BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenikmatan memiliki usaha sendiri dengan bekerja pada suatu perusahaan sangat banyak perbedaan. Untuk menjadi seorang pegawai dibutuhkan kepandaian, seperti dipersyaratkan dalam batas nilai IPK, harus mengikuti dan lulus tes, berpenampilan baik sampai memiliki koneksi atau referensi tertentu. Syarat untuk menjadi wirausaha relative lebih mudah. Hal utama yang harus dimiliki adalah kemauan dan kemampuan. Wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang,menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu. (Kasmir, 2006 :15). Wirausahawan yang memulai usaha keluarga cukup banyak ditemui. Sebuah keluarga apabila dibentuk menjadi suatu bisnis maka akan tercipta situasi mendidik, seluruh anggota keluarga dapat bekerja memperoleh pengalaman serta bekal kepribadian yang kuat dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan adannya bisnis keluarga, maka kehidupan anggota-anggota keluarga menjadi produktif, mampu berdikari, dan mampu mencapai prestasi-prestasi dalam hidup. Dalam mengelola bisnis keluarga, tingkat kepercayaan dan rasa aman sesama anggota keluarga lebih kuat dari pada melibatkan orang lain di luar keluarga untuk bekerja dan mengambil bagian dalam bisnis keluarga (www. waspada.co.id)
Ada berbagai alasan bisnis keluarga dapat berjalan di Indonesia. Pertama, bisnis keluarga tidak dibebani oleh tuntutan para pemegang saham yang selalu mendikte operasi bisnis. Kedua, anggota keluarga mau mengorbankan keuntungan jangka pendek untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang. Ketiga, tingkat fleksibilitas dari bisnis untuk memberikan respon terhadap tantangan maupun peluang tanpa banyak hambatan. Usaha kecil dapat berhasil jika dilandaskan oleh berbagai macam faktor pendorong yang digunakan dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat memicu dalam mencapai keberhasilan usaha tersebut. Faktor pendorong keberhasilan usaha adalah dengan adanya faktor rencana pemasaran, produksi, rencana organisasi dan manajemen, serta adanya rencana keuangan. (Anoraga, 2002 : 38). Sebelum mendirikan suatu usaha seorang wirausahawan harus mampu membuat rencana usaha (Business Plan). Rencana usaha merupakan dokumen yang disiapkan secara seksama yang menerangkan mengenai pola dari usaha yang akan digeluti, sasaran dari pengusaha atau entrepreneur dan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran kesuksesan dalam suatu usaha. Rencana usaha yang baik terlihat dalam perumusan tujuan-tujuan dan sasaran yang spesifik, dan membantu karyawan untuk memahami apa yang diharapkan dari mereka, waktu yang digunakan untuk merencanakan, mengembangkan, menerapkan dan menilai hasil-hasil perencanaan yang akan ikut menentukan keberhasilan suatu usaha. Keberhasilan suatu usaha dapat diindikasikan dalam beberapa hal penting yaitu dana usaha bertambah, hasil produksi meningkat, dan keuntungan bertambah. (Nasution,2001:12).
Peneliti memilih usaha Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jl. KL. Yos sudarso No. 73 Medan karena perkembangan bisnis Rumah makan di Medan saat ini sangat pesat. Peneliti juga menggunakan perbandingan pada Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan untuk mengetahui faktor keberhasilan dalam usaha keluarga. Fenomena tersendiri bagi setiap Rumah Makan dikota Medan yang memiliki berbagai macam faktor-faktor untuk keberhasilan usahanya dengan menciptakan inovasi dan kreativitas untuk setiap produknya serta semangat pantang menyerah bagi setiap pemiliknya. Jenisjenis makanan yang ditawarkan pada setiap usaha rumah makan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Setiap Rumah Makan juga memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri. Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jl. KL. Yos sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan adalah merupakan Usaha keluarga yang dikelola oleh pemiliknya bersama anggota keluarga. Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel menjual berbagai jenis makanan dan minuman yang bercita rasa dan berkualitas baik dengan harga yang relatif terjangkau. Salah satu menu spesial dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel ini adalah Sop SumSum Tulang Kaki. Menu ini sangat terkenal dan banyak yang menyukainya. Selain menu Sop SumSum Tulang Kaki yang sangat terkenal, masih banyak menu-menu lain seperti Soto. Keunggulan yang dapat dilihat dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel ini adalah Keunikan masing-masing produknya yang memiliki cita rasa yang sangat spesial.
Tabel 1.1 Rencana usaha Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan No Rencana usaha Aplikasi 1. Pemasaran 1. Promosi dengan media-media cetak dan elektronik 2. Kartu nama 2. Produksi 1. Sop 2. Soto 3. Aneka minuman jus 3. Organisasi dan Manajemen 1. Penyeleksian karyawan 2. Pelatihan karyawan 3. Penempatan karyawan berdasarkan tugas masing-masing yang sesuai dengan keahliannya. 4. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik. 4. Keuangan 1. Pemilik membuka dan menjalankan usaha dengan menggunakan modal pribadi. Sumber : diolah penulis (2009) Rumah Makan Sop Sumsum Langsa yang berlokasi di jalan KL. Yos Sudarso ini merupakan usaha keluarga yang didirikan pada tahun 2000 oleh Bapak H. Lukman Hakim, SE. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa memiliki kualitas dalam produk yang dihasilkan. Mulai dari cita rasa produk dan penetapan harga yang terjangkau untuk setiap produknya.
Tabel 1. 2 Rencana usaha Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan No Rencana Usaha Aplikasai 1. Pemasaran 1. Spanduk 2. Promosi melalui para kerabat 2. Produksi 1. Sop 2. Soto 3. Bakso 4. Mie rebus dan goring 5. Nasi goring 6. Aneka macam jus 3. Organisasi dan Manajemen 1. Pemilik mempekerjakan 3 (tiga) orang karyawan yang berasal dari anggota keluarga yaitu anak dan keponakan pemilik. 2. Pengelolaan usaha langsung dipegang oleh pemilik 4. Keuangan 1. Pemilik menjalankan usahanya dengan menggunakan modal pribadi dan dibantu oleh orang tua pemilik. Sumber : diolah penulis (2009) Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan merupakan usaha keluarga yang meraih keberhasilan karena perusahaan mampu menghasilkan profit didalam usaha. Rumah Makan Sop Sumsum Langsa Jl. KL. Yos Sudarso No. 73 Medan mampu membuka beberapa cabang di kota Medan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha tersebut sehingga peneliti memutuskan untuk membuat penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Menjalankan Usaha Keluarga (Studi Kasus Pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan)
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah faktor-faktor keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan? 2. Faktor apakah yang paling dominan digunakan usaha keluarga dalam mencapai keberhasilan usaha pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan? C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum mengenai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka variable yang akan diteliti. Dengan demikian dalam kerangka penelitian ini dikemukakan variable yang akan diteliti yaitu faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan. Menurut Anoraga (2002 : 38), untuk menjamin keberhasilan dalam usaha harus dilaksanakan persiapan secara matang yaitu dengan menyiapkan rencana usaha (Business Plan). Business Plan adalah Ringkasan tertulis mengenai usulan pendirian perusahaan oleh wirausahawan yang berisi rincian kegiatan operasi dan rencana keuangan, peluang dan strategi pemasaran, serta keterampilan dan kemampuan manajer. Rencana bisnis berguna sebagai peta jalan bagi wirausahawan dalam perjalanannya menuju pembangunan bisnis yang sukses. Suatu rencana usaha biasanya disususn berdasarkan fungsi-fungsi operasional usaha, yaitu fungsi pemasaran atau penjualan, produksi, keuangan dan fungsi sumber daya manusia.
Faktor-faktor Keberhasilan dalam usaha adalah sebagai berikut : 1. Faktor Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen melalui penciptaan suatu produk, baik barang maupun jasa yang kemudian dibeli oleh konsumen yang memiliki kebutuhan melalui suatu pertukaran. Wirausahawan harus menguraikan target pasar dan karateristiknya. Menentukan target pasar dan potensinya adalah salah satu bagian dari penyusunan rencana usaha yang paling penting. 2. Faktor Produksi Produksi adalah suatu kegiatan dalam menciptakan suatu produk barang atau jasa untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Wirausahawan harus mendeskripsikan keseluruhan lini produk, pemilihan lokasi tempat usaha, desain proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persediaan bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan, serta peralatan yang digunakan. 3. Faktor Organisasi dan Manajemen Organisasi dan Manajemen merupakan dua bagian yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Organisasi merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Sedangkan Manajemen merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Faktor paling penting dari keberhasilan adalah kualitas manajemen. Faktor Organisasi dan Manajemen ini mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional, gaji/upah /fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja.
4. Faktor Keuangan Seorang wirausahawan harus mampu menyajikan laporan keuangannya secara berkala agar terlihat aktivitas keuangan perusahaannya. Laporan keuangan perusahaan juga memberikan gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan sehingga memudahkan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan. Faktor keuangan merupakan salah satu faktor kesuksesan bagi wirausahawan. Faktor keuangan mencakup modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung ( biaya-biaya pemasaran) serta pajak. Berdasarkan uraian tersebut maka dibuat kerangka konseptual sebagai berikut: Faktor Pemasaran Faktor Produksi Faktor Organisasi dan Manajemen Keberhasilan Usaha Keluarga Faktor Keuangan Gambar 1. 1 : Kerangka Konseptual Peneliti Sumber : Anoraga (2002) dan Kasmir (2006)
D. Hipotesis Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan maka hipotesis yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang mendorong wirausahawan pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan meraih keberhasilan dalam usaha keluarganya adalah adanya faktor pemasaran, produksi, organisasi dan manajemen serta keuangan. 2. Faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang paling dominan mendorong keberhasilan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mengetahui dan menganalisis faktor-faktor wirausahawan meraih keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan. b. Mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha keluarga Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan. 2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : a. Bagi pelaku bisnis, sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan usaha keluarga dan sebagai bahan
masukan kepada wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha keluarga. b. Bagi peneliti, memberikan kontribusi bagi pemikiran untuk memperluas cakrawala berpikir ilmiah dalam bidang kewirausahaan, khususnya yang berkaitan dengan mendirikan usaha keluarga. c. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. F. Metode Penelitian 1. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Medan yang berada di Jalan Yos Sudarso No. 73 Medan. Adapun Variabel dalam penelitian ini adalah faktor pemasaran, faktor produksi, faktor organisasi dan manajemen dan faktor keuangan. 2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini variable-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variable yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variable-variabel yang akan diteliti sebagai berikut : a. Faktor Pemasaran adalah faktor keseluruhan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Faktor Pemasaran mencakup produk yang berkualitas, harga, lokasi,
tenaga kerja, promosi dan proses pendeskripsian produk kepada konsumen yang disampaikan dengan jelas. b. Faktor Produksi adalah suatu bagian yang ada di dalam perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam penyelenggaraan produksi. Dengan mengatur kegiatan ini maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi. Faktor Produksi mencakup desain proses produksi dan karateristik proses produksi yang dipakai, cara pengaturan persedian bahan baku, tenaga kerja yang dibutuhkan serta peralatan yang digunakan. c. Faktor Organisasi dan Manajemen merupakan faktor yang mencakup struktur organisasi yang sesuai dengan besarnya usaha, banyaknya tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan operasional usaha, gaji/ upah/ fasilitas lain yang diberikan serta pembagian tugas dan jadwal kerja. d. Faktor Keuangan adalah keseluruhan aktivitas yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut. Faktor Keuangan modal, investasi, rincian pengeluaran atas biaya langsung (biaya produksi) dan biaya tidak langsung (biaya-biaya pemasaran) serta pajak. Tabel 1.3 Variabel dan Indikator Penelitian VARIABEL INDIKATOR SKALA UKUR Faktor Pemasaran 1. Produk (Product) yang berkualitas 2. Harga (Price) yang terjangkau dan sesuai dengan kualitas produk 3. Lokasi (Place) yang strategis 4. Tenaga Kerja (People) yang terlatih 5. Promosi (Promotion) melalui berbagai media Guttman
Faktor Produksi 6. Proses (Process) pendeskripsian produk kepada konsumen harus dijelaskan dan disampaikan dengan jelas. 1. Tenaga kerja memiliki keahlian (skill) yang sesuai dengan tugasnya (Man) 2. Memperhitungkan dan menganalisis modal kerja (Money) 3. Memiliki visi dan misi sesuai dengan tujuan perusahaan (Mindset) 4. Tempat usaha letaknya dekat dengan bahan mentah (Material) 5. Kegiatan promosi produk merupakan kegiatan yang wajib dilakukan (Market) Guttman 1. Dilakukannya pengambilan keputusan yang lebih demokratis dan partisipatif terhadap masalah yang bersangkutan dengan lingkungan organisasi 2. Terdapatnya pembagian kerja 3. Gaji/upah yang baik 4. Adanya kedisiplinan 5. Menomorduakan kepentingan pribadi terhapan kepentingan umum 6. Rekan kerja yang kompak Faktor Organisasi 7. Penghargaan terhadap pekerjaan yang dan Manajemen dijalankan 8. Tanggung jawab akhir terletak pada atasan 9. Kondisi kerja yang aman, nyaman, dan menarik 10. Pimpinan yang adil dan bijaksana 11. Garis kewenangan seperti tergambar pada struktur organisasi 12. Terdapat keadilan (equity) dalam usaha 1. Melakukan penilaian atas kelayakan potensi usaha 2. Menganalisis kemampuan proyek untuk mendapatkan laba yang Faktor Keuangan direncanakan atau diharapkan 3. Menganalisis kemampuan perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha 4. Memperhitungkan Kebutuhan modal Sumber : Anoraga dan Kasmir, diolah penulis (2009) Guttman Guttman
3. Skala Pengukuran Variabel Variabel faktor yang mendorong keberhasilan dalam menjalankan usaha keluarga diukur dengan menggunakan Skala Guttman. Skala ini digunakan untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. Skala pengukuran tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas; yaitu ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, positif-negatif dan lain-lain. Dalam penelitian ini, jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misalnya untuk jawaban ya diberi skor 1 dan tidak diberi skor 0. Faktor dengan skor yang memiliki skor tertinggi maka dipilih sebagai faktor yang paling dominan dalam keberhasilan usaha keluarga. 4. Tempat dan Waktu penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan di Rumah makan Sop SumSum Langsa yang terletak di Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan September-Januari 2010. 5. Populasi dan Sampel Penelitian ini merupakan studi kasus pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan maka populasi yang sekaligus sebagai sample yang representatife dalam penelitian ini adalah orang yang berperan penting dalam menjalankan usaha Rumah Makan Sop SumSum Langsa dan Rumah Makan Sop Jamel yang diteliti adalah Pemilik dari Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Rumah Makan
Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan dimana dari mereka dapat diperoleh informasi dan data penting dalam keseluruhan pelaksanaan aktivitas usaha mereka yang telah berhasil. 6. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti menggunakan dua jenis data untuk membantu memecahkan masalah, yaitu : a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian. 7. Teknik Pengumpulan Data a. Pengamatan (observation) Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada subjek yang akan diteliti di lokasi penelitian, dalam hal ini pengamatan dilakukan pada Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan. b. Wawancara (interview)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pemilik Rumah Makan Sop SumSum Langsa Jalan KL. Yos Sudarso No. 73 Medan dan Pemilik Rumah Makan Sop Jamel Jl. Ampera No. 42 Medan. c. Studi Pustaka Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. 8. Metode Analisis Data Statistik deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan mulamula disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai perusahaan dan masalah yang sedang diteliti. Jika tujuan penelitian adalah deskriptif yang terbatas pada upaya memberi suatu gambaran tentang variabel-variabel yang diteliti, teknis, analisis yang sering digunakan adalah statistik dasar yang berkaitan dengan parameter statistik deskriptif. Termasuk dalam parameter statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi.