PEDOMAN SURVEI MONITORING DAMPAK KRISIS BIDANG KETENAGAKERJAAN 2013
|
|
- Glenna Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEDOMAN SURVEI MONITORING DAMPAK KRISIS BIDANG KETENAGAKERJAAN 2013 PENDAHULUAN Meskipun Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif sejak krisis 1998, akan tetapi pertumbuhan tersebut melambat selama krisis finansial global yaitu pada tahun 2008/2009. Krisis tersebut dapat memberikan dampak yang negatif terhadap ekonomi rumah tangga akibat turunnya permintaan tenaga kerja dan berkurangnya pendapatan rumah tangga. Sehingga pada akhirnya banyak penduduk Indonesia yang kesejahteraannya masih rentan bisa jatuh ke bawah garis kemiskinan dan dapat menyebabkan target penurunan tingkat kemiskinan kita tidak tercapai. Tujuan pengumpulan data melalui Suplemen Sakernas 2013 ini adalah untuk menyediakan data monitoring dampak krisis global terhadap ketenagakerjaan di Indonesia. Setiap rumah tangga yang terkena sampel SAKERNAS akan diwawancarai juga dengan Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan 2013 (SMDK-BK13), sehingga mempunyai cakupan sama dengan SAKERNAS yaitu dilaksanakan di seluruh wilayah Republik Indonesia. Jumlah sampel untuk setiap triwulanan adalah 5000 BS ( Rumah tangga). Pelatihan petugas untuk Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan 2013 dilaksanakan pada bulan Februari terintegrasi dengan pelatihan Survei Perlindungan Sosial (SPS) 2013, akan tetapi pendataan mulai dilaksanakan pada Mei 2013 (SAKERNAS Triwulan II). Pengolahan untuk Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan 2013 dilakukan di BPS Pusat, sehingga kuesionernya harus di kirim ke pusat, sementara kuesioner SAKERNAS akan dikerjakan di daerah seperti biasa. TATA CARA PENGISIAN BLOK I PENGENALAN TEMPAT Blok ini berisi identitas tempat yang disalin dari kuesioner SAK13.AK, mulai dari identitas provinsi sampai dengan informasi hasil kunjungan. Identitas pada blok ini bisa disalin dari Blok I SAK13.AK. BLOK II MIGRASI KARENA PEKERJAAN 1.a. Sejak 3 bulan yang lalu, apakah ada mantan anggota rumah tangga berumur 10 tahun ke atas yang pindah dari rumah tangga ini untuk bekerja atau mencari pekerjaan yang baru (tidak termasuk promosi/mutasi)? 1
2 Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk menggali adanya anggota keluarga yang pindah/keluar dari rumah dalam rangka bekerja/mencari pekerjaan yang baru, baik ke kabupaten/provinsi lain, maupun ke negara lain selama 3 bulan terakhir. Jika alasan pindah/keluar dari rumah adalah selain untuk bekerja/mencari pekerjaan yang baru misalnya karena menikah, melanjutkan pendidikan, mutasi ataupun promosi maka tidak termasuk dalam kategori ini. Jika jawaban responden berkode 1 lanjutkan ke pertanyaan 1.b, jika jawaban responden berkode 2 lanjutkan ke rincian 2.a. 1.b. Berapa jumlah mantan anggota rumah tangga yang pindah dari rumah tangga ini untuk bekerja atau mencari pekerjaan yang baru ke: Kabupaten/Kota lain 1 Provinsi Lain 2 Negara lain 3 Maksud pertanyaan ini adalah untuk menggali motif migrasi karena bekerja mencari pekerjaan yang mengakibatkan adanya migrasi keluar. Jika perpindahan responden untuk bekerja/mencari pekerjaan tidak sampai ke luar kabupaten/kota yang berbeda dengan tempat asalnya berada, maka tidak dikatakan pindah (otomatis Rincian 1.a berkode 2). 