TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi seni budaya;

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

GAMBARAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

KATA PENGANTAR. Demikian Rencana Kinerja Tahunan ini dibuat dan dijadikan pedoman dalam peningkatan kinerja aparatur dimasa mendatang.

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI LAMPUNG

KEPALA DINAS SEKRETARIS

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 35 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

DINAS PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN KOTA TANJUNGPINANG

BUPATI BONE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BONE NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung terletak di Jalan Drs. Warsito

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM.07/HK.001/MPEK/2012

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi :

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 19 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 329 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 69 TAHUN 2016

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN SUBANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

-2- Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Ta

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pariwisata Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN PROVINSI BALI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN SUBANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Transkripsi:

TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PARIWISATA PROVINSI LAMPUNG Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 13 Tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Provinsi Lampung, Tugas Dinas Pariwisata adalah menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan provinsi di bidang pariwisata berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas Pariwisata, mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata; d. Pelaksanaan pengembangan pariwisata, pembinaan karakter dan pekerti bangsa; e. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pariwisata; f. Pelaksanaan kebijakan promosi dan standarisasi pariwisata; g. Pelaksanaan rencana induk dan rencana detil pengembangan pariwisata dan sumber daya manusia; dan h. Pelayanan administratif. Susunan Organisasi Dinas Pariwisata terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata; d. Bidang Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata; e. Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan f. Bidang Ekonomi Kreatif; g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.

Kepala Dinas 1. Kepala Dinas Pariwisata mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintah provinsi di bidang Pariwisata berdasarkan asas otonomi yang menjadi kewenangan, tugas dekonsentrasi dan pembantuan serta tugas lain sesuai dengan kebijakaan yang di tetapkan oleh Gubernur berdasarkan peraturan perundang undangan yang berlaku; 2. Untuk meyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dina s Pariwisata mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pariwisata skala provinsi; b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pariwisata; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata; d. Pelaksanaan pengembangan pariwisata, ekonomi kreatif, pembinaan karakter dan pekerti bangsa; e. Pelaksanaan kebijakan promosi dan standarisasi pariwisata; f. Pelaksanaan rencana induk dan rencana detil pengembangan pariwisata, sumber daya alam dan manusia; g. Pelayanan administrasi; dan h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sekretariat 1. Sekretariat Dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan kepegawaian, surat menyurat, perlengkapan, rumah tangga dan, perundang-undangan, keuangan, perencanaan serta memberikan pelayanan administrasi kepada semua bidang dan unit pelaksana teknis dinas di lingkungan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung. 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaankegiatan koordinasi satuan kerja; b. Penyelenggaraan pengelola administrasi maupun untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja;

c. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan satuan kerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung; d. Penyelenggaraan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan perencanaan; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Sekretariat Dinas Pariwisata dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangungjawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat Dinas Pariwisata, membawahi : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Perencanaan. Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud diatas dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan dan memberikan pelayanan dalam urusan surat menyurat, tata naskah dinas, kearsipan, perlengkapan rumah tangga, keprotokolan serta pelayanan umum, sedangkan kepegawaian menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, mutasi, promosi dan tata usaha kepegawaian, pengembangan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana di lingkungan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung. Rincian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengkajian dan pengusulan perencanaan anggaran kegiatan; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan kegiatan surat menyurat dan penyediaan alat tulis kantor; (3) Melaksanakan dan menyiapkan penyelenggaraan kegiatan kearsipan, tata naskah dinas dan perpustakaan; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan kegiatan rumah tangga; (5) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan kegiatan keprotokolan dan hubungan masyarakat;

(6) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan administrasi perlengkapan dan barang-barang inventaris dan pengelolaan aset/kekayaan milik negara dilingkungan satuan kerja; (7) Melaksanakan dan menyiapkan bahan perencanaan kebutuhan sarana/ prasarana dalam mendukung kegiatan satker dan melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana; (8) Melaksanakan dan menyiapkan bahan dan memberikan pelayanan teknis administrasi kepada semua unit di lingkungan dinas; (9) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan formasi pegawai; (10) Melaksanakan dan menyiapkan bahan pengembangan dan proses mutasi pegawai; (11) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelesaian kartu pegawai Karis/Karsu, Askes, Taspen, cuti, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, Daftar Urut Kepangkatan (DUK) pemberhentian dan pensiun pegawai dinas dan pemberian penghargaan; (12) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penilaian kinerja penyusunan usulan kebutuhan pendidikan dan pelatihan pegawai serta evaluasi pasca pendidikan dan pelatihan pegawai dinas; (13) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyelenggaraan kegiatan tatausaha kepegawaian; (14) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana; (15) Melaksanakan dan menyiapkan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan (16) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja dinas, pembukuan, perhitungan anggaran, verifikasi dan pembendaharaan serta pengelolaan dan administrasi keuangan di lingkungan Dinas Pariwisata Provinsi Lampung.

