi. Budaya organisasi sebagai perspektif perilaku individu dalam menganut suatu nilai tertentu secara disadari maupun tidak akan berdampak kepada pembuatan keputusan individual. Ferrel dan Gresham (1985) menyebutkan bahwa faktor-faktor individu dan faktor-faktor organisasi dapat mempengaruhi pembuatan keputusan. Faktor-faktor individu

3 yaitu meliputi pengetahuan, nilai, sikap, dan maksud/ tujuan. Sedangkan faktorfaktor organisasi yaitu kepentingan lain dan kesempatan. Pembuatan keputusan individual menurut Robbins (2008), merupakan suatu proses pilihan-pilihan yang dibuat dari dua alternatif atau lebih oleh seorang individu karyawan. Persepsi dan pembuatan keputusan individual dalam suatu perusahaan mempunyai peranan penting terhadap keberhasilan atau kegagalan kinerja, baik secara individu maupun organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Salah satu cara pencapaian tujuan organisasi dalam mencapai suatu keunggulan bersaing adalah dengan pembuatan keputusan untuk melakukan inovasi. Kepekaan organisasi menurut Ibrahim (1988) terhadap munculnya inovasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu siklus organisasi, budaya organisasi, rencana strategis organisasi dan kondisi eksternal. Inovasi organisasional menurut Griffin (2004) adalah serangkaian usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk mengembangkan produk atau jasa baru, atau kegunaan baru dari produk atau jasa yang ada. Pemahaman akan persepsi individu mengenai budaya organisasi sangat menarik untuk diketahui, karena kita dapat mengetahui bahwa seorang individu dapat melihat suatu hal yang sama, namun diartikan sebagai suatu hal yang berbeda dari suatu aspek didalam budaya organisasi. Pembuatan keputusan individual tidak terlepas dari adanya persepsi tentang budaya organisasi, karena seringkali pembuatan keputusan individual

4 terjadi akibat adanya bias dan kesalahan umum yang dipengaruhi oleh suatu persepsi dari budaya organisasi. Penelitian mengenai pengaruh persepsi guru tentang budaya organisasi dan pembuatan keputusan individual terhadap inovasi organisasional dilakukan pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama Bandar Lampung yang beralamat di jalan Wan Abdurrachman, Kemiling, Bandar Lampung. Pengamatan penelitian dilakukan dengan proses wawancara terhadap guru pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama menghasilkan deskripsi permasalahan mengenai yayasan ini yaitu: 1. Budaya organisasi di Yayasan Pendidikan IT Yamama terbagi kedalam 4 kategori yaitu budaya organisasi klan, budaya organisasi hirarki, budaya organisasi spontanitas dan budaya organisasi pasar. Budaya organisasi klan dalam Yayasan IT Yamama terlihat pada sistem kekeluargaan dan gotong royong yang tercermin dalam pola komunikasi dan penyelesaian tugas. Budaya organisasi hirarki tercermin dalam pembagian tugas dan wewenang sesuai dengan standar kerja dan struktur organisasi. Budaya organisasi spontanitas dapat dilihat melalui eksekusi penyelesaian masalah baik tugas maupun wewenang yang didasarkan pada pengalaman kerja dan persepsi situasional seperti pemberian sanksi dan hukuman terhadap siswa yang melakukan pelanggaran dengan cara membersihkan toilet dan menghapalkan surat-surat tertentu dari Al-qur an. Budaya organisasi pasar dapat diidentifikasi melalui pola hubungan komunikasi yang dibangun yayasan terhadap pihak eksternal baik kepada pihak pemangku kepentingan maupun

5 komite sekolah dan masyarakat dengan membawa nama baik yayasan sebagai nilai jual khusus untuk keberlangsungan yayasan. 2. Pembuatan keputusan individual pada lingkup guru di Yayasan Pendidikan IT Yamama terbagi kedalam dua aspek yaitu terprogram dan tidak terprogram, pembuatan kebijakan nilai yang mengacu kepada standar penilaian yang telah ditetapkan atau diprogramkan merupakan salah satu contoh dari pembuatan keputusan individual yang terprogram namun dalam hal lain guru juga membuat keputusan secara tidak terprogram atau spontanitas seperti penerapan teknis pembelajaran sebagai improvisasi dari kurangnya sumber pembelajaran baik buku, teknologi informasi daln lain sebagainya. Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama sebagai salah satu yayasan pendidikan berbasis islam di Bandar Lampung dituntut untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berwawasan islam dan terus berinovasi dengan meningkatkan mutu penyelengara pendidikan melalui penerapan indikatorindikator kunci yang mengacu pada 8 standar pendidikan nasional sesuai PP No. 19 tahun 2005. Kondisi objektif terkait dengan inovasi organisasional yang dilakukan oleh Yayasan IT Yamama dapat dideskripsikan melalui pemenuhan delapan standar pendidikan nasional yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian. Berikut ini adalah beberapa tabel informasi Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandarlampung.

6 Tabel 1. Data Jumlah Guru Berdasarkan Bidang Kerja pada SD IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Uraian Jabatan Jumlah (Orang) 1 Guru Bidang Studi Bahasa Inggris 2 2 Guru Kelas 1 1 3 Guru Kelas 2 1 4 Guru Kelas 3 1 5 Guru Kelas 4 1 6 Guru Kelas 5 1 7 Guru Kelas 6 1 8 Guru Bidang Studi Agama Islam 2 9 Guru Bidang Studi Penjaskes 2 10 Guru Bidang Studi Bahasa Arab 1 Jumlah 13 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Tabel 2. Data Keluar atau Masuk Guru pada SD IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Bulan Keluar (Orang) Masuk (Orang) Total Guru 1 Januari - - 13 2 Februari - - 13 3 Maret - - 13 4 April - - 13 5 Mei - - 13 6 Juni - - 13 7 Juli - - 13 8 Agustus - - 13 9 September - - 13 10 Oktober - - 13 11 November - - 13 12 Desember - - 13 Total Guru/31 Desember 13 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Pada Tabel 2 data keluar atau masuk guru SD IT Yamama Bandar Lampung selama tahun, diketahui tidak ada guru keluar ataupun masuk didalam sekolah tersebut.

7 Tabel 3. Data Jumlah Guru Berdasarkan Bidang Kerja pada SMP IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Uraian Jabatan Jumlah (Orang) 1 Guru Bidang Studi Matematika 2 2 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia 2 3 Guru Bidang Studi Bahasa Inggris 2 4 Guru Bidang Studi Bahasa Lampung 2 5 Guru Bidang Studi Agama Islam 2 6 Guru Bidang Studi Fikih 2 7 Guru Bidang Studi Penjaskes 2 8 Guru Bidang Studi Bahasa Arab 2 9 Guru Bidang Studi PKn 2 10 Guru Bidang Studi Seni Budaya 2 11 Guru Bidang Studi Nahwu 2 12 Guru Bidang Studi Tafsir Qur an 2 13 Guru Bidang Studi Kimia 2 14 Guru Bidang Studi Biologi 2 15 Guru Bidang Studi Fisika 2 16 Guru Bidang Studi Sejarah 2 17 Guru Bidang Studi Geografi 2 18 Guru Bidang Studi Ekonomi 2 19 Guru Bidang Studi Sosiologi 2 20 Guru Bidang Studi TIK 1 Jumlah 39 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Tabel 4. Data Keluar atau Masuk Guru pada SMP IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Bulan Keluar (Orang) Masuk (Orang) Total Guru 1 Januari - - 34 2 Februari - - 34 3 Maret 1-33 4 April - - 33 5 Mei - - 33 6 Juni - - 33 7 Juli - 6 39 8 Agustus - - 39 9 September - - 39 10 Oktober - - 39 11 November - - 39 12 Desember - - 39 Total Guru/31 Desember 39 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Pada Tabel 4 data keluar atau masuk guru SMP IT Yamama Bandar Lampung selama tahun, diketahui sebanyak 6 (enam) orang diterima dan 1 (satu) orang keluar dari sekolah tersebut.

8 Tabel 5. Data Jumlah Guru Berdasarkan Bidang Kerja pada SMA IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Uraian Jabatan Jumlah (Orang) 1 Guru Bidang Studi Matematika 2 2 Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia 2 3 Guru Bidang Studi Bahasa Inggris 2 4 Guru Bidang Studi Agama Islam 2 5 Guru Bidang Studi Fikih 2 6 Guru Bidang Studi Penjaskes 2 7 Guru Bidang Studi Bahasa Arab 2 8 Guru Bidang Studi PKn 2 9 Guru Bidang Studi Seni Budaya 2 10 Guru Bidang Studi Nahwu 2 11 Guru Bidang Studi Tafsir Qur an 2 12 Guru Bidang Studi Bimbingan Konseling 2 13 Guru Bidang Studi Prakarya dan Kewirausahaan 2 14 Guru Bidang Studi Kimia 2 15 Guru Bidang Studi Biologi 2 16 Guru Bidang Studi Fisika 2 17 Guru Bidang Studi Sejarah 2 18 Guru Bidang Studi Geografi 1 19 Guru Bidang Studi Ekonomi 2 20 Guru Bidang Studi Sosiologi 2 21 Guru Bidang Studi TIK 1 Jumlah 40 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Tabel 6. Data Keluar atau Masuk Guru pada SMA IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Bulan Keluar (Orang) Masuk (Orang) Total Guru 1 Januari - - 33 2 Februari - - 33 3 Maret - - 33 4 April - - 33 5 Mei 1-32 6 Juni - - 32 7 Juli - 6 38 8 Agustus - - 38 9 September - 1 39 10 Oktober - 1 40 11 November - - 40 12 Desember - - 40 Total Guru/31 Desember 40 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Pada Tabel 6 data keluar atau masuk guru SMA IT Yamama Bandar Lampung selama tahun, diketahui sebanyak 8 (sembilan) orang diterima dan 1 (satu) orang keluar dari sekolah tersebut.

9 Stout (1993) dalam Bastian (2006) menyatakan bahwa pengukuran atau penilaian kinerja merupakan proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi (mission accomplishment) melalui hasilhasil yang ditampilkan berupa produk, jasa, ataupun suatu proses. Pengertian secara spesifik menjelaskan bahwa setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah organisasi di masa yang akan datang yang dinyatakan dalam visi dan misi organisasi. Simanjuntak (2005) menggambarkan bahwa kinerja suatu organisasi atau perusahaan adalah akumulasi kinerja semua individu yang bekerja di dalamnya, sehingga upaya peningkatan kinerja organisasi dilakukan melalui peningkatan kinerja masing-masing individu. Handoko (2001) berpendapat bahwa salah satu indikator untuk mengetahui tingkat kedisiplinan karyawan adalah dengan melihat tingkat absensinya. Ketidakhadiran seorang guru dapat mempengaruhi jalannya kegiatan belajar mengajar dan faktor absensi yang tinggi menunjukkan adanya tingkat kedisiplinan yang rendah. Untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat absensi guru pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung, dilakukan perhitungan tingkat absensi pegawai : Tingkat Absensi = Jumlah Absensi x 100% Total Hari Kerja

10 Data mengenai tingkat absensi guru pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung Tahun, dapat dilihat pada Tabel 7 : Tabel 7. Data Tingkat Absensi Guru pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Bulan Jumlah Hari Kerja Jumlah Guru Total Hari Kerja Jumlah Absensi Tingkat Absensi (%) Januari 21 80 1680 48 2,85 Februari 24 80 1920 44 2,29 Maret 25 79 1975 53 2,68 April 25 79 1975 47 2,37 Mei 23 78 1794 36 2,00 Juni 18 78 1404 47 3,34 Juli 14 90 1260 50 3,96 Agustus 26 90 2340 53 2,26 September 26 91 2366 69 2,91 Oktober 26 92 2392 54 2,25 November 25 92 2300 45 1,96 Desember 18 92 1656 50 3,02 Rata-Rata 2,66 Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun Data pada Tabel 7 menjelaskan mengenai presentase tingkat absensi guru pada Yayasan Islam Terpadu Yamama dalam rentang waktu januari hingga desember dengan rata-rata tingkat absensi guru sebesar 2,66%. Data pada Tabel 7 juga memperlihatkan bahwa tingkat absensi guru tertinggi terjadi pada bulan juli yaitu sebesar 3,96% dan tingkat absensi terendah terjadi pada bulan november yaitu sebesar 1,96%. Penyebab ketidakhadiran guru pada bulan juli sebesar 3,96 % adalah karena kondisi kegiatan belajar mengajar yang belum kondusif akibat suasana setelah libur tahun ajaran baru atau kenaikan kelas. Penyebab lainnya adalah bahwa sebagian besar guru di yayasan ini berstatus honorer dan juga tidak hanya fokus