2.a. Sejak 3 bulan yang lalu, apakah ada anggota rumah tangga berumur 10 tahun ke atas yang pindah ke rumah tangga ini karena kehilangan pekerjaan? Kehilangan pekerjaan yang dimaksud di sini mencakup berbagai alasan misalnya karena PHK, mengundurkan diri, kontrak kerja berakhir, pension dini dsb. Jika jawaban responden berkode 2 lanjutkan ke Blok III. 2.b. Berapa jumlah orang rumah tangga yang pindah ke rumah tangga ini karena kehilangan pekerjaan? Kabupaten/Kota lain 1 Provinsi Lain 2 Negara lain 3 Sama seperti rincian 1.b pertanyaan ini dimaksudkan untuk menggali adanya migrasi masuk, dimana ada anggota rumah tangga baru yang datang karena kehilangan pekerjaan. BLOK III KETERANGAN ART YANG BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG BEKERJA (SAK13.AK R2.a.1=1 ATAU R3=1) DAN ATAU MEMPUNYAI PENGALAMAN KERJA (SAK13.AK R.23 =1 DAN R.24=1) BLOK III.A HANYA UNTUK ART YANG BEKERJA (SAK13.AK R2.a.1 = 1 ATAU R3 = 1) 1. Apakah (NAMA) memiliki/menerima: Maksud dari pertanyaan ini adalah untuk menggali adanya berbagai manfaat/jaminan yang diterima oleh pekerja terkait dengan pekerjaan utama, baik manfaat fasilitas kesehatan ataupun jaminan hari tua setelah pensiun/berhenti bekerja. 2
3 ASKES ASKES atau Asuransi Kesehatan adalah program kesehatan penugasan Pemerintah kepada PT Askes (Persero) melalui Peraturan Pemerintah No. 69 tahun Yang menjadi anggota ASKES adalah: Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil (tidak termasuk PNS dan Calon PNS di Kementrian pertahanan, TNI/Polri), Calon PNS, Pejabat Negara, Penerima Pensiun (Pensiunan PNS, Pensiunan PNS di lingkungan Kementrian Pertahanan, TNI/Polri, Pensiunan Pejabat Negara), Veteran ( Tuvet dan Non Tuvet) dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarga*) yang di tangggung. Bidan PTT, melalui SK Menkes nomor 1540/MENKES/SK/XII/2002, tentang Penempatan Tenaga Medis Melalui Masa Bakti dan Cara Lain. Termasuk dalam poin ini yaitu ASKES inhealth, asuransi ini merupakan produk unggulan asuransi kesehatan yang memberikan nilai manfaat tertinggi bagi perusahaan dalam menyediakan fasilitas layanan kesehatan bagi karyawan dan pensiunan maupun individu. Askes inhealth memberikan proteksi dan layanan yang cepat, fleksible dan terpercaya, InHealth telah menjalin kerjasama dengan provider (Dokter, berbagai Rumah Sakit di dalam maupun luar negeri, Klinik, Laboraturium dan Apotek). InHealth memberikan solusi jaminan pelayanan kesehatan dengan mutu yang tinggi dan biaya terkendali. ASTEK/JAMSOSTEK ASTEK atau Asuransi Sosial Tenaga Kerja merupakan bagian dari program JAMSOSTEK, adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan pelayanan, sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia. Penggantian Biaya Pengobatan/Kesehatan dari Tempat Kerja Adalah penggantian sejumlah biaya yang telah dikeluarkan pekerja maupun anggota keluarganya yang ditanggung oleh perusahaan atau tempat kerja untuk berobat (reimbursement). Fasilitas Kesehatan yang Disediakan Oleh Tempat Kerja Adalah fasilitas yang diberikan secara langsung atau tak langsung untuk kesehatan para karyawan maupun keluarganya. Misal tersedianya poliklinik, dokter perusahaan/kantor, dll. Asuransi Jiwa/Kesehatan yang Disediakan Oleh Tempat Kerja Asuransi jiwa/kesehatan yang dimaksud dalam poin ini adalah program perlindungan jiwa/kesehatan yang dikelola oleh perusahaan asuransi selain ASKES dan Jamsostek dan bekerjasama dengan perusahaan atau tempat kerja responden. Dana Pensiun dari Tempat Kerja Dana pensiun adalah hak pekerja berupa penghasilan yang diperoleh setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun. Penghasilan ini biasanya 3
4 berupa uang yang dapat diambil setiap bulannya atau diambil sekaligus pada saat seseorang memasuki masa pensiun, hal ini tergantung dari kebijakan yang terdapat pada masing-masing perusahaan atau instansi. Asuransi Jiwa/Kesehatan dari Pribadi/Keluarga Seperti pada poin e, tetapi diselenggarakan secara pribadi atau atas inisiatif sendiri. Tabungan Pensiun/Inisiatif Pribadi Seperti pada poin f tetapi diselenggarakan atas inisiatif sendiri. BLOK III. B HANYA UNTUK ART YANG PUNYA PENGALAMAN KERJA (SAK13.AK R.23= 1 DAN R.24 = 1) Untuk Rincian 2 s/d Rincian 6 ditujukan hanya bagi mereka yang mempunyai pengalaman kerjasetahun terakhir, Blok V.F SAK13.AK Rincian 23 berkode 1 dan Rincian 24 berkode Apakah status/kedudukan (NAMA) sebelum berhenti/pindah pekerjaan terakhir? Disalin dari Blok V.F Rincian 27 SAK13.AK, Jika jawaban responden berkode 4/5/6 maka lanjutkan ke Rincian 3. Jika jawaban responden berkode 1/2/3/7 lanjut ke Rincian 4. 