BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

BAB II PELAKSANAAN JAMKESMAS DI KOTA BANDUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan staategeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan hajat hidup orang banyak itu harus atau

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

Marita Ahdiyana, M. Si

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. garis besar ada dua perawatan yang ditawarkan perusahaan-perusahaan

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 36/PMK.02/2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

TABUNGAN HARI TUA (THT)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Arsip Nasional Republik Indonesia

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBUATAN ASURANSI SOSIAL

PEDOMAN SURVEI MONITORING DAMPAK KRISIS BIDANG KETENAGAKERJAAN 2013

PROGRAM JAMKESMAS. a. Masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan dengan keputusan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PROGRAM PENSIUN. 2.2 TNI / POLRI dan PNS dari Kementerian Pertahanan yang diberhentikan sebelum 1 April 1989

Tabel 1. Perbandingan Belanja Kesehatan di Negara ASEAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

18) PROSEDUR PENGUSULAN KARTU ASKES PNS

PEMBERHENTIAN DAN PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2011 TENTANG

1 of 5 18/12/ :36

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan, termasuk didalamnya pelayanan kesehatan masyarakat. memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara

IDENTIFIKASI JENIS PELAYANAN PUBLIK BALAI PELATIHAN PERTANIAN JAMBI

1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Standard Operating Procedure. Pemberhentian / Pensiun Pegawai Negeri Sipil

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BAB III PEMBAHASAN. yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di. Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

- Pensiun PNS Pusat dan PNS Departemen Hankam yang pensiun sebelum 1 April 1989

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di

KABUPATEN KUNINGAN PERIODE

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik maupun mental. Keadaan kesehatan seseorang akan dapat

WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

1. Izin Pengumpulan Uang dan Barang (PUB) Skala Provinsi

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

PETUNJUK PELAKSANAAN PENANGANAN ADMINISTRASI PEMBERHENTIAN DENGAN HAK PENSIUN PEGAWAI NEGERI SIPIL SEKRETARIAT NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi setiap orang. Setiap orang mempunyai hak

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BLITAR

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 34 Tahun 2016 TANGGAL : 9 Agustus 2016 SOP BIDANG SOSIAL

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lembar Pengendalian MANUAL PROSEDUR

KET BERKAS PERSYARATAN PAW ADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 04 Tahun : 2008 Seri : C

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

2016, No Mengingat: Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, atau Tunjangan Ketiga Belas kepada Pegawai Negeri

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

1 of 5 21/12/ :03

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 115/PMK.02/2009 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN MENTERI DAN PEJABAT TERTENTU

BAB 1 PENDAHULUAN. serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa

: PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : Tahun 2016 TANGGAL : 2016 SOP BIDANG NAKERTRANS

PENGANGKATAN ANAK MELALUI LEMBAGA PENGASUHAN ANAK (Peraturan Menteri Sosial RI Nomor : 110 Tahun 2009 tentang Persyaratan Pengangkatan Anak)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GOLONGAN RUANG IV/b KE BAWAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG

PEDOMAN KEPEGAWAIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD.BPR) DI KABUPATEN MAJALENGKA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

MANUAL PROSEDUR PEMBUATAN KARTU SUAMI DAN KARTU ISTERI

DAFTAR INFORMASI PUBLIK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

Transkripsi:

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di PT Askes (Persero) Regional V Bandung yang bergerak di bidang asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional. Bagian operasional di PT Askes (Persero) Regional V merupakan bagian yang melaksanakan pembinaan, pengawasan, jaminan pelayanan kesehatan dan kemitraan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Kantor Cabang, dan melakukan aktifitas kemitraan pelayanan kesehatan di Kantor Regional sesuai dengan kebijakan, pedoman dan perencanaan yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan kerja praktek tersebut, penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan-kegiatan instansi PT Askes (Persero) khususnya pada bagian operasional agar prosedur-prosedur pelaksanaan dan pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai tanggal 4 Juli sampai dengan 29 Juli 2011. Selama melaksanakan kerja praktek di PT Askes (Persero) Regional V Bandung, penulis ditempatkan pada bagian operasional dimana pada bagian itu mempunyai fungsi danperan yang sama pentingnya 13

14 dengan bagian-bagian lain. Semua hasil kajian yang berhubungan dengan kepemimpinan lalu dicatat penulis untuk kemudian dibuat laporannya. Selama kerja praktek, kegiatan yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan kantor regional sesuai dengan tanggung jawab bidang opersional. 2. Mengkonsolidasi mengenai aktivitas kantor cabang sesuai dengan tanggung jawab seksi kepesertaan dan pelayanan pelanggan, jaminan kesehatan dan hubungan kemitraan dan eksternal. 3. Melaksanakan aktivitas pembinaan terhadap kegiatan kepesertaan dan pelayanan pelanggan, jaminan pelayanan kesehatan dan kemitraan di kantor cabang. 4. Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap kegiatan kepesertaan dan perusahaan. 5. Menetapkan kinerja kerja operasional untuk masing-masing kantor cabang. 6. Mengikuti senam pagi dengan seluruh karyawan PT Askes setiap Jum at pagi sebagai wujud dari ketaatan terhadap peraturan yang ada di perusahaan. 7. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mempererat kebersamaan karyawan seperti dalam rangka ulang tahun PT Askes (Persero), bagian operasional mengatur kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan. 8. Mengarsipkan data-data kesehatan PT Askes (Persero)

15 9. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan mengenai aktifitas kantor regional sesuai dengan tanggung jawab bidang operasional. 10. Mendiskusikan dengan pebimbing tentang bagaimana proses kepemimpinan yang diterapkan di PT Askes. 11. Mengumpulkan data-data dan informasi perusahaan yang diperlukan untuk menulis laporan kerja praktek. 3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek 3.3.1 Jenis-Jenis Asuransi Kesehatan pada PT Askes (Persero) Regional V Bandung Perusahaan asuransi kesehatan seperti PT Askes (Persero) memiliki kartu untuk anggota atau nasabahnya. Di PT Askes (Persero) terdapat jenis-jenis kartu Askes yang telah disesuaikan dengan kapasitas kebutuhan serta pelayanannya. Adapun jenis-jenis asuransi kesehatannya adalah sebagai berikut : A. Asuransi Kesehatan Sosial Program Asuransi Kesehatan Sosial merupakan penugasan Pemerintah kepada PT Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun 1991. Peserta program Askes Sosial adalah : 1. Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan Calon PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran (Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di tangggung.

16 2. Pegawai Tidak Tetap (Dokter/Dokter Gigi/Bidan PTT, melalui SK Menkes nomor 1540/MENKES/SK/XII/2002, tentang Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti Dan Cara Lain). 3. Pegawai dan Penerima pensiun PT. Kereta Api Indonesia (Persero) beserta anggota keluarganya*) *) Anggota Keluarga adalah : a. Isteri/suami yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan istri/suami (Daftar isteri/suami yang sah yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, dan termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem). b. Anak (anak kandung/anak tiri/anak angkat) yang sah dari peserta yang mendapat tunjangan anak, yang tercantum dalam daftar gaji/slip gaji, termasuk dalam daftar penerima pensiun/carik Dapem, belum berumur 21 tahun atau telah berumur 21 tahun sampai 25 tahun bagi anak yang masih melanjutkan pendidikan formal, dan tidak atau belum pernah kawin, tidak mempunyai penghasilan sendiri serta masih menjadi tanggungan peserta. Jumlah anak yang ditanggung maksimal 2 (dua) anak sesuai dengan urutan tanggal lahir, termasuk didalamnya anak angkat maksimal satu orang. B. Asuransi Kesehatan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) Sebagai salah satu upaya untuk pengentasan kemiskinan, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sejak tahun 2005 membuat Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat miskin dan tidak mampu yang disebut dengan program Askeskin. Pengelolaan Program Askeskin yang dilaksanakan oleh PT Askes (Persero) merupakan penugasan dari Pemerintah berdasarkan Surat

17 Keputusan Menteri Kesehatan nomor : 1241/MENKES/SK/XI/2004. Sebagai BUMN, penugasan tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada pasal 66 UU nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN dan telah mendapatkan persetujuan Menteri Negara BUMN dengan Surat Persetujuan Meneg BUMN Nomor S- 697/HBU/2004 tanggal 31 Desember 2004. Sejak tahun 2008, Kementerian Kesehatan merubah terminologi Askeskin menjadi Jamkesmas dengan menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola manajemen kepesertaannya. 1. Sasaran Program Jamkesmas Sasaran program mengacu kepada data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2006 dengan jumlah 19,1 juta Rumah Tangga Miskin (RTM) atau sekitar 76,4 juta jiwa. a. Orang miskin dan tidak mampu serta gelandangan, pengemis, anak terlantar serta masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas b. Masyarakat miskin penghuni panti-panti sosial, masyarakat miskin korban bencana pasca tanggap darurat serta masyarakat miskin penghuni Rumah Tahanan (Rutan) dan masyarakat miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas). 2. Penetapan Kepesertaan Jamkesmas a. Kuota peserta per kabupaten/kota ditetapkan oleh Menkes RI b. Identitas peserta secara lengkap ditetapkan Bupati/Walikota sesuai kuota c. Sedangkan penetapan peserta untuk gelandangan, pengemis, anak terlantar, masyarakat miskin yang tidak mempunyai identitas, penghuni

18 panti sosial & lapas dilakukan oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten / Kota atau Dinas lain yang ditunjuk oleh Bupati/Walikota. d. Sejak tahun 2010, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009, masyarakat pasca tanggap darurat masyarakat miskin penghuni lembaga pemasyarakatan dan panti sosial ditetapkan sebagai peserta Jamkesmas. 3. Pengelolaan Jamkesmas Tahun 2011 Hingga bulan April 2011 secara de facto PT Askes (Persero) masih melanjutkan program Kepeserta Jamkesmas sesuai penugasan dari Kementerian Kesehatan RI tahun 2010. Hal tersebut diperkuat oleh surat Menkes RI nomor JP/Menkes/036/2011 tanggal 5 Januari 2011, bahwa pada pelaksanaan program Jamkesmas tahun 2011 Kementerian Kesehatan RI tetap memberikan kepercayaan kepada PT Askes (Persero) sebagai penyelenggara manajemen kepesertaan program. C. Asuransi Kesehatan Jaminan Kesehatan Menteri (JAMKESMEN) Kartu Askes Jamkesmen merupakan identitas peserta sebagai bukti yang sah dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang wajib dimiliki oleh setiap Menteri dan Pejabat Tertentu beserta keluarganya selama melaksanakan tugasnya. a. Peserta Jamkesmen adalah Menteri atau pejabat tertentu beserta keluarganya selama yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya. b. Menteri adalah menteri yang memimpin kementerian dan pejabat yang diberi kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.

19 c. Pejabat Tertentu adalah pejabat di lingkungan Pemerintah Pusat yang memimpin lembaga pemerintah non departemen, pejabat eselon I, dan pejabat yang diberikan kedudukan atau hak keuangan dan fasilitas setingkat eselon I. d. Keluarga adalah istri/suami, dan anak yang masih dalam tanggungan sesuai peraturan perundang-undangan di bidang pegawai negeri sipil. D. Asuransi kesehatan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) Program PJKMU adalah program jaminan kesehatan bagi masyarakat dari Pemerintah Daerah yang dalam pelaksanaannya menugaskan PT Askes (Persero) untuk mengelola berdasarkan mekanisme asuransi sosial. Peraturan Perundang-Undangan yang menjadi landasan hukum penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU) adalah : a. UU nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. b. UU nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 66 ayat (1) Pemerintah dapat memberikan penugasan khusus kepada BUMN untuk menyelenggarakan fungsi kemanfaatan umum dengan tetap memperhatikan maksud dan tujuan kegiatan BUMN. c. UU nomor 2 tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian Pasal 14 ayat 1 : Program Asuransi sosial hanya dapat diselenggarakan oleh BUMN

20 Berdasarkan landasan hukum tersebut di atas, manajemen PT.Askes (Persero) menetapkan : a. SK Direksi Nomor : 494/Kep/1207 tanggal 28 Desember 2007 tentang Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum. b. SK Direksi Nomor : 09/Kep/0108 tanggal 24 Januari 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum. c. SK Direksi Nomor : 321/Kep/0709 tanggal 21 Juli 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum. d. SK Direksi Nomor : 182/Kep/0310 tanggal 31 Maret 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum. Tujuan pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan bagi Masyarakat Umum adalah: a. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat di wilayah Propinsi atau Kabupaten/Kota, agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. b. Terjaminnya penyelenggaraan jaminan kesehatan dengan prinsip asuransi sosial berdasarkan prinsip managed care yaitu tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu dengan pembiayaan yang terkendali. c. Menjadi bagian dari program Pemerintah untuk menuju terselenggaranya jaminan kesehatan nasional yang mencakup semua penduduk (Universal coverage)

21 E. Asuransi Kesehatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua (JAMKESTAMA) Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung, yang selanjutnya disebut Jaminan Kesehatan Utama (Jamkestama) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan dengan fasilitas pelayanan yang paling tinggi selama melaksanakan tugasnya. Kartu Peserta Jamkestama merupakan identitas peserta sebagai bukti yang sah dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung beserta keluarganya selama melaksanakan tugasnya. Peserta Jamkestama adalah Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota DPR, DPD, BPK, Komisi Yudisial, Hakim Mahkamah Konstitusi dan Hakim Agung Mahkamah Agung beserta Keluarganya selama yang bersangkutan menduduki jabatan dan melaksanakan tugasnya. 3.3.2 Syarat-Syarat untuk Menjadi Anggota Asuransi Kesehatan pada PT Askes (Persero) Regional V Bandung Untuk menjadi anggota dan memperolah kartu Askes, para calon nasabah harus mengikuti dan memenuhi syarat-syarat menjadi anggota Askes. Untuk memperoleh kartu Askes, maka syarat-syaratnya adalah sebagai berikut : Persyaratan membuat ASKES : 1. Bagi yang belum berkeluarga.

22 a. Mengisi formulir permohonan ASKES b. Foto Copy KTP sebanyak 2 lembar. c. Foto Copy SK CPNS/PNS terakhir dilegalisir sebanyak 2 lembar.. d. Daftar Gaji e. Pas Photo 2 x 3 (berwarna) sebanyak 2 lembar. 2. Bagi yang sudah berkeluarga/menikah. a. Pas Foto Suami/Istri/Anak masing-masing = 2 lembar b. Foto Copy KTP sebanyak 2 lembar. c. Foto Copy Kartu Keluarga sebanyak 2 lembar. d. Foto Copy SK CPNS/PNS terakhir dilegalisir sebanyak 2 lembar. e. Foto Copy Surat nikah sebanyak 2 lembar. f. Foto Copy Akte Kelahiran anak (bagi yang memiliki anak) sebanyak 2 lembar. g. Foto Copy Daftar Gaji Catatan : CPNS/PNS dapat langsung ke PT.ASKES dengan membawa persyaratanpersyaratan tersebut diatas. Setelah menjadi anggota asuransi kesehatan di PT Askes (Persero), identitas peserta telah disimpan dalam arsip perusahaan dan peserta akan memperoleh kartu Askes. Kartu Askes berfungsi sebagai : 1. Sebagai identitas Peserta.

23 2. Sebagai prasyarat untuk memperoleh pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan PT. Askes (Persero). 3. Setiap Peserta memiliki 1 (satu) Kartu Peserta dengan nomor yang unik dan tetap 4. Berlaku secara Nasional. 5. Kartu Peserta berlaku selama Peserta masih mempunyai hak. Dengan memperoleh kartu Asuransi kesehatan, maka peserta akan mendapatkan fasilitas dan pelayanan kesehatan seperti konsultasi, penyuluhan, pemeriksaan medis, pengobatan dan lain-lain. Berikut adalah contoh kartu peserta Asuransi kesehatan di PT Askes (Persero) : Sumber : PT Askes (Persero) Regional V Bandung Gambar 3.1 Contoh kartu peserta Asuransi Kesehatan di PT Askes (Persero)

24 3.3.3 Prosedur Pendaftaran pada PT Askes (Persero) Regional V Bandung Secara garis besar, semua proses pengurusan yang dilakukan di PT. Askes (Persero) Regional V Bandung harus dilakukan dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan. Adapun tahapan-tahapannya adalah yaitu sebagai berikut : 1. Calon peserta yang akan mendaftar mengambil formulir di kantor ropegan/pt Askes (Persero) di masing-masing daerah atau kantor cabang. 2. Formulir yang telah diisi akan diserahkan ke bagian umum untuk dilegalisir, diberikan cap, tanda tangan dan hal-hal lain yang bersangkutan. 3. Formulir yang telah dilegalisir tersebut diserahkan ke Sub. Bagian TU kantor kepegawaian ropegan sebagai pemberi surat pengantar ke PT Askes pusat. 4. Berkas diserahkan ke PT Askes untuk kemudian diproses. 5. Setelah proses selesai, peserta dapat mengambilnya di tempat pengisian formulir. Untuk CPNS/PNS akan diserahkan langsung ke masing-masing alamat yang telah dicantumkan dalam formulir. Untuk lebih jelasnya, prosedur pendaftaran bisa dilihat dalam bentuk bagan di bawah ini :

25 Calon Peserta Ropegan/PT. ASKES Tempat Pengambilan Formulir Kabag. Umum Pemberi Legalisir Pemberi Surat Pengantar ke PT ASKES Sub. Bag TU Kepegawaian Ropegan Diserahkan langsung ke CPNS/PNS yang telah mengajukan permohonan ASKES Sumber : PT Askes (Persero) Regional V Bandung Proses Pembuatan ASKES PT ASKES Gambar 3.2 Prosedur Pendaftaran pada PT Askes (Persero) Regional V Bandung