11 mengajar di yayasan ini melainkan mengajar juga pada lembaga atau institusi pendidikan yang lain. Yayasan Islam Terpadu Yamama merupakan Institusi Pendidikan resmi yang telah diakui oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Oleh karena itu, sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005, yayasan ini berkewajiban untuk memenuhi delapan standar nasional pendidikan sebagai standarisasi inovasi bagi penyelenggara pendidikan di seluruh Indonesia. Tabel 8. Data Pencapaian 8 Standar Nasional Pendidikan pada SD, SMP dan SMA IT Yamama, di Bandar Lampung tahun No Indikator Spesifikasi 1. STANDAR SARANA DAN PRASARANA SD / MI 1.1 SARANA Status/Kondisi SD SMP SMA Rombongan belajar Memadai Memadai Memadai Luas Lahan Memadai Memadai Memadai Luas Bangunan Memadai Memadai Memadai Ruang Kelas Memadai Memadai Memadai Ruang Perpustakaan Memadai Memadai Memadai Laboratorium IPA Memadai Memadai Memadai Ruang Pimpinan Memadai Memadai Memadai Ruang Guru Memadai Memadai Memadai Tempat Ibadah Memadai Memadai Memadai Ruang UKS Memadai Memadai Memadai Toilet Memadai Memadai Memadai Gudang Memadai Memadai Memadai Ruang Sirkulasi Memadai Memadai Memadai Tempat Bermain/Olahraga Memadai Memadai Memadai 1.2 Kondisi Pemeliharaan

12 Status/Kondisi No Indikator Spesifikasi SD SMP SMA Program Baik Baik Baik Catatan,dokumen, laporan Baik Baik Baik Sarana, tempat sampah Baik Baik Baik 2. STANDAR ISI 2.1 KERANGKA DASAR KURIKULUM DAN STRUKTUR KURIKULUM 2.2 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK Kerangka Dasar Kurikulum Struktur Kurikulum Pengembangan Kurikulum Ekstrakulikuler Tersedia Tersedia Tersedia Bimbingan dan Konseling Tersesia Tersesia Tersesia 3. STANDAR PROSES 3.1 Silabus Standar Isi Standar Kompetensi Lulusan 3.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Panduan Kurikulum Identitas mata pelajaran, alokasi waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi, kegiatan pembelajaran, metode, teknik pembelajaran, dan penilaian (mencakup indikator dan prosedur), kegiatan pembelajaran mencakup pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Belum Efektif Belum Efektif 3.3 Sumber Pembelajaran Buku Teks Pembelajaran Belum Memadai Memadai Belum Memadai 3.4 Prinsip Pembelajaran Pengelolaan Kelas Belum Efektif Terpenuhi Belum Efektif Pelaksanaan Pembelajaran/ Implementasi Pembelajaran Belum Efektif Terpenuhi Belum Efektif

