BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. penelitian deskriptif kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini beranjak untuk mengamati perilaku dari anak murid Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggambarkan e-leadership Kepala Sekolah Madrasah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.penelitian deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Menurut Jalaludin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang bersistem; sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. sikap mahasiswa terhadap adopsi ebook melalui angka-angka. Karena itu tipe

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah deskriptif. Menurut Bungin (2005::

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terletak di sebelah selatan Kota Bandung yang berjarak sekitar ± 50 km dari pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. merupakan suatu jenis penelitian di mana periset menghubungkan atau mencari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode analisis hubungan (analitik korelasional)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. hipotesis, maka kerangka pikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: KETEKUNAN KEMAMPUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODA PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah masyarakat baik pria maupun wanita di sekitar

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah Deskripsi. Dengan penjelasan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Agroindustri FPTK UPI, dengan subjek penelitian Mahasiswa bidang peminatan

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya metode-metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

III. METODE PENELITIAN. yang menggunakan data yang sama dimana peneliti menjelaskan hubungan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen yang

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2013 di SMA N 1

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah tipe survey sedangkan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. strategi belajar terhadap tingkat keterampilan komputer/computer literarcy siswa

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE` PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas mengenai metode penelitan yang meliputi:

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surakhmad (2001:139), metode deskriptif adalah ditujukan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat (Rakhmat, 1995: 22,27). 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian ini merupakan penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Masri Singarimbun, 2006:3). Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner (Masri Singarimbun, 2006:5). Kuesioner merupakan lembaran yang berisi beberapa pertanyaan dengan struktur yang baku.

26 3.3 Definisi Konsep Definisi konsep merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel, yang dijadikan pedoman dalam penelitian, sehingga tujuan dan arahnya tidak menyimpang. Definisi konsep dalam penelitian ini adalah: 1. Model Model adalah pola (contoh, acuan, ragam dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dihasilkan atau dibuat. 2. Adopsi Adopsi merupakan proses penerimaan pesan atau perubahan perilaku baik yang berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective) maupun keterampilan (psychomotoric) pada diri seseorang. 3. Internet Internet adalah hubungan (koneksi) satu komputer ke komputer lainnya diseluruh dunia melalui server dan router terdedikasi. Ketika dua komputer terhubung lewat internet, mereka bisa saling kirim dan terima informasi seperti teks, grafik (gambar), suara, video dan program komputer berupa software dan aplikasi. 4. Guru Guru adalah tenaga pendidik untuk mengajar, membimbing, dan mengarahkan anak didik pada pendidikan formal dan non-formal untuk memberikan ilmu pengetahuan dan informasi yang baru sehingga bermanfaat bagi anak didiknya.

27 3.4 Definisi Operasional Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2001: 123), definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksana bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang digunakan untuk membantu penelitian lain apabila ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995: 46). Adapun indikator dari definisi operasional dalam penelitian ini adalah aktivitas menggunakan internet berupa: 1. Model adopsi Model adopsi yang dimaksud adalah pola atau cara yang diambil oleh setiap guru tentang penting atau tidaknya internet untuk kepentingan pembelajaran. 2. Frekuensi Frekuensi yang dimaksud adalah jumlah hari dalam tiap minggu yang digunakan untuk mengakses internet oleh guru. 3. Intensitas waktu online Intensitas yang dimaksud adalah lamanya waktu yang digunakan guru dalam mengakses internet oleh guru. 4. Lokasi online Lokasi atau tempat yang biasa digunakan oleh guru pada penggunaan internet. 5. Tujuan online Tujuan yang dimaksud adalah maksud dari guru menggunakan internet itu untuk kegiatan apa saja, dapat untuk hiburan, pendidikan (bahan ajar) dan lainnya.

28 6. Jenis web dan aplikasi yang paling sering diakses. 7. Aktivitas partisipasi di Internet yaitu penggunaan bahan yang ada di internet untuk kepentingan pembelajaran maupun individual. 3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Menurut Sugiyono (2007) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi diartikan sebagai kumpulan elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Menurut Nanang Martono (2012) populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah guru di 17 SMA Negeri di Bandarlampung yang memiliki kesenjangan digital (Daftar sekolah SMA Negeri terdapat pada lampiran). 3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi (Martono, 2012). Sampel dilihat dengan cara stratifikasi berdasarkan penggunaan Teknologi, Informasi dan Komunikasi yaitu kepemilikan

29 laboratorium dan koneksitas internet dari 17 SMA Negeri akan dipilih 3 sekolah yang senjang secara digital. Dengan melalui tahapan-tahapan: 1. Tahap I adalah mengklarifikasi sekolah berdasarkan keadaan kesenjangan digital yaitu keadaan laboratorium dan koneksitas sekolah. 2. Tahap II merupakan jumlah klasifikasi tahap I ditetapkan 3 sampel SMA Negeri yang masing-masing mewakili katagori dalam kesenjangan digital: 2.1 SMA Negeri yang memiliki Laboratorium Komputer yang memadai, terkoneksi internet, sekaligus bandwidth (kecepatan koneksi internet). 2.2 SMA Negeri yang memiliki Laboratorium Komputer cukup memadai dan belum atau tidak terkoneksi internet. 2.3 SMA Negeri yang tidak atau belum memiliki Laboratorium Komputer maupun koneksitas internet. (Penjelasan mengenai penentuan sampel terdapat pada lampiran). 3. Tahap III merupakan menentukan besar sampel yang terdiri dari tiga SMA Negeri di Bandarlampung yang senjang secara digital. Untuk menentukan besar sampel akan menggunakan rumus Cochran. Adapun rumus tersebut dinyatakan sebagai berikut (Cochran dalam Sudarmanto 2009):

30 Keterangan: n : jumlah sampel minimal N : ukuran populasi t : tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d : taraf kekeliruan (digunakan 0,05) p : proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q : 1 p 1 : Bilangan Konstan p : q :1- p (proporsi untuk guru perempuan) 3.6 Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik-teknik sebagai berikut: 1. Kuesioner Sampel akan diberi kuesioner berkenaan dengan masalah penelitian. 2. Observasi Teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung ke lokasi objek penelitian. 3. Studi Pustaka Pengumpulan data dari berbagai literatur pendukung. 3.7 Teknik Pengolahan Data Setelah mengumpulkan data dari lapangan, maka tahap selanjutnya adalah mengadakan pengolahan data dengan teknik-teknik sebagai berikut:

31 1. Editing Editing adalah proses pemeriksaan dan penyelesaian kembali data yang telah diisi atau dijawab oleh responden. 2. Koding Koding merupakan tahap dimana jawaban responden diklasifikasikan menurut jenis pertanyaan dengan jalan member tanda pada tiap-tiap data termasuk dalam katagori yang sama. 3. Tabulasi Tabulasi adalah mengelompokkan jawaban-jawaban yang serupa secara teratur dan sistematis untuk kemudian dihitung berapa banyak yang masuk ke dalam suatu katagori yaitu membuat tabel tunggal dan tabel silang. 3.8 Teknik Pemberian Skor Setiap pertanyaan dalam kuesioner akan diberi empat alternatif jawaban, yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju). Penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah sebagai berikut: 1. Skor 4 merupakan nilai yang sangat diharapkan yang menunjukan kontinum yang sangat tinggi. 2. Skor 3 merupakan nilai yang diharapkan yang menunjukan kontinum yang tinggi. 3. Skor 2 merupakan nilai yang tidak diharapkan yang menunjukan kontinum rendah. 4. Skor 1 merupakan nilai yang sangat tidak diharapkan yang menunjukan kontinum yang sangat rendah.

32 3.9 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.9.1 Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur (Singarimbun, 1995: 124). Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas butir, dimana setiap pertanyaan dicari nilai indeks validitasnya dengan menggunakan rumus pearson product moment correlation. Jika nilai indeks validitas butir 0,05, maka butir pertanyaan tersebut valid. Rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan : r N X Y = Angka kolerasi = Jumlah responden = Skor pertanyaan atau pernyataan = Skor total sub variabel Kemudian berdasarkan korelasi ini akan dikonsultasikan pada kriteria Guildford sebagai berikut : < 0,2 = tidak ada korelasi 0,2 - < 0,4 = korelasi rendah 0,4 - <0,7 = korelasi sedang 0,7 - <0,9 = korelasi sangat tinggi 1,00 = korelasi sempurna

33 3.9.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Dengan kata lain reliabilitas menunjukan konsisten suatu alat pengukuran di dalam mengukur gejala yang sama (Singarimbun, 1995:140). Untuk mengukur tingkat reliabilitas instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunkan metode Alfa Cronbach. Standar yang digunakan dalam menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh nilai Alpha. Rumus yang digunakan sebagai berikut : α = [ Keterangan : α k : Nilai reliabilitas : Jumlah item pertanyaan atau pernyataan : Nilai varian masing masing item : Nilai total

34 Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala 0 sampai dengan 1 (Triton, 248:2006). Ukuran kemantapan Alpha dapat diinterpretasi pada tabel berikut : Tabel 2. Ukuran Kemantapan Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0,00 s.d 0,20 >0,20 s.d 0,40 >0,40 s.d 0,60 >0,60 s.d 0,80 >0,80 s.d 1,00 Kurang Reliabel Agak Reliabel Cukup Reliabel Reliabel Sangat Reliabel 3.10 Teknik Analisis Data Teknik untuk menganalisis model adopsi internet pada guru menggunakan program SPSS (Statistical Programme for Social Studies) yang digunakan untuk menganalisis statistik dan mendeskripsikan hasilnya dengan menjabarkan hasil statistik perhitungannya serta diuji menggunakan analisis varian atau analysis of variance (Anova) bisa juga digunakan untuk menguji perbandingan.