3.a. Apakah (NAMA) punya kontrak kerja secara tertulis/surat pengangkatan di tempat kerja sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? Kontrak kerja adalah suatu perjanjian antara pekerja dan pengusaha/pemberi kerja secara tertulis, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak. Untuk PNS otomatis akan berkode 1, karena SK merupakan bentuk perjanjian kerja/kontrak kerja. Jika jawaban responden berkode 2 maka lanjut ke Rincian 4. 3.b. Lama masa kerja dalam kontrak kerja/surat pengangkatan? Masa kerja yang dimaksud disini adalah jangka waktu yang telah ditentukan dalam kontrak kerja/surat pengangkatan. 3.c. Dengan siapa (NAMA) memiliki kontrak kerja pada saat itu? Perusahaan/tempat kerja. Cukup Jelas. Perusahaan ketiga (agen/penyalur/perusahaan lain). Kontrak kerja bisa jadi dilakukan dengan perusahaan outsourcing /perusahaan penyalur yang mendistribusikan karyawan kepada perusahaan yang membutuhkan. Lainnya. Kontrak kerja ditandatangani dengan pihak selain yang disebutkan di atas. 4. Alasan utama (NAMA) berhenti bekerja/pindah pekerjaan selama setahun terakhir: Disalin dari Blok V.F Rincian 25 SAK13.AK (hanya untuk responden yang setahun terakhir pernah berhenti/pindah pekerjaan). Jika jawaban responden berkode 1 4
5 lanjutkan ke pertanyaan 5, jika jawaban responden berkode selain 1 maka lanjut ke pertanyaan 6.a. 5. Alasan utama (NAMA) mengalami PHK selama setahun terakhir adalah: Alasan yang dimaksud disini adalah alasan-alasan dari kejadian PHK yang terjadi selama setahun terakhir: Sakit berkepanjangan/cacat tetap adalah alasan PHK bagi seseorang karena keterbatasan fisik misalnya sakit keras/cacat. Perusahaan tutup karena pailit/rugi terus menerus/tertimpa musibah/bencana adalah alasan PHK bagi seseorang karena tempat dia bekerja mengalami kerugian sedemikian hingga tidak mampu melakukan kegiatan operasional seperti biasanya termasuk membayar gaji pegawai sehingga perusahaan harus ditutup. Perusahaan melakukan perampingan adalah alasan PHK bagi seseorang karena tempat dia bekerja mengalami kerugian sedemikian hingga harus meminimalkan biaya produksi dengan melakukan perampingan pegawai. Perusahaan tutup karena alasan selain alasan (2). Cukup jelas. Lainnya, tuliskan alasan PHK bagi seseorang selain yang disebutkan di atas. Contoh : karena konflik dengan perusahaan dll. 6.a. Lihat isian Rincian 2, apakah berkode 4,5 atau 6? Jika jawaban responden berkode 1 maka lanjut ke pertanyaan 6.b, jika jawaban responden berkode 2 maka wawancara selesai. 6.b. Apakah (NAMA) mendapat pesangon dari pekerjaan sebelum berhenti bekerja/ pindah pekerjaan terakhir? Pesangon merupakan hak karyawan yang harus diberikan oleh pengusaha jika terjadi pemutusan hubungan kerja atau berhenti bekerja sesuai dengan ketentuan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, termasuk di dalamnya pengaturan tentang uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya diterima karyawan. Jika jawaban responden berkode 2 maka wawancara selesai. 6.c. Bila YA, berapa jumlah pesangon? Tuliskan pada kotak yang telah disediakan jumlah pesangon yang didapatkan dan lingkari kode 1, jika responden tidak mampu menyebutkan secara pasti jumlah pesangon, maka mintalah responden untuk memperkirakan, kira-kira pesangon yang didapatkan berapa kali dari nilai gajinya, lalu lingkari kode 2. 6.d. Berapa besarnya gaji terakhir dari pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir? Tuliskan pada kotak yang telah disediakan jumlah gaji terakhir yang didapatkan dari pekerjaan sebelum berhenti bekerja/pindah pekerjaan terakhir. 5
BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional.
