RANGKUMAN MATERI PEDAGOGIK UKG

dokumen-dokumen yang mirip
Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Hakikat Belajar : Hakikat Mengajar : Hasil Belajar : Karakter Karakter dibangun, bukan diajarkan Karakter Kurikulum berbasis Karakter

Prinsip Prinsip Pengembangan Kurikulum

Pengertian Dan Ciri-ciri Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dilakukan berdasarkan rancangan yang terencana dan terarah

SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 20 TAHUN 2007 TANGGAL 11 JUNI 2007 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah bagian dari dunia pendidikan yang membuat program

JENIS-JENIS KOMPETENSI GURU TK

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam diri manusia untuk menjadi manusia yang seutuhnya. Menurut UU Sisdiknas

BAB I PENDAHULUAN. norma-norma yang berlaku. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh BABANG ROBANDI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA JANUARI 2010

BAB IV STANDAR KOMPETENSI GURU. Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami standar

LANDASAN DAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arti make a match adalah mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian peranan menurut Soejono Soekanto (2002;234) adalah sebagai berikut:

BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PRINSIP PRINSIP KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus, apalagi sebagai guru yang

Permendiknas No.16 Tahun 2007 Standar Kualifikasi Akademik Dan Kopetensi Guru

Peta Konsep. Tujuan Pendidikan (Kompetensi Dasar) Proses/Kegiatan Untuk Mencapai Kompetensi. Hasil-hasil pendidikan yang dapat dicapai

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kewenangan guru dalam menjalankan profesinya sebagai seorang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Simpulan hasil penelitian model pembelajaran proyek berbasis lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

ORIENTASI LIFE SKIL DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN SETS

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar


I. PENDAHULUAN. di Kalianda, ditemukan ada sejumlah variabel yang berpengaruh secara langsung

Peraturan Mendiknas Nomor: 20 Tahun tentang STANDAR PENILAIAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

ANALISIS KOMPETENSI GURU MATEMATIKA BERDASARKAN PERSEPSI SISWA (THE MATH TEACHER COMPETENCY ANALYSIS BASED PERCEPTIONS OF STUDENTS)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. kependidikan kompetensi merupakan pengetahuan, sikap-perilaku dan

STANDAR KOMPETENSI GURU (Permendiknas No. 16 Tahun 2007)

STANDAR PENILAIAN (Permen No. 20 Th. 2007)

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan pendidikan nasional berbunyi bahwa pendidikan. diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.

STANDAR PENILAIAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (BSNP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mutu pendidikan sangat bergantung pada kompetensi dan kualifikasi yang

BAB II KAJIAN TEORI. mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan sistem pendidikan diharapkan mewujudkan tujuan pendidikan

No. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU TK/ PAUD Kompetensi Pedagodik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Variabel Tergantung : Minat Belajar. 2. Variabel Bebas : Persepsi Siswa terhadap Kompetensi Guru

PROSEDUR DAN MEKANISME SERTIFIKASI GURU

KOMPETENSI PENDIDIK (GURU PAUD, GURU PENDAMPING, GURU PENDAMPING MUDA) 1 KOMPETENSI GURU PAUD

PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU MELALUI KEGIATAN PPL KEPENDIDIKAN DENGAN PENDEKATAN LESSON STUDY. ( As ari Djohar )

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK SD KELAS I-III

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI) Sosialisasi KTSP

Kinerja Guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 2 Painan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Oleh: Drs.NANA DJUMHANA M.Pd PRODI PGSD FIP UPI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia kompetensi berarti kewenangan. kuantitatif. Johnson (dalam Usman 2006: 14) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam Undang-Undang tentang

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

2 Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Degeng (Uno, 2010: 3) Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. Secara implisit dapat dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Hakikat Belajar dan Pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kountur (Wiwid, 2006:48) Penelitian deskriftif adalah jenis penelitian yang

STANDAR KOMPETENSI GURU KELAS SD/MI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua

Pangkat, Jab, Golo: Pembina TK I /Lektor Kepala/ IVb

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PROGRAM PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN CALON GURU. Wita Setianingsih Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan sumber daya. manusia unggul yang dapat menjadi aktor penting di balik semua

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat mengedepankan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA IMPLEMENTASI KTSP DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi dan karakter

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat dipengaruhi

Materi, Alat dan Metode dalam Praktek Pendidikan I L M U P E N D I D I K A N

Transkripsi:

