BAB 1V NILAI KEADILAN USAHA WARALABA INDOMARET DAN ALFAMART. A. Prinsip-prinsip Keadilan Bisnis Waralaba di Kecamatan Pesantren Kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat ukur kemakmuran dari suatu negara. 1 Untuk mencapainya diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. pembeli, antara dunia usaha dan masyarakat. Pasar memainkan peranan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar modern di Indonesia saat ini menunjukkan angka yang

BAB I PENDAHULUAN. khususnya Kabupaten Sleman. Pertumbuhan bisnis ini dapat mewujudkan

I. PENDAHULUAN. banyak sumber daya dengan meningkatkan efesiensi penggunaan sumber daya

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 65 TAHUN 2012 TENTANG PEMBATASAN USAHA WARALABA MINIMARKET DI KOTA TEGAL

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi global yang cepat dan kompleks, Indonesia juga terpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. pasar tradisional menjadi salah satu wadah atau sarana untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. penjual. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53/M-DAG/PER/12/2008

BAB 4 PENUTUP. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan saat ini nyaris tidak dapat dilepaskan dari pasar.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang signifikan serta memberikan konstribusi positif dalam

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan ketertiban dalam hidup bermasyarakat. Untuk. kepentingan-kepentingan yang ada di dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. cara memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat sebagian besar rakyat Indonesia terjun ke bisnis ritel. Bisnis ritel

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG. Nomor : 08 Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pedoman Pasal 50b Tentang Pengecualian Waralaba. Bab I: PENDAHULUAN

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis ritel modern di Indonesia saat ini berkembang semakin pesat seiring

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN TOKO MODERN DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. untuk membeli kebutuhan sehari-hari maupun untuk berwisata. Di Kota

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 14 TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dan Perdagangan Nomor 23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-lembaga

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BAB I PENDAHULUAN. mengandung ketentuan-ketentuan keimanan (aqidah) dan ketentuan -ketentuan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi di Indonesia yang demikian pesat tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial, manusia diwajibkan untuk saling membantu satu sama lain,

BAB I PENDAHULUAN. dengan tumbuh dan berkembangnya perusahan perusahan di Indonesia

BAB IV ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN SMESCOMART DALAM PENINGKATAN EKONOMI PESANTREN AL-MUBAROK MRANGGEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN UKDW. ritel modern seperti minimarket daripada pasar tradisional. strategis serta promosi yang menarik minat beli.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dipungkiri. Selama ini masyarakat memenuhi berbagai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan yang signifikan, sumber:

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari hari kepada para konsumen. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

I. PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Kegiatan ekonomi yang banyak diminati oleh pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. sektor yang memiliki prospektif peluang besar dimasa sekarang maupun

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG. baik minimarket, supermarket, departmen store, hypermarket, dan mall. Hasil

BAB I PENDAHULUAN. tolok ukur kemajuan perekonomian negara. Salah satu ciri-ciri negara industri

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menjadi pasar yang sangat berpotensial bagi perusahaan-perusahaan untuk

PELANGGARAN ASAS HUKUM PERSAINGAN USAHA (DEMOKRASI EKONOMI) OLEH RETAIL MODERN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988

BAB I PENDAHULUAN. hal. Dalam setiap persaingan akan terdapat unsur-unsur sebagai berikut: 1

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pembangunan yang semakin berkembang seperti sekarang. ini, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak

I. PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kinerja. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dengan tujuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel Indonesia, merupakan industri yang strategis bagi

2016, No. -2- Negara Republik Indonesia Nomor 4866); 5. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indones

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PENATAAN TOKO SWALAYAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara berkembang yang terus berproses untuk

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai format dan jenisnya.

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini dampak kehadiran pasar modern terhadap keberadaan

PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 10 Tahun 2017 Seri E Nomor 6 PERATURAN WALI KOTA BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 8

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Perusahaan memiliki tujuan untuk memperoleh laba dan. mendatang. Menurut Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), waralaba adalah

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2013 NOMOR 22 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENATAAN MINIMARKET DI KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam lima tahun terakhir peningkatan omset ritel moderen di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Franchise berasal dari bahasa Prancis yang artinya kejujuran atau

BUPATI MADIUN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang perdagangan eceran (retail) yang berbentuk toko,

PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2010 TENTANG PEMBATASAN USAHA WARALABA MINIMARKET DI KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. itu tidaklah mudah. Salah satu alternatif yang di ambil guna mencukupi

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN UKDW. buka-tutup, mati-hidup dan terus bergulir tanpa henti dengan berbagai macam

BISNIS RITEL WARALABA BERDIMENSI HUKUM PERSAINGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang terus berupaya

Revitalisasi Pasar Tradisional, Jumlah Kunjungan, Pendapatan Pedagang, dan Pendapatan Pasar

Judul : Analisis Pendapatan Usaha Warung Tradisional Dengan Munculnya Minimarket Di Kota Denpasar Nama : Ida Ayu Sima Ratika Dewi NIM :

INDOMARET SUKODONO KARANGPOH CABANG GRESIK DAN PRAKTEK JUAL BELI SISTEM NOTA KURANG LEBIH (NKL)

BAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya berdirinya ritel-ritel diberbagai wilayah Indonesia. Ritel adalah

PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN PASAR DESA DI LINGKUNGAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Berbelanja merupakan aktivitas yang penting dalam keseharian. tempat yang dipilihnya tersebut akan memberikan kepuasan.

