Metode dan Pengukuran Kerja

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGAJUAN... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL...

Disusun Oleh: Roni Kurniawan ( ) Pembimbing: Dr. Ina Siti Hasanah, ST., MT.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MODUL 10 REBA. 1. Video postur kerja operator perakitan

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Metode REBA Untuk Pencegahan Musculoskeletal Disorder Tenaga Kerja

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Postur Kerja dengan Rapid Entire Body Assesment (REBA) di Industri Pengolahan Tempe

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

Analisis Postur Kerja Menggunakan Metode Ovako Work Posture Analysis System (OWAS) (Studi Kasus: PT Sanggar Sarana Baja Transporter)

BAB I PENDAHULUAN. Unit kerja menengah CV. Raya Sport merupakan usaha yang. memproduksi pakaian (konveksi). Pada kegiatan proses produksi ditemukan

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

19/03/2013. Apa Itu RULA? Contoh RULA Worksheet. Klasifikasi Skor RULA. Penghitungan Skor RULA. Contoh Kasus

ANALISA POSTUR KERJA TERHADAP AKTIVITAS MANUAL MATERIAL HANDLING MENGGUNAKAN METODE OWAS

BAB II LANDASAN TEORI. Bahan baku batu bata adalah tanah liat atau tanah lempung yang telah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Format Standard Nordic Quetionnaire

Mempelajari Proses Produksi Dan Postur Kerja Operator Pada Pemindahan Karung Pupuk Urea Bersubsidi Di PT Pupuk Kujang

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V ANALISA HASIL. 5.1 Hasil Perhitungan Seluruh Tahapan Menggunakan Metode REBA, REBA, OWAS & QEC

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pekerjaannya adalah keluhan musculoskeletal disorders(msds).

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

POSTUR KERJA. 1. Video postur kerja operator perakitan 2. Foto hasil screencapture postur kerja

BAB 6 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR PENILAIAN POSTUR KERJA PADA PEKERJA PENGGULUNGAN TEH DI PT. RUMPUN SARI KEMUNING I DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA (RAPID UPPER LIMB

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

BAB V HASIL DAN ANALISA

Analisis Postur Kerja dengan Metode REBA untuk Mengurangi Resiko Cedera pada Operator Mesin Binding di PT. Solo Murni Boyolali

Evaluasi Postur Kerja Operator Pengangkatan Pada Distributor Minuman Kemasan ABSTRAK

Analisis Risiko Manual Handling pada Pekerja PT. XYZ

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Indonesia

LEMBAR PENGAMATAN POSTUR KERJA

DAFTAR ISI. vii. Unisba.Repository.ac.id

Perkapalan Negeri Surabaya, Surabaya Abstrak

EVALUASI FASILITAS KERJA BAGIAN FINISHING PERUSAHAAN MEUBEL DENGAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESSMENT (RULA)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN Kajian risiko cummulative..., Dieta Febriyanti, FKM UI, 2008 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS POSTUR KERJA MANUAL MATERIAL HANDLING DENGAN METODE OVAKO WORKING ANALISIS SYSTEM (OWAS) PADA HOME INDUSTRI MAWAR

ANALISIS POSTUR KERJA DAN KELUHAN PEKERJA PADA AKTIVITAS PEMOTONGAN BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagai syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Nur Ngaeni NIM :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Postur Kerja Menggunakan Metode OWAS dan RULA

Perbaikan Postur Kerja Dengan Menggunakan Metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment) Di CV.XYZ

ANALISA RESIKO MANUAL MATERIAL HANDLING PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI UD. CITRA TANI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Metodologi Penelitian

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri Volume 5 Nomor 1:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Novena Ayu Parasti, Chandra Dewi K., DM. Ratna Tungga Dewa

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA OPERATOR MENGGUNAKAN METODE RULA UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS

Redesain Alat Pemipihan Biji Melinjo Dengan Pendekatan Metode Antropometri Di UD. SARTIKA

Gambar. Postur Batang Tubuh REBA Tabel. Skor Batang Tubuh REBA Pergerakan Skor Skor Perubahan Posisi normal 1

BAB I PENDAHULUAN. manual (Manual Material Handling/MMH). Kelebihan MMH bila

ANALISIS PERBAIKAN POSTUR KERJA DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI PADA HOME INDUSTRY JKS SNACK & CATERING DI SERANG-BANTEN

ANALISIS ERGONOMI PADA PEKERJA LAUNDRI

BAB I PENDAHULUAN. PT. Indofood Sukses Makmur. Tbk Bogasari Flour Mills adalah produsen

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tipe masalah ergonomi yang sering dijumpai ditempat kerja

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

Jurnal Dinamis Vol. II, No. 6, Januari 2010 ISSN

Oleh: DWI APRILIYANI ( )

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA ERGONOMI PADA POSTUR KERJA OPERATOR PAKAN AYAM MENGGUNAKAN METODE RAPID UPPER LIMB ASSESMENT (RULA) DI PT. X. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Arbeitswissenschaft di Jerman, Human Factors Engineering atau Personal

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang secara sistematis memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun Kerja Bawahan. Stasiun Kerja Finishing. Gambar 1.1 Stasiun Kerja Pembuatan Sepatu

BAB I PENDAHULUAN. industri pengolahan air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merk dagang. keselamatan dan kesehatan akan aman dari gangguan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pekerja merupakan salah satu komponen yang perlu mendapatkan

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: DESAIN ALAT BANTU PADA AKTIVITAS PENUANGAN MATERIAL KEDALAM MESIN PENCAMPUR DI PT ABC DENGAN METODE REBA

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

perusahaan lupa untuk memperhatikan akibat dari pengangkutan material secara manual tersebut bagi kenyamanan dan kesehatan pekerja atau operator. Pabr

kekuatan fisik manusia kekuatan atau daya fisik

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

ANALISIS POSTUR KERJA PADA MEKANIK BENGKEL SEPEDA MOTOR HIDROLIK X DAN NON-HIDROLIK Y KOTA SEMARANG

Perbaikan Postur Kerja dengan Pendekatan Metode RULA dan NIOSH di Bagian Produksi Mixer

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan pada sistem otot rangka/musculoskeletal disorders (MSDs)

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POSISI KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG BAWAH PADA PEKERJA PEMELIHARAAN TERNAK BALAI EMBRIO TERNAK CIPELANG

ANALISIS POSTUR KERJA PEKERJA PROSES PENGESAHAN BATU AKIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REBA

POSTURE & MOVEMENT PERTEMUAN 2 DECY SITUNGKIR, SKM, MKKK KESEHATAN MASYARAKAT

GAMBARAN RISIKO ERGONOMI PADA OPERATOR MESIN CETAK MANUGRAPH DI PT. MASCOM GRAPHY SEMARANG PADA BULAN MEI 2013

ANALISIS POSTUR KERJA PADA TENAGA KERJA DENGAN METODE REBA AREA WORKSHOP PT X JAKARTA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR ANALISIS MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) UNTUK MENGURANGI KELUHAN FISIK PADA OPERATOR TENUN IKAT TROSO

BAB I PENDAHULUAN. Peranan manusia sebagai sumber tenaga kerja masih dominan dalam

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN FASILITAS KERJA DALAM PEMBUATAN DANDANG DI UD. KARYA DARMA

Cut Ita Erliana dan Ruchmana Romauli Rajagukguk. Lhokseumawe Aceh Abstrak

Transkripsi:

Metode dan Pengukuran Kerja

Mengadaptasi pekerjaan, stasiun kerja, peralatan dan mesin agar cocok dengan pekerja mengurangi stress fisik pada badan pekerja dan mengurangi resiko cacat kerja yang berhubungan dengan musculoskeletal disorders (MSDs).

Musculo skeletal disorders (MSDs) Cedera dan sakit pada jaringan lunak (muscles, tendons, ligaments, joints and cartilage) dan sistem syaraf akibat kerja Muscle : otot, tendon : urat daging, ligament : sendi, joint : tulang sendi cartilage : tulang sendi

MSDs dapat menyebabkan berbagai kondisi : Pain : kesakitan Numbness : mati rasa Tingling : perasaan geli Stiff joints : sendi kaku Difficulty moving : sulit bergerak Paralysis : kelumpuhan Muscle loss : kehilangan massa otot

Bagian tubuh yang bisa cedera potensi cedera dilihat dari : 1. postur saat berkerja 2. beban yg ditangani 3. metode kerja

POOR BODY Tipe POSTURE postur Berdiri Duduk tanpa sandaran rendah Duduk tanpa sandaran Duduk tanpa sandaran kaki Duduk dengan siku pd permukaan yg tinggi Lokasi komplain Kaki, punggung bawah Punggung bawah Punggung pusat Lutut, kaki, punggung bwh Punggung atas, leher bawah

