Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP )

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SULTAN SULAIMAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR :4274/ SK/ RSU. SS/ V/ 2016

PANDUAN PENJELASAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN LOGO RS X

BAB II PELAYANAN BEDAH OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

PERATURAN DIREKTUR UTAMA RS. xxx NOMOR : 17/PER/2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN MEDIS. DIREKTUR UTAMA RS. xxx

SURAT KEPUTUSAN PEMIMPIN BLUD RSUD PROVINSI KEPULAUAN RIAU TANJUNGPINANG NOMOR : / SK-RSUD PROV / X / 2016 T E N T A N G

PANDUAN PENUNDAAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK CITRA INSANI SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO /SK-DIR/RSIA-CI/VIII/2014 TENTANG PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN (INFORMED CONSENT)

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM CITRA BMC PADANG No : 019/SK/DIR/IV/2010 Tentang

MATERI ORIENTASI PEGAWAI BARU DOKTER UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

KRITERIA PEMULANGAN DAN TINDAK LANJUT PASIEN

PANDUAN TEKNIS PESERTA DIDIK KEDOKTERAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

DOKUMEN DAN REKAMAN BAB. VII.

PANDUAN HAK PASIEN DAN KELUARGA RS X TAHUN 2015 JL.

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

Lampiran 1: Struktur Organisasi Rumah Sakit Medika Permata Hijau

PANDUAN PENYULUHAN PADA PASIEN UPTD PUSKESMAS RAWANG BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR SPO DAN SK YANG ADA DI APK

PERATURAN DIREKTUR RS ROYAL PROGRESS NOMOR /2012 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT ROYAL PROGRESS

BAB I PENDAHULUAN. jasa pada umumnya mempunyai tujuan utama, utamanya mendapatkan. Untuk mencapai tujuan tersebut manajemen harus dapat memanfaatkan

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI JANUARI S/D SEPTEMBER TAHUN 2016 DAN 2017

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PRIMA HUSADA NOMOR : 224/RSPH/I-PER/DIR/VI/2017 TENTANG PEDOMAN REKAM MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016

No. Dokumen : 005/KMD/ADMIN/II/2013. Tanggal terbit : 12 Februari 2013

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM PATI NOMOR /2013 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DAN PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

UKP (UPAYA KESEHATAN PERORANGAN)

No Elemen APK Nama Kebijakan, Panduan, SPO Unit Penerbit

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

Perbedaan jenis pelayanan pada:

DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS TABA

APK 1.1. Elemen penilaian APK 1.1.

SK AKREDITASI BAB I EP NAMA DOKUMEN ADA TDK ADA SK Ka Puskesmas ttg jenis pelayanan yang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

CHECKLIST KELENGKAPAN DOKUMEN AKREDITASI POKJA PELAYANAN ANESTESI DAN BEDAH (PAB) NO. MATERI DOKUMEN NILAI KETERANGAN Elemen Penilaian PAB 1.

URAIAN TUGAS KEPALA INSTALASI RAWAT INAP

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

- 1 - KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD TAMAN HUSADA BONTANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN RSUD TAMAN HUSADA BONTANG

RUMAH SAKIT ISLAM AT-TIN HUSADA

Kamus Indikator Pelayanan Medis RSIA NUN Surabaya Pelaksanaan Rapat Dokter Umum / Dokter Gigi Setiap Bulan

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT JALAN

BAB I. PENDAHULUAN A.

PEDOMAN PELAYANAN KEDOKTERAN DAN KEPERAWATAN

DAFTAR DOKUMEN APK BERDASARKAN ELEMEN PENILAIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menentukan waktu tanggap di sebuah Rumah Sakit. Faktor-faktor tersebut

KEPUTUSAN DIREKTUR RS. PANTI WALUYO YAKKUM SURAKARTA Nomor : 2347a/PW/Sekr/VIII/2014 TENTANG

INDIKATOR KETERANGA ELEMEN PENCAPAIAN

Rakor Bidang Keperawatan, PP dan PA. Kirana, 9 Agustus 2016

Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I DEFENISI. Tujuan Discharge Planning :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pengisian lembar resume dokter dalam pemenuhan standar akreditasi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PELAYANAN BEDAH DAN ANESTESI (PAB)

RSUD KOTA DUMAI PELAYANAN GAWAT DARURAT

STANDAR PELAYANAN PUBLIK

1. Apakah ada SPO yang terkait analisa rekam medis pasien rawat jalan. 2. Berapa jumlah keseuruhan staf yang ada di Instalasi Rekam Medis Rumah

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

URAIAN TUGAS KEPALA DAN STAFF REKAM MEDIS

BAB II GAMBARAN UMUM, VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI DAN FALSAFAH RUMAH SAKIT

KEBIJAKAN PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAYANAN RUJUKAN RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR

PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN

URAIAN TUGAS PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

CODE BLUE SYSTEM No. Dokumen No. Revisi Halaman 1/4 Disusun oleh Tim Code Blue Rumah Sakit Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, karena

PERFORMANCE BOARD RSUP FATMAWATI TAHUN 2016

RUMAH SAKIT ISLAM ARAFAH JAMBI Jln. Mpu Gandring No. 1 Kebun Jeruk Jambi Telp ,62711/ Fax RSI.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

2. STRUKTUR ORGANISASI RSUD INDRASARI RENGAT, KAB.INDRAGIRI HULU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI NOMOR: 070/KEP/DIR/RSIA-PBH/IX/2015

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA RSIA KEMANG NOMOR : 056/SK/DIR/5/2017 TENTANG PEMBERLAKUAN PANDUAN ASESMEN PASIEN RSIA KEMANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PERIODE BULAN JANUARI-MARET 2018

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PT. AR. MUHAMAD RUMAH SAKIT AR. BUNDA JL. ANGKATAN 45 KEL. GUNUNG IBUL TELP. (0713) FAX. (0713) PRABUMULIH SUM - SEL 31121

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH NOMOR : 096/SK-Dir/RSB-A/II/2016

SOP MENERIMA PASIEN RUJUKAN DARI PUSKESMAS ATAU RUMAH SAKIT LAIN. No. Revisi

SURAT KEPUTUSAN TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN REKAM MEDIS DIREKTUR RS BAPTIS BATU


PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang memuaskan (satisfactory healty care). (Depkes RI, 2005).

PENGURUS PUSAT ASOSIASI RUMAH SAKIT DAERAH SELURUH INDONESIA (ARSADA)

PANDUAN PENOLAKAN PELAYANAN ATAU PENGOBATAN RSIA NUN SURABAYA 1. LATAR BELAKANG

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH PUSKESMAS LAMPASI. KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LAMPASI NO. 445/ /SK-C/Pusk-LPS/I/2016

PAB: Maksud Anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah sering dilakukan dan kompleks Hal-hal tersebut membutuhkan: Pengkajian yang lengkap dan meny

BAB 1 PENDAHULUAN. telah menempatkan dokter dalam peran sebagai pelaku ekonomi, yakni sebagai

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai persentase

Transkripsi:

SK Direktur Nomor 036.1/DIR/RSIA-PPA/I/2015 Panduan Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) BAB I Pendahuluan 1. Latar belakang Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) adalah seorang dokter yang bertanggung jawab terhadap pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang pasien,sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 39 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Undang-Undang RI nomor 44 tentang Rumah Sakit. Pelayanan medis merupakan inti kinerja berdasarkan evidence base medicine (Kedokteran berbasis bukti).dalam proses ini, DPJP melakukan pelayanan sesuai dengan keahliannya, bila kasus kebidanan maka DPJP yang kompeten untuk kasus kebidanan adalah dokter kebidanan begitu juga dengan spesialis lainnya. Dalam era saat ini, pelayanan medis harus sesuaidengan kompetensinya. Berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka masing masing SMF menetapkan dan mengatur DPJP nya,bila melakukan rawat bersama maka ditetapkan salah seorang dokter sebagai Ketua Tim yang mengkoordinasikan kegiatan, sekaligus menjamin komunikasi dan kesepakatan antar professional yang menjamin keselamatan pasien. Dokter Spesialis wajib bertanggungjawab pada pelayanan dan pengelolaan asuhan medis seorang pasien yang dirawatnya. 2. Tujuan a. Adanya pedoman bagi seluruh staf Rumah Sakit Ibu dan Anak Yadika Kebayoran Lama baik staf medis, keperawatan, maupun penunjang dalam menerapkan pola operasional Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ), sehingga terjadi persamaan pengertian, keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan dan pelaporan. b. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksanan dengan baik sesuai kebijakan, SPM, SOP dan standar keselamatan pasien. 3. Definisi a. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan ( DPJP ) adalah dokter yang bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang pasien di RSIA 1

YADIKA Kebayoran Lama (apabila pasien hanya perlu asuhan medis dari 1 orang dokter) b. DPJP Utama adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan asuhan medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter. c. DPJP Tambahan : adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada seorang pasien yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan perawatan bersama oleh lebih dari 1 orang dokter. BAB II Ruang Lingkup Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan rumah sakit yang meliputi: IGD, Rawat Jalan, Ruang perawatan, Ruang tindakan (OK dan VK) dan sarana penunjang medis. BAB III Tatalaksana Pola Operasional DPJP 1. Setiap pasien yang berobat di RSIA Yadika harus memiliki Dokter Penanggung Jawab Pelayanan. 2. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan spesialis maka Dokter Penanggung Jawab Pelayanannya adalah dokter poliklinik terkait. 3. Apabila pasien berobat di Poli umum/ IGD dan tidak dirawat inap, maka Dokter Penanggung Jawab Pelayanannya adalah dokter Poli umum / IGD. 4. Apabila pasien dirawat inap maka Dokter Penanggung Jawab Pelayanannya adalah dokter spesialis disiplin yang sesuai. 5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis, maka harus ditunjuk seorang sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan utama berdasarkan keluhan utama pasien dan yang lain sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan tambahan sesuai diagnosis pasien Penentuan DPJP : 2

