Lampiran 1. Perhitungan kelimpahan sel Nannochloropsis sp.

dokumen-dokumen yang mirip
3. BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari hingga bulan Juni 2012

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 hingga bulan April

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Zooplankton, Balai Besar

Lampiran 1. Perhitungan Konsentrasi Ekstrak Etanol Bayam

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kelimpahan Nannochloropsis sp. pada penelitian pendahuluan pada kultivasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

LAMPIRAN. Formulasi :... (1) pengamatan yang dilakukan adalah sebanyak 3 kali pengulangan.

III. METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Laut

3. METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN GAS KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) PADA KULTIVASI OUTDOOR MIKROALGA Nannochloropsis sp.

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei Juli 2010 di Laboratorium PT. Suri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari di Balai Besar Pengembangan Budidaya

III. METODE PENELITIAN

pemeliharaan Gelidium latifolium berlangsung dari bulan Juni sampai Juli Rangkaian penelitian dilakukan di Laboratorium Mikroalga, Surfactant

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Data Performa Reproduksi Sapi Perah Impor Pertama

SNTMUT ISBN:

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE. 3.1 Lokasi dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Februari 2015 di Balai Besar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2015 di Balai Besar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Aquatik, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode deskriptif kualitatif. Perlakuan dalam penelitian ini diulang

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. (BBPBAP) Jepara, gulma air Salvinia molesta, pupuk M-Bio, akuades,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Balai. Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Hanura -Lampung

2. TINJAUAN PUSTAKA. berflagel. Selnya berbentuk bola berukuran kecil dengan diameter 4-6 µm.

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan 2. Alat

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

LAMPIRAN. Lampiran 1 Perhitungan massa CO 2

III. METODELOGI PENELITIAN

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1 Analisis probit uji LC50-96 jam minyak sereh. Pengamatan Jumlah Respon

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Kultur Chaetoceros sp. dilakukan skala laboratorium dengan kondisi

KANDUNGAN LEMAK TOTAL Nannochloropsis sp. PADA FOTOPERIODE YANG BERBEDA ABSTRAK

BAHAN DAN METODE. = data pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = nilai tengah data τ i ε ij

3. METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2. 1 Rancangan penelitian 2.2 Persiapan wadah 2.3 Penyediaan larva ikan patin

III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan

1. Water Holding Capacity (WHC) (Modifikasi Agvise Laboratories). 2. Ammonia Holding Capacity (AHC) (Modifikasi Nurcahyani 2010).

BAB III BAHAN DAN METODE

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013

The effectiveness of tofu liquid waste for growing Chlorella sp. Hotma BR Sidabutar 1), M.Hasbi 2), Budijono 2)

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - November 2012 di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Flowsheet Rancangan Percobaan

II. METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Tahap Penelitian 2.3 Alat dan Bahan Alat dan Bahan untuk Penentuan Kemampuan Puasa Ikan

PENGARUH PASOKAN KARBONDIOKSIDA TERHADAP KELIMPAHAN SEL MIKROALGA JENIS Nannochloropsis sp HAKIKI RIFATUDIN

Lampiran 1. Prosedur uji

Akuarium. Disucihamakan dengan larutan klorin 150 mg/l selama 24 jam. Dinetralisir dengan 50 mg/l Natrium Thiosulfat. Dibilas dengan air bersih

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE

Lampiran 1 Media pupuk untuk pertumbuhan Spirulina fusiformis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

Lampiran 2. Prosedur Uji Kinerja Formula Surfaktan APG untuk Enhanced Water Flooding

IV METODOLOGI PENELITIAN. Bahan penelitian yang akan digunakan adalah S. platensis, pupuk Azolla pinnata,

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

II. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. sistem olah tanah dengan pemupukan N jangka panjang dari tahun 1987 sampai

Lampiran 1. Sketsa lokasi tambak penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

No. Nama Alat Merek/Tipe Kegunaan Tempat. Jelo Tech Mengeringkan daun pare Perkembangan inkubator Hewan. Pyrex Iwaki. - Menyaring ekstrak.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

3. METODE PENELITIAN

Tabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).

Modul Praktikum Plankton Budidaya Chlorella

Lampiran 1 Prosedur pengukuran osmolaritas media dan osmolaritas cairan tubuh(hemolim) juvenil udang galah 1. Kabel disambungkan ke sumber listrik

Biota kultur yang digunakan dalam penelitian adalah Nannochloropsis sp. yang dikultur pada skala laboratorium di BBPBL Lampung.

