ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Bab 2: Analisis Laporan Keuangan

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Modul ke: MANAJEMEN KEUANGAN. Analisa Rasio Keuangan Analisa Dupont Analisa MNA & EVA. 3Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ERDIKHA ELIT

LAPORAN KEUANGAN DEPRESIASI

RASIO LAPORAN KEUANGAN

Analisa Rasio Keuangan

Financial Performance (2)

PROGRAM MAGISTER STUDI EKONOMI MANAJEMEN

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

Analisis Penggunaan Rasio Keuangan (BAB 1) Astried P. ANALISIS PENGGUNAAN RASIO KEUANGAN

ANALISIS KEUANGAN. o o

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN

Analisis Laporan Keuangan

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II URAIAN TEORITIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV. Analisis dan Pembahasan. dan 2012 terdapat analisis keuangan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia khususnya dalam bidang investasi saham. Pasar modal merupakan sarana

Analisa Laporan keuangan

DAFTAR ISI. SURAT PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP. KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR ISTILAH.

ANALISIS RASIO KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab 9 Teori Rasio Keuangan

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Analisis Fundamental untuk menentukan nilai intrinsik saham sebagai dasar pengambilan keputusan investasi saham pada PT. Kimia Farma, Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

ANALISIS KEUANGAN. 1) faktor kritis dalam analisis rasio keuangan, 2) mempelajari bagaimana analisis rasio keuangan tersebut dipergunakan dan

ANALISIS RASIO KEUANGAN

ANALISA KEUANGAN Rasio Keuangan. Sumber : Syafarudin Alwi BamBang Riyanto

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

Bab 1 Analisis Penggunaan Rasio Keuangan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. By: Budi Setiawan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja keuangan dapat diartikan sebagai kondisi perusahaan. Untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II URAIAN TEORITIS. Octavianus Hendratmo (2004) meneliti dengan judul Analisis Pengaruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Nurochman, SST,.Akt,.MT

BAB II ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Analisis Laporan Keuangan Perusahaan Indonesia Prima Property Tbk Berdasarkan Data Laporan Keuangan Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

manajemen? PROSES AKUNTANSI NERACA Bk Jurnal Bukti Bk Besar Utang Aset BB Pembantu MODAL + pendapatan - biaya ANALIS? ivestor?

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Return investasi dapat berupa return realisasi dan return ekspektasi. Return

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

5/15/2012. Adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan

Ade Heryana ANALISA LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari perusahaan, seorang manajer harus

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB IV PEMBAHASAN. kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka

PERTEMUAN 6 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM.

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

Analisis Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB 11 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Astra Agro

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN PADA PT JAPFA COMFEED INDONESIA, Tbk.

BAB II LANDASAN TEORI. dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian terhadap kondisi. Pengertian laporan keuangan menurut beberapa ahli :

ANALISA RASIO KEUANGAN 1

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini berjudul Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Likuiditas

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

MODUL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

B. MASALAH YANG DIHADAPI DALAM PENENTUAN RASIO STANDAR

: Ahmad Zaky Mubarok NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Sigit Sukmono, SE., MM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2015

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Salah satu bidang investasi yang cukup menarik namun tergolong berisiko

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

ANALISI RASIO: PENDAHULUAN

Transkripsi:

ANALISIS EKONOMI, KEUANGAN PERUSAHAAN & INVESTASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Didukung Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower II Lantai 1, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp (021) 515 0 515 ext. 8102, 8103 www.ticmi.co.id

DAFTAR ISI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN... 1 PENGANTAR... 1 I. ANALISIS HORIZONTAL... 1 II. ANALISIS VERTIKAL... 2 III. ANALISIS RASIO... 2 IV. KATEGORI RASIO KEUANGAN... 3 IV.1. Rasio Likuiditas... 3 IV.2. Rasio Pembiayaan:... 4 IV.3. Rasio Aktivitas:... 4 IV.4. Rasio Kinerja:... 5 V. EVALUASI RASIO KEUANGAN... 6 VI. ANALISIS DUPONT... 6 VII. LATIHAN SOAL... 8 Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 i