POOR Tipe BODY postur POSTURE Lokasi komplain Tdk ada sandaran lengan atau lengan menjangkau ke atas Kepala mendongak Badan membungkuk ke depan Posisi Cramped Bekerja pada posisi ekstrem Bahu, lengan atas leher Punggung bawah, punggung Otot yg terlibat Sendi yg terlibat

PENILAIAN DAN IMPLIKASIERGONOMI PADA POSTUR KERJA 1. Body part discomfort scale 2. Metode OWAS 3. Metode REBA 4. Metode RULA

Body part discomfort scale : nordic body map questionare Kuesioner untuk mengukur ketidaknyamanan dan kesakitan akibat kerja Kuesioner diberikan pada pekerja sebelum dan sesudah bekerja Dilengkapi dg skala Likert untuk menunjukkan grade resiko A = 1 point : no pain felt C = 3 points : pain B= 2 points : moderate pain D = 4 points : very painfull

Bentuk peta nordic body map No. Lokasi Tingkat Kesakitan Peta Bagian Tubuh 0 Sakit / kaku pada leher atas 1 Sakit pada leher bawah 2 Sakit pada bahu kiri 3 Sakit pada bahu kanan 4 Sakit pada lengan atas kiri 5 Sakit pada punggung 6 Sakit pada lengan atas kanan 7 Sakit pada pinggang 8 Sakit pada pantat (buttock) 9 Sakit pada pantat (bottom) 10 Sakit pada siku kiri 11 Sakit pada siku kanan 12 Sakit pada lengan bawah kiri 13 Sakit pada lengan bawah kanan 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan 16 Sakit pada tangan kiri 17 Sakit pada tangan kanan 18 Sakit pada paha kiri 19 Sakit pada paha kanan 20 Sakit pada lutut kiri 21 Sakit pada lutut kanan 22 Sakit pada betis kiri 23 Sakit pada betis kanan 24 Sakit pada peergelangan kaki kiri 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan 26 Sakit pada kaki kiri 27 Sakit pada kaki kanan A B C D

No Lokasi Tingkat komplain 0 Sakit / kaku pada leher atas 1 Sakit pada leher bawah 2 Sakit pada bahu kiri 3 Sakit pada bahu kanan 4 Sakit pada lengan atas kiri 5 Sakit pada punggung 6 Sakit pada lengan atas kanan A B C D Keterangan : A = tdk terasa sakit, B= agak terasa sakit, C = sakit, D = sangat sakit

No Lokasi Tingkat komplain 7 Sakit pada pinggang 8 Sakit pada pantat (buttock) 9 Sakit pada pantat (bottom) 10 Sakit pada siku kiri 11 Sakit pada siku kanan 12 Sakit pada lengan bawah kiri 13 Sakit pada lengan bawah kanan 14 Sakit pada pergelangan tangan kiri 15 Sakit pada pergelangan tangan kanan 16 Sakit pada tangan kiri 17 Sakit pada tangan kanan A B C D

No Lokasi Tingkat komplain 18 Sakit pada paha kiri 19 Sakit pada paha kanan 20 Sakit pada lutut kiri 21 Sakit pada lutut kanan 22 Sakit pada betis kiri 23 Sakit pada betis kanan 24 Sakit pada peergelangan kaki kiri 25 Sakit pada pergelangan kaki kanan 26 Sakit pada kaki kiri 27 Sakit pada kaki kanan A B C D

Hasil pengisian kuesioner nordic body map Sebelum bekerja Sesudah bekerja Sebelum melakukan pekerjaan No. Anggota Tubuh Tidak Sakit Agak Sakit Sakit Sangat Sakit 0. Leher atas 1. Leher bawah 2. Bahu Kiri 3. Bahu kanan 4. Lengan atas kiri 5. Punggung 6. Lengan atas kanan 7. Pinggang 8. Bawah pinggang 9. Pantat 10. Siku kiri 11. Siku kanan 12. Lengan bawah kiri 13. Lengan bawah kanan 14. Pergelangan tangan kiri 15. Pergelangan tangan kanan 16. Tangan kiri 17. Tangan kanan 18. Paha kiri 19. Paha kanan 20. Lutut kanan 21. Lutut kiri 22. Betis kiri 23. Betis kanan 24. Pergelangan kaki kiri 25. Pergelangan kaki kanan 26. Telapak kaki kiri 27. Telapak kaki kanan No. Anggota Tubuh Tidak Sakit Sesudah melakukan pekerjaan Agak Sakit Sakit Sangat Sakit 0. Leher atas 1. Leher bawah 2. Bahu Kiri 3. Bahu kanan 4. Lengan atas kiri 5. Punggung 6. Lengan atas kanan 7. Pinggang 8. Bawah pinggang 9. Pantat 10. Siku kiri 11. Siku kanan 12. Lengan bawah kiri 13. Lengan bawah kanan 14. Pergelangan tangan kiri 15. Pergelangan tangan kanan 16. Tangan kiri 17. Tangan kanan 18. Paha kiri 19. Paha kanan 20. Lutut kanan 21. Lutut kiri 22. Betis kiri 23. Betis kanan 24. Pergelangan kaki kiri 25. Pergelangan kaki kanan 26. Telapak kaki kiri 27. Telapak kaki kanan

OWAS

OWAS (Ovako Working Posture Analysis System) method Dikembangkan di Finlandia (Karhu et al, 1981) Postur kerja diberi kode Peneliti mengamati pekerja, melakukan assesmen postur kerjanya, hasilnya dimasukkan dlm lembar data Hasil berupa rekomendasi apakah diperlukan tindakan segera untuk meningkatkan disain stasiun kerja atau pekerjaannya.

Pergerakan Skor Lurus / tegak 1 Bungkuk ke depan 2 Miring ke samping 3 Bungkuk ke depan dan miring ke samping 4

Pergerakan Tubuh Bagian Lengan (Arms)

Pergerakan Tubuh Bagian Kaki (legs) Pergerakan Skor Duduk 1 Berdiri dengan kedua kaki lurus 2 Berdiri dengan bertumpu pada satu kaki lurus 3 Berdiri atau jongkok dengan kedua lutut 4 Berdiri atau jongkok dengan satu lutut 5 Berlutut pada satu atau dua lutut 6 Berjalan atau bergerak 7

Beban (load) Beban (load) Skor W < 10 kg 1 10 kg < W < 20 kg 2 W > 20 kg 3

Hasil penilaian OWAS dituliskan dalam 6 digit angka

Hasil penilaian OWAS dituliskan dalam 6 digit : angka pertama : hsl penilaian back angka kedua : hsl penilaian angka ketiga : hsl penilaian angka keempat : hsl penilaian angka kelima dan enam : urutan elemen kerja yang dinilai posturnya

Jika hasil penilaian OWAS adalah 212107 artinya untuk elemen kerja ke 7, dg back 2, arms 1, legs 2, loads 1, dari tabel berikut diperoleh angka 2:

Angka 2 artinya : Pekerjaan agak berat Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan) sehingga memerlukan perbaikan di masa yang akan datang

Empat Level (kategori) Sikap Kerja Pekerjaan normal (ringan) (Kategori 1) Pekerjaan agak berat (Kategori 2) Pada sikap ini tidak masalah pada system musculoskeletal sehingga tidak memerlukan perbaikan Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan) sehingga memerlukan perbaikan di masa yang akan datang

Pekerjaan berat (Kategori 3) Pekerjaan sangat berat (Kategori 4) Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja mengakibatkan pengaruh ketegangan yang sangat signifikan) sehingga memerlukan perbaikan segera mungkin Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja mengakibatkan resiko yang jelas) sehingga memerlukan perbaikan secara langsung saat itu

Pengaruh waktu pd skor OWAS Jika tidak mempertimbangkan waktu, maka pekerjaan A dg postur tidak baik (misalnya back : 4) yang hanya dilakukan 10 menit, akan dinilai lebih buruk dibandingkan dengan pekerjaan B dengan postur sedikit lebih baik (misalnya back : 3) tetapi dilaksanakan selama 7 jam terus menerus.

Pengaruh waktu pd skor OWAS Dg mempertimbangkan waktu (tabel berikut), maka penilaian back pada pekerjaan A skor berubah dari 4 menjadi 1 untuk waktu kerja yg hanya 10 menit (1,2% waktu kerja). Postur dianggap aman

Sedangkan pekerjaan B dg nilai back 3 dan waktu kerja 7 jam (100% waktu kerja), skor tidak berubah, tetap 3 karena dasar penentuan skor OWAS adalah menggunakan basis waktu kerja > 80% Data baru inilah yang selanjutnya digunakan untuk membaca tabel skor level kategori sikap kerja. Contoh : Postur Kode lama Waktu (jam) Skor level kategori (lama) Kode baru dg pertim bangan waktu Skor level kategori (baru) A 4321.02 2 = 2,4% 2 1111.02 1 B 4321.03 4 = 57% 2 3211.03 2 C 4321.05 7 = 100% 2 4321.05 2

REBA

Rapid Entire Body Assesment (REBA) REBA (Rapid Entire Body Assessment) adalah alat untuk evaluasi resiko cedera musculoskeletal yang diasosiasikan dengan operasi penanganan bahan secara manual. Bebrapa hal yang menjadi pertimbangan dalam REBA yaitu adanya pengulangan aktivitas, postur yang tidak sesuai, postur yang tetap, getaran dan postur secara keseluruhan.