PEMANFAATAN KARBONDIOKSIDA (CO 2 ) UNTUK KULTIVASI MIKROALGA Nannochloropsis sp. SEBAGAI BAHAN BAKU BIOFUEL

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur kerja Kemampuan puasa ikan Tingkat konsumsi oksigen Laju ekskresi amoniak

III. METODOLOGI. Penelitian dilakukan selama 40 hari dari bulan Februari sampai dengan Maret. Bahan yang digunakan dalam penelitian antara lain:

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian

Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si

Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DESA POTERAN, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN CABAI RAWIT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian Perlak uan Uji Persiapan Alat dan Bahan

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

SNI Standar Nasional Indonesia. Saus cabe

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TEMPE SEBAGAI NUTRIEN KULTIVASI Chlorella sp. MIKROALGA PENGHASIL BIOENERGI LAPORAN AKHIR PKMP

BAB III BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

L A M P I R A N 40

41 Lampiran 1. Perhitungan kelimpahan sel Nannochloropsis sp. Kelimpahan sel (ind x10 6 /ml) = n x 25 5 x104 Contoh : Pengamatan Nannochloropsis sp. pada perlakuan aerasi di hari ke -1 ulangan 1 diperoleh N = 45 Kelimpahan sel (ind x10 6 /ml) = n x 25 5 x104 = 45 x 5 x 10 4 = 225 x 10 4 = 2,25 x 10 6 Jadi kelimpahan sel Nannochloropsis sp. sebesar = 2,25 x 10 6 sel/ml

42 Lampiran 2. Perhitungan laju pertumbuhan spesifik (μ) kelimpahan sel dan biomassa mikroalga 1. Laju Pertumbuhan Spesifik Kelimpahan Sel (μ) Mikroalga Laju pertumbuhan spesifik kelimpahan sel Nannocloropsis sp dihitung dengan menggunakan persamaan berikut Dimana : µ = (ln N t ln N 0 ) / t..(2) µ = Laju pertumbuhan spesifik kelimpahan sel (sel /ml/hari) N 0 N t t = Kelimpahan sel Nannocloropsis sp. awal (sel/ml) = Kelimpahan sel Nannocloropsis sp. akhir (sel/ml) = Selang waktu dari N 0 ke N t (hari) Laju pertumbuhan spesifik maksimum dihitung dari kelimpahan pada saat awal kultur hingga puncak kelimpahan maksimum. Contoh : Nannochloropsis sp. pada perlakuan dengan aerasi memiliki kelimpahan pada hari ke-0 = 1,98 x10 6 sel/ml, kelimpahan pada hari ke-1 = 2,45 x10 6 sel/ml, kelimpahan pada hari ke-2 = 3,70 x10 6 sel/ml. Laju pertumbuhan spesifik (µ) kelimpahan sel pada hari ke-1 adalah : µ = ln (2,45 x10 6 ) ln (1,98 x10 6 )/ (1-0) = 0,21 Laju pertumbuhan spesifik (µ) kelimpahan sel pada hari ke-2 adalah : µ = ln (3,70 x10 6 ) ln (2,45 x10 6 )/ (2-1) = 0,41

43 Lampiran 2. (Lanjutan) Laju pertumbuhan biomassa sel Nannocloropsis sp. dihitung dengan menggunakan persamaan berikut (Chiu et al, 2008) : Dimana : µ = (ln w t ln w 0 ) / t..(2) µ = Laju pertumbuhan biomasa sel (sel /ml/hari) w 0 w t t = Biomassa sel Nannocloropsis sp. awal (sel/ml) = Biomassa sel Nannocloropsis sp. akhir (sel/ml) = Selang waktu dari N 0 ke N t (hari) Laju pertumbuhan spesifik maksimum dihitung dari kelimpahan pada saat awal kultur hingga puncak kelimpahan maksimum. Contoh : Nannochloropsis sp. pada perlakuan dengan aerasi memiliki biomassa pada hari ke-0 = 0,15 gram/liter, biomassa pada hari ke-1 = 0,18 gram/liter, biomassa pada hari ke-2 = 0,22 gram/liter. Laju pertumbuhan (µ) biomassa sel pada hari ke-1 adalah : µ = ln (0,18) ln (0,15)/ (1-0) = 0,18 Laju pertumbuhan (µ) biomassa sel pada hari ke-2 adalah : µ = ln (0,22) ln (0,18)/ (2-1) = 0,20