Rincian tugas Sub Bagian Keuangan adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penyusunan rencana penerimaan dan anggaran berlanja untuk dinas; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan pembinaan dan bimbingan administrasi keuangan dan pembendaharaan; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan verifikasi pertanggung jawaban keuangan dan menyusun neraca keuangan satker serta bahan bimbingan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan kegiatan pengelolaan keuangan dan pelaporan anggaran; (5) Melaksanakan dan menyiapkan bahan dokumen keuangan dan penyusunan laporan realisasi anggaran; (6) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan; dan (7) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisaan, monitoring, penyiapan dan penyajian bahan koordinasi, perumusan, penyusunan kebijakan, rencana program serta melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan. Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi, pengolahan dan merumuskan perencanaan makro sesuai skala provinsi di bidang pariwisata; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan penelaahan, pengolahan, koordinasi, perumusan dan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran Dinas pariwisata; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaporan pelaksanaan program kegiatan pariwisata; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan data dan informatika pariwisata secara terus menerus dan mutakhir;

(5) Melaksanakan dan menyiapkan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Sub Bagian Perencanaan; dan (6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata 1. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata mempunyai tugas melakukan perumusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kerjasama pengembangan destinasi pariwisata, monitoring usaha pariwisata serta pengembangan sumber daya wisata alam, buatan, dan budaya; 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi di bidang pengembangan destinasi pariwisata Kabupaten/Kota; b. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan teknis di bidang pengembangan infrastruktur, ekosistem, obyek dan daya tarik wisata, serta pemberdayaan masyarakat di seluruh Kabupaten/Kota berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku; c. Pelaksanaan pelaporan tugas Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata kepada Kepala Dinas; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, membawahi : Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata; Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata; Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat. Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata.

Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata mempunyai tugas menyiapkan pelaksanaan koordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata. Rincian tugas Seksi Pengembangan Infrastruktur dan Ekosistem Pariwisata adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan perumusan kebijakan di bidang perancangan destinasi, amenitas, aksesibilitas dan ekositem parwisata; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan kabupaten/kota, instansi terkait, stakeholder pariwisata dalam pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan untuk pembinaan dengan Kabupaten/Kota untuk keterpaduan infrastruktur dan ekosistem pariwisata antar Kabupaten/Kota; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan pusat dan instansi terkait dalam rangka kebijakan pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata; (5) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata; dan (6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Obyek Daya Tarik Wisata mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota untuk standarisasi, kriteria, prosedur dan bimbingan teknis di bidang Objek Daya Tarik Wisata (ODTW). Rincian tugas Seksi Obyek Daya Tarik Wisata adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota, instansi terkait, stakeholder pariwisata dalam pengembangan sumber daya wisata budaya, alam, dan buatan; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan untuk pembinaan dengan Kabupaten/Kota untuk keterpaduan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW) antar Kabupaten/ Kota; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang diversifikasi dan revitalisasi produk Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW);

(4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan pusat dalam rangka kebijakan dan Obyek Daya Tarik Wisata (ODTW); (5) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW); dan (6) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan kebijakan perintisan pembangunan, bimbingan teknis dan evaluasi di bidang tata kelola destinasi pariwisata dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat. Rincian tugas Seksi Tata Kelola Destinasi dan Pemberdayaan Masyarakat adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota di bidang tata kelola destinasi pariwisata dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan pusat dalam rangka kebijakan tata kelola destinasi pariwisata dan pengembangan sadar wisata serta pengembangan potensi masyarakat (3) Melaksanakan dan menyiapkan bimbingan teknis dan supervisi di bidang tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; dan (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas tata kelola destinasi dan pemberdayaan masyarakat; dan (5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata 1. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas mempersiapkan permusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordnasi, pemantauan dan evaluasi pengembangan strategi pemasaran pariwisata, komunikasi pemasaran pariwisata dan pasar pariwisata.

2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi dengan Pusat, Kabupaten/Kota, dan stakeholder untuk pengembangan pasar; b. Perumusan segmen pasar dalam dan luar negeri dan strategi pemasaran; c. Penyiapan bahan-bahan informasi pariwisata sebagai sarana komunikasi pemasaran pariwisata; d. Pelaksanaan promosi potensi pariwisata di dalam dan luar negeri; e. Pelaksanaan pelaporan tugas Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata kepada kepala dinas; dan f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata, membawahi : Seksi Strategi Pemasaran Pariwisata; Seksi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata; dan Seksi Pengembangan Pasar Pariwisata. Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata. Seksi Strategi Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas mempersiapkan, mengumpulkan dan mengolah data bahan-bahan informasi pariwisata sebagai bahan strategi pemasaran pariwisata. Rincian tugas Seksi Strategi Pemasaran Pariwisata adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka pengumpulan, pengolahan bahan-bahan informasi pariwisata se - Provinsi Lampung di bidang profil pasar, target pasar, perancangan dan kerjasama, pemantauan dan evaluasi pemasaran pariwisata; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan informasi pariwisata di bidang profil pasar, target pasar, perancangan dan kerjasama, pemantauan dan evaluasi pemasaran pariwisata sesuai dengan norma,

standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku bagi strategi pemasaran pariwisata; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Strategi Pemasaran Pariwisata; dan (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata mempunyai tugas melaksanakan perumusan, pelaksanaan dan koordinasi kebijakan, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata. Rincian tugas Seksi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi di bidang publikasi dan sarana promosi pariwisata; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan-bahan informasi pariwisata di bidang publikasi dan sarana promosi pariwisata sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria yang berlaku bagi pengembangan komunikasi pemasaran pariwisata; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata; dan (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Pengembangan Segmen Pasar Pariwisata mempunyai tugas mempersiapkan pelaksanaan promosi pariwisata pada lingkup segmen pasar dalam dan luar negeri sesuai dengan kriteria dan prosedur dalam rangka pengembangan pasar pariwisata. Rincian tugas Seksi Pengembangan Segmen Pasar Pariwisata adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan Pusat, Kabupaten/Kota, dan stakeholder di bidang segmen