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di PT Askes (Persero) Regional V Bandung yang bergerak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum memegang peran penting dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti dalam bidang kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menuntut suatu pelayanan yang sempurna. Kemajuan teknologi informasi juga sangat membantu
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya orientasi pasar dan liberalisasi jasa kesehatan sebagai akibat globalisasi, rumah sakit sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa
Lebih terperinciDAFTAR ISI. DAFTAR ISI... i. DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2
1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... ii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Umum... 1 BAB II TAHAP PRA KOMPUTER... 2 2.1. Receiving dan Batching... 2 2.2. Editing dan Coding... 3 BAB III TAHAP INSTALASI...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan 1. Pengertian Kepuasan Pasien Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan harapan-harapannya.
Lebih terperinciSURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA
SAK15.AK Dibuat 1 (satu) rangkap untuk BPS Kab/Kota SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2015 KETERANGAN RUMAH TANGGA RAHASIA FEBRUARI I. PENGENALAN TEMPAT 1. PROVINSI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA/KELURAHAN
Lebih terperinciPEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA
PEDOMAN 2 SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL (SAKERNAS) 2002 PEDOMAN PENGAWAS/PEMERIKSA BPS BADAN PUSAT STATISTIK, JAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Data ketenagakerjaan yang dihasilkan BPS dikumpulkan melalui
Lebih terperinciSurvei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDK-BK), 2014
BADAN PUSAT STATISTIK Survei Monitoring Dampak Krisis Bidang Ketenagakerjaan (SMDKBK), 2014 ABSTRAKSI Untuk memantau atau memonitor dampak krisis global yang terjadi di indonesia khususnya di bidang ketenagakerjaan
Lebih terperinciThere are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS
There are no translations available. Pertanyaan-Pertanyaan Dasar Seputar JKN dan BPJS 1. Apa itu JKN dan BPJS Kesehatan dan apa bedanya? JKN merupakan program pelayanan kesehatan terbaru yang merupakan
Lebih terperinciSURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2016 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA
SAK16.AK BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2016 KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA RAHASIA 1. PROVINSI I. PENGENALAN TEMPAT FEBRUARI 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN 4. DESA/KELURAHAN
Lebih terperinciPENSION & EXIT SYSTEM. Prodi Administrasi Bisnis
PENSION & EXIT SYSTEM Prodi Administrasi Bisnis Pemberhentian Pemberhentian Undang Undang Keinginan Perusahaan Keinginan Karyawan Kontrak kerja berakhir Kesehatan karyawan Meninggal dunia Perusahaan dilikuidasi/bangkrut
Lebih terperinciMarita Ahdiyana, M. Si
Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)
Lebih terperinciPelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET)
Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Karyawan PT. Gelatik Supra cabang Kota Medan DAFTAR KUESIONER (ANGKET) Petunjuk pengisian: 1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh pilihan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Askes (Persero) PT. Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciDaftar Peraturan/Kebijakan di Bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Berdasarkan Tahun (Sumber: hukumonline.com)
Daftar Peraturan/Kebijakan di Bidang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Berdasarkan Tahun (Sumber: hukumonline.com) NO BENTUK KEBIJAKAN/PERATURAN NOMOR/TAHUN TENTANG KEYWORDS 1 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa setiap orang berhak atas jaminan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Pencapaian Tujuan Milenium Indonesia Tahun 2010 ditegaskan, penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan sasaran Milenium
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN
PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN DANA ASURANSI KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,
Lebih terperinciDosen: Adhi Prakosa, M. Sc
Dosen: Adhi Prakosa, M. Sc PPh Pasal 21 adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA
Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciIndonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 Semester 1
Katalog Datamikro - Badan Pusat Statistik Indonesia - Survei Angkatan Kerja Nasional 2008 Semester 1 Laporan ditulis pada: December 19, 2014 Kunjungi data katalog kami di: http://microdata.bps.go.id 1
