SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MODUL HOSPITAL BASED PHARMACEUTICAL CARE

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS MODUL PHARMACEUTICS

Hospital Based Pharmaceutical Care

SILABUS MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING

SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI NEUROLOGY and PSYCHIATRY

SILABUS MODUL INTRODUCTION TO PHARMACEUTICAL CHEMISTRY

SAP NON MODUL METODOLOGI PENELITIAN

SILABUS MODUL FARMAKOTERAPI ENDOKRIN DAN GINJAL

SILABUS MODUL. FARMAKOTERAPI PENYAKIT INFEKSI dan KANKER

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MODUL FARMAKOTERAPI MUSKULOSKELETAL. DERMATOLOGI dan NYERI

SILABUS NON MODUL FORMULASI DAN TEKNOLOGI SEDIAAN KOSMETIKA

SILABUS MODUL APPLIED PHARMACEUTICAL CHEMISTRY

MATA KULIAH FARMAKOEKONOMI (FAK 4911)

KOMITE FARMASI DAN TERAPI. DRA. NURMINDA S MSi, APT

RPS DAN RPPS MODUL CLINICAL PHARMACOKINETIC AND TOXICOLOGY

SILABUS MODUL TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN STERIL

MANAJEMEN PERAPOTIKAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Profesi di Rumah Sakit

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal 58-65

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan

Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung

FOUNDATIONS FOR PROFESSIONAL HEALTH PRACTISE

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. / SK / RSPB / / 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) FARMASI RUMAH SAKIT. Kode Mata Kuliah FAF (2 sks) Semester 8

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

JADWAL BLOK PENGOBATAN RASIONAL

PENERAPAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI PERSEDIAAN OBAT REGULER DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT

ABSTRAK. Kata kunci: pengelolaan obat, indikator efisiensi, Instalasi Farmasi RSUD Karel Sadsuitubun Kabupaten Maluku Tenggara, metode Hanlon

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran

Berdo a terlebih dahulu And Don t forget Keep smile

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

sakit, sehingga tidak ada pengelolaan sediaan farmasi, bahan medis habis pakai di

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CADASARI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah Sakit merupakan fasilitas atau institusi pelayanan kesehatan yang

SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AIRLANGGA NOMOR : 12/H3.1.5/PPd/2009. tentang

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengelolaan Obat dan Perbekalan Farmasi Rumah Sakit. karena ketidakefisienan akan memberikan dampak negatif terhadap rumah

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER MATERI SIDANG KOMPREHENSIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

The Analysis of Jamkesmas Drug Planning Using Combination Methods ABC and VEN in Pharmacy Installation of RSUD Dr. M. M. Dunda Gorontalo 2013

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC ) Fathoni 1, Inda Kesuma S. 2

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009, rumah sakit adalah

PEMBELAJARAN ILMU FARMASI KEDOKTERAN DI FK UNIVERSITAS TARUMANAGARA DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Oentarini Tjandra

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

ANALISIS PENILAIAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD (STUDI KASUS RUMAH ABC

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan memiliki peran sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV PEMBAHASAN. sakit yang berbeda. Hasil karakteristik dapat dilihat pada tabel. Tabel 2. Nama Rumah Sakit dan Tingkatan Rumah Sakit

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI),

A. KOMITE MEDIK Susunan Komite Medik terdiri diri dari : a. Ketua, b. Wakil Ketua, c. Sekretaris d. Anggota

Contoh topik penelitian manajemen rumahsakit

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin. Bandung

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) JURUSAN FARMASI PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

SILABUS MATA KULIAH. Revisi : 1 Tanggal Berlaku :

Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang. Cetakan pertama, Desember : Drs. Rusli. Sp., FTS. Apt

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis biaya pesediaan..., Diah Fitri Ayuningtyas, FKM UI, 2009

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) BIDANG FARMASI RUMAH SAKIT

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT. di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) Mata Kuliah : MANAGEMEN FARMASI PROGRAM PROFESI APOTEKER SKS: 2(2.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. upaya kesehatan dengan memfungsikan berbagai kesatuan personel terlatih dan

Setelah mengikuti matakuliah manajemen obat dan barang farmasi (O/BF) rumahsakit, para mahasiswa dapat :

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI FARMASI RUMAH SAKIT. Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin Bandung

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

EVALUASI EKONOMI PADA PELAYANAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MODUL HOSPITAL BASED PHARMACEUTICAL CARE PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015

PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Nama Modul : Hospital Based Pharmaceutical Care 2. Kode : FR.4729 3. SKS : 5 4. Sifat : WAJIB 5. Semester : VII 7. Perkiraan banyaknya peserta : 50 Mahasiswa 8. Deskripsi singkat Modul Modul Hospital Based Pharmaceutical Care berisi materi tentang : Modul ini meliputi dan Instalasi Farmasi, Panitia Farmasi dan Terapi atau Komite Farmasi dan Terapi dan Formularium, Seleksi, Perencanaan dan Pengadaan, Distribusi, Penyimpanan, Peracikan, Produksi FRS, Pelayanan dan pengendalian obat di. Pengantar Farmakoekonomi, CMA (Cost Minimization analysis), CBA (Cost Benefit Analysis) dan CEA (Cost Efectiveness Analysis), CUA(Cost utility analysis) dan kualitas hidup serta analisis keputusan, Aplikasi Farmakoekonomi. Medical Terminologi, Catatan Medik, DRP (Drug Related Problem), MESO (monitoring efek samping obat) dan PIO (pelayanan informasi obat) Penggunaan obat pada pasien pediatri dan geriatri, TPN (Total Parenteral Nutrition). Keseluruhan modul Hospital Based Pharmeceutical Care masing-masing 16 jam (setara dengan 1 sks) setiap LBM nya dibagi menjadi 5 LBM yang diberikan

SAP MATA KULIAH MODUL SATUAN ACARA PENGAJARAN MODUL HOSPITAL BASED PHARMACEUTICAL CARE SEMESTER POKOK BAHASAN : VII MATERI KULIAH KOMPONEN Waktu (menit) Tujuan Instruksional Umum Sasaran Belajar Spesifik Sub Pokok Bahasan Media Referensi Evaluasi Kontributor 1. Manajemen Farmasi di RS 800 Agar mahasiswa mampu dan menentukan Rumah Sakit dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit, Panitia Farmasi dan Terapi atau Komite Farmasi dan Terapi dan Formularium, Seleksi, Perencanaan dan Definisi, fungsi, klasifikasi, dan struktur organisasi umum pemerintah dan swasta Jenis pelayanan yang diberikan di Definisi, tujuan Instalasi farmasi Tugas dan tanggung jawab, lingkup fungsi IFRS 1. Pendahuluan Organisasi Rumah Sakit dan Instalasi Farmasi Rumah Sakit 2. Panitia Farmasi dan Terapi serta Formularium 3. Seleksi, Perencanaan obat di Multime dia/lapt op, LCD/ proyekt or Andayani, T., 2013, Farmako ekonomi Prinsip dan Metodolo gi, Bursa Ilmu, Yogyaka Bootman J. L., SGD, Ujian MID Modul, Ujian Akhir Modul, OSPI Core Disiplin: 1. Farmako logi 2. Farmase tika 3. Patologi Klinik Suplementary disiplin: 1. Farmako terapi

Pengadaan, Distribusi, Penyimpanan, Peracikan, Produksi FRS, Pelayanan dan pengendalian obat di. Struktur organisasi dan Standar minimal IFRS Definisi, fungsi dan ruang lingkup, serta anggota panitia farmasi dan terapi (PFT) Kewenangan dan kebijakan serta peran khusus PFT Definisi, pengadaan, manfaat sistem formularium Distribusi formularium Pengelolaan dan Evaluasi obat untuk formularium Penggunaan nama generik pada formularium Metode 4. Pengadaan obat di 5. Distribusi obat di 6. Pengendalian obat di Townsen d R. J., Mc Ghan W. F., Principle Of Pharmac oeconomi c, 3rd Edition Kapl an, R. S., Norton, D. P., 1992, The Balance Scorcard, Measures That Drive Performan ce, Harvard Business 2. Biokimi a 3. Toksikol ogi 4. Farmako kinetika 5. Konseli ng 6. Islam Disiplin Ilmu

peningkatan kepatuhan penggunaan formularium di. perencanaan obat di rumah sakit, Economic order quantity, Reorder pointdan perbekalan farmasi di RS Metode perencanaan Analisis VEN, ABC, TOR pembelian obat dan perbekalan farmasi di RS memahami alur distribusi obatdi rumah sakit, mencegah resep keluar, Metode distribusi dan Penyimpanan obat di rumah sakit model-model pengendalian persediaan penerapan School Press, Boston. Kem enkes, 2014, Permenkes No 58 tahun 2014 tentang : Standard Pelayanan Kefarmasi an di RS, Jakarta. Quic k, J. D., Rankin, J. R., Laing, R. O., O Connor, R. W., 1997, Managing

