BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perpindahan orang dan/atau barang secara massal dengan selamat, aman, nyaman,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas sehari-hari. Dalam kaitannya dengan kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan waktu, sehingga kereta api sangat dapat diandalkan (reliable). Pesaing

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan kereta api merupakan suatu organisasi yang

PELAYANAN DAN TARIF KERETA API PERKOTAAN DI YOGYAKARTA

BAB I INTRODUKSI. laba.kerugian demi kerugian terus dialami oleh KAI hingga tahun 2008,

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus : Kereta Api Prambanan Ekspres Solo-Yogyakarta)

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Semakin banyak permintaan

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi yang dimiliki oleh PT.KAI yang berada di masing masing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menggalakkan pembangunan moda transportasi berbasis rel ini untuk

KAJIAN KINERJA PELAYANAN DAN TARIF KERETA API EKSEKUTIF JURUSAN MALANG JAKARTA (Studi Kasus Kereta Api Eksekutif Bima)

EVALUASI TARIF KERETA API KOMUTER LAWANG-MALANG-KEPANJEN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB IV. PT. KAI masih terdapat beberapa kendala. Sampai saat sekarang ini di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

DAFTAR ISI. Halaman. BAB III LANDASAN TEORI... 9 A. Karateristik Transportasi Kereta Api... 9 B. Tinjauan Pengukuran Kualitas Pelayanan... 9.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil survei kuisioner memberikan hasil sebagai berikut:

2015, No Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468); 4. Peraturan Presiden Nomor 47

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pengembangan wilayah. Sistem transportasi yang ada

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. darat, laut dan udara. Salah satu alat transportasi darat yang digunakan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cepat, baik itu perkembangan usaha yang bergerak di bidang manufaktur maupun di

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN KINERJA OPERASIONAL BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) KELAS EKSEKUTIF TRAYEK MALANG-JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah suatu kebutuhan mendasar bagi manusia untuk melakukan kegiatannya

2016, No Pelayanan Kelas Ekonomi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia

EVALUASI KINERJA STASIUN KERETA API MALANG KOTA BARU BERDASARKAN SPM K.A. DAN IPA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia senantiasa bergerak dinamis, tidak ada satu bagian pun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Transportasi merupakan usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut atau

BAB I PENDAHULUAN. tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Didalam aspek perekonomian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yaitu dengan cara survei untuk

PENELITIAN KUALITAS PELAYANAN ANGKUTAN BARANG BERBASIS KERETA API DALAM MENDUKUNG PENDISTRIBUSIAN LOGISTIK DI PULAU JAWA

BAB V KESIMPULAN Karakteristik Pengguna Dari Segi Sosial

ESTIMASI NILAI WILLINGNESS TO PAY BERDASARKAN CONTINGENT VALUATION METHOD TERHADAP RENCANA PENINGKATAN KUALITAS

ANALISIS KEPENTINGAN DAN KINERJA PELAYANAN KERETA API KOMUTER (Studi Kasus Prambanan Ekspress II)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 19 Juli 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PENGGUNA BUSWAY Pite Deanda NRP :

KAJIAN TARIF KERETA API PENATARAN JURUSAN BLITAR-SURABAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memperlancar mobilitas masyarakat, yang perkembangannya dipengaruhi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

2 2015, No.322 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722) 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KINERJA OPERASI KERETA API BARAYA GEULIS RUTE BANDUNG-CICALENGKA

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

KAJIAN KELAYAKAN TARIF KERETA API KELAS EKONOMI

PENGARUH HARGA TIKET, NILAI PELANGGAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Transportasi berasal dari kata Latin yaitu transportare, dimana trans berarti

KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Masalah...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuntut

Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan dan mengoperasikan sistem informasi yang berbasiskan komputer.

BAB I PENDAHULUAN. Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan.

BAB I PENDAHULUAN. dan atau jasa yang ditawarkan dari sebuah perusahaan transportasi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan transportasi dengan baik akan menciptakan interkoneksi antar wilayah menjadi lebih cepat dan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional. Pengelolaan transportasi di Indonesia tidak terlepas dari campur tangan Pemerintah sebagai pemangku kebijakan untuk menciptakan transportasi umum yang aman, nyaman dan terjangkau oleh masyarakat. Salah satunya adalah pemberian subsidi pada moda transportasi kereta ekonomi jarak jauh dan sedang yang sering dikenal dengan PSO (Public Service Obligation). PSO adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh negara akibat disparitas atau perbedaan harga pokok penjualan oleh BUMN dengan harga atas produk atau jasa tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah agar pelayanan produk atau jasa tetap terjamin dan terjangkau oleh sebagian besar masyarakat (UU No. 19 Tahun 2003). Penerapan PSO di bidang transportasi yaitu pada kereta ekonomi jarak sedang dan jarak jauh, salah satunya pada KA Progo yang mempunyai relasi Lempuyangan Yogyakarta - Pasar Senen Jakarta. KA Progo menjadi alternatif moda yang sering digunakan oleh masyarakat Yogyakarta karena dinilai tarifnya lebih terjangkau dibandingkan moda lain seperti bus ataupun travel. Subsidi kereta api jarak jauh dan sedang selama ini dinilai Pemerintah tidak tepat sasaran dikarenakan masyarakat tidak menggunakan kereta api itu setiap hari sehingga jumlah penumpang tidak bisa memenuhi jumlah tempat duduk yang disediakan. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah penumpang kereta Commuter line yang bisa mencapai 700 ribu orang per hari, dimana jumlah tersebut melebihi kapasitas tempat duduk yang disediakan. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Pemerintah berupaya mengalihkan sebagian PSO KA ekonomi jarak jauh dan jarak sedang ke kereta Commuter line, dimana hal ini akan berdampak pada naiknya harga tiket KA ekonomi diantaranya KA Progo. Besaran alokasi dana 1

2 PSO kereta api tahun 2015, sekitar 62% digunakan untuk mensubsidi Commuter line dan sisanya sebesar 38% untuk KA ekonomi jarak jauh, jarak sedang, jarak dekat, KRD dan KA lebaran (Ditjen Perkeretapian, 2015). Faktor lain yang menyebabkan kenaikan tarif yaitu perbedaan pedoman perhitungan tarif PSO tahun 2014 dengan PSO tahun 2015. Perhitungan tarif untuk PSO tahun 2015 angkutan KA telah menggunakan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 69 Tahun 2014 menggantikan pedoman perhitungan yang lama yaitu Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 28 Tahun 2012 tentang Pedoman Perhitungan Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api, dimana dalam peraturan yang baru ditambahkan komponen biaya pelayanan penumpang di stasiun dalam formulasi perhitungan tarif. Berdasarkan peraturan tersebut maka telah ditetapkan besaran tarif PSO tahun 2015 sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 17 Tahun 2015 tentang Tarif Angkutan Orang dengan Kereta Api Pelayanan Kelas Ekonomi Untuk Melaksanakan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO), yang sebelumnya diatur dalam Permenhub No. PM 5 Tahun 2014 mengenai tarif PSO KA Kelas Ekonomi. Dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 17 Tahun 2015, maka Peraturan Menteri Perhubungan No.5 Tahun 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi. Pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan No. PM. 17 Tahun 2015 tersebut dapat mengakibatkan gejolak di masyarakat yang merasa keberatan dengan kenaikan harga tiket, dimana kondisi ini akan berdampak pada penurunan permintaan akan jasa angkutan kereta api sehingga perlu diwaspadai oleh PT KAI. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan yang menyatakan bahwa semakin tinggi harga maka permintaan barang atau jasa akan semakin berkurang. Pemberlakuan harga tiket baru apabila tidak diikuti dengan peningkatan pelayanan akan mengakibatkan menurunnya permintaan penumpang terhadap moda tersebut. Penumpang yang tidak puas dengan pelayanan yang diberikan akan berusaha mencari moda alternatif lain untuk memenuhi kebutuhannya,

3 karena pelayanan dinilai mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan dan loyalitas. Berdasarkan uraian diatas, perlu dilakukan penelitian atau kajian terkait dengan pengaruh harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas penumpang Kereta Api Progo relasi Lempuyangan Yogyakarta Pasar Senen Jakarta. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut. a. Bagaimana penilaian persepsi penumpang terhadap harga tiket dan kualitas pelayanan dari PT. KAI? b. Faktor apa saja dari harga tiket dan kualitas pelayanan yang paling berpengaruh terhadap kepuasan dalam membentuk loyalitas penumpang Kereta Api Progo? c. Bagaimanakah model persamaan struktural antara harga tiket, kualitas pelayanan, kepuasan dan loyalitas penumpang? d. Apakah ada pengaruh antara harga tiket, kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas penumpang Kereta Api Progo? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Mengetahui persepsi umum penumpang tentang harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dalam membentuk loyalitas penumpang. b. Mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dalam membentuk loyalitas penumpang Kereta Api Progo untuk upaya perbaikan. c. Membangun persamaan struktural dan mengetahui pengaruh harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan maupun loyalitas penumpang.

4 d. Membuktikan pengaruh antara harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan serta loyalitas penumpang Kereta Api Progo. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Sebagai bahan evaluasi bagi PT. Kereta Api terkait harga tiket dan khususnya pelayanan Kereta Api Progo terhadap kualitas pelayanan yang diberikan. b. Memberikan masukan kepada Pemerintah untuk dijadikan pertimbangan dalam kebijakan penentuan tarif kereta api ekonomi dan evaluasi pelayanan. c. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk menyampaikan tanggapan terkait harga tiket dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak penyedia jasa dan menyampaikan harga tiket dan kualitas pelayanan yang diharapkan oleh penumpang sehingga akan merasa puas dan loyal dalam memilih angkutan kereta api. d. Hasil penelitian ini secara teoritik dapat digunakan sebagai sumber bahan kajian untuk penelitian sejenis lebih lanjut. 1.5. Batasan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut. a. Penelitian dilakukan terhadap penumpang Kereta Api Progo. b. Responden yang dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini adalah penumpang yang sudah lebih dari 2 kali menggunakan Kereta Api Progo. c. Penelitian yang dilakukan tidak membahas secara rinci mengenai direct effects, indirect effects dan total effects. d. Hasil penelitian dilakukan berdasarkan data pengukuran, pengamatan, dan informasi yang diperoleh dari kuesioner yang diberikan kepada responden, selain itu pengumpulan data sekunder juga dilakukan guna mendukung kelengkapan data pada penelitian ini. e. Rekomendasi penelitian hanya difokuskan pada indikator harga tiket dan kualitas pelayanan yang mempunyai kesenjangan terbesar yang berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas penumpang.

5 1.6. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terkait dengan pelayanan kereta api, penyesuaian tarif dan kemauan membayar meliputi : a. Muchsin, 2010, meneliti Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan Jasa Kereta Api. Metodologi yang digunakan analisis deskriptif, analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dengan skala ordinal. Analisis yang digunakan adalah analisis faktor, analisis tingkat kesesuaian dan Importance Performance Analysis. Hasil analisis dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan diperoleh konsumen cukup puas dengan pelayanan oleh KA Pramex. Dari sekian faktor hanya beberapa faktor saja yang harus menjadi perhatian operator yaitu : kinerja toilet, fasilitas bagi penyandang cacat, P3K, pemadam kebakaran, petunjuk penggunaan rem darurat, ketersediaan tempat sampah, ketepatan waktu, pengumuman keterlambatan dan waktu tunggu di stasiun. b. Hidayati, 2013 melakukan penelitian dengan judul Implikasi Kenaikan Tarif Kereta Api Prameks terhadap Loyalitas Komuter Solo - Yogyakarta. Analisis terhadap faktor yang berpengaruh terhadap perpindahan komuter ke moda lain dilakukan menggunakan Analisis Faktor, hasilnya kemudian akan dugunakan sebagai variabel dalam kuesioner. Pembuatan instrumen kuesioner menggunakan teknik Stated Preference, dimana diberikan beberapa situasi yang ditawarkan dengan berbagai kenaikan tarif untuk mengetahui kemauan membayar para komuter. Analisis teknik Stated Preference dilakukan dengan menggunakan model Multinomial Logistic Regression (MLR) sehingga didapatkan probabilitas pengguna untuk masing-masing tingkatan tarif. Hasilnya diperbandingkan antara nilai kemampuan untuk membayar (Ability To Pay) dan kemauan untuk membayar (Willingness To Pay) dengan tarif yang berlaku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan kenaikan tarif yang ditawarkan berpengaruh terhadap loyalitas para komuter. Kenaikan tarif menjadi Rp. 13.000,00 mengubah loyalitas para komuter menjadi spurious loyalty, artinya masih ada pembelian yang kuat (>50%) meski dimungkinkan ada rasa enggan untuk menggunakan. Sementara kenaikan tarif tertinggi yang

6 ditawarkan adalah Rp. 25.000,00 membuat para komuter tidak lagi loyal, artinya, dari konsep behavior loyalty, sikap dan perilaku pembelian ulangnya sama-sama rendah dengan persentase kemungkinan menggunakan kembali moda kereta api kurang dari 25%. c. Anggorowati, 2014 melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan dengan Metode Structural Equation Modeling serta Usulan Peningkatan Pelayanan Kereta Api (Studi Kasus : Kereta Api Majapahit Relasi Malang-Pasar Senen). Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Structural Equation Modeling, dimana sebelumnya dilakukan Uji Asumsi Klasik. Hasil perhitungan menunjukkan variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan dalam membentuk loyalitas pelanggan adalah signifikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dan loyalitas adalah ketepatan jadwal operasional, kondisi sarana KA, kenyamanan dan keamanan di stasiun maupun di angkutan KA, jaminan keselamatan KA, keterjangkauan harga tiket, pelanggan menikmati pelayanan KA dan kepuasan akan produk yang ditawarkan. Adjusted R Square 0,8246 menunjukkan 82% dari variabel loyalitas pelanggan adalah dijelaskan oleh variabel Kualitas Pelayanan dan Kepuasan, sedangkan 18% lainnya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. d. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk menganalisis kembali tentang pengaruh harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas penumpang. Perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terletak pada variabel harga tiket yang digunakan dalam penelitian. Menurut penulis, harga tiket memiliki pengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas selain kualitas pelayanan. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam penelitian yang akan dilakukan ini, peneliti menggunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modeling). Model SEM termasuk salah satu bentuk model analisis multivariat yang mampu menganalisis sampai pada level terdalam dari varaiabel yang akan diteliti. Penggunaan metode ini diharapkan dapat mengetahui faktor-

7 faktor yang berpengaruh dan besarnya pengaruh dari variabel harga tiket dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas dalam satu kesatuan analisis. Program yang digunakan untuk mengolah data pada penelitian ini adalah software AMOS 18.