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA JASA KONSTRUKSI DI PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan
Lebih terperinciUNIVERSAL HEALTH COVERAGE BAGI SEKTOR INFORMAL
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UNIVERSAL HEALTH COVERAGE BAGI SEKTOR INFORMAL Dr. Ir. Lukita Dinarsyah Tuwo, MA Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
1 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan
Lebih terperinci18) PROSEDUR PENGUSULAN KARTU ASKES PNS
8) PROSEDUR PENGUSULAN KARTU PNS A. DESKRIPSI SINGKAT KARTU merupakan bukti identitas diri dan keanggotaan dari seorang PNS dalam wadah Asuransi Kesehatan. Hal tersebut berkaitan dengan hak-hak dari setiap
Lebih terperinciTransformasi BPJS 2. September 2011
Transformasi BPJS 2 September 2011 1 Transformasi BPJS 2 (1) RUU BPJS disahkan menjadi UU Nov 2011 Ijin prakarsa pembuatan dan revisi PP terkait JHT dan JP Proses konsultasi publik terkait harmonisasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak atas
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.338, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana APBN. PT Askes. Pengelolaan. Tata Cara. Perubahan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40/PMK.02/2013 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,
PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA ASKES PADA PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciAlasan 08/01/2015. Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc. Undangundang. Keinginan karyawan. Keinginan perusahaan. Kontrak kerja berakhir
Disajikan oleh: Nur Hasanah, SE, MSc Pengertian Pemberhentian adalah pemutusan hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan. Pemberhentian karyawan berdasarkan kepada UU No. 12
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 1992 pasal 3 ayat 2, dan pasal 4 ayat 1 dan 2 tentang Program
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pemerintah Indonesia dalam memajukan kesehatan masyarakat terutama kesejahteraan dibidang kesehatan mempunyai suatu program yang disebut asuransi kesehatan. Salah
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA
Lebih terperinciPSIKOLOGI SUMBER DAYA MANUSIA SESI: X HR SEPARATION. Pengertian Alasan Proses Undang-undang
SESI: X HR SEPARATION Pengertian Alasan Proses Undang-undang SESI: X HR SEPARATION A. Pengertian Pemberhentian Pemberhentian adalah fungsi operatif terakhir manajemen SDM. Istilah pemberhentian sama dengan
Lebih terperinciSURVEI PERLINDUNGAN SOSIAL 2013
SURVEI PERLINDUNGAN SOSIAL 2013 [ INTEGRASI SUSENAS 2013 TW I] PEDOMAN PENCACAHAN (Untuk Pencacah) BADAN PUSAT STATISTIK - JAKARTA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Jadwal Pelaksanaan Survei Perlindungan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL Pertimbangan atau alasan disusunnya UU SJSN: a. Bahwa setiap orang berhak atas jaminan sosial untuk dapat memenuhi
Lebih terperinci1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT
1. BIDANG MUTASI 1.1 KENAIKAN PANGKAT Kenaikan Pangkat adalah salah satu layanan Kantor Regional XII BKN Pekanbaru yang telah memenuhi standar ISO 9001:2008. Layanan ini merupakan layanan Bidang Mutasi
Lebih terperinciGUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG PERSENTASE NILAI RUPIAH KOMPONEN KAPITASI RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA DAN TATA CARA PEMBAYARANNYA BAGI PESERTA ASKES PADA PUSKESMAS,
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2006 TENTANG
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2006 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ALOKASI DANA IURAN ASURANSI KESEHATAN DAN TUNJANGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN VETERAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa ingris berarti mengatur. Dalam
Lebih terperinciPresentasi Rapat Kerja RUU BPJS. 7 September 2011
Presentasi Rapat Kerja RUU BPJS 7 September 2011 1 Pending Issues yang signifikan 1. Transformasi 2. Seleksi Dewan Pengawas dan Direksi 3. Jumlah Anggota Dewan Pengawas dan Direksi 4. Hubungan dengan Lembaga
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan tujuan menjamin kesehatan bagi seluruh rakyat untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universal Health Coverage (UHC) merupakan isu penting yang telah ditetapkan WHO (World Health Organization) bagi negara maju dan negara berkembang sehingga penting
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN DANA PENSIUN 2011-2012 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Dana Pensiun Tahun
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA CILEGON
BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciLowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan
Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan atau dahulu disebut PT Asuransi Kesehatan (Askes) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan fisik maupun mental. Keadaan kesehatan seseorang akan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan yang utama bagi setiap penduduk yang hidup di dunia ini, dan pembangunan kesehatan pada dasarnya menyangkut baik kesehatan fisik maupun
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak atas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang disingkat dengan BPJS menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika pembangunan bangsa Indonesia telah menumbuhkan tantangan berikut tuntutan penanganan berbagai persoalan. Salah satu persoalan tersebut adalah penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan sehat dan sejahtera adalah hak setiap warga negara. Pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan sehat dan sejahtera adalah hak setiap warga negara. Pemerintah selalu berusaha untuk memenuhi hak warga negaranya. Jumlah warga negara yang terganggu kesehatannya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG ASURANSI SOSIAL PRAJURIT TENTARA NASIONAL INDONESIA, ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA, DAN PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Program Kesejahteraan Karyawan pada PT Pos Indonesia (Persero) Menentukan program kesejahteraan karyawan dalam suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah,
Lebih terperinciANALISIS BPJS KESEHATAN
ANALISIS BPJS KESEHATAN ANALISIS MENGENAI BPJS KESEHATAN Memiliki asuransi kesehatan mutlak perlunya. Karena tidak ada yang bisa memprediksi kapan jatuh sakit, seberapa parah kesakitan yang diderita, dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pengamatan dan analisis mengenai Sistem Pemutusan
86 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan analisis mengenai Sistem Pemutusan Hubungan Kerja Karyawan, yang telah penulis lakukan di PT. Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), maka
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 08 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tenaga kerja merupakan faktor strategis dalam upaya mewujudkan pembangunan nasional Indonesia. Peran negara dalam mewujudkan upaya pembangunan nasional adalah
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.693,2012 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 029 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 416/MENKES/PER/II/2011 TENTANG
Lebih terperinciContoh Pengisian Surat Klaim Biaya Pengobatan Form No.7 (1) (Belakang) )
Contoh Pengisian Surat Klaim Biaya Pengobatan Form No.7 (1) (Belakang) ) dan alamat tempat bekerja Waktu kejadian bencana AM PM Pekerjaan Tuliskan nama dan posisi orang yang telah melakukan pengecekkan
Lebih terperinciVISI Menjadi Dana Pensiun Lembaga Keuangan paling progresif dan terpercaya
MANDIRI DPLK Dana Pensiun Lembaga Keuangan Mandiri DPLK dibentuk oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan telah mendapat pengesahan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-103/KM.10/2011 tentang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA
Hasil RR. Menteri Kamis 4 Des 08 EDIT I PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 23/MEN/XII/2008 TENTANG ASURANSI TENAGA KERJA INDONESIA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Lebih terperinciBUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,
BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA ASKES SOSIAL BAGI PELAYANAN KESEHATAN PESERTA PT. ASKES (PERSERO) DAN ANGGOTA
Lebih terperinciperjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang
perjanjian kerja waktu tertentu yakni terkait masalah masa waktu perjanjian yang dibolehkan dan sifat kerja yang dapat dibuat perjanjian kerja waktu tertentu. Faktor pendidikan yang rendah dan kurangnya
Lebih terperinciSURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2009 KETERANGAN RUMAH TANGGA
SAK09-AK Dibuat 1 (satu) rangkap untuk BPS Kab/Kota RAHASIA 1. PROVINSI SURVEI ANGKATAN KERJA NASIONAL 2009 KETERANGAN RUMAH TANGGA 2. KABUPATEN/KOTA *) 3. KECAMATAN [AGUSTUS 2009] I. PENGENALAN TEMPAT
Lebih terperinciPEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014)
PEDOMAN PENGISIAN SURVEI TAHUNAN PERUSAHAAN LISTRIK 2014 (KUESIONER LISTRIK 2014) Kegiatan ketenagalistrikan adalah kegiatan yang melakukan pembangkitan tenaga listrik, pengoperasian jaringan transmisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, akan mengakibatkan tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan. Salah satu mengantisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan peningkatan produktivitas karyawan selaku sumber daya manusia. Kondisi kesehatan yang baik