BAGIAN A: leher, badan dan kaki Step 1. posisi leher Step 1a. Penyesuaian Jk leher berputar +1 Jk leher miring +1

Step 2 : Badan/TRUNK Step 2a. Penyesuaian : Jk badan berputar +1 Jk badan miring +1

Step 3 : kaki / legs

Step 4. lihat tabel A Tabel. Skor Bagian A Neck 1 2 3 Trunk Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6 2 2 3 3 5 3 4 5 6 4 5 6 7 3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8 4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9 5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

Step 5 : tambahkan skor beban Tabel. Berat Beban Yang Diangkat Skor 0 +1 +2 +1 Berat Beban < 5 kg (11 lbs) 5 10 kg (11-22 lbs) > 10 kg (>22 lbs) Terjadi secara tiba-tiba atau kecepatan meningkat karena ada dorongan Step 6 : jumlahkan step 4 dan step 5 Nilai ini adalah skor A yg terdapat pada kolom pertama tabel C

BAGIAN B : tangan dan pergelangan tangan (dibedakan kiri dan kanan) LENGAN ATAS/ upper arm Step 2a. Penyesuaian : Jk bahu terangkat +1 Jk lengan atas abducted +1 Jk lengan disangga atau menyandar -1

BAGIAN B : (dibedakan kiri dan kanan) Step 8 LENGAN BAWAH / lower arm Step 9 pergelangan tangan / WRIST Step 9a. jk pergelangan tangan membengkok dr tengah tubuh atau berputar : +1

Step 10. lihat skor pd tabel B skor bagian B Upper arm Wrist Lower arm 1 2 1 2 3 1 2 3 1 1 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 3 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 6 7 5 6 7 8 7 8 8 6 7 8 8 8 9 9

Step 11. tambahkan skor coupling Nilai Coupling Skor Makna Keterangan 0 Good Handel dg pegangan yang baik dan tenaga untuk memegang cukup +1 Fair Pegangan tangan cukup dapat diterima tetapi tidak ideal, atau coupling dapat dilakukan melalui bagian tubuh yg lain +2 Poor Pegangan tangan tidak dapat diterima meskipun memungkinkan +3 Unacceptable Kondisi yg tidak wajar, pegangan yg tidak aman, tidak ada pegangan; tidak dapat dilakukan oleh bagian tubuh yg lain

Step 12. tambahkan step 10 dan 11 Ini merupakan skor B dan terdapat pada bagian atas dari tabel C Cari skor C dari step 6 dan 11

S C O R E A Skor bagian C SCORE B 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7 2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 7 3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8 4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9 5 4 4 4 5 6 7 8 9 9 9 9 9 6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10 7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11 8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11 9 9 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 12 10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Step 13. skor aktivitas +1 Satu atau lebih bagian badan statis atau memegang lebih dari 1 menit +1 Kegiatan berulang dalam jangka pendek atau kegiatan berulang lebih dari 4x per menit (tidak termasuk jalan) +1 Kegiatan yg menyebabkan postur berubah dengan cepat aatau menjadi tidak stabil Tambahkan skor tabel C dan skor aktivitas. Ini adalah final skor REBA

Grand Score REBA Action Level Skor Level resiko Tindakan perbaikan postur REBA 0 1 Tidak beresiko Tidak dibutuhkan 1 2-3 Rendah Mungkin diperlukan 2 4-7 Sedang Diperlukan penyelidikan, segera dirubah 3 8-10 Tinggi Diperlukan penyelidikan dan impelementasi perubahan 4 11-15 Sangat tinggi Implementasi perubahan

(Studi pada PT Dewijaya Agrigemilang Jakarta) Adisty savitri

Pekerjaan 1 : Pemangkasan Tanaman (a) Pemangkasan Tanaman pagar (102 mnt) (b) Pemangkasan Pohon (80 mnt) (c) Pemangkasan Tanaman Perdu (101 mnt)

