BAB II PROFIL PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Ringkas PT PLN ( Persero ) Wilayah Sumatera Utara Area Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Listrik Sebelum Kemerdekaan dan di Awal kemerdekaan sampai 1965

BAB II. PROFIL PT. PLN (Persero)

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR MEDAN

BAB II PROFIL INSTITUSI. A. Sejarah Ringkas PT PLN Unit Induk Pembangunan II Medan

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UPT MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT PLN PERSERO PIKITRING SUMUT, ACEH DAN RIAU. A. Sejarah Ringkas PT PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) PIKITRING SUAR MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada

BAB II PROFIL ORGANISASI

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG MEDAN. A. Sejarah Ringkas PT. PLN (Persero) Cabang Medan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

BAB II PROFIL PT.PLN (PERSERO) CABANG MEDAN

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UIP II MEDAN. PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II (PLN UIP II) adalah

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BAB II PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. ketika perusahaan swasta belanda bernama NV NIGEM / OGEM

BAB 2 PROFIL PERUSAHAAN

BAB II. PT PLN ( Persero ) WILAYAH SUMATERA UTARA AREA MEDAN. Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. secara umum di Indonesia, karena tanpa mengaitkan sejarah berdirinya

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. 1. Sejarah PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah keberadaan kelistrikan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

BAB II PT. PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKIT SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB II PT.PLN (PERSERO) MEDAN. PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera bagian Utara dibentuk

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) KANTOR INDUK PEMBANGKITAN SUMATERA BAGIAN UTARA. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Kantor Induk KITSBU

Ahmad Fauzi : Sistem Pengawasan Intern Kas Pada PT. PLN (PERSERO) Proyek Induk Pembangkit Dan Jaringan Sumatera Utara, Aceh Dan Riau medan, 2010.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. bidang pabrik gula dan pabrik teh mendirikan pembangkit listrik untuk keperluan

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB II BPJS KETENAGAKERJAAN KANTOR WILAYAH SUMBAGUT. jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan Sejarah PT PLN (Persero) Area Surabaya Selatan

PT. PLN (PERSERO) RAYON KRIAN

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. keamanan dan kepastian terhadap resiko-resiko sosial ekonomi, dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pandangan Umum Sistem Tenaga Listrik. Pada umumnya sistem tenaga listrik terdiri atas kumpulan komponen

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB II PROFIL PT PLN (PERSERO) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja (Ramli, 2013).

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO )

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awal 1990-an, pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya

BAB I PENDAHULUAN. apabila perusahaan tersebut tidak memiliki suatu sistem informasi kas yang

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB III METODE PENULISAN. Dalam metode penulisan, sumber data yang digunakan oleh penulis adalah:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. perusahaan milik Negara yang yang dirintis sejak tahun 1859, ketika masih

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

Muammar Nasution : Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap pada PT. PLN (Persero) Pikitring Suar Medan, 2010.

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam melakukan aktifitas atau kegiatan sehari-hari. Tanpa

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Pada awalnya perusahaan ini berdiri pada 1917 yang didirikan oleh

KATA PENGANTAR. Imbal hasil investasi dan rasio kecukupan Dana Pensiun PLN pada tahun 2016 diatas target yang direncanakan.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Perbandingan Perlakuan Akuntansi PT Aman Investama dengan

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 111 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Belmera.

PROFIL INSTANSI / LEMBAGA

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

Transkripsi:

BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. SEJARAH RINGKAS Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah baru. Kalau listrik mulai ada di wilayah Indonesia tahun 1893 di daerah Batavia (Jakarta sekarang ), maka 30 tahun kemudian (1923) listrik mulai ada di Medan. Sentralnya dibangun di tanah pertapakan Kantor PLN Cabang Medan yang sekarang di Jl. Listrik No. 12 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan (1924), Tebing Tinggi (1927), Sibolga (NV ANIWM) Brastagi dan Tarutung (1929), Tanjung Balai (1931) milik Gemeente Kotapraja, Labuhan Bilik (1936) dan Tanjung Tiram (1937) Masa penjajahan Jepang, Jepang hanya mengambil alih pengelolaan Perusahaan Listrik Swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan jaringan. Daerah kerja dibagi menjadi Perusahaan Listrik Sumatera Utara, Perusahaan Listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang waktu itu. Setelah Proklamasi RI 17 Agustus 1945, dikumandangkanlah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan Listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada Pemerintah RI dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai

Hari Listrik. Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin memburuk dalam hubungan Indonesia Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar Surat Keputusan Presiden No. 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi Perusahaan Listrik milik swasta Belanda. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan Tapanuli) yang mula-mula dikepalai R. Sukarno (merangkap kepala di Aceh), tahun 1959 dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PPUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, Riau menjadi PLN Eksploitasi. Tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan Peraturan Menteri PUT No. 9 /PRT/64 dan Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkan pembagian daerah kerja PLN menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi. Sumatera Utara tetap menjadi Eksploitasi II Perubahan Perum menjadi Persero Dengan keluarnya peraturan pemerintah No. 23/1994 tanggal 16 Juni 1994 maka ditetapkan status PLN sebagi persero. Adapun yang melatarbelakangi perubahan status tersebut adalah untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang terus meningkat dewasa ini. Dimana pada abad 21 nanti, PLN tidak dapat tidak harus mampu menghadapi tantangan yang ada. PLN harus mampu menggunakan tolak ukur Internasional, dan harus mampu berswadaya tinggi, dengan manajemen yang berani transparan, terbuka, desentralisasi, profit center dan cost center.

Untuk mencapai tujuan PLN meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perkembangan industri pada PJPT II yang tanggung jawabnya cukup besar dan berat, kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan instansi dan lembaga yang terkait perlu dibina dan ditingkatkan terus. Pemisahan Wilayah, Pembangkitan dan Penyaluran Perkembangan kelistrikan di Sumatera Utara terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang begitu pesat, hal ini ditandai dengan semakin bertambahnya jumlah pelanggan, perkembangan fasilitas kelistrikan, kemampuan pasokan listrik dan indikasi indikasi pertumbuhan lainnya. Untuk mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kelistrikan Sumatera Utara dimasa masa mendatang serta sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996 dibentuk organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara. Dengan pembentukan Organisasi baru PT. PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT. PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola PT. PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaanya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT. PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT. PLN (Persero) Wilayah II Berubah Menjadi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

B. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi sangat penting dalam sebuah perusahaan. Karena dengan adanya struktur, maka akan ada kejelasan tentang wewenang dan tanggung jawab setiap individu yang berada dalam lingkungan perusahaan tersebut, sehingga akan memperlancar pekerjaan karena adanya pembagian tugas serta kordinasi yang baik. Struktur Organisasi pada setiap perusahaan berbeda-beda. Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 2.1: Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Sumber : PT. PLN (persero) Wilayah Sumatera Utara.

C. URAIAN TUGAS 1. General Manager a. Melakukan kegiatan Pengusahaan Pembangkit (Skala Kecil) secara efisien, hemat, energi, handal dan ramah lingkungan b. Mengusulkan rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) Wilayah Sumatera Utara c. Memastikan Program rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) Wilayah Sumatera Utara dilaksanakan sesuai penetapan direksi d. Menetapkan Kebijakan strategis terkait pengelolaan pengusahaan pembangkitan, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik Wilayah Sumatera Utara e. Menjamin pengelolaan kegiatan pengusahaan pembangkitan, pendistribusian dan penjualan tenaga listrik dalam jumlah dan mutu yang baik dalam upaya peningkatan pelayanan pelanggan. f. Mengelola sistem manajemen kinerja unit dan manajemen mutu termasuk menetapkan target kinerja unit-unit dibawah kordinasinya, memonitor dan mengendalikan pelaksanannya. 2. Bidang Perencanaan a. Menyusun Rencana Umum Pengenbangan Tenaga Listrik (RUPTL), Rencana jangka panjang perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja Anggaran perusahaan (RKAP). b. Menyusun sistem manajemen kinerja unit-unit kerjanya.

c. Mengembangkan hubungan kerjasama dengan pihak lain dan penyandang dana, baik secara bilateral maupun multilateral d. Menyusun rencana pengembangan sisitem teknologi informasi dan aplikasi pengembangan sistem informasi. e. Menyusun laporan manajemen dan database pada Bidang Perencanaan 3. Bidang Perencanaan Sistem a. Membuat perkiraan beban untuk jangka pendek, menengah dan jangka panjang. b. Menyusun kebutuhan investasi untuk penyediaan tenaga listrik c. Membuat desain standard konstruksi jaringan distribusi d. Melakukan evaluasi sesuai pedoman kelayakan investasi dan penilaian finansial. e. Membuat laporan sesuai dengan bidangnya. 4. Bidang Teknik a. Menyusun dan membina penerapan sistem pengelolaan jaringan distribusi dan pembangkit: 1) Strategi pengeoperasian dan pemeliharaan pembangkit, jaringan distribusi, serta SOP untuk operasi penerapannya. 2) Standard desain kontruksi jaringan distribusi, kriteria kontruksi dan peralatan kerjanya 3) pengembangan sarana komunikasi dan optimalisasi operasi jaringan distribusi. b. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan

c. Menyusun rencana kegiatan kontruksi dan administrasi pekerjaan serta membina penerapannya d. Menyusun laporan manajemen dan database terkait pada bidang teknik 4.1. Sub Bidang Kontruksi a. Menyusun metoda tata kelola kontruksi dan administrasi b. Membuat pedoman manajemen konstruksi c. Menuysun analisa harga satuan materil jasa d. Melaksanakan pembinaan terhadap prosedur pengadaan barang dan jasa e. Menyusun manajemen dan keselamatan instalasi. 4.2. Sub Bidang Distribusi a. Menyusun rencana kebijakan operasi dan pemelihraan jaringan distribusi b. Menyusun anggaran biaya operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi beserta sarananya. c. Membuat pedoman pemeliharaan jaringan distribusi d. Menyusun rencana kebutuhan material dan jasa pemeliharaan jaringan distribusi. e. Mengendalikan pelaksanaan pemeliharaan jaringan distribusi f. Membuat laporan sesuai bidang tugasnya. 4.3. Sub Bidang Pengukuran Dan Sistem Proteksi a. Merencanakan sistem proteksi yang handal dan sistem pengukuran yang benar dan akurat b. Menganalisa dan mengevaluasi unjuk kerja sistem proteksi dan pengukuran c. Menyusun anggaran biaya pemeliharaan sistem proteksi

d. Menyusun data aset atau inventarisasi peralatan proteksi dan pengukuran e. Membuat laporan pada bidang tugasnya. 5. Bidang Niaga dan Pelayanan Pelanggan a. Menghitung biaya penyediaan energi listrik b. Menegosiasikan harga jual beli energi listrik c. Menyusun dan mengelola Manajemen nutu d. Menyusun mekanisme interaksi antar unit pelaksana. 5.1 Sub Bidang Pemasaran a. Menyusun dan mengendalikan anggaran rutin investasi perluasan jaringan b. Menyusun rencana penjualan energi dan pendapatan c. Menyusun standard dan produk pelanggan d. Menghitung biaya subsitusi tenaga listrik 6. Bidang Keuangan a. Menyusun kebijakan anggaran dan proyeksi keuangan perusahaan. b. Mengendalikan anggaran investasi dan anggaran operasi c. Mengendalikan aliran kas pendapatan d. Mengendalikan aliran kas pembiayaan e. Menyusun laporan manajemen di bidangnya 6.1. Sub bidang Akuntansi a. Menyusun laporan keuangan konsilidasi bulanan, triwulan, semester, dan tahunan b. Menyajikan data laporan proyek selesai ke departemen c. Melaksanakan sub administrasi persesian material dan utang usaha

d. Melaksanakan rekonsiliasi utang piutang termasuk iuran pesiun e. Membuat laporan sesuai dengan bidang kerjanya 6.2. Sub bidang Pajak dan Asuransi a. Melakukan pengadministrasian asuransi dan perpajakn sesuai ketentuan yang berlaku. b. Melaksanakan sosialisasi ketentuan perpajakankepada unit-unit c. Melaksanakan pelaporan lepada kantor pajak d. Mengkordinasi kepada bagian-bagian atau bidang terkait tentang perlakuan perpajakan sesuai ketentuan yang berlaku. e. Membuat laporan sesuai bidang tugasnya. 7. Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi a. Mengelola: 1) Pengembangan organisasi 2) Pengembangan sumber daya manusia 3) Manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi 4) Administrasi dan data kepegawaian b. Perencanaan tenaga kerja c. Perencanaan anggaran kepegawaian d. Membina hubungan industrial e. Menyusun laporan manajemen 7.1. Sub Bidang Pengembangan Organisasi dan SDM a. Mengelola pola pengembangan karir pegawai b. Mengindentifikasi kebutuhan diklat untuk pengembangan potensi pegawai

c. Mengelola proses pelaksanaan penilaian kinerja individu (pegawai) melalui penilaian oleh komite oppraisal d. Mengelola penerimaan pegawai baru 7.2. Sub Bidang Kesekretariatan Bertanggung jawab atas kegiatan kesekretariatan dan kearsipan kegiatan kedinasan, mengendalikan biaya pemakaian sarana kantor dan keamanan lingkungan kantor 8. Bidang hukum a. Mengevaluasi kesesuaian produk hukum/peraturan dengan ketentuan yang berlaku b. Membina penerapan produk hukum dan peraturan c. Mewakili perusahaan dalam proses di dalam maupun di luar peradilan d. Menangani penyelesaian sengketa dengan pihak internal dan eksternal. 8. Audit Internal a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan program kerja perusahaan b. Melaksanakan audit internal yang meliputi audit keuangan, teknik, manajemen dan SDM c. Menyusun laporan manajemen sesuai dengan bidang tugasnya. D. JARINGAN USAHA PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Bergerak dalam bidang pendistribusian tenaga listrik Membawahi beberapa cabang yang memegang beberapa rayon dan Ranting. Adapun PLN CABANG MEDAN yaitu terletak di jl. Listrik Medan, PT. PLN Yang bergerak Dibidang Proyek Pembangkit dan

Jaringan Sumatera, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR) di Jl. DR.Cipto No 12 Medan, ada beberapa cabang dan rayon di Tanjung Pura, Pangkalan Brandan, Brastagi, Tarutung, sibolga, dan akan berencana membuka Cabang Proyek pembangkit Jaringan Di Nias. E. KINERJA USAHA TERKINI Kinerja Perusahaan dari Triwulan IV 2008 sampai dengan Triwulan I 2009 sebagai berikut: Dalam realisasi sampai dengan triwulan I tahun 2009 ada beberapa hal yang telah dicapai dan ada juga yang belum tercapai.beberapa hal yang telah dicapai antara lain: 1. Harga jual rata-rata yaitu pada Triwulan IV tahun 2008 Rp.640.51,-/kwh, pada triwulan IV tahun 2009 adalah Rp.628.35/kwh 2. Khusus untuk distribusi angka SAIDI sebesar 1.28jam/plg bila dilihat dari target sudah tercapai sebesar 2.50 kali/plg dari target 2.55 kali/plg. Sedangkan pada triwulan I tahun 2009 distribusi angka SAIDI sebesar 384.84 menit/plg dari target 450.00 menit/plg 3. Sedangkan untuk susut distribusi pada tahun 2008 sudah tercapai sebesar 9.70% bila dilihat dari sasaran 9.44% triwulan I tahun 2009 sebesar 10,08 %. Untuk tahun 2009 susut distribusi sudah tercapai yaitu sebesar 9.70 % bila dilihat dari target sasaran triwulan II tahun 2009 adalah 10.88 %. Disini dapat dilihat bahawa kinerja PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah cukup baik, karena selalu ada peningkatan dan tercapainya target.

F. RENCANA KEGIATAN USAHA PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara memegang beberapa cabang yang bergerak dalam pendistribusian tenaga listrik. Adapun beberapa rencana yang akan di realisasikan yaitu: 1. Menambah Proyek Pembangkit di Nias, Aceh dan beberapa daerah lainnya. 2. Mengadakan pemasangan distribusi listrik ke desa-desa yang terpencil. 3. Membuat kesepakatan fokus penekanan distribusi dengan fokus akurasi pengukuran. Dengan Langkah-langkah sebagai berikut: a. Memastikan bahwa titik transaksi terukur dengan benar b. Memastikan bahwa Kwh terbaca dengan baik c. Meningkatkan kompetensi kualitas SDM pengukuran melalui pelatihan. 4. Melaporkan Neraca alergi melalui fasilitas secara disiplin dan tepat waktu. 5. Mencatat dan menghitung susut dengan jujur dan akurat. Sedangkan mengenai fungsi pengintegrasian pada PT. PLN (Persero) ini akan di atur dan dilaksanakan lebih baik lagi. Adapun strateginya dengan meningkatkan kualitas SDM manejer Sumber Daya Manusia, Mencari cara untuk lebih meningkatkan motivasi karyawan, mengamati kinerja karyawan serta memperhatikan minat, kemauan, kebutuhan, dan keluhan yang di alami oleh karyawan. Selain itu juga PT. PLN (Persero) akan berusaha untuk memperkecil terjadinya konflik dalam Perusahaan. Strategi yang digunakan adalah dengan menambah pengawasan pada karyawan, dengan begitu diharapkan dapat membantu meningkatkan proses integrasi guna meningkatkan produktifitas perusahaan.