pelayanan farmasi satu pintu di Drug Supply, Second 2. Quality Assurance Farmasi Rumah Sakit 800 Agar mahasiswa mampu mengaplikasikan Balance Scorecard dan Pengolahan limbah RS Mampu tentang Quality Assurance di Farmasi Rumah Sakit Mampu membedakan model Quality Assurance di Farmasi Rumah Sakit Pelaksanaan Quality Assurance di Farmasi Rumah Sakit Menjelaskan definisi dan manfaat Balance Score Card 1. Overview Balance Scorecard 2. Sistem Informasi Managemen 3. Quality Assurance di 4. Indikator Pengelolaan Obat 5. IDI Prinsip prinsip Rumah Sakit Islam Multime dia/lapt op, LCD/ proyekt or Edition, Kumarin Press, West Harford, USA Siregar, Charles. 2003. Farmasi teori dan penerapan. EGC: Jakarta SGD, Ujian MID Modul, Ujian Akhir Modul, OSPI Core Disiplin: 1. Farmasetika 2. Teknologi sediaan farmasi Suplementar y disiplin: 1. Kimia Fisika Farmasi 2. Biofarmasetik a dan farmakokineti ka Manajemen farmasi industri Menjelaskan cara mengukur kinerja dengan BSC

Mempu membedakan perspektif keuangan, proses bisnis internal, pelanggan, dan pertumbuhan serta pembelajaran Mampu Sistem Informasi Managemen Aplikasi Sistem Informasi Managemen Mampu Indikator Pengelolaan Obat prinsip prinsip Rumah Sakit Islam IDI(Islam Disiplin Ilmu)

Strategi Pengembangan RS secara alami IDI(Isla m Disiplin Ilmu) 3. Farmakoekonom i 800 Agar mahasiswa mampu Pengantar Farmakoekonomi dan menerapkan CMA (Cost Minimization analysis), CBA (Cost Benefit Analysis) dan CEA (Cost Efectiveness Analysis), CUA (Cost utility analysis) dan kualitas hidup serta analisis keputusan, Mampu ruang lingkup dan hubungan farmakoekono mi dengan mata kuliah lain Mampu metode evaluasi farmakoekono mi Mampu peranan farmakoekono mi dalam pengembangan obat Mampu 1. Pengantar Farmakoekono mi 2. CMA, CBA dan CEA 3. CUA dan kualitas hidup serta analisis keputusan 4. Aplikasi Farmakoekono mi 5. IDI Konsep Selamat Menyelamatkan dalam Pelayanan di Multime dia/lapt op, LCD/ proyekt or SGD, Ujian MID Modul, Ujian Akhir Modul, OSPI

Aplikasi Farmakoekonomi. definisi outcome terapi Mampu parameter pengukuran outcome terapi (Clinical Outcome, Humanistic Outcome dan Economic Outcome) Mampu definisi kualitas hidup penggunaan instrumen untuk mengukur kualitas hidup Mampu metode untuk mengukur kualitas hidup dalam evaluasi farmakoekono mi

Mampu analisis biaya terapi dan analisis Cost Minimization Mampu definisi, langkahlangkah dalam melakukan analisis Cost Benefit Mampu cost efectivenes Mampu Langkahlangkah dalam melakukan analisis Cost Efectiveness Mampu Bagaimana aplikasi analisis Cost Minimization, Cost Benefit, Cost

Effectiveness dan Cost Utility dalam bidang farmasi Mampu pengertian serta konsep analisis Cost Utility Mampu analisis keputusan Mampu langkahlangkah dalam membuat pohon keputusan Mampu analisis keputusan dalam evaluasi farmakoekono mi IDI: Konsep Selamat Menyelamatka n dalam

Pelayanan di 4. Field study Instalasi Farmasi 800 Agar mahasiswa mampu mengaplikasik an Aplikasi manajemen faramsi rumah sakit, farmakoekono mi, pelayanan farmasi klinis baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta. perencanaan obat di rumah sakit dan perbekalan farmasi di RS pembelian obat dan perbekalan farmasi di RS. alur distribusi obat di rumah sakit, mencegah resep keluar, Metode distribusi dan Penyimpanan obat di rumah sakit definisi, ruang lingkup, manfaat PIO (Pelayanan Informasi Obat) di RS manajemen DRP (Drug Related Problem) dan MESO (Monitoring Efek Samping Obat) di rumah sakit Kunjungan Rumah Sakit dan Komprehensif Multime dia/lapt op, LCD/ proyekt or SGD, Ujian MID Modul, Ujian Akhir Modul, OSPI

5. Aplikasi Pelayanan Farmasi Klinis di 3200 Agar mahasiswa mampu menerapkan Medical Terminologi, Catatan Medik, DRP (Drug Related Problem), MESO (monitoring efek samping obat) dan PIO (pelayanan informasi obat) Penggunaan obat pada tentang Medical Terminologi dan catatan medik tentang DRP (Drug Related Problem) dan MESO (Monitoring Efek Samping Obat) tentang PIO (Pelayanan Informasi Obat) Patient safety dalam pelayanan farmasi di Rumah sakit tentang IDI (Islamic Disiplin Ilmu) Konsep Pelayanan Islami pada RS Islami Mampu menyelesaikan perhitungan VEN, ABC, TOR Mampu menyelesaikan studi kasus tentang DRP serta penggunaan obat pada pasien geriatri dan pediatri 1. Medical Terminologi,Ca tatan Medik,DRP,M ESO dan PIO 2. Penggunaan obat pada pasien pediatri dan geriatri 3. Patient safety dalam pelayanan farmasi dirumah sakit 4. IDI Konsep Pelayanan Islami pada RS Islami

pasien pediatri dan geriatri

Metode Pembelajaran dan Bentuk kegiatan: Metode pembelajaran PBL (Problem based learning) terdiri dari: 1. Tutorial Tutorial merupakan pembimbingan kelas oleh seorang pengajar (tutor) untuk seorang mahasiswa atau sekelompok kecil (10-12) mahasiswa. Proses ini merupakan proses interaksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode tutorial merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif. 2. Kuliah Pakar Kuliah merupakan proses pemberian informasi edukatif dari seorang ahli kepada mahasiswa yang diharapkan akan membentuk fondasi akademik bagi mahasiswa. 3. Praktikum/Skill lab Metode praktikum adalah metode mengajar dimana mahasiswa melakukan kegiatan percobaan untuk membuktikan teori yang telah dipelajari memang memiliki kebenaran. 4. Belajar mandiri Kegiatan ini adalah kegiatan aktif dari mahasiswa untuk menjawab issues-issue yang telah diberikan selama perkuliahan, termasuk tugas-tugas dari dosen ataupun dari praktikum. 5. Journal Reading Pada metode ini, mahasiswa diajarkan untuk mereview, menganalisa journal-journal pilihan farmasi dan mengevaluasinya sesuai dengan kebutuhan perkuliahan. C. PERENCANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN 1. Hasil Pembelajaran Hasil pembelajaran dapat diukur dari evaluasi kemampuan mahasiswa yang diperoleh selama proses pembelajaran. Komponen evaluasi meliputi Tutorial (Kemampuan menganalisa dan memecahkan permasalahan kefarmasian, keaktifan bertanya, menjawab serta penguasaan materi), ujian MID modul, ujian akhir modul dan OSPI. Disamping itu monitoring dan umpan balik dari mahasiswa diharapkan dapat memantau selama proses pembelajaran (berupa kuesioner dan kritik saran dari mahasiswa) 2. Penilaian (student assessment) Bobot penilaian: Tutorial : 15 %

Ujian MID Modul : 20 % Ujian Akhir Modul : 35 % Praktikum/Skill Lab : 30 % Penetuan Kelulusan dan Penetapan Nilai Kedalam Huruf 1. Nilai Huruf mahasiswa yang dinyatakan LULUS adalah di mulai dari BC, B, AB, A. 2. Nilai Huruf Mahasiswa yang dinyatakan TIDAK LULUS adalah dimulai dari C, D, E dan berhak untuk mengikuti program remedial. D. DAFTAR PUSTAKA 1.. Andayani, T., 2013, Farmakoekonomi Prinsip dan Metodologi, Bursa Ilmu, Yogyaka 2. Bootman J. L., Townsend R. J., Mc Ghan W. F., Principle Of Pharmacoeconomic, 3rd Edition 3. Kaplan, R. S., Norton, D. P., 1992, The Balance Scorcard, Measures That Drive Performance, Harvard Business School Press, Boston. 4. Kemenkes, 2014, Permenkes No 58 tahun 2014 tentang : Standard Pelayanan Kefarmasian di RS, Jakarta. 5. Quick, J. D., Rankin, J. R., Laing, R. O., O Connor, R. W., 1997, Managing Drug Supply, Second Edition, Kumarin Press, West Harford, USA 6. Siregar, Charles. 2003. Farmasi teori dan penerapan. EGC: Jakarta Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui Oleh Nama :dr Mssyhudi MKes Nama : Rina W, M.Sc, Apt Nama: Arifin S, M.Sc, Apt Jabatan : Tim Modul Jabatan : Sek Prodi Jabatan: Ka Prodi