4 Konsep dan Implementasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di Laboratorium (Picture from Lab Safety Culture at UCLA) Penyelenggaraan pendidikan di bidang sains tentunya bukan hanya sekedar teori tetapi juga memerlukan aplikasi nyata yang dapat dilakukan dalam bentuk praktikum maupun riset. Kegiatan praktikum dan riset tersebut dilakukan di laboratorium yang harus ditunjang dengan berbagai sarana pendukung baik itu peralatan, bahan kimia, maupun personil laboratorium dengan kompetensi yang baik. Laboratorium pendidikan sama halnya seperti laboratorium di industri maupun di lingkungan pemerintahan, laboratorium pendidikan juga harus tetap memperhatikan keselamatan kesehatan kerja (K3) di laboratorium untuk page 1 / 6
menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Terdapat tiga sumber bahaya di laboratorium yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja yaitu bahaya fisika, bahaya kimia, dan bahaya biologis. Bahaya fisika dapat diakibat oleh tatanan ruang laboratorium yang buruk, penggunaan peralatan laboratorium yang tidak sesuai dengan prosedur, dan instalasi listrik yang tidak benar. Bahaya kimia dapat diakibatkan oleh penanganan tidak benar dari bahan kimia dengan sifat yang korosif, mudah terbakar, beracun maupun karsinogenik. Bahaya biologis dapat disebabkan oleh adanya infeksi dari bakteri patogen dan hewan. Dari ketiga sumber bahaya tersebut, tentunya bahaya kimia yang memerlukan penanggulangan yang lebih rumit karena terkait dengan penataan bahan kimia mulai dari penerimaan, penyimpanan, pemakaian bahkan sampai pengelolaan limbahnya. Pengelolaan bahan kimia di dalam laboratorium, berfokus pada proses penerimaan hingga penyimpanannya dalam ruang khusus sehingga dapat menjamin keamanan (security) dan keselamatan (safety) ketika penggunaannya serta meningkatkan efisiensi dalam hal inventaris bahan kimia di laboratorium. Perlu diketahui bahwa konsep keamanan dan keselamatan bukanlah hal yang sama tapi merupakan dua hal yang saling melengkapi. Konsep keselamatan mengacu pada kegiatan untuk menghindari manusia dan bahan kimia dari kecelakaan akibat kesalahan prosedur penggunaan bahan kimia yang tidak disengaja atau dengan kata lain, melindungi manusia dari bahaya bahan kimia sedangkan konsep keamanan mengacu pada kegiatan untuk melindungi manusia dari kecelakaan akibat kesalahan prosedur penggunaan bahan kimia yang dilakukan oleh orang lain dengan sengaja atau dengan kata lain melindungi bahan kimia dari kegiatan manusia yang tidak bertanggung jawab. Pelaksanaan implementasi Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) di laboratorium dapat dilaksanakan dengan tahapan berikut: 1. Pengetahuan tentang K3 dari masing-masing personil pranata laboratorium page 2 / 6
(Picture from http://nobel.scas.bcit.ca) Pengetahuan tentang K3 dapat diketahui melalui adanya training internal dari pihak laboratorium itu sendiri dengan pemberitahuan secara tertulis maupun lisan. Selain itu pengetahuan K3 dapat dikembangkan mealui system pelatihan yang sudah banyak ditawarkan oleh berbagai pihak lembaga pelatihan untuk laboratorium. Dengan adanya pengetahuan ini, implementasi K3 dapat berjalan lebih efektif. 1. Kondisi laboratorium yang kondusif dan sesuai dengan standar untuk bekerja di laboratorium page 3 / 6
(Picture from www.hok.com) Bekerja di laboratorium harus senyaman mungkin secara psikis dan kondisi lingkungannya. Ketelitian dan keterampilan sangat diperlukan selaku pranata laboratorium. Desain laboratorium dengan ventilasi udara yang cukup atau sistem sirkulasi udara yang baik namun tetap menjaga kualitas lingkungan laboratorium untuk mengasilkan data analisis yang baik. Selain itu yang terpenting adalah tata ruang laboratorium yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. 1. Penataan bahan kimia sebagai sumber bahaya yang sering muncul page 4 / 6
Berdasarkan data bahan kimia yang telah tersedia maka dapat dilakukan penataan letak penyimpanan bahan kimia berdasarkan tanda bahaya, sifat, dan wujud dari bahan kimia tersebut (informasi dari Material Safety Data Sheet). Pada kegiatan ini, tentunya memerlukan lemari bahan kimia, ruang khusus dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu akan dilakukan pula pemisahan bahan kimia berdasarkan keadaan kemasannya (masih disegel atau sudah terbuka 1. Tersedianya peralatan perlindungan diri yang lengkap serta jaminan keselamatan kesehatan kerja di laboratorium page 5 / 6
(Picture from alatlab.org) Ketika bekerja di laboratorium dengan menggunakan berbagai bahan kimia yang berbahaya, tentunya diperlukan alat perlindungan diri yang harus selalu tersedia di laboratorium seperti masker dengan filter yang sesuai untuk bahan organik dan anorganik, jas laboratorium yang sesuai dengan standar laboratorium, sepatu tertutup, kacamata pelindung (googles), dan sarung tangan yang sesuai dengan jenis bahan kimia yang digunakan. Selain itu harus adanya jaminan keselamatan kesehatan kerja yang berupa asuransi seperti JAMSOSTEK atau BPJS ketenagakerjaan. page 6 / 6