PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

dokumen-dokumen yang mirip
PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR


PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT ALKINDO NARATAMA TBK

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

Jumlah aset lancar

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT TUNAS ALFIN Tbk LAPORAN KEUANGAN DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Laporan Perubahan Ekuitas...

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat.

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT NUSA KONSTRUKSI ENJINIRING Tbk (d/h PT DUTA GRAHA INDAH Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT GARUDA METALINDO Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2017 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LION METAL WORKS Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan - Pada tanggal 31 Desember 2008 dan untuk periode sejak 8 April 2008 (tanggal efektif) sampai dengan 31 Desember 2008

LAPORAN KEUANGAN. 31 Maret 2018 dan (Tidak diaudit) PT. SARANACENTRAL BAJATAMA, Tbk

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PER 30 JUNI 2017, 2016 (TIDAK DIAUDIT), DAN 31 DESEMBER 2016 (DIAUDIT)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT Dynaplast Tbk. dan Anak Perusahaan

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT Alam Karya Unggul Tbk (d/h PT Aneka Kemasindo Utama Tbk) dan Entitas Anak

Catatan 30 Juni Des 2014 ASET

Transkripsi:

Laporan Keuangan Interim Konsolidasian (Tidak Diaudit) dan enam bulanan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2017 DAN 31 DESEMBER 2016 DAN ENAM BULANAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2017 DAN 2016 Daftar Isi Halaman Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian.... 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian.... 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasian...... 6 Laporan Arus Kas Interim Konsolidasian........... 7 Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasian... 8-42 ***************************

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 Juni 2017 Dan 31 Desember 2016 Catatan 30 Juni 2017 31 Desember 2016 ASET ASET LANCAR Kas dan bank 2c,2e,2i,4,25 1.615.369 1.101.023 Investasi jangka pendek 2e 1.544 1.164 Piutang 2e,2i Pihak ketiga 5 3.992.262 4.910.780 Persediaan 2d,7 22.359.077 20.776.539 Pajak dibayar di muka 2l,14 1.718.473 199.544 Biaya dibayar di muka 2f,8 24.980 24.899 Aset keuangan lancar lainnya 2e,16 799.855 5.372 JUMLAH ASET LANCAR 30.511.560 27.019.321 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak ditangguhkan - neto 2l,14 1.028.117 1.059.117 Aset tetap 2g, 2p,9 25.977.661 19.002.667 Tagihan pajak penghasilan - 496.895 Aset tidak digunakan dalam usaha 2r,10 1.653.259 1.653.259 Aset keuangan tidak lancar lainnya 2e,16 101.386 202.103 JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 28.760.423 22.414.041 JUMLAH ASET 59.271.983 49.433.362 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 1

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) 30 Juni 2017 Dan 31 Desember 2016 Catatan 30 Juni 2017 31 Desember 2016 LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank 2e,2i,11 21.986.074 13.159.661 Utang usaha - pihak ketiga 2e,2i,12 5.852.633 5.576.740 Utang pajak 2e,2l,14 36.338 61.964 Beban akrual 2e,2i,13 1.251.451 1.965.067 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2e,13 182.999 82.608 Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 2e,2i, 15 Pembiayaan konsumen 60.385 40.445 Liabilitas keuangan lancar lainnya 2e,16 340.067 303.906 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 29.709.947 21.190.391 LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi 2j, 6 13.015.000 11.854.690 Liabilitas pajak tangguhan 2l, 14 198.292 189.423 Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 2e,2i,15 Pembiayaan konsumen 55.694 47.246 JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 13.268.986 12.091.359 JUMLAH LIABILITAS 42.978.933 33.281.750 2

LAPORAN POSISI KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASI (lanjutan) Catatan 30 Juni 2017 31 Desember 2016 EKUITAS 17 Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 2.015.208.720 saham 1d 76.794.149 76.794.149 Tambahan modal disetor-neto 1b,17b 4.813.368 4.813.368 Akumulasi kerugian (65.314.893) (65.456.301) Sub-total 16.292.624 16.151.216 Kepentingan Non-Pengendali 2b 426 396 JUMLAH EKUITAS 16.293.050 16.151.612 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 59.271.983 49.433.362 3

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN Enam Bulanan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 OPERASI YANG DILANJUTKAN Catatan PENJUALAN NETO 2k,18 18.763.492 17.494.878 BEBAN POKOK PENJUALAN 2k,19 (17.094.931) (16.568.472) LABA (RUGI) BRUTO 1.668.561 926.406 Beban penjualan 2k,20 (634.092) (563.118) Beban umum dan administrasi 2k,21 (577.553) (544.582) Beban operasi lain 22 90 23.914 Pendapatan / (beban) operasi lain 23 162.721 6.149.350 LABA (RUGI) USAHA 619.727 5.991.969 Pendapatan keuangan 1.628 6.759 Beban keuangan (446.063) (430.383) LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT PAJAK 175.292 5.568.345 MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2l,14 Penyesuaian yang diakui - - Beban pajak (33.854) (1.219.470) Manfaat (Beban) Pajak (33.854) (1.219.470) LABA (RUGI) ENAM BULANAN BERJALAN KOMPREHENSIF 141.438 4.348.875 Laba (Rugi) yang diatribusikan pada: Pemilik entitas induk Laba (Rugi) enam bulanan berjalan dari operasi yang dilanjutkan 141.408 4.349.952 Rugi enam bulanan berjalan dari operasi yang dihentikan - (1.141) Rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 141.408 4.348.811 4

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM KONSOLIDASIAN (lanjutan) Enam Bulanan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 Catatan Laba yang diatribusikan pada: Kepentingan non pengedali Laba (Rugi) tiga bulan berjalan dari Operasi yang dilanjutkan 30 63 Rugi tiga bulan berjalan dari Operasi yang dihentikan - - Laba (Rugi) yang diatribusikan kepada Kepentingan non pengendali 30 63 Jumlah 141.438 4.348.875 RUGI PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2n 0,00007 0,00216 5

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS INTERIM KONSOLIDASIAN Enam Bulanan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2017 Dan 31 Desember 2016 Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Tambahan Modal Akumulasi Kepentingan Catatan Modal Saham Disetor - neto Kerugian Sub-jumlah Non-Pengendali Jumlah Ekuitas Saldo 31 Desember 2015 76.794.149 4.813.368 (68.583.780) 13.023.737 383 13.024.120 Laba tahun berjalan 2016 - - 3.127.479 3.127.479 13 3.127.492 Saldo 31 Desember 2016 76.794.149 4.813.368 (65.456.301) 16.151.216 396 16.151.612 Laba enam bulanan tahun 2017 - - 141.408 141.408 30 141.438 Saldo 30 Juni 2017 76.794.149 4.813.368 (65.314.893) 16.292.624 426 16.293.050 6

LAPORAN ARUS KAS INTERIM KONSOLIDASIAN Enam Bulanan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016 Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 24.299.198 18.807.439 Pembayaran kas untuk: Pemasok (12.906.549) (11.312.040) Gaji dan kesejahteraan karyawan (2.456.715) (2.222.641) Pembayaran kas untuk biaya pabrikasi dan beban usaha (8.082.544) (5.265.493) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Operasi 853.390 7.264 Penerimaan dari tagihan pengembalian pajak 93.470 361.415 Penerimaan dari penghasilan bunga 1.628 6.753 Kenaikan (penurunan) kas karena selisih kurs - neto (4.169) (54.496) Pembayaran bunga dan pendanaan lainnya (432.937) (449.970) Pembayaran pajak (773.311) (94.283) Pembayaran / (penerimaan) lain-lain - neto (3.780) (796.856) Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas Operasi dari operasi dalam penghentian - - Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (265.709) (1.020.173) ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil Pelepasan aset tetap 9 119.598 16.241.007 Perolehan aset tetap (8.165.956) (58.812) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (8.046.358) 16.182.195 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari hutang bank 11 28.920.876 20.620.008 Pembayaran hutang bank (20.094.463) (35.570.761) Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan 8.826.413 (14.950.753) Kenaikan (penurunan) bersih Kas dan Bank 514.346 211.269 KAS DAN BANK AWAL 1.101.023 1.785.668 KAS DAN BANK AKHIR 4 1.615.369 1.996.937 7

1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Ever Shine Tex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta No. 14 tanggal 4 Februari 1974 dan No. 33 tanggal 10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Leolin Jayayanti,S.H., No. 1 tanggal 7 Juli 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU- 0061168.AH.01.09 tanggal 18 Juli 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.28 tanggal 7 April 2009 Tambahan No.9720. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Perusahaan bergerak dalam industri tekstil. Kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Cijujung, Sukaraja, Bogor. Entitas Anak, yang berkedudukan di Tangerang, bergerak dalam kegiatan usaha yang sama dengan Perusahaan. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975. b. Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2017, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2017 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur : Emmy Ranoewidjojo : Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak. : Sung Pui Man : Peter Sung Michael Sung Dra. Erlien Lindawati Surianto Perusahaan dan Entitas anaknya mempunyai karyawan tetap dan karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu sebanyak 961 karyawan dan 1.279 karyawan masing-masing pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016. c. Penyelesaian Laporan Keuangan interim Konsolidasian Laporan keuangan Interim Konsolidasian ini telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 25 Juli 2017. 8

1. UMUM (lanjutan) d. Penawaran Umum Perusahaan Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 30 Juni 2017, adalah sebagai berikut: Jumlah saham Tanggal Ditempatkan Nilai nominal Keterangan Pencatatan dan beredar per saham Penawaran Umum 13 Oktober 1992 4.000.000 1.000 Company Listing 13 Oktober 1992 30.000.000 1.000 Konversi Saham Obligasi 26 Oktober 1992 3.650.000 1.000 Saham Bonus 2 Agustus 1993 22.590.000 1.000 Saham Dividen 10 Juni 1994 24.096.000 1.000 Jumlah Saham sebelum Penawaran Terbatas I 84.336.000 1.000 Penawaran Terbatas I 15 Juli 1994 42.168.000 1.000 Jumlah Saham setelah Penawaran Terbatas I 126.504.000 1.000 Jumlah Saham setelah Stock Split 1:2 253.008.000 500 Saham Bonus 23 September 1996 45.549.440 500 Jumlah Saham sebelum Penawaran Terbatas II 298.549.440 500 Penawaran Terbatas II 12 Juli 2000 85.299.840 500 Jumlah Saham setelah Penawaran Terbatas II 383.849.280 500 Pengeluaran 5% saham tanpa HMED 2 Oktober 2000 19.192.464 500 Jumlah Saham sebelum Stock Split 1:5 403.041.184 500 Jumlah Saham setelah Stock Split 11 Desember 2000 2.015.208.720 100 Seluruh 2.015.208.720 saham yang ditempatkan dan disetor penuh telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. e. Entitas Induk Terakhir PT Cahaya Interkontinental adalah entitas induk dan entitas induk terakhir Perusahaan. f. Entitas Anak yang Dikonsolidasi Laporan keuangan interim konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anaknya sebagai berikut: Mulai Persentase Kepemilikan Jumlah Aktiva Beroperasi Kegiatan Utama Lokasi Komersial 30 Juni 2017 31 Desember 2016 PT Indo Yongtex Jaya Produsen benang Tangerang 1993 99,96% 99,96% 1.653.642 1.653.639 (IYJ) dan kain PT Primarajuli Sukses Produsen benang Tangerang 1997 99,99% 99,99% 48.778.748 35.539.314 9

(PS) 1. UMUM (lanjutan) f. Entitas Anak yang Dikonsolidasi (lanjutan) Pada tahun 2011, IYJ telah menghentikan kegiatan usahanya. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang signifikan yang diterapkan secara konsisten oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian pada 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 dan untuk enam bulanan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016. a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Interim Konsolidasian Laporan keuangan interim konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia ( SAK ), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan-peraturan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK)). Laporan keuangan interim konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang penyajian yang digunakan pada laporan keuangan interim konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anaknya. b. Prinsip-prinsip Konsolidasian Laporan keuangan interim konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas-entitas Anak dimana Perusahaan memiliki penyertaaan saham dengan kepemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo dan transaksi antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi (Catatan 1f). Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa. Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum direalisasi) telah dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Entitas Anaknya sebagai satu entitas bisnis. Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anaknya memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. 10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Perusahaan : Menghentikan pengakuan aset (termsuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai laba rugi; dan mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan interim konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kas dan Bank Kas terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak digunakan sebagai jaminan. d. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan, kecuali bahan baku dan bahan pembantu, ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan bahan baku dan bahan pembantu ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama. Nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam kondisi bisnis normal, dikurangi estimasi beban penyelesaian dan estimasi beban yang diperlukan untuk melakukan penjualan. Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan nilai realisasi neto dari persediaan pada akhir tahun. e. Instrumen keuangan 1. Aset Keuangan Pengakuan awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anaknya menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan. Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. 11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 1. Aset Keuangan (lanjutan) Pengakuan awal (lanjutan) Pembelian atau penjualan aset keuangan yang tidak memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara regular) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Pengukuran setelah pengukuran awal Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya dikelompokan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang mencakup kas dan bank, piutang usaha dan aset keuangan lancar lainnya dan piutang pihak berelasi. Aset Keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk di jual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus di reklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi. Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: i. Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya. ii. Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar. Perusahaan dan Entitas Anaknya mempunyai investasi jangka pendek yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual. 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Entitas Anaknya menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi mencakup utang bank, utang usaha, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, utang pembiayaan konsumen, utang kredit pemasok dan liabilitas keuangan lancar lainnya. Pengukuran setelah pengakuan awal Utang usaha, beban akrual, liabilitas imbalan jangka pendek dan liabilitas keuangan lancar lainnya. Liabilitas untuk utang usaha, beban akrual, imbalan kerja jangka pendek dan liabilitas keuangan lancar lainnya dinyatakan jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih nilai wajarnya. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian harus diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya. 3. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan 4. Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substanstial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 5. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 6. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anaknya mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut ( peristiwa yang merugikan ), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wan prestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wan prestasi. Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anaknya terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Entitas Anaknya menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 6. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan) Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Piutang beserta cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti objektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut. Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas. 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 7. Penghentian pengakuan aset dan liabilitas keuangan Aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anaknya memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Entitas Anaknya secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anaknya secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi. f. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. g. Aset Tetap Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat ( carrying amount ) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pangakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) g. Aset Tetap (lanjutan) Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin dan peralatan 4-20 Perlengkapan kantor 5 Kendaraan 5 Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya Aset dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. h. Beban Tangguhan Biaya-biaya yang menghasilkan manfaat di masa yang akan datang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. i. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Masing-masing entitas mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Manajemen menentukan bahwa mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anaknya adalah Dolar AS dan memutuskan mata uang penyajian laporan keuangan interim konsolidasian menggunakan Dolar AS. Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan interim konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal-tanggal tersebut dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan. 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) i. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) Pada tanggal kurs tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat 1/Rupiah 13.319,00 13.436,00 Dolar Amerika Serikat 1/Euro 0.90 0,95 Dolar Amerika Serikat 1/JPY 110,99 115,40 j. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anaknya mempunyai transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang berelasi istimewa, seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi. Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihakpihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ). Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Perusahaan dan Entitas Anaknya diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). l. Perpajakan Perusahaan dan PS mengajukan perubahan mata uang pembukuan untuk tujuan perpajakan menjadi Dolar AS. Perubahan ini disetujui oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Pajak dalam Surat Keputusan masing-masing No. 1637/WPJ.07/2012 bertanggal 6 September 2012 dan No. 031/WPJ.06/2012 bertanggal 22 Oktober 2012, yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terhutang saat ini dan pajak tangguhan. 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) l. Perpajakan (lanjutan) Pajak kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan Kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari Beban Pajak Kini dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Perusahaan dan Entitas Anaknya juga menyajikan bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari Beban Pajak Kini. Pajak tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode aset dan liabilitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan liabilitas secara komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sepanjang terdapat kemungkinan realisasinya. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substantial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. m. Provisi Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anaknya memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan liabilitas kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan n. Rugi per saham Dasar Rugi per saham dasar dihitung dengan membagi rugi tiga bulanan berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tiga bulanan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016, rugi per saham berdasarkan 2.015.208.720 lembar saham. 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) o. Informasi Segmen Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anaknya yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya. Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Entitas Anaknya, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi. p. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anaknya menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas Anaknya membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang dilanjutkan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. q. Peristiwa setelah Periode Pelaporan Peristiwa setelah akhir periode enam bulanan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan interim konsolidasian. Peristiwa setelah akhir periode tiga bulanan yang bukan peristiwa penyesuai diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan interim konsolidasi jika material. 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) r. Aset tidak digunakan dalam usaha Akun ini merupakan tanah, bangunan dan mesin yang tidak digunakan dalam usaha. Aset-aset ini dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali tanah. Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi manfaat ekonomis ase sebagai berikut : Bangunan 20 tahun Mesin 10 tahun s. Standar akuntansi yang telah disahkan namun belum berlaku efektif Berikut ini adalah beberapa standar akuntasi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya namun belum berlaku efektif untuk pelaporan keuangan interim konsolidasian tiga bulanan tahun 2016 : Amandemen PSAK No.2 : Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan berlaku efektif 1 Januari 2018. Amendemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas Amendemen PSAK No. 46 : Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum direalisasi. Amendemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan. Estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya Perusahaan dan Entitas Anaknya sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasiannya. 3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anaknya mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anaknya yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan interim konsolidasian: 21

Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana Perusahaan dan Entitas Anaknya beroperasi. Manajemen mempertimbangkan mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban jasa yang diberikan serta mempertimbangkan indikator lainnya dalam menentukan mata uang yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasar. Perusahaan dan Entitas Anaknya menetapkan mata uang fungsionalnya adalah AS Dolar. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anaknya menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anaknya seperti diungkapkan pada Catatan 2. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan Entitas Anaknya mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anaknya mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan Entitas Anaknya. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai. Nilai tercatat dari piutang usaha Perusahaan dan Entitas Anaknya adalah sebesar AS$3.992.262 dan AS$4.910.780 masing-masing pada tanggal. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tiga bulanan berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anaknya mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anaknya. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyusutan aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Perusahaan dan Entitas Anaknya menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Nilai tercatat bersih atas aset tetap Perusahaan dan Entitas Anaknya sebesar AS$25.977.661 pada 30 Juni 2017 dan AS$19.002.667 pada tanggal 31 Desember 2016. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 9. Pajak Penghasilan 22

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anaknya mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. 3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan (lanjutan) Pada tanggal, Perusahaan dan Entitas Anaknya memiliki estimasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi masing-masing sebesar AS$24.274.749 dan AS$24.416.187. Rugi fiskal tersebut terkait kepada Perusahaan yang masih mengalami kerugian, belum daluwarsa dan tidak dapat digunakan untuk disalinghapuskan dengan penghasilan kena pajak lainnya. Penyisihan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Perusahaan dan Entitas Anaknya pada tanggal 30 Juni 2017 dan 31 Desember 2016 masing-masing sebesar AS$22.359.077 dan AS$20.776.539. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 7. 4. KAS DAN BANK Pada tanggal, Kas dan Bank terdiri dari : Kas Rupiah, Rp329.533.420 pada tahun 2016 (30 Juni 2017:Rp74.054.702) 5.560 24.526 Dolar Amerika Serikat 2.105 118 Euro,EUR2.200 pada tahun 2016 dan 30 Juni 2017 EUR 0-2.319 Sub-jumlah 7.665 26.963 Bank Pihak Ketiga Rupiah 23

PT Bank Maybank Indonesia Tbk, Rp659.567.679;(31 Desember 2016; Rp1.245.826.849) 49.521 92.723 PT Bank Central Asia Tbk, Rp62.621.667; (31 Desember 2016:Rp3.941.920.379) 4.702 293.384 PT Bank CTBC Indonesia, Rp172.367.382; 31 Desember 2016;Rp662.208.787 12.941 49.286 Lain-lain,Rp146.773.866;(31 Desember 2016; Rp147.328.548) 11.020 10.965 Sub-jumlah 78.184 446.358 Dolar Amerika Serikat PT Bank CTBC Indonesia 758.842 179.397 PT Bank Maybank Indonesia Tbk 62.069 688 PT Bank Central Asia Tbk 91.794 134.501 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 524.333 313.116 Lain-lain 92.483 - Sub-jumlah 1.529.520 627.702 Jumlah 1.615.369 1.101.023 5. PIUTANG USAHA Pada tanggal-tanggal, Piutang usaha terdiri dari: Pihak ketiga 3.992.262 4.910.780 Rincian piutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut : Dolar Amerika Serikat 1.388.893 1.677.065 Rupiah, Rp38.692.373.203; (31 Desember 2016:Rp.47.501.592.213) 2.905.051 3.535.397 Jumlah 4.293.944 5.212.462 Cadangan kerugian penurunan nilai (301.682) (301.682) Neto 3.992.262 4.910.780 Ringkasan umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 24 Belum jatuh tempo 2.123.513 3.719.594 Jatuh tempo: 1 sampai dengan 30 hari 1.441.840 756.678 31 sampai dengan 60 hari 176.010 187.486

61 sampai dengan 90 hari 87.781 29.074 Lebih dari 90 hari 464.799 519.630 Cadangan kerugian penurunan nilai (301.682) (301.682) Jumlah 3.992.262 4.910.780 Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (catatan 11) dan tidak dibebani bunga.. 6. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI a. Perusahaan dan Entitas Anaknya melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama terdiri dari sewa.. Pihak-pihak berelasi Hubungan Sifat transaksi PT Cahaya Interkontinental Entitas Induk Sewa kantor b. Gaji dan kompensasi lainnya yang dibebankan untuk dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Entitas Anaknya kurang lebih sebesar Rp2.109.900.000 (setara dengan AS$158.286) dan Rp1.965.900.000 (setara dengan AS$146.530) masing-masing pada enam bulanan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2017 dan 2016. c. Perusahaan dan Entitas Anaknya menandatangani perjanjian sewa dengan PT Cahaya Interkontinental (Pemegang Saham) dimana Perusahaan dan Entitas Anaknya menyewa sebuah gedung kantor masing-masing sebesar AS$120.000 untuk periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2017. d. Perusahaan menerima pinjaman dari PT Cahaya Interkontinental sebesar AS$4.400.000 yang dibebani bunga sebesar 1% per tahun. 7. PERSEDIAAN Pada tanggal-tanggal, Persediaan terdiri dari: Barang jadi 12.293.403 12.208.068 Barang dalam proses 2.827.056 3.594.458 Bahan baku 5.121.587 3.072.563 Bahan pembantu 2.262.280 2.046.698 Dikurangi penyisihan penurunan nilai dan keusangan persedian (145.248) (145.248) Jumlah 22.359.077 20.776.539 Pada tanggal seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar AS$17.000.000, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut. 25