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Learning Objectives: Peserta dapat memahami kegunaan Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan untuk menghasilkan keputusan investasi yang terbaik dengan belajar menerapkan langkah-langkah beberapa metode analisis. PENGANTAR Setelah mengenal akuntansi dan pelaporan keuangan perusahaan pada sub modul sebelumnya, dalam sub modul ini kita akan mengenal lebih jauh bagaimana cara menganalisa data keuangan tsb agar dapat menilai kondisi perusahaan untuk menghasilkan keputusan investasi. Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam melakukan analisa laporan keuangan perusahaan, seperti analisa horizontal, vertikal, serta penggunaan beberapa rasio. I. ANALISIS HORIZONTAL Disebut juga dengan Trend Analysis. Adalah metode analisis yang dilakukan dengan membandingkan suatu pos (akun) pada laporan keuangan di dalam satu periode terhadap pos yang sama di periode sebelumnya. Periode yang menjadi patokan biasanya adalah tahunan atau kuartalan. Contoh: Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 1

Berdasarkan contoh Neraca Keuangan diatas, apabila digunakan metode analisis horizontal, kita dapat mengetahui bahwa peningkatan Aset (Total Assets) perseroan yang mencapai 15% lebih banyak disebabkan oleh peningkatan Laba ditahan (Retained Earning), karena jumlah Hutang (Long Term Liabilities) mengalami penurunan 1,9%. Metode ini juga dapat diterapkan pada Laporan Laba Rugi untuk melihat pertumbuhan Penjualan, Laba, dst. II. ANALISIS VERTIKAL Disebut juga Common Size Analysis. Adalah metode analisis dengan membandingkan 2 pos (akun) dalam periode yang sama. Pos (akun) Total Aset dan Pendapatan Penjualan biasanya menjadi faktor pembagi utama dalam metode ini. Contoh: Dari contoh Laporan Laba Rugi diatas, kita dapat mengetahui bahwa Marjin Laba Kotor dan Laba Bersih yang mengalami peningkatan menunjukkan perseroan sedang mengalami pertumbuhan bisnis yang positif dan menguntungkan. Metode ini juga dapat digunakan pada Neraca Keuangan, misalnya dengan membandingkan Hutang Jangka Panjang terhadap Modal (Ekuitas). III. ANALISIS RASIO Laporan keuangan melaporkan aktivitas yang sudah dilakukan perusahaan (emiten) dalam suatu periode tertentu. Aktivitas ini kemudian dituangkan dalam angka, baik dalam mata uang Rupiah maupun dalam mata uang asing. Angka-angka ini menjadi lebih berarti apabila diperbandingkan antara satu pos (akun) dengan yang lainnya. Setelah melakukan perbandingan, kemudian dapat diperoleh kesimpulan mengenai posisi keuangan suatu emiten untuk periode tertentu. Pada akhirnya kita dapat menilai kinerja manajemen dalam periode tersebut. Perbandingan ini kita kenal dengan nama Analisis Rasio Keuangan. Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 2

Apabila analisis Horizontal dan Vertikal terbatas pada satu emiten atau beberapa periode saja, maka Analisis Rasio dapat membandingkan kinerja keuangan antar emiten, maupun terhadap sektor industrinya. Rasio menghubungkan pos-pos yang terdapat pada laporan keuangan, baik itu antara laporan laba rugi dengan laporan laba rugi, laporan laba rugi dengan neraca, ataupun antar pos yang ada di dalam neraca. Analisis rasio memberikan pemahaman yang lebih baik dalam membandingkan kinerja keuangan emiten untuk tiap periodenya. Seorang manajer harus berhati-hati dalam menilai apakah suatu rasio baik atau buruk dalam menyimpulkan penilaian atas suatu perusahaan berdasarkan suatu perangkat rasio-rasio. Apabila analisis rasio keuangan suatu perusahaan menunjukkan pola yang berbeda dengan norma-norma sektor industrinya, tidak berarti hal ini menunjukkan ada yang kurang beres dengan perusahaan tersebut. Sebaliknya, kesamaan dengan rasiorasio sektor industri bersangkutan tidak menjamin bahwa perusahaan berjalan dengan normal dan dikelola dengan baik. IV. KATEGORI RASIO KEUANGAN Banyaknya jumlah pos pada laporan keuangan perusahaan yang dapat diperbandingkan satu sama lain untuk menampilkan kinerja perusahaan pada akhirnya juga menghasilkan banyak rasio keuangan. Berikut ini adalah pembagian rasio keuangan berdasarkan 4 kategori besar, yaitu: Rasio Likuiditas, Pembiayaan, Aktivitas, dan Kinerja. Sumber: Investopedia Tautan: http://www.investopedia.com/university/ratio-analysis/using-ratios.asp IV.1. Rasio Likuiditas: mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar pokok kewajiban jangka pendek dan bunga kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi rasionya, maka perusahaan dianggap memiliki margin of safety yang cukup tinggi pula. Disebut juga Liquidity Warning Ratio, terdiri dari: a. Acid Test: mengukur kecukupan aset lancar perusahaan (yang dianggap likuid) untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Dikenal juga dengan quick ratio. Dianggap lebih baik dari current ratio, karena mengeluarkan Inventory, yang dianggap kurang likuid, dari perhitungan asset lancar. Acid Test = Cash + Acc Rcvbl + ST Investments Current Liabilities b. Interest Coverage: menjelaskan tingkat kemudahan suatu perusahaan untuk membayar bunga atas pinjamannya. Disebut juga times interest earned. Interest Coverage Ratio = EBIT Interest Expense c. Working Capital: dapat mengukur kecukupan aset lancar suatu perusahaan yang dapat menutupi kewajiban lancarnya. Current Assets Working Capital Ratio = Current Liabilities Working Capital = Current Assets - Current Liabilities Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 3

IV.2. Rasio Pembiayaan: menunjukkan besarnya pembiayaan terhadap modal atau penghasilan perusahaan, sehingga dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka panjangnya. Disebut juga Financing Ratio, atau Financial Leverage Ratio. Terdiri dari: a. Debt to Equity Ratio: mengindikasikan besarnya hutang yang digunakan perusahaan untuk permodalannya dalam menjalankan bisnis. Mencakup shortterm dan long-term debt. Debt-to-equity ratio yang meningkat mengindikasikan pembayaran bunga yang meningkat, sehingga pada suatu titik tertentu dapat mempengaruhi peringkat kredit perusahaam, dan membuatnya semakin mahal untuk memperoleh pinjaman baru (berupa obligasi atau pinjaman bank). Debt to Equity = Total Debt Total Equity b. Debt to Asset Ratio: menunjukkan besarnya asset yang diperoleh dari hutang. Semakin besar rasionya dapat diartikan perusahaan memiliki resiko keuangan yang juga besar. Debt to Asset = Total Debt Total Asset c. Solvency Ratio: mengukur kecukupan Cash Flow perusahaan untuk membayar hutang jangka panjang dan jangka pendeknya. Dianggap dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan masalah (solvency), terutama yang terkait dengan hutang. Solvency Ratio = Solvency Ratio = Net Income + Depreciation ST Liab + LT Liab Earning After Tax + Depreciation ST Liab + LT Liab IV.3. Rasio Aktivitas: mengukur kemampuan perusahaan untuk merubah aset dan modal yang dimiliki untuk dijadikan Kas atau Penjualan. Terdiri dari: a. Asset Turnover: mengukur besarnya pemanfaatan aset oleh perseroan untuk dijadikan pendapatan penjualan. Revenue Asset Turnover = Total Assets b. Average Collection Period: memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perseroan untuk menerima pembayaran atas piutangnya. Avg Collection Period = Days x Avg Amount of Acc Receivables Net Credit Sales During The Period Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 4

Rata-rata piutang dihitung dari rata-rata saldo piutang pada awal dan akhir tahun. c. Inventory Turnover: menunjukkan berapa kali persediaan dapat dijual dalam suatu periode tertentu. Inventory Turnover = Inventory Turnover = Sales Inventory COGS Avg Inventory Rata-rata Persediaan dihitung dari rata-rata saldo Persediaan pada awal dan akhir tahun. IV.4. Rasio Kinerja: mengukur kinerja perseroan pada suatu periode tertentu, terhadap periode sebelumnya. Rasio ini tidak akan banyak berguna apabila tidak dibandingkan terhadap perseroan lain yang ada di dalam satu sektor industri. Pada dasarnya memiliki metode yang sama seperti pada Analisa Vertikal. Terdiri dari: a. Earnings Per Share = Net Income Outstanding Shares b. Price to Earnings = Share Price EPS c. Book Value Per Share = Total Common Equity Outstanding Shares d. Price to Book Value = Share Price BVPS e. Return on Assets = Net Income Total Assets f. Cash Return on Assets = g. Dividend Payout Ratio = Cash Flow from Operation ROA Total Dividend Net Income h. Dividend Yield = Dividend Per Share Share Price i. Gross Profit Margin = Gross Profit Revenue Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 5

j. Net Profit Margin = Net Income Revenue k. Return on Equity = Net Income Total Shareholder's Equity V. EVALUASI RASIO KEUANGAN Berikut ini adalah tabel yang menterjemahkan secara singkat bagaimana kinerja perusahaan apabila suatu rasio keuangan mengalami kenaikan atau penurunan. Rasio Perubahan Kinerja Perusahaan Rasio Likuiditas Acid Test Naik Baik Interest Coverage Naik Baik Working Capital Naik Baik Rasio Pembiayaan DER Naik Kurang Baik Debt to Asset Naik Kurang Baik Solvency Naik Baik Rasio Aktivitas Asset Turnover Naik Baik Average Collection Period Naik Kurang Baik Inventory Turnover Naik Baik Rasio Kinerja EPS Naik Baik P/E Naik Kurang Baik BVPS Naik Baik P/BV Naik Kurang Baik ROA Naik Baik Cash ROA Naik Baik DPR Naik Baik Div Yield Naik Baik Gross Profit Margin Naik Baik Net Profit Margin Naik Baik ROE Naik Baik VI. ANALISIS DUPONT Persamaan DuPont memberikan cara lain dalam melakukan analisis terhadap ROE, di mana ROE dibagi-bagi berdasarkan komponen pembentuknya untuk kemudian dilakukan analisis terhadap masing-masing komponen tsb, agar dapat diketahui pada area mana kinerja perusahaan perlu untuk ditingkatkan. Penjelasan: Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 6

Sumber: Alex Drost Tautan: http://alexdrost.blogspot.co.id/2014/04/dupont-analysis.html Bentuk yang paling sederhana dari metode analisis DuPont adalah membagi ROE menjadi dua bagian, yaitu ROA dan Financial Leverage Ratio. ROA dapat dilihat sebagai ukuran seberapa efisien perusahaan memanfaatkan aset yang mereka miliki sementara Financial Leverage Ratio menunjukkan porsi jumlah utang yang dapat membentuk atau mempengaruhi ekuitas perusahaan. Ini menunjukkan bahwa perubahan dalam ROE dapat dihubungkan ke salah satu perubahan dalam ROA atau jumlah utang (leverage) yang digunakan dalam bisnis. Setelah mengetahui persamaan dasar ini, kita dapat melanjutkan untuk memecahnya. Berikutnya adalah memecah ROA menjadi dua faktor yang terpisah, yaitu Net Profit Margin dan Asset Turnover. Dalam melakukan penjabaran ini, kita masih belum dapat dapat menentukan bahwa perubahan dalam ROE dapat dikaitkan dengan perubahan dalam marjin laba bersih, efisiensi aset (asset turnovers) dan penggunaan leverage (hutang). Langkah terakhir dalam menjabarkan persamaan DuPont adalah melihat marjin laba bersih. Adapun marjin laba bersih dapat dipecah ke dalam 3 fungsi utama, yang pertama adalah marjin laba sebelum bunga dan pajak (EBIT), biasa disebut juga dengan operating margin. Ini adalah pendapatan perusahaan yang Diperoleh dari operasi normal tanpa pertimbangan struktur permodalan. Faktor yang kedua adalah beban bunga, yang membagi laba sebelum pajak (setelah bunga) dengan EBIT. Hal ini akan menunjukkan Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 7

berapa banyak penghasilan perusahaan yang digunakan untuk membiayai hutang dalam struktur modal. Faktor terakhir yaitu beban pajak yang menunjukkan tingkat pajak perusahaan. Ini memungkinkan kita untuk menganalisa perubahan pada marjin laba bersih perusahaan berdasarkan perubahan operasional (EBIT margin), perubahan utang biaya jasa keuangan (beban bunga) dan tarif pajak. Akhirnya, kita dapat menggabungkan semua perhitungan ini untuk berakhir dengan lima langkah analisis DuPont. Terapkan perkalian silang sederhana pada persamaan diatas, maka kita akan memperoleh ROE. Dengan ini, kita dapat melihat ROE perusahaan dan menentukan faktor-faktor apa telah membantu perusahaan mencapai ROE tsb. Lebih penting lagi, kita dapat menganalisa serial data dan menentukan apa yang menyebabkan perubahan dalam bentuk ROE pada satu periode dengan yang lain. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki 10% peningkatan pada ROE yoy dan analisis DuPont menunjukkan bahwa perubahan ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan leverage, maka akan jauh lebih menguntungkan untuk berinvestasi pada perusahaan lain yang juga memiliki pertumbuhan ROE 10% karena peningkatan efisiensi atau margin (asset turnover atau EBIT margin). VII. LATIHAN SOAL Dibawah ini adalah laporan keuangan terbaru dari PT XYZ (dalam jutaan) Aset Aset Lancar PT XYZ Neraca untuk Tahun 2014 dan 2015 Utang dan Ekuitas 2014 2015 2014 2015 Utang Jangka Pendek Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 8

Kas 815 906 Utang Usaha 983 1292 Piutang Utang bank jangka 2.405 2.510 Usaha pendek 720 840 Persediaan 4.608 4.906 Utang jangka pendek lainnya 105 188 Total Aset Total Utang Jangka 7.828 8.322 Lancar Pendek 1.808 2.320 Utang Jangka Panjang 4.817 4.960 Aset Tetap Gedung dan Bangunan (net) 15.164 19.167 Total Aset 22.992 27.489 Ekuitas Saham Biasa dan PIC 10.000 10.000 Laba Ditahan 6.367 10.209 Total Ekuitas 16.367 20.209 Total Utang dan Ekuitas 22.992 27.489 PT XYZ Laporan Laba Rugi 2015 (dalam jutaan) Penjualan 33.500 Beban Pokok Penjualan 18.970 Beban Depresiasi 1.980 Laba Operasi 12.550 Beban Bunga 486 Laba Sebelum Pajak 12.064 Beban Pajak (35%) 4.222 Laba Bersih 7.842 Dividend 4.000 Tambahan terhadap laba ditahan 3.842 Stock outstanding 1000.000 lembar Harga saham Rp 15.000/lembar Soal: Buatlah analisis Dupont PT. XYZ untuk periode tahun 2015. Jawab: Analisis Du-pont dari PT. XYZ pada tahun 2015 ROE = Profit margin x total asset turnover x equity multiplier ROE = net income sales x sales asset x asset equity ROE = 7842 33500 27489 x x = 0.388 = 38,8% 33500 27489 20209 Kuis: Buatlah rasio-rasio keuangan PT. XYZ untuk periode tahun 2015. Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 9

Materi Pelatihan WPPE Edisi 2016 10