13 No Indikator Spesifikasi 3.5 Pemenuhan Kebutuhan Implementasi Proses Belajar Peserta Didik 3.6 Strategi Promosi dan Pencapaian Prestasi Sekolah Penilaian Hasil Pembelajaran Status/Kondisi SD SMP SMA Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Pengawasan Proses Terpenuhi Terpenuhi Terpenuhi Pembelajaran Pelaporan Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Tindak Lanjut Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif 4. STANDAR PENILAIAN 4.1 Sistem Penilaian Bagi Peserta Didik dalam Bidang Akadeik dan Non Akademik 4.2 Dampak Penilaian Terhadap Proses Pembelajaran 4.3 Keterlibatan Orang Tua terhadap Proses Belajar Peserta Didik 5. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN 5.1 Pencapaian Akademis Peserta Didik 5.2 Pengembangan Potensi Peserta Didik 6. STANDAR PENGELOLAAN 6.1 Kinerja Pengelolaan berdasarkan kerja tim dan kemitraan 6.2 Tujuan untuk Rencana Perbaikan 6.3 Dampak Rencana Kerja Sekolah terhadap Peningkatan Hasil Belajar 6.4 Pengumpulan dan Penggunaan Data Perencanaan Penilaian Tersedia Tersedia Tersedia Kriteria Penelitian Tersedia Tersedia Tersedia Pelaksanaan Penilaian Tersedia Tersedia Tersedia Teknik Penilaian Tersedia Tersedia Tersedia Komentar Penilaian Tersedia Tersedia Tersedia Hasil Penilaian untuk Tersedia Tersedia Tersedia Perbaikan Pembelajaran Laporan Hasil Penilaian Tersedia Tersedia Tersedia Mata Pelajaran sesuai dengan Kurikulum Baik Baik Baik Kepribadian Baik Baik Baik Keterampilan Hidup Baik Baik Baik Nilai-nilai Agama dan Baik Baik Baik Budaya Visi Baik Baik Baik Misi Baik Baik Baik Rencana Kerja Sekolah Baik Baik Baik Pengelolaan Sekolah Baik Baik Baik Tujuan Sekolah Memadai Memadai Memadai Rencana Kerja Sekolah Memadai Memadai Memadai Rencana Kerja Tahunan Belum efektif Belum efektif Belum efektif Evaluasi Diri Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Prioritas Indikator untuk menilai kinerja dan melakukan perbaikan Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Sistem Informasi Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Penyediaan Sistem Informasi Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif

14 No Indikator Spesifikasi 6.5 Pemberian dukungan dan kesempatan Pengembangan Profesi bagi Peserta Didik dan Tenaga Kependidikan 6.6 Peran Serta Masyarakat dalam Kegiatan Sekolah Penyediaan Laporan dan Data Keefektifan Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan Supervisi dan Evaluasi terhadap PTK Pelibatan Anggota Masyarakat dan Publik Status/Kondisi SD SMP SMA Belum efektif Belum efektif Belum efektif Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Belum efektif Belum efektif Belum efektif Pelibatan Warga Sekolah Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif 7. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 7.1 Jumlah Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kepala Sekolah Memadai Memadai Memadai Pendidik/ Guru Memadai Memadai Memadai Tenaga Kependidikan : Memadai Memadai Memadai Tenaga Perpustakaan Sekolah Tenaga Kependidikan : Belum Memadai Memadai Memadai Laboran Sekolah Tenaga Kependidikan : Konselor Belum Memadai Memadai Memadai 8. STANDAR PEMBIAYAAN 8.1 Pengelolaan Keuangan Sekolah 8.2 Upaya Sekolah dalam mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan 8.3 Penjaminan Kesetaraan Akses Anggaran sekolah dirumuskan merujuk peraturan pemerintah pusat dan daerah Pengelolaan keuangan sekolah transparan, efisien, dan akuntabel Sekolah membuat pelaporan keuangan kepada pemerintah dan pemanggku kepentingan Sekolah memiliki kapasitas untuk mencari dana dengan inisiatif sendiri Iuran sekolah ditentukan berdasarkan kemampuan orang tua Sekolah melakukan subsidi silang kepada siswa kurang mampu dibidang ekonomi Belum Sesuai dan Belum Belum Sesuai dan Belum Belum Sesuai dan Belum Sesuai dan Sesuai dan Sesuai dan Sesuai dan Sesuai dan Sesuai dan Belum Efektif Belum Efektif Belum Efektif Sumber: Direktur Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung tahun

15 Tabel 8 menggambarkan inovasi organisasional yang telah dicapai oleh SD Islam Terpadu Yamama sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005. Berdasarkan data tersebut, SD IT Yamama belum memenuhi secara keseluruhan dari penerapan delapan standar nasional pendidikan sebagai standarisasi inovasi bagi penyelenggara pendidikan di seluruh Indonesia. Indikator yang belum memenuhi standarisasi dapat dilihat dari status atau kondisi yang tertera pada masing masing tabel. Standar proses dalam Tabel 8 menjelaskan bahwa belum efektifnya rencana pelaksanaan pembelajaran, sumber pembelajaran dan strategi promosi dan pencapaian prestasi sekolah. Standar pengelolaan menggambarkan bahwa belum efektifnya dampak rencana kerja sekolah terhadap peningkatan hasil belajar, pengumpulan dan penggunaan data, pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi peserta didik dan tenaga kependidikan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan sekolah. Standar pendidik dan tenaga kependidikan pada Tabel 8 mendeskripsikan bahwa belum memadainya jumlah tenaga kependidikan baik laboran sekolah maupun konselor. Standar pembiayaan juga menggambarkan bahwa belum sesuai dan relevannya pengelolaan keuangan sekolah serta belum efektifnya upaya sekolah dala mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan.