BUPATI LAMPUNG TENGAH PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH NOMOR TAHUN TENTANG : PENGELOLAAN PASAR KAMPUNG

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

KEGIATAN USAHA DAN PERKEMBANGAN MINIMARKET DI KABUPATEN BADUNG

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah franchise dalam Bahasa Prancis memiliki arti kebebasan atau freedom.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya Negara Indonesia yang dapat dilihat dari segi

BAB I PENDAHULUAN. minimarket Indomaret, Alfamart, dan toko-toko tidak berjejaring lainnya.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan ekonomi merupakan salah satu

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PASAR TRADISIONAL, PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

BAB I PENDAHULUAN. Pengecualian Dari Ketentuan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 Tentang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini bisnis mini market sedang berkembang pesat, hampir di setiap

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

BAB 1V NILAI KEADILAN USAHA WARALABA INDOMARET DAN ALFAMART A. Prinsip-prinsip Keadilan Bisnis Waralaba di Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan atau jasa yang telah terbukti hasil dan dapat dimanfaatkan dan atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Pemilik jaringan waralaba memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan orang kuat dan ulet yang membuka bisnisnya sendiri. Pada dasarnya dalam urusan perdagangan atau bisnis, manusia sebagai individu untuk mampu memenuhi kebutuhan hidupnya di satu sisi diperbolehkan untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya. Akan tetapi keuntungan yang didapatkan tidak boleh melebihi batas normal yang telah ditetapkan dalam istilah Islam bisa disebut dengan ikhtikar. Mencari keuntungan melebihi batas normal yang telah ditetapkan akan menjadikan persaingan yang tidak sehat dalam melakukan suatu usaha. Menurut Ningrum hal seperti di atas merupakan persaingan usaha yang sudah biasa terjadi, persaingan tersebut menurutnya merupakan suatu proses di mana masing-masing perusahaan berupaya memperoleh pembeli 77

78 atau pelanggan bagi produk yang dijualnya, antara lain dapat dilakukan dengan : 1 1. Menekan harga (price competition); 2. Persaingan bukan harga (non-price competition), misalnya yang dilakukan melalui diferensiasi produk, pengembangan hak atas kekayaan intelektual, promosi, pelayanan purna jual, dan lain-lain; 3. Berusaha secara lebih efisien atau tepat guna dan waktu (low costproduction) Namun menurut Kasmir persaingan usaha tentu ada batasan-batasan tertentu. Batasan-batasan tersebut adalah: 2 1. Pencegahan atau peniadaan praktek monopoli 2. Menjamin persaingan yang sehat 3. Melarang persaingan yang tidak jujur Hal semacam di atas tentu harus dikuatkan dengan Undang-Undang agar persaingan sehatpun terjadi, dan tidak membunuh masyarakat lainnya yang memiliki usaha yang sama. Undang-Undang tersebut mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Peraturan tersebut merupakan hal-hal yang harus dipatuhi oleh setiap pemilik bisnis. 1 Ningrum Natasya Sirait, Hukum Persaingan di Indonesia, selanjutnya disebut sebagai Ningrum Natasya II, Pustaka Bangsa Press, Medan, 2004, hal 1 2 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.258

79 Dalam Islam hal senada juga menjadi acuan dalam persaingan bisnis. Islam menganjurkan 2 hal dalam berbisnis, yaitu : 1. Kebebasan (Freedom, al-hururiyah) Seseorang tidak bisa membayangkan kemungkinan adanya perdagangan dan transaksi yang legal hingga hak-hak individu dan juga kelompok untuk memiliki dan memindahkan satu kekayaan diakui secara bebas dan tanpa paksaan. Alquran mengakui hak individu dan kelompok dalam hal ini: a. Pengakuan dan penghormatan pada kekayaan pribadi b. Legalitas dagang c. Persetujuan mutual 2. Keadilan (Justice, al-adalah)/ Persamaan Alquran sendiri secara tegas menyatakan bahwa maksud diwahyukannya, adalah untuk membangun keadilan dan persamaan.ajaran Alquran yang menyangkut keadilan dalam bisnis ini bisa dikategorikan pada dua judul besar: a. Imperatif (Bentuk Perintah) Kategori di bawah ini mengandung perintah dan rekomendasi yang berkaitan dengan peilaku bisnis: 1) Hendaknya janji, kesepakatan, dan kontrak dipenuhi. 2) Jujur dalam timbangan dan takaran 3) Kerja, gaji, dan bayaran 4) Jujur, tulus hati, dan benar

80 5) Effisien dan kompeten 6) Seleksi berdsarkan keahlian 7) Investigasi dan verifikasi b. Perlindungan Dalam rangka penerapan keadilan dalam perilaku bisnis, Alquran telah memberikan petunjuk-petunjuk yang pasti bagi orang-orang yang beriman yang berguna sebagai alat pelindung. Jika dua hal di atas dilakukan, maka keadilan yang diinginkan akan terwujud dan tidak ada satu orangpun yang merasa dirugikan. B. Analisis Konstruksi Keadilan Bisnis Waralaba di tengah Bisnis Kelontong di Kecamatan Pesantren Kota Kediri. Banyaknya waralaba minimarket merupakan suatu masalah yang menjadi pembicaraan dan perhatian segenap pihak yang memuncak pada tahun 2010 hingga 2011 dalam pembicaraan sehari-hari bahkan dalam media massa. Selama 7 tahun waralaba Indomaret dan Alfamart memberikan kontribusi dalam sektor pembangunan ekonomi kota Kediri dalam segi positifnya, yaitu memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan. Akan tetapi dari segi negatif, pendirian waralaba Indomaret dan Alfamart mengganggu mata pencaharian pedagang kelontong yang sudah lama berdiri di sekitar lokasi pendirian usaha waralaba Indomaret dan Alfamart. Masalah tentang jarak pendirian usaha waralaba Indomaret

81 dan Alfamart yang pada kenyataannya tidak memenuhi jarak minimal pendirian usaha, yaitu kurang dari 500m. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan penulis dengan salah satu pedagang kelontong, Ibu Suparmi yang mengemukakan bahwa : Belum ada upaya konkret dalam melindungi pedagang kelontong karena adanya perdagangan bebas sehingga diberikan kesempatan bagi semua pihak dalam berusaha. Akan tetapi telah ada rancangan peraturan daerah baru yang akan mengatur mengenai usaha waralaba secara spesifik berdasarkan acuan dari Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 68/M- DAG/PER/10/2012 Tentang Waralaba Untuk Jenis Usaha Toko Moderen. 3 Mengenai jadwal pelaksanaan yang melampaui batas kerja yakni 24 jam, beliau mengemukakan bahwa : Kediri sebagai salah satu icon pasar di Jawa Timur sehingga tidak membatasi jadwal pelaksanaan minimarket. Tetapi dengan adanya faktor sosial misalnya maraknya terjadi perampokan, maka secara tidak langsung minimarket akan mengurangi jadwal pelaksanaannya. 4 Selain itu, Ibu Mimin sebagai pemilik toko kelontong mengatakan bahwa bentuk perlindungan yang sebaiknya diberikan pemerintah terhadap pedagang kelontong atas keberadaan waralaba minimarket adalah dengan cara menekan penyebarluasan minimarket sehingga dapat memberikan rasa aman kepada pedagang kelontong untuk mendapatkan penghasilan, dimana 3 Suparmi, Wawancara, 30 September 2014 4 Ibid.,

82 minimarket tidak perlu ditutup, tetapi dibatasi jumlah gerai dalam satu ruas jalan yang tidak lebih dari dua gerai minimarket yang serupa. 5 Berbeda dengan pemilik Ibu Suparmi yang mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah tidak mengizinkan minimarket masuk dalam kompleks perumahan, karena dengan adanya minimarket yang masuk dalam kompleks perumahan maka secara otomatis pendapatan pedagang kelontong yang ada dalam kompleks perumahan tersebut berkurang drastis yang disebabkan pelanggan atau dalam hal ini orang-orang yang tinggal dalam kompleks lebih memilih berbelanja di minimarket. 6 Banyaknya masyarakat konsumtif membuat pelaku usaha waralaba minimarket menjamur dengan jarak yang sangat dekat satu sama lain bahkan sangat dekat dengan pasar tradisional dan pedagang kelontong. Saat ini belum ada perlindungan khusus yang diberikan pemerintah kepada pedagang kelontong terhadap keberadaan waralaba minimarket, akan tetapi alangkah baiknya jika pemerintah memberikan perlindungan khusus bagi pedagang kelontong, misalnya dengan memberi jarak bagi pelaku usaha waralaba minimarket yang satu dengan yang lain maupun dengan pedagang kelontong yang telah ada sebelum adanya waralaba minimarket tersebut dan mengatur jadwal pelaksanaan waralaba minimarket sehingga memberikan kesempatan bagi pedagang kelontong dan pasar tradisional untuk memperoleh pendapatan yang seharusnya mereka dapatkan. 5 Mimin, Wawancara,Kediri, 30 September 2014. 6 Suparmi, Wawancara,Kediri, 30 September 2014

83 Dengan melihat beberapa faktor di bab sebelumnya kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan adanya pasar modern (minimarket) bisa mematikan pedagang kecil, dengan kata lain perekonomian pedagang kecil akan terlambat. Karena kurangnya keinginan masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Meskipun banyak faktor kelemahan dalam pasar tradisional akan tetapi ada juga kelebihan yang seharusnya kita perhatikan. salah satunya adalah harga barang yang kita inginkan jauh lebih murah dan bisa ditawar lagi. Jadi kita harus dapat mengangkat toko tradisional menjadi toko yang nyaman, aman, dan bersih.