Pemangkasan Tanaman pagar

Analisis postur Pemangkasan Tanaman pagar Postur Kerja Postur Kanan (Skor REBA) Postur Kiri (Skor REBA) Leher : +2 Leher : +2 Batang tubuh : +4 Batang tubuh : +4 Kaki : +1 Kaki : +1 Beban : 0 Beban : 0 Skor Tabel A : 5 Skor Tabel A : 5 Pergelangan : +1 Pergelangan tangan : +1 tangan Lengan atas : +5 Lengan atas : +5 Lengan bawah : +2 Lengan bawah : +2 Pegangan : 0 Pegangan : 0 Skor Tabel B : 7 Skor Tabel B : 7 Penilaian : +1 Penilaian aktivitas : +1 aktivitas Skor C : 8 Skor C : 8 Skor REBA : 9 Skor REBA : 9 Tingkat resiko : Tinggi Tingkat resiko : Tinggi

Hasil Analisis REBA Pekerjaan Pemangkasan Tanaman Elemen Kerja Pemangkasan Tanaman Pagar Pemangkasan Pohon Pemangkasan Tanaman Perdu Bag. Kanan (Right Side) Tingkat Resiko Bag. Kiri (Left Side) Tinggi (9) Tinggi (9) Perbaikan Postur Bag. Kanan Bag. Kiri (Right Side) (Left Side) Diperlukan Diperlukan segera segera Sedang (5) Sedang (5) Diperlukan Diperlukan Sedang (7) Sedang (7) Diperlukan Diperlukan

Hasil pengisian kuesioner nordic body map Sebelum bekerja Sesudah bekerja Sebelum melakukan pekerjaan No. Anggota Tubuh Tidak Sakit Agak Sakit Sakit Sangat Sakit 0. Leher atas 1. Leher bawah 2. Bahu Kiri 3. Bahu kanan 4. Lengan atas kiri 5. Punggung 6. Lengan atas kanan 7. Pinggang 8. Bawah pinggang 9. Pantat 10. Siku kiri 11. Siku kanan 12. Lengan bawah kiri 13. Lengan bawah kanan 14. Pergelangan tangan kiri 15. Pergelangan tangan kanan 16. Tangan kiri 17. Tangan kanan 18. Paha kiri 19. Paha kanan 20. Lutut kanan 21. Lutut kiri 22. Betis kiri 23. Betis kanan 24. Pergelangan kaki kiri 25. Pergelangan kaki kanan 26. Telapak kaki kiri 27. Telapak kaki kanan No. Anggota Tubuh Tidak Sakit Sesudah melakukan pekerjaan Agak Sakit Sakit Sangat Sakit 0. Leher atas 1. Leher bawah 2. Bahu Kiri 3. Bahu kanan 4. Lengan atas kiri 5. Punggung 6. Lengan atas kanan 7. Pinggang 8. Bawah pinggang 9. Pantat 10. Siku kiri 11. Siku kanan 12. Lengan bawah kiri 13. Lengan bawah kanan 14. Pergelangan tangan kiri 15. Pergelangan tangan kanan 16. Tangan kiri 17. Tangan kanan 18. Paha kiri 19. Paha kanan 20. Lutut kanan 21. Lutut kiri 22. Betis kiri 23. Betis kanan 24. Pergelangan kaki kiri 25. Pergelangan kaki kanan 26. Telapak kaki kiri 27. Telapak kaki kanan

Nordic body map Hasil Kuesioner Nordic Body Map pada Pekerja Pemangkasan Tanaman (a) Sebelum (b) Sesudah Bekerja Hijau: Tidak sakit Kuning: Agak Sakit Oranye : sakit Merah : sangat sakit (a) (b)

Nordic body map pada Pekerja Pemangkasan Tanaman Sebelum bekerja : 100 % bagian tubuh tidak merasa sakit Sesudah bekerja : bagian tubuh yang Tidak sakit : ( 14 / 28 )*100 =. % agak sakit : ( 2 / 28 )*100 =.. % sakit : (. / 28 )*100 =.. % sangat sakit : (. / 28 )*100 =. %

penggunaan alat lama Usulan penggunaan alat baru

Analisis postur Pemangkasan Tanaman pagar menggunakan peralatan baru Sebelum sesudah

Nordic body map Hasil Kuesioner Nordic Body Map pada Pekerja Pemangkasan Tanaman (a) Sebelum perbaikan (b) Sesudah Perbaikan Hijau: Tidak sakit Kuning: Agak Sakit Oranye : sakit Merah : sangat sakit (a) (b)