1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit (baik rawat jalan, IGD maupun rawat inap) dengan menuliskan nama DPJP pada pengantar rawat inap yang dilampirkan di dalam berkas rekam medis pasien. 2. Cap stempel DPJP Dr... untuk pasien yang dirawat oleh seorang dokter pada visit pertama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan bersangkutan. 3. Cap stempel DPJP UTAMA Dr... untuk pasien yang dirawat bersama beberapa dokter pada nama Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Utama saat visit pertama sebagai DPJP utama. Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat Apabila dari IGD maupun rawat jalan poli umum DPJP belum ditentukan, maka dokter poli umum / IGD wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien tersebut. Apabila pasien dirawat bersama dokter poli umum / IGD maupun petugas ruangan juga wajib melakukan klarifikasi siapa DPJP Utama dan siapa DPJP Tambahannya. Penentuan DPJP bagi pasien baru Pengaturan penetapan DPJP dapat berdasarkan 1. Jadwal konsulen jaga di IGD atau Ruangan Konsulen jaga hari itu menjadi DPJP dari semua pasien masuk pada hari tersebut, kecuali kasus pasien anak dan obstetri ginekologi di jam kerja ( 08.00 16. 00WIB ) serta kasus dengan surat rujukan 2. Surat rujukan langsung kepada konsulen, maka dokter spesialis yang dituju otomatis menjadi DPJP pasien tersebut, kecuali dokter yang dituju berhalangan, maka beralih ke konsulen jaga hari itu 3. Atas permintaan keluarga dan pasien berhak meminta salah seorang dokter spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjang sesuai dengan disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai dengan disiplin dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasien atau keluarga, dan bila pasien atau keluarga tetap pada pendirinnya maka dokter spesialis yang dituju yang akan mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai. 4. Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu ; pada kasus yang sangat kompleks atau sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat komite medis. Rawat Bersama : 1. Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang /disiplin dan kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama. 3

2. DPJP awal akan melakukan konsultasi kepada dokter pada disiplin lain sesuai kebutuhan. 3. Segera ditentukan siapa yang menjadi DPJP Utama dengan beberapa cara antara lain penyakit yang terberat atau penyakit yang memelukan tindakan segera atau dokter yang pertama mengelola pasien. 4. Bila ada pengobatan dan saran dari DPJP tambahan, maka akan dikomunikasikan dan dikoordinasikan terlebih dahulu kepada DPJP utama Perubahan DPJP Utama : 1. Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat saja beralih dengan pertimbangan seperti diatas, atau atas keinginan pasien/keluarga atau keputusan Komite medis. 2. Perubahan DPJP Utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan ditentukan sejak kapan berlakunya. DPJP pasien rawat ICU Apabila pasien dirawat di ICU, maka otomatis DPJP ICU yang menjadi DPJP Utama yang berwenang mengendalikan pengelolaan pasien dengan tetap berkoordinasi dengan DPJP awal pasien atau DPJP Utama (bila pasien dirawat bersama sebelum masuk ICU). DPJP Utama di OK Adalah dokter operator yang melakukan operasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pembedahan, sedangkan dokter anestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam melaksanakan tugas mengikuti SOP masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery checklist (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam medis. Pengalihan DPJP di IGD Pada pelayanan di IGD, dalam memenuhi respons time yang adekuat dan demi keselamatan pasien, maka apabila konsulen jaga tidak dapat dihubungi dapat dilakukan pengalihan DPJP kepada konsulen lain yang dapat segera dihubungi sesuai urutan jaga konsulen. Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP 1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu berpedoman pada SPM dan Standar Keselamatan pasien. 2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara tertulis. 4

3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukankoordinasi langsung, dengan komunikasi pribadi atau pertemuan/rapat formal 4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP dalam Departemen/kelompok SMF yang sama dapat ditulis dalam berkas rekam medis,tetapi antar departemen/kelompok SMF harus menggunakan formulir khusus /lembar Konsultasi 5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito 6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul bisa menyusul, sebelumnya melalui telepon 7. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan pertelepon yang kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh dokter jaga. BAB IV DOKUMENTASI Semua kegiatan penetapan DPJP di dokumentasikan di berkas rekam medis 5