BAB IV: KONSEP 4.1. Pendekatan Aspek Kinerja 4.1.1. Sistem Pencahayaan System pencahayaan yang digunakan yaitu system pencahayaan alami dan buatan dengan presentase penggunaan sebagai berikut : a. Pencahayaan alami Pencahayaan alami melalui bukaan dan material bening yang bias memasukkan cahaya matahari kedalam ruangan. b. Pencahayaan buatan Jenis pencahayaan buatan yang digunakan yaitu pencahayaan general dan pencahayaan khusus. Untuk pencahayaan general digunakan untuk menerangi sirkulasi/koridor pengunjung,pelayan,maupun pengelola. Begitu juga dengan ruangan yang sifatnya bukan untuk pameran.sedangkan pencahayaan khusus hanya untuk benda-benda koleksi museum. 4.1.2. Sistem Penghawaan Pengkondisian udara yang digunakan merupakan pengkondisian alami dan buatan.pengkondisian alami berupa lubang ventilasi yang dapat mengalirkan udara masuk dan keluar.adapun system ventilasi yaitu system ventilasi silang.sedangkan pengkondisian buatan menggunakan ac. 4.1.3. Sistem Jaringan Air Bersih Sistem jaringan air bersih diperoleh dari PAM dan sumur artetis ditampung dalam ground reservoir. System pendistribusian air bersih sendiri dengan cara up feed system, air yang ditampung dalam Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 71
ground reservoir dipompa keatas untuk di distribusikan keruangan yang biasanya digunakan untuk instalasi pemadam kebakaran. 4.1.4. Sistem Jaringan Air Kotor Sistem jaringan air kotor terbagi 2 yaitu grey water dan black water. Grey water berupa air kotor dan air bekas yang dikumpulkan dan dialirkan kedalam satu aliran. Sedangkan black water berupa kotoran yang ditampung dalam septic tank diserap dalam resapan air kemudian disalurkan ke roil kota. 4.1.5. Sistem Jaringan listrik Listrik di PLN dikontrol tegangannya di travo kemudian oleh panel utama yang disambung ke panel-panel cabang di ruangruang.disediakan generator listrik/genset apabila aliran listrik PLN terputus. 4.1.6. Sistem Pencegahan Kebakaran Untuk system pencegahan kebakaran meliputi : 1. Sprinkler, bekerja secara otomatis pada suhu ruangan yang mencapai 60 C-70 C penutup kaca akan pecah dan mengucurkan air dengan daya jangkau sekitar 2.5m. perletakan jarak antara sprinkler biasanya 6m untuk ruangan dan 9m untuk koridor. 2. System detector yang dipergunakan ada dua : Smoke detector yang akan bekerja bila ruangan terdapat asap yang melampaui batas. Heat detector yang akan bekerja bila suhu ruangan telah melewati batas suhumaksimal 58 C. 3. Luas ruangan sekitar 100m2 minimal tersedia 1 unit portable fire extinguisher.khusus ruang genset dan ruang mesin disediakan unit pemadam api dengan bahan CO2. 4. Luas ruangan sekitar 400m2 minimal tersedia 1 buah hydrant box Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 72
4.1.7. Sistem Komunikasi System komunikasi digunakan untuk menghubungkan komunikasi internal dan eksternal bangunan.penggunaan telepon dengan system PABX (Private Automatic Branch Exchange) dan dibantu dengan jasa operator.selain itu, museum ini menyediakan wifi untuk kepentingan pengelola dan pengunjung. 4.1.8. Sistem penangkal petir Sistem penangkal petir yang digunakan yaitu system faraday dengan pertimbangan : bangunan tidakterlalu tinggi, tahan lama, mudah dalam pemasangan, relative murah dan cukup efektif. 4.1.9. Sistem transportasi vertical 1. Ramp merupakan alat penghubung yang digunakan karena bias mendukung kebutuhan orang divable serta mendukung sirkulasi yang mengalir. 2. Lift, digunakan untuk angkut barang dan untuk penyewa function room. 3.Tangga darurat digunakan untuk memudahkan akses apabila terjadi keadaan yang darurat. 4.1.10. Sistem Pembuangan Sampah Sistem pembuangan sampah secara konvensional yaitu dengan pengangkutan berkala dari tempat sampah yang telah disediakan di dalam museum kemudian dibuang ke TPA melalui kendaraan angkut. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 73
4.2. Pendekatan aspek teknis 4.2.1. Sistem struktur Sistem struktur terbagi menjadi 3 yaitu : struktur bawah, tengah dan atas. Untuk struktur bawah yaitu menggunakan tiang pancang.struktur tengah dominan dengan konfigurasi material penyusun dinding seperti bata, roster, expose beton dan material alam berupa kayu dan bambu. 4.2.2. Sistem modul Modul yang digunakan yaitu 6m x 6m disesuaikan dengan besaran massa terhadap tapak dan grid yang direncakan. 4.2.3. Pendekatan visual arsitektur Gambar 3.12.referensi tampak Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 74
4.3. Zoning Akhir Zoning horizontal Lt.1 Gambar 4.1.zoning lt.1 Zoning horizontal Lt.2&3 Gambar 4.2.zoning lt.2&3 Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 75
Zoning horizontal Lt.4 Gambar 4.3.zoning lt.4 Zoning Vertikal Gambar 4.4.zoning vertikal Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 76
4.4. Konsep Masa Mengambil dasar bentuk persegi panjang yang digabungkan menjadi kesatuan yang harmonis. Ide Tampilan menggunakan unsur alam dipadukan dengan material modern sehingga menjadi harmonis. Dalam hal ini material alam yang dipakai berupa kayu, batu alam. Sedangakan material modern menggunakan kaca dengan cutting laser motif batik. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 77