16 Tabel 8 juga menggambarkan inovasi organisasional yang telah dicapai oleh SMP Islam Terpadu Yamama sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005. Berdasarkan data tersebut, SMP IT Yamama belum memenuhi secara keseluruhan dari penerapan delapan standar nasional pendidikan sebagai standarisasi inovasi bagi penyelenggara pendidikan di seluruh Indonesia. Indikator yang belum memenuhi standarisasi dapat dilihat dari status atau kondisi yang tertera pada masing masing tabel. Standar proses dalam Tabel 8 menjelaskan bahwa belum efektifnya strategi promosi dan pencapaian prestasi sekolah. Standar pengelolaan menggambarkan bahwa belum efektifnya dampak rencana kerja sekolah terhadap peningkatan hasil belajar, pengumpulan dan penggunaan data, pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi peserta didik dan tenaga kependidikan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan sekolah. Standar pembiayaan juga menggambarkan bahwa belum efektifnya upaya sekolah dala mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan. Tabel 8 mendeskripsikan inovasi organisasional yang telah dicapai oleh SMA Islam Terpadu Yamama sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005. Berdasarkan data tersebut, SMA IT Yamama belum memenuhi secara keseluruhan dari penerapan delapan standar nasional pendidikan sebagai standarisasi inovasi bagi penyelenggara pendidikan di seluruh Indonesia. Indikator yang belum memenuhi standarisasi dapat dilihat dari status atau kondisi yang tertera pada masing masing tabel.

17 Standar proses dalam Tabel 8 menjelaskan bahwa belum efektifnya rencana pelaksanaan pembelajaran, sumber pembelajaran dan strategi promosi dan pencapaian prestasi sekolah. Standar pengelolaan menggambarkan bahwa belum efektifnya dampak rencana kerja sekolah terhadap peningkatan hasil belajar, pengumpulan dan penggunaan data, pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi peserta didik dan tenaga kependidikan dan peran serta masyarakat dalam kegiatan sekolah. Standar pembiayaan juga menggambarkan bahwa belum efektifnya upaya sekolah dala mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan. Berdasarkan uraian latar belakang, maka penulis melakukan penelitian yang berjudul: Pengaruh Persepsi Guru Tentang Budaya Organisasi dan Pembuatan Keputusan Individual Terhadap Inovasi Organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung.

18 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah persepsi guru tentang budaya organisasi berpengaruh terhadap inovasi organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung 2. Apakah pembuatan keputusan individual berpengaruh terhadap inovasi organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung 3. Apakah persepsi guru tentang budaya organisasi dan pembuatan keputusan individual secara bersama-sama berpengaruh terhadap inovasi organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh persepsi guru tentang budaya organisasi terhadap inovasi organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung 2. Mengetahui pengaruh pembuatan keputusan individual terhadap inovasi organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung 3. Mengetahui pengaruh persepsi guru tentang budaya organisasi dan pembuatan keputusan individual secara bersama-sama terhadap inovasi organisasional pada Yayasan Pendidikan Islam Terpadu Yamama di Bandar Lampung.

19 1.3.2 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan model perumusan penilaian persepsi guru tentang budaya organisasi dan pembuatan keputusan individual yang diterapkan di perusahaan agar dapat meningkatkan inovasi organisasional. 2. Memberikan pertimbangan-pertimbangan untuk menentukan model inovasi organisasional yang diterapkan di perusahaan agar mampu mencapai tujuan bersama. 3. Sebagai sumbangan teoritis terhadap pengetahuan tentang pengaruh persepsi guru tentang budaya organisasi dan pembuatan keputusan individual terhadap inovasi organisasional.