BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Untuk meningkatkan persaingan dalam dunia industri, setiap perusahaan harus mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan operasionalnya. Salah satu hal yang mendukung kelancaran kegiatan operasional dalam suatu perusahaan adalah mesin-mesin produksi harus dalam kondisi siap pakai untuk melaksanakan tugasnya. Untuk menjaga agar mesin-mesin produksi mampu beroperasi ataupun berfungsi sebagaimana mestinya maka dibutuhkan perawatan mesin yang baik. Perawatan mesin yang baik sangat penting untuk mencapai kinerja yang efektif dan efisien dalam suatu sistem. PT. Hadi Baru adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan crumb rubber. PT. Hadi Baru menghasilkan produk crumb rubber dengan mutu SIR 20 mencapai 98% dari total produksi. Selain itu, PT. Hadi Baru juga menghasilkan crumb rubber dengan mutu SIR 5 dan SIR 10. Pada perusahaan tersebut terdapat beberapa mesin produksi yaitu slab cutter, hammer mill, rotari cutter, creaper, shereder gil, shereder dryer, slap pomp, dryer, blower, dan scrape. Perawatan yang diterapkan oleh perusahaan saat ini merupakan corrective maintenance, artinya mesin dan peralatan mendapatkan penanganan setelah mengalami kerusakan atau kegagalan. Kerusakan mesin yang terjadi mengakibatkan tertundanya proses produksi artinya mesin produksi tidak dapat berfungsi dengan baik.
Mesin slab cutter merupakan salah satu mesin utama dalam proses produksi yang terdapat di PT. Hadi Baru. Mesin ini berfungsi sebagai alat pemotong bahan olahan karet. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari perusahaan, mesin slab cutter sering mengalami kerusakan atau kegagalan komponen. Kerusakan yang terjadi pada mesin ini mengakibatkan terganggunya proses produksi dan jadwal penyelesaian produk yang telah direncanakan. Hal ini menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena adanya kehilangan jam produksi akibat kerusakan mesin yang terjadi secara tiba-tiba. Perawatan sangat diperlukan terhadap mesin produksi sehingga perlu dilakukan analisis untuk menentukan umur pakai komponen-komponen yang berpengaruh terhadap kelancaran kegiatan produksi. Penentuan umur pakai yang efektif perlu dilakukan dalam rangka penerapan perawatan preventif menggantikan perawatan korektif yang dilakukan oleh perusahaan selama ini. Dengan adanya perawatan preventif maka dapat diketahui umur komponenkomponen mesin berdasarkan keandalannya. Keandalan merupakan ukuran keberhasilan suatu perawatan. Penerapan keandalan bermanfaat untuk memprediksi kapan suatu sparepart pada suatu mesin akan mengalami kerusakan, sehingga dapat ditentukan kapan harus dilakukan perbaikan atau pergantian komponen. Dengan diterapkannya perawatan preventif maka dapat menghindari kerusakan mesin yang terjadi secara tiba-tiba sehingga biaya perawatan yang digunakan perusahaan dapat dikurangi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Steffi Kartika, Jurusan Teknik Industri Universitas Islam Indonesia pada tahun 2010 yaitu Perhitungan
Reliability untuk Penjadwalan Predictive Maintenance serta Biaya Perawatan Mesin Kritis Oil Shipping Pump dijelaskan bahwa dalam melakukan tindakan perawatan perlu diperhatikan nilai keandalannya sehingga biaya perawatan yang digunakan dapat dikurangi. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sodikin, Jurusan Teknik Industri IST AKPRIND Yogyakarta pada tahun 2008 yaitu Penentuan Interval Perawatan Preventif Komponen Elektrik dan Komponen Mekanik yang Optimal pada Mesin Excavator Seri 200-6 dengan Pendekatan Model Jardine dijelaskan bahwa dengan melakukan tindakan perawatan pencegahan diperoleh interval perawatan komponen yang optimal. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang terjadi adalah masalah perawatan yang dilakukan oleh PT. Hadi Baru masih bersifat korektif sehingga perlu dilakukan analisis untuk menerapkan sistem perawatan preventif yang dapat mengurangi biaya perawatan di PT. Hadi Baru. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menghitung biaya perawatan secara preventive maintenance terhadap mesin produksi berdasarkan keandalan spart part di PT. Hadi Baru.
1.4. Asumsi dan Batasan Penelitian Agar penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka terlebih dahulu ditetapkan asumsi dan batasan permasalahan dalam penelitian. Adapun asumsi dalam penelitian ini adalah : 1. Selama penelitian berlangsung, proses produksi tidak mengalami perubahan. 2. Mesin dan peralatan dalam keadaan baik. 3. Instruksi pihak manajemen kepada karyawan dilakukan dengan benar. 4. Tidak ada penambahan mesin atau komponen baru selama penelitian dilakukan. 5. Data yang diperoleh dari perusahaan dianggap representatif untuk diolah untuk penelitian ini. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Mesin yang diamati adalah mesin slab cutter. 2. Perawatan terhadap mesin yang diteliti hanya pada komponennya saja. 3. Tidak dilakukan penelitian terhadap penyebab kerusakan spare part. 1.5. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi Mahasiswa Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dengan mengaplikasikannya langsung di lapangan. b. Bagi Perusahaan
Sebagai masukan bagi pihak perusahaan untuk mengetahui perawatan mesinmesin produksi berdasarkan keandalan dan menentukan interval pergantian terhadap komponen yang berpengaruh. c. Bagi Departemen Teknik Industri Menjadi literatur yang akan semakin memperkaya ilmu Teknik Industri serta dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik USU. 1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I berisi tentang Pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, asumsi dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tugas akhir. Di dalam Bab II berisi Gambaran Umum Perusahaan, yaitu mengenai sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang usaha, daerah pemasaran, lokasi perusahaan, organisasi dan manajemen dari perusahaan, standar mutu produk, bahan baku, uraian proses produksi, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi. Bab III memuat Landasan Teori yang berisikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah. Landasan teori yang digunakan adalah bertujuan untuk menguatkan metode yang dipakai untuk memecahkan permasalahan di perusahaan. Sumber teori atau literatur yang digunakan diambil
dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik permasalahan. Bab IV berisi tentang Metodologi Penelitian yang menjelaskan tahapantahapan dalam melakukan penelitian, mulai dari persiapan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil sampai dengan kesimpulan yang akan diusulkan pada perusahaan. Bab V adalah Pengumpulan dan Pengolahan Data yang berisi data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah. Bab VI adalah Hasil dan Pembahasan yang berisi tentang analisis dari hasil pengolahan data dan alternatif dari pemecahan masalah. Pada Bab VII merupakan bagian akhir dari Kesimpulan dan Saran yang menjabarkan kesimpulan yang dapat diusulkan yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah, beserta saran-saran yang dapat diberikan kepada pihak perusahaan.