44 Lampiran 3. Deskripsi dan mekanisme operasional Orsat Gambar 1. Peralatan ORSAT Keterangan Gambar : A : Valve A, dihubungkan dengan tempat penampungan gas karbondioksida yang akan dianalisis kandungannya B : Valve B, dihubungkan ke tabung absorpsi C : Three-way Valve D : Tabung Absorpsi E : Reservoir Gas F : Reservoir larutan pendorong gas berisi larutan NaCl

45 Lampiran 3. (Lanjutan) KETERANGAN PENGISIAN BAHAN KIMIA Larutan KOH 50% : Diisikan ke dalam Tabung D Fungsinya sebagai larutan penyerap gas yang akan dianalisis Larutan NaCl 3% : Diisikan ke dalam Tabung F fungsinya sebagai larutan pendorong gas yang akan dianalisis Air : Diisikan ke bagian selubung luar Tabung E fungsinya sebagai pembias untuk memudahkan visualisasi/pembacaan skala. PETUNJUK PENGOPERASIAN PERSIAPAN AWAL 1. Pastikan semua bahan kimia telah berada pada tabung yang tepat. 2. Pastikan juga semua Valve yang tidak digunakan berada pada posisi tertutup. 3. Buka penutup tabung F. 4. Pastikan level cairan pada tabung D (depan & belakang) berada pada posisi setara. Jika level cairan tidak setara, atur dengan membuka Valve B dan C, jika perlu naik turunkan Tabung F. Setelah level cairan setara, kembalikan Valve B ke posisi tertutup. 5. Mengusir udara atau sisa gas sebelumnya dari Tabung E. Langkah selanjutnya adalah membuang udara atau sisa gas sebelumnya, sehingga tidak mengganggu atau menginterferensi analisis yang akan dilakukan. Untuk melakukannya pastikan Valve B dalam keadaan tertutup. Kemudian

46 Lampiran 3. (Lanjutan) buka Valve C, dan dengan perlahan angkat Tabung F. Perhatikan level cairan dalam Tabung E, level cairan dalam tabung E akan naik dan udara atau gas di atasnya akan terusir keluar. Angkat terus Tabung F hingga level cairan dalam tabung F mencapai pipa horizontal. Jika jumlah udara atau gas yang terusir keluar sudah dirasa cukup, tutup Valve C. 6. Peralatan ORSAT siap diisi dengan gas baru yang akan dianalisis. PENGISIAN GAS 1. Pastikan semua kriteria tahapan awal telah telah terpenuhi. 2. Hubungkan kontainer gas ke Valve A. 3. Buka Valve A, pindahkan gas dengan cara memberikan tekanan pada kontainer gas, atau dengan menurunkan Tabung F. 4. Perhatikan level cairan pada Tabung E, level cairan akhir harus berada pada skala seratus atau nol pada bagian bawah tabung. 5. Setelah level cairan dalam Tabung E berada pada skala seratus atau nol pada bagian bawah tabung, tutup Valve A. 6. Peralatan ORSAT siap digunakan untuk keperluan analisis. TAHAP ANALISIS GAS 1. Pastikan peralatan ORSAT telah siap digunakan untuk analisis. 2. Buka Valve B. 3. Angkat perlahan Tabung F, sehingga gas akan pindah dari tabung E ke Tabung Absorpsi (Tabung D). Perhatikan level cairan pada Tabung D, jangan sampai salah satunya menjadi kosong, jika hal ini terjadi maka gas yang akan dianalisis akan lepas dan bergabung dengan udara. Tabung D

47 Lampiran 3. (Lanjutan) merupakan dua tabung kembar yang saling terhubung, level cairan di salah satu tabung akan naik, sementara level cairan di tabung pasangannya akan turun. 4. Setelah level cairan pada salah satu tabung D hampir habis, turunkan kembali tabung F. 5. Saat menurunkan tabung F, perhatikan level cairan pada Tabung E. Hentikan menurunkan tabung F pada saat level cairan pada tabung E mencapai skala seratus atau nol pada bagian bawah. 6. Ulangi langkah ke-3 hingga langkah ke-6 beberapa kali sesuai kebutuhan. 7. Perhatikan bacaan skala pada Tabung E, saat level cairan pada Tabung D berada dalam keadaan setara. 8. Naik turunkan Tabung F satu kali lagi, kemudian kembali perhatikan bacaan skala pada Tabung E, saat level cairan pada Tabung D berada dalam keadaan setara. Bandingkan bacaan skala saat ini dengan bacaan sebelumnya (butir 7). 9. Jika terdapat perbedaan bacaan skala yang signifikan, ulangi langkah 7 dan langkah 8. Analisis dapat dihentikan setelah bacaan skala cenderung konstan selama beberapa kali pengulangan. 10. Untuk menghentikan analisis, perhatikan level cairan dalam Tabung D. Saat level cairan dalam tabung D sudah setara, segera tutup Valve B. Kemudian baca skala dengan melihat level cairan dalam Tabung E.

48 Lampiran 3. (Lanjutan) PEMBACAAN SKALA 1. Pastikan level cairan dalam Tabung D berada dalam keadaan setara, sebelum membaca skala. 2. Skala dibaca dengan melihat level cairan pada Tabung E. Pada prinsipnya, jumlah gas yang terabsorpsi akan sama dengan jumlah cairan yang mengisi Tabung E pada saat akhir analisis

49 Lampiran 4. Kelimpahan sel dan laju pertumbuhan kelimpahan sel Nannochloropsis sp. a) Perlakuan Kontrol Hari Kelimpahan Sel (x 10 6 ) Kelimpahan Sel μ μ maks ke- 1 2 3 rata-rata (x 10 6 ) 0 2,35 1,80 1,80 1,98 - - 1 2,25 2,50 2,60 2,45 0,21-2 4,20 3,35 3,55 3,70 0,41-3 7,90 5,90 6,00 6,60 0,58-4 7,60 9,40 7,80 8,27 0,23-5 9,05 9,75 9,10 9,30 0,12-6 11,10 9,30 10,30 10,23 0,10 0,27 7 8,70 10,00 6,55 8,42-0,20-8 11,05 5,60 6,15 7,60-0,10 - b) Perlakuan P1 Hari Kelimpahan Sel (x 10 6 ) Kelimpahan Sel μ μ maks ke- 1 2 3 rata-rata (x 10 6 ) 0 1,35 1,30 1,75 1,47 - - 1 4,05 4,40 4,35 4,27 1,07-2 7,05 7,25 7,80 7,37 0,55-3 8,75 8,75 8,9 8,80 0,18-4 13,30 9,75 10,85 11,30 0,25-5 19,55 5 19,00 14,52 0,25 0,46 6 19,15 5,35 18,2 14,23-0,02-7 19,20 4,10 17,3 13,53-0,02-8 18,15 4,10 16,6 12,95-0,04 -

50 Lampiran 4. (Lanjutan) c) Perlakuan P2 Hari Kelimpahan Sel (x 10 6 ) Kelimpahan Sel μ μ maks ke- 1 2 3 rata-rata (x 10 6 ) 0 2,60 2,40 2,15 2,38 - - 1 3,00 2,70 3,50 3,07 0,25-2 5,50 7,80 5,50 6,18 0,70-3 11,25 7,90 8,65 9,27 0,40-4 11,50 7,75 12,1 10,45 0,12-5 13,75 8,50 11,65 11,30 0,08 0,31 6 10,50 11,90 9,85 10,75-0,05-7 51,50 12,25 8,75 7,38-0,38-8 4,15 2,75 5,25 4,22-0,56 -

51 Lampiran 5. Biomassa dan laju pertumbuhan biomassa Nannochloropsis sp. a) Perlakuan Kontrol Hari Biomassa (g/l) Biomassa μ μ maks ke- 1 2 rata-rata (g/l) 0 0,15 0,14 0,15 - - 1 0,18 0,17 0,18 0,18-2 0,2 0,23 0,22 0,20-3 0,22 0,23 0,23 0,04-4 0,36 0,25 0,31 0,30-5 0,23 0,32 0,28-0,10-6 0,27 0,41 0,34 0,21 0,14 7 0,3 0,21 0,26-0,28-8 0,16 0,16 0,16-0,46 - b) Perlakuan P1 Hari Biomassa (g/l) Biomassa μ μ maks ke- 1 2 rata-rata (g/l) 0 0,16 0,24 0,20 - - 1 0,14 0,28 0,21 0.05-2 0,23 0,26 0,25 0.15-3 0,24 0,21 0,23-0.09-4 0,32 0,39 0,36 0.46-5 0,43 0,46 0,45 0.22 0,20 6 0,42 0,42 0,42-0.06-7 0,38 0,39 0,39-0.09-8 0,22 0,34 0,28-0.32 -

52 Lampiran 5. (Lanjutan) c) Perlakuan P2 Hari ke- Biomassa Biomassa Μ μ maks 1 2 rata-rata 0 0,24 0,26 0,25 - - 1 0,28 0,2 0,24-0,04-2 0,3 0,21 0,26 0,06-3 0,31 0,22 0,27 0,04-4 0,31 0,28 0,30 0,11-5 0,34 0,34 0,34 0,14-6 0,36 0,39 0,38 0,10-7 0,45 0,34 0,40 0,05 0,07 8 0,28 0,13 0,21-0,63 -

53 Lampiran 6. Kualitas air media kultivasi Nannochloropsis sp. a) Perlakuan aerasi Hari ph Salinitas Salinitas Suhu Suhu ke- rata-rata 1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata 0 8,47 34 32 34 33,33 29 29 29 29,00 1 8,40 36 35 35 35,33 29 29 29 29,00 2 8,90 34 34 36 34,67 29 29 29 29,00 3 8,50 34 34 33 33,67 29 29 29 29,00 4 8,20 35 34 34 34,33 29 29 29 29,00 5 8,63 33 32 34 33,00 29 29 29 29,00 6 8,57 34 33 33 33,33 27 27 27 27,00 7 8,80 35 33 34 34,00 31 28 29 29,33 8 8,50 34 34 34 34,00 29 28 27 28,00 9 8,43 35 35 33 34,33 28 27 27 27,33 b) Pemberian P1 Hari Salinitas Salinitas Suhu Suhu ke- 1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata 0 33 32 33 32,67 30 30 30 30,00 1 33 34 33 33,33 30 30 30 30,00 2 34 34 33 33,67 29 29 29 29,00 3 35 34 34 34,33 29 29 29 29,00 4 35 34 34 34,33 29 29 29 29,00 5 36 36 36 36,00 27 27 26 26,67 6 33 33 33 33,00 30 29 29 29,33 7 33 33 33 33,00 29 29 29 29,00 8 35 35 33 34,33 29 29 28 28,67 9 34 34 34 34,00 28 28 28 28,00

54 Lampiran 6. (Lanjutan) c) Perlakuan P2 Hari Salinitas Salinitas Suhu Suhu ke- 1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata 0 35 35 35 35,00 28,50 28,50 28,50 28,50 1 36 36 37 36,33 29 30 29 29,33 2 35 35 35 35,00 28,50 28,50 28,50 28,50 3 35 35 35 35,00 30 29 29 29,33 4 35 35 35 35,00 30 30 30 30,00 5 34 34 34 34,00 27 27 27 27,00 6 34 34 34 34,00 27 26 27 26,67 7 34 34 34 34,00 24 25 26 25,00 8 33 35 35 35,00 27 27 27 27,00 9 34 34 34 34,00 28 28 28 28,00 d) ph sebelum diberikan gas karbondioksida Hari ph Kontrol ph ph P1 ph ph P2 ph ratarata rata- rata- ke- 1 2 3 1 2 3 rata 1 2 3 rata 0 8,4 8,5 8,5 8,47 7,5 7,8 6,5 7,27 6,4 7,0 6,2 6,53 1 8,5 8,4 8,3 8,40 6,5 7,1 6,0 6,53 6,6 6,2 6,5 6,43 2 9,0 8,9 8,8 8,90 6,0 6,1 6,2 6,10 6,7 6,3 6,8 6,60 3 8,5 8,5 8,5 8,50 6,4 6,3 7,4 6,70 6,6 6,5 6,4 6,50 4 8,2 8,2 8,2 8,20 6,2 7,4 7,7 7,10 6,5 6,3 6,4 6,40 5 8,7 8,6 8,6 8,63 6,7 7,8 7,7 7,40 6,5 7,0 6,8 6,77 6 8,6 8,6 8,5 8,57 6,7 6,8 6,8 6,77 6,6 6,7 6,6 6,63 7 9,1 8,8 8,5 8,80 6,3 6,5 6,5 6,43 6,4 6,4 6,4 6,40 8 8,8 8,4 8,3 8,50 6,6 6,5 6,5 6,53 6,3 6,2 6,2 6,23 9 8,7 8,3 8,3 8,43 6,5 6,5 6,1 6,33 5,6 5,6 5,6 5,60

55 e) ph setelah diberikan gas karbondioksida Hari ph P1 ph ph P2 ph ke- 1 2 3 ratarata 1 2 3 rata-rata 0 7,8 7,9 8,0 7,90 8,1 8,0 8,1 8,07 1 7,9 7,9 8,0 7,93 7,9 7,9 7,9 7,90 2 8,0 8,0 8,0 8,00 8,3 8,3 8,3 8,30 3 7,8 8,0 8,0 7,93 8,0 8,1 8,2 8,10 4 8,0 8,0 8,0 8,00 8,3 8,2 8,25 8,25 5 8,3 8,1 8,0 8,13 8,2 8,1 8,15 8,15 6 8,3 8,3 8,2 8,27 8,2 8,3 8,4 8,30 7 8,3 8,3 8,2 8,27 8,2 8,3 8,2 8,23 8 8,4 8,4 8,3 8,37 8,1 8,3 8,4 8,27 9 8,5 8,5 8,4 8,47 8,3 8,4 8,3 8,33

56 Lampiran 7. Kandungan karbondioksida terlarut dalam kultivasi Nannochloropsis sp. pada perlakuan p1 dan p2 Hari P1 (mg/l) CO 2 terlarut P2 (mg/l) CO 2 terlarut Ke 1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata 0 9,98 9,98 13,98 11,31 38,3 32 18 29,43 1 53,93 33,95 29,96 39,28 32 32 64 42,67 2 53,93 33,95 29,96 39,29 20 53 24 32,33 3 53,93 39,95 29,96 41,28 50,94 55,94 34,95 47,28 4 97,88 66,9 29,96 64,91 49,94 59,92 62,92 57,59 5 74,91 72,91 60,92 69,58 63,92 45,94 54,93 54,93 6 75,90 75,90 75,90 75,91 69,91 39,95 59,92 56,59 7 55,93 70,91 75,90 67,59 47,94 44,95 40,95 44,61 8 53,94 81,89 61,92 65,92 69,91 69,91 89,89 76,57 9 114,86 129,84 99,88 114,86 299,64 299,64 299,64 299,64

57 Lampiran 8. Kandungan karbondioksida tersisa dalam kultivasi Nannochloropsis sp. pada perlakuan P1 dan P2 Hari P1 CO 2 orsat P2 CO 2 orsat Ke 1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata 0 9,00 12,00 13,00 11,33 11,80 10,20 12,00 11,33 1 11,80 11,60 13,00 12,13 12,40 12,40 10,80 11,87 2 10,80 11,40 6,00 9,40 12,80 9,60 10,80 11,07 3 10,80 10,80 11,80 11,13 10,80 9,60 9,00 9,80 4 10,80 10,60 10,40 10,60 9,40 9,40 9,80 9,53 5 11,20 9,80 12,60 11,20 9,20 9,20 11,40 9,93 6 10,80 8,80 8,80 9,47 8,80 8,60 8,40 8,60 7 10,80 11,20 9,60 10,53 6,40 6,60 6,00 6,33 8 11,60 10,80 11,80 11,40 7,60 7,80 8,40 7,93 9 11,60 11,70 11,80 11,70 7,00 5,00 9,00 7,00

58 Lampiran 9. Analisis stastik rancangan acak kelompok 1. Pengaruh Perbedaan Perlakuan Terhadap Kelimpahan Sel SUMMARY Count Sum Average Variance Hari ke-0 3 5,833333 1,944444 0,211204 Hari ke-1 3 9,783333 3,261111 0,853426 Hari ke-2 3 17,25 5,75 3,501944 Hari ke-3 3 24,66667 8,222222 2,028148 Hari ke-4 3 30,01667 10,00556 2,448426 Hari ke-5 3 35,11667 11,70556 6,926759 Hari ke-6 3 35,21667 11,73889 4,733426 Hari ke-7 3 29,33333 9,777778 10,84509 Hari ke-8 3 24,76667 8,255556 19,39009 Kontrol 9 58,55 6,505556 9,304375 P1 9 88,43333 9,825926 21,87362 P2 9 65 7,222222 11,81174 ANOVA Source of Variation SS df MS Fhit P-value F tab Hari 296,994 8 37,12425 12,65857 1,35E-05 2,591096 Perlakuan 54,95323 2 27,47662 9,36893 0.002026 3,633723 Error 46,92381 16 2,932738 Total 398,8711 26 F tabel < F hitung tolak H 0 Perlakuan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kelimpahan sel Nannochloropsis sp.

59 Lampiran 9. (Lanjutan) 2. Pengaruh Perbedaan Perlakuan Terhadap Biomassa Sel SUMMARY Count Sum Average Variance Hari ke-0 3 0,595 0,198333 0,002758 Hari ke-1 3 0,625 0,208333 0,001058 Hari ke-2 3 0,715 0,238333 0,000433 Hari ke-3 3 0,715 0,238333 0,000533 Hari ke-4 3 0,956 0,318667 0,00107 Hari ke-5 3 1,06 0,353333 0,007358 Hari ke-6 3 1,135 0,378333 0,001608 Hari ke-7 3 1,035 0,345 0,0061 Hari ke-8 3 0,645 0,215 0,003675 Kontrol 9 2,095 0,232778 0,004463 P1 9 2,766 0,307333 0,009057 P2 9 2,62 0,291111 0,004242 ANOVA Source of Variation SS df MS Fhit P-value F tabel 2.96E- 05 2,591096 Hari 0,120579 8 0,015072 11,20767 Perlakuan 0,027673 2 0,013837 10,28882 0,00134 3,633723 Error 0,021517 16 0,001345 Total 0,16977 26 F tabel < Fhit maka tolak H 0 Perlakuan yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap biomassa sel Nannochloropsis sp.

60 Lampiran 10. Analisis statistik Uji Tukey 1. Pengaruh Pemberian Karbondioksida terhadap Kelimpahan Sel Nannochloropsis sp. Selisih K P1 K 0 3,3 P1 0 P2 P2 0,7 2,6 0 LSD = q α (p,v) KTG r = q α (3,16) KTG r = 2,08 Kesimpulan Selisih P1 dan K >LSD : 3,3 > 2,08 Selisih P2dan K < LSD : 0,70 <2,08 Selisih P1 dan P2 > LSD: 2,60 >2,08 P1 terhadap kontrol memberikan pengaruh nyata untuk kelimpahan sel Nannochloropsis sp. P2 terhadap kontrol tidak memberikan pengaruh nyata untuk kelimpahan sel Nannochloropsis sp. P1 terhadap P2 memberikan pengaruh nyata untuk kelimpahan sel Nannochloropsis sp.

61 Lampiran 10. (Lanjutan) 2. Pengaruh Pemberian Karbondioksida terhadap Biomassa Nannochloropsis sp. Selisih K P1 K 0 0.07 P1 0 P2 P2 0.06 0.01 0 LSD = q α (p,v) KTG r = q α (3,16) KTG r = 0,045 Kesimpulan Selisih P1 dan K >LSD : 0,07 > 0,04 Selisih P2dan K > LSD : 0,06 > 0,04 Selisih P1 dan P2 < LSD: 0,01 < 0,04 P1 terhadap kontrol memberikan pengaruh nyata untuk biomassa Nannochloropsis sp. P2 terhadap kontrol memberikan pengaruh nyata untuk biomassa Nannochloropsis sp. P1 terhadap P2 tidak memberikan pengaruh nyata untuk biomassa Nannochloropsis sp.

62 Lampiran 11. Dokumentasi alat dan bahan penelitian Hand Refraktometer Haemocytometer Pipet Tetes Mikroskop Tabung gas CO 2

63 Lampiran 11. (Lanjutan) Aerator Flowmeter ph meter Vacum pump Kertas Saring Bibit Nannochloropsis sp.

64 Lampiran 12. Dokumentasi kegiatan penelitian Kultivasi Inokulan Nannochloropsis sp Kultivasi Outdoor Perlakuan Kontrol Kultivasi Outdoor Perlakuan 1 Kultivasi Outdoor Perlakuan 2

65 Lampiran 12. (Lanjutan) Pengendapan Biomassa Nannochloropsis sp. Penyaringan Biomassa Nannochloropsis sp. Biomassa Nannochloropsis sp. pada Kertas Saring Pengukuran CO 2 terlarut Hasil Titrasi Pengukuran CO 2 terlarut