Lebih terperinciCHECK LIST PERSYARATAN DOKUMEN KLAIM
(). JENIS PRODUK JENIS KLAIM : PROTECTO CREDIT LIFE (AJK) : MENINGGAL DUNIA SAKIT (Meninggal di Rumah) Surat Pengajuan Klaim oleh Pemegang Polis dan Cabang dibubuhi Cap/Stempel 2 Isi Formulir Klaim Kematian
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung yang terletak di Jl. Pelajar Pejuang 45 No.66 Bandung merupakan suatu Badan
Lebih terperinci1 of 5 18/12/ :36
1 of 5 18/12/2015 14:36 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 37/PMK.02/2011 TENTANG PELAKSANAAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredensialing dan Rekredensialing Ada beberapa definisi mengenai kredensialing dan rekredensialing yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Payne (1999) mendefinisikan kredensialing
Lebih terperinciSURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN
RAHASIA REPUBLIK INDONESIA SURVEI LEMBAGA KEUANGAN PERUSAHAAN PEGADAIAN 2010-2011 PERHATIAN 1. Daftar isian ini digunakan untuk mencatat Keterangan dan Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2010-2011.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI
0 PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG TARIF DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAGI PESERTA PT ASKES (PERSERO) DAN KELUARGANYA DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan Pencapaian Tujuan Milenium Indonesia Tahun 2010 ditegaskan, penurunan angka kematian ibu melahirkan (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan sasaran Milenium
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 2. METODOLOGI
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2005 BPS mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk melaksanakan Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk 2005 (PSE 05), implementasi sebenarnya adalah pendataan
Lebih terperinci*15906 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 40 TAHUN 2004 (40/2004) TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Copyright (C) 2000 BPHN UU 40/2004, SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL *15906 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 40 TAHUN 2004 (40/2004) TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS
DAFTAR VU-3 REPUBLIK INDONESIA BADAN PUSAT STATISTIK SURVEI UPAH BURUH KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN NON-MIGAS KODE PERUSAHAAN BULAN PELAPORAN Prov Kab/Kota Kec Sektor No. Urut Bulan Tahun BLOK I. IDENTITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapkan pada tantangan masa depan yang salah satunya dipicu oleh globalisasi. Globalisasi tersebut ditandai
Lebih terperinciAdelima C. R. Simamora, Doni Simatupang, Agustina Boru Gultom Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak
PENGARUH BPJS TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DI RSUD DOLOKSANGGUL KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 20 Adelima C. R. Simamora, Doni Simatupang, Agustina
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAERAH KABUPATEN TANGERANG UNTUK TENAGA MEDIS DAN PARA MEDIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja merupakan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidup pribadi dan keluarga dengan berbagai pekerjaan. Hampir separuh dari usia digunakan dalam bekerja namun lambat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha
87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA
PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-24/MEN/VI/2006 TENTANG
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER24/MEN/VI/2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA BAGI TENAGA KERJA YANG MELAKUKAN PEKERJAAN
Lebih terperinciPELAKSANAAN LAPANGAN
REPUBLIK INDONESIA SURVEI MONITORING KRISIS GLOBAL (SMKG) 2009-2010 PEDOMAN PELAKSANAAN LAPANGAN AGUSTUS 2009 Kerjasama BADAN PUSAT STATISTIK dengan BAPPENAS DAN BANK DUNIA DAFTAR ISI DAFTAR ISI I. Pendahuluan
Lebih terperinci1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciLAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana (1106134209) SI-37-03 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 LEMBAR
Lebih terperinciJURNAL KEBIDANAN Vol 3, No 2, April 2017 :94-98
JURNAL KEBIDANAN Vol 3, No 2, April 2017 :94-98 HUBUNGAN PENGETAHUAN KEPALA KELUARGA TENTANGBADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS)DENGAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENGGUNAANBADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinci