1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kosmetik adalah sediaan atau paduan bahan yang siap digunakan pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik, mengubah penampakan, melindungi agar tetap dalam keadaan baik, memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit (Tranggono et al, 2007). Salah satu kosmetik yang banyak diminati saat ini adalah sediaan masker. Masker adalah sediaan kosmetik untuk perawatan kulit wajah yang digunakan untuk mengencangkan kulit, mengangkat sel-sel tanduk, menghaluskan dan mencerahkan kulit (Irawati dan Sulandjari, 2013). Masker berbentuk gel mempunyai beberapa keuntungan diantaranya penggunaannya mudah, serta mudah untuk dibilas dan dibersihkan. Selain itu, dapat juga diangkat atau dilepaskan seperti membran elastik (Harry, 1973). Salah satu jenis masker gel adalah masker peel-off yang memiliki keuntungan dibandingkan dengan masker yang lain yaitu memungkinkan pemakaiannya yang lebih merekat, lebih merata, lebih cepat kering, mudah digunakan dalam seharihari untuk perawatan kulit, dan jenis masker ini cocok untuk membersihkan dan mengangkat kulit mati. Pada sediaan masker peel-off terdapat bahan humektan yang mengontrol perubahan kelembaban antara produk dengan udara, baik saat di dalam wadah 1
2 maupun pada kulit. Penambahan humektan bertujuan untuk mencegah penyusutan sediaan karena adanya penguapan air pada sediaan dan untuk melembabkan kulit saat sediaan digunakan. Bahan bahan yang dapat digunakan sebagai humektan adalah bahan yang bersifat higroskopis atau mempunyai kemampuan menyerap air yang tinggi seperti gliserin, propilen glikol, dan sorbitol. Pada penelitian ini humektan yang digunakan adalah propilen glikol. Propilen glikol sebagai humektan dimaksudkan untuk memberikan proteksi terhadap kehilangan air pada gel. Propilen glikol dipilih karena mempunyai efek toksik lebih rendah dibanding jenis glikol yang lain (Weller, 2009). Sebagai humektan, konsentrasi propilen glikol yang biasa digunakan adalah 15% (Rowe et al, 2009). Pada saat ini, banyak produk-produk masker yang sudah beredar di pasaran namun tidak semuanya aman digunakan. Masker tersebut tidak aman digunakan untuk kulit wajah, apabila di dalam masker terkandung bahan-bahan atau zat-zat kimia berbahaya. Penggunaan masker yang mengandung zat-zat kimia secara terus-menerus dapat menimbulkan dampak yang berbahaya yaitu timbulnya kanker. Selain waspada dan cermat dalam memilih produk-produk masker, salah satu cara untuk meminimalkan penggunaan bahan-bahan kimia yaitu dengan menggunakan masker yang mengandung bahan-bahan alami. Antosianin merupakan zat pewarna yang paling penting dan tersebar luas pada berbagai jaringan tumbuhan. Antosianin adalah senyawa fenolik yang termasuk dalam kelompok flavonoid dan berfungsi sebagai antioksidan (Hernani dan Rahardjo, 2005). Antioksidan alami banyak berasal dari berbagai macam jenis tumbuhan, salah satunya dari famili Malvaceae. Famili Malvaceae terdiri dari 243
3 genus dan 4300 jenis tumbuhan. Sebagian besar tumbuhan famili Malvaceae diketahui memiliki kandungan senyawa golongan fenol (Sikorska dan Matlawska, 2008). Pada bunga kembang sepatu kuncup atau Malvaviscus arboreus Cav. yang termasuk dalam famili Malvaceae terdapat antioksidan yang cukup tinggi dan memiliki potensi sebagai agen antioksidan, sitotoksik, dan trombolitik (Yeasmin et al, 2014). Tanaman waru atau Hibiscus tiliaceus L. yang termasuk dalam famili Malvaceae diketahui memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai Inhibition Concentration (IC50) sebesar 86,5 µg/ml dan menunjukkan aktivitas antimikroba terhadap tiga strain bakteri Staphylococcus aureus (gram positif), dan Salmonella paratyphy (gram negatif) (Ramproshad et al, 2012). Bunga kembang sepatu atau Hibiscus rosa-sinensis L. memiliki senyawa turunan antosianin yang berupa 3,3,4,5,7-pentahydroxflavylium. Bunga kembang sepatu memiliki kandungan antosianin dan beberapa senyawa khusus yang lain (Siregar, 2009). Pada penelitian ini dilakukan kombinasi tiga ekstrak bunga dari famili Malvaceae yaitu bunga kembang sepatu, bunga waru, dan bunga kembang sepatu kuncup yang bertujuan untuk memaksimalkan aktivitas antioksidan pada sediaan. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka dilakukan penelitian formulasi dan uji stabilitas sediaan masker peel-off dengan kombinasi ekstrak bunga famili Malvaceae dengan variasi konsentrasi propilen glikol 5%, 10%, dan 15% yang bertujuan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi propilen glikol terhadap stabilitas sifat fisik dan kimia yang meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, uji daya lekat, uji daya sebar, uji ph dan uji waktu kering selama penyimpanan empat
4 minggu. Masker peel-off kombinasi ektrak etanol bunga kembang sepatu, bunga waru, dan bunga kembang sepatu kuncup diharapkan dapat digunakan sebagai perawatan kulit untuk mencegah penuaan dini. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan : 1. Bagaimanakah pengaruh variasi konsentrasi propilen glikol sebagai humektan dalam bentuk sediaan masker peel-off terhadap stabilitas sifat fisik dan kimia masker peel-off? 2. Berapa konsentrasi propilen glikol yang memiliki stabilitas sifat fisik dan kimia yang paling baik dalam bentuk sediaan masker peel-off? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi propilen glikol sebagai humektan 2. Mengetahui konsentrasi propilen glikol yang mempunyai stabilitas sifat fisik dan kimia yang paling baik dalam bentuk sediaan
5 D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi propilen glikol sebagai humektan 2. Digunakan sebagai dasar penelitian ilmiah dalam pengembangan sediaan kosmetik berupa masker bahan alam. E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 3. Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi propilen glikol sebagai humektan 4. Digunakan sebagai dasar penelitian ilmiah dalam pengembangan sediaan kosmetik berupa masker bahan alam.