RANGKUMAN MATERI PEDAGOGIK UKG http://www.soalukgonline.com 1. Persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang guru: a. Kompetensi Kepribadian: a.1. Mantap dan stabil a.2. Dewasa a.3. Arif a.4. Berwibawa a.5. Teladan b. Kompetensi Pedagogik b.1.memahani peserta didik b.2. Merancang pembelajaran b.3. Melaksanakan pembelajaran b.4. Merancang dan mengevaluasi pembelajaran b.5. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. c. Kompetensi profesional c.1. Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi. c.2. Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi. d. Kompetensi sosial d.1. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. d.2. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan d.3. Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 2. Pengertian pembelajaran dan komponennya Pembelajaran adalah usaha sadar dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relative lama dan karena adanya usaha. Komponen-komponennya meliputi: Siswa Guru Tujuan

Isi pelajaran Metode Media Evaluasi 3. Teori- Teori Pembelajaran a. Behavioristik Pembelajaran selalu memberi stimulus kepada siswa agar menimbulkan respon yang tepat seperti yang kita inginkan. Hubunagn stimulus dan respons ini bila diulang kan menjadi sebuah kebiasaan.selanjutnya, bila siswa menemukan kesulitan atau masalah, guru menyuruhnya untuk mencoba dan mencoba lagi (trial and error) sehingga akhirnya diperoleh hasil. b. Kognitivisme Pembelajaran adalah dengan mengaktifkan indera siswa agar memeperoleh pemahaman sedangkan pengaktifan indera dapat dilaksanakan dengan jalan menggunakan media/alat bantu. Disamping itu penyampaian pengajaran dengan berbagai variasi artinya menggunakan banyak metode. c. Humanistik Dalam pembelajaran ini guru sebagai pembimbing memberi pengarahan agar siswa dapat mengaktualisasikan dirinya sendiri sebagai manusia yang unik untuk mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam dirinya sendiri. Dan siswa perlu melakukan sendiri berdasarkan inisisatif sendiri yang melibatkan pribadinya secara utuh (perasaan maupun intelektual) dalam proses belajar, agar dapat memperoleh hasil. d. Sosial/Pemerhatian/permodelan Proses pembelajaran melalui proses pemerhatian dan pemodelan Bandura (1986) mengenal pasti empat unsur utama dalam proses pembelajaran melalui pemerhatian atau pemodelan, yaitu pemerhatian (attention), mengingat (retention), reproduksi (reproduction), dan penangguhan (reinforcement), motivasi (motivation). Implikasi daripada kaedah ini berpendapat pembelajaran dan pengajaran dapat dicapai melalui beberapa cara yang berikut: Penyampaian harus interaktif dan menarik Demonstasi guru hendaklah jelas, menarik, mudah dan tepat Hasilan guru atau contoh-contoh seperti ditunjukkan hendaklah mempunyai mutu yang tinggi. 4. Ciri-ciri pembelajaran Ciri-ciri pembelajaran yang menganut unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa sebagai berikut :

a. Motivasi belajar b. Bahan belajar c. Alat bantu belajar d. Suasana belajar: d.1. komunikasi dua arah d.2. gairah dan gembira e. Kondisi siswa yang belajar: e.1. setiap siswa unik e.2. kesamaan siswa 5. Pendekatan dan metode dalam pembelajaran A. PENDEKATAN 1. Pendekatan Konsep (penguasaan konsep dan subkonsep, guru terlalu dominan) 2. Pendekatan Lingkungan(mengaitkan lingkungan dalam proses belajar 3. Pendekatan Inkuiri (mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik) 4. Pendekatan Proses (melakukan pengamatan, menafsirkan data, mengkomunikasikan hasil pengamatan) 5. Pendekatan Interaktif (pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan) 6. Pendekatan Pemecahan Masalah (masalah yang dipecahkan melalui praktikum/pengamatan) 7. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) 8. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach) memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. B. METODE 1. Metode Ceramah (penyampaian bahan pelajaran secara lisan) 2. Metode Tanya Jawab (pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan sudah direncanakan sebelumnya) 3. Metode Diskusi Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan masalah. 4. Metode Kooperatif (siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang) 5. Metode Demonstrasi (memeragakan suatu proses kejadian) 6. Metode Karyawisata/Widyawisata (membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas) 7. Metode Penugasan (memberi tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar)

8. Metode Eksperimen (menggunakan percobaan) 9. Metode Bermain Peran (pembelajaran dengan cara seolah-olah berada dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu pemahaman tentang suatu konsep) 6. Prinsip pengembangan kurikulum Asep Herry Hernawan dkk. (dalam Sudrajat, 2007) mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu: a. Prinsip relevansi - kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sebaliknya, secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis) b. Prinsip fleksibilitas - mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur, dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik. c. Prinsip kontinyuitas - adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar- jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan. d. Prinsip efisiensi - mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai. e. Prinsip efektivitas yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas. Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 2. Beragam dan terpadu 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan 5. Menyeluruh dan berkesinambungan

6. Belajar sepanjang hayat 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah 7. Evaluasi Pengalaman Belajar a. Evaluasi merupakan proses untuk memperoleh seberapa jauh pengalaman belajar berkembang dan terorganisasi yang benar-benar menghasilkan hasil yang diinginkan, b. Evaluasi merupakan proses yang sistematis artinya dalam pengajaran kegiatan ini tentu direncanakan, berkesinambungan dari awal hingga akhir pelaksanaan program. c. Dalam evaluasi diperlukan berbagai informasi atau data yang nantinya akan diolah dan hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan. d. Hasil evaluasi digunakan untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa. Dengan demikian evaluasi dapat berfungsi: 1) Mengetahui kemajuan, perkembangan, dan keberhasilan siswa setelah mengikuti kegiatan belajar-mengajar. Hasil evaluasi yang diperoleh itu dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa. 2) Mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. 3) Sumber informasi atau data bagi pelayanan BK kepada siswa. 4) Untuk pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan. 8. Teknik dan Instrumen Penilaian a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan berbagai teknik penilaian berupa tes, observasi, penugasan perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. b. Teknik tes berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. c. Teknik observasi atau pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. d. Teknik penugasan baik perseorangan maupun kelompok dapat berbentuk tugas rumah dan/atau proyek. e. Instrumen penilaian hasil belajar yang digunakan pendidik memenuhi persyaratan (a) substansi, adalah merepresentasikan kompetensi yang dinilai, (b)

konstruksi, adalah memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan (c) bahasa, adalah menggunakan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. f. Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ujian sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas empirik. g. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antar sekolah, antar daerah, dan antar tahun 9. Ciri-ciri tes yang baik Sebuah tes yang dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki: (1) Validitas: validitas atau daya ketepatan mengukur, sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat mengukur apa yang hendak di ukur (2) Reliabilitas: jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan berkali-kali, sebuah tes dikatakan raliabel apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukan ketetapan. Dengan kata lain, jika kepada para siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (ranking) yang sama dalam kelompoknya. (3) Obyektivitas: apabila tes tersebut disusun dan dilaksanakan : menurut apa adanya (4) Praktikabilitas: mudah dilaksanakan, mudah pemeriksaannya, dilengkapi dengan petunjuk yang jelas. (5) Ekonomis: tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga yang banyak dan waktu yang lama. 10. Langkah-langkah pengembangan teori pembelajaran 1) Analisis tujuan dan karakteristik bidang studi. 2) Analisis sumber belajar. 3) Analisis karakteristik si belajar (siswa).

4) Menetapkan tujuan belajar dan isi pembelajaran. 5) Menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran. 6) Menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran. 7) Menetapkan strategi pengelolaan pembelajaran. 8) Pengembangan prosedur pengukuran hasil pembelajaran. 11. Karakteristik peserta didik Sumber informasi yang dapat digunakan dalam rangka asesmen perilaku keterampilan awal siswa, antara lain: - dokumen yang tersedia - khususnya hasil belajar yang diperoleh sebelumnya - siswa itu sendiri - orang-orang yang mengetahui kemampuan siswa tesebut. Teknik yang dapat digunakan dalam mengasesmen kemampuan awal tersebut, antara lain: - dokumentasi, - kuesioner, - observasi, - wawancara, - melakukan tes diagostik secara khusus. Di samping mengidentifikasi perilaku keterampilan awal siswa, guru juga perlu mengenali karakteristik siswa lainnya yang berhubungan dengan perilaku belajar mereka. Beberapa di antara karakterstik ini, misalnya: - motivasi belajar, - kemampuan dan tingkat kecerdasan, - minat, - kebiasaan belajar, - harapan dan aspirasi siswa, - maupun daya dukung lingkungan masing-masing siswa. Informasi-informasi seperti ini dapat menjadi acuan dalam menetapkan jenis perilaku sebagai target belajar, cakupan kegiatan belajar, maupun bentuk-bentuk pengalaman belajar yang dapat diberikan kepada siswa. (Sumber: http://www.kompasiana.com/nunung_nuraida)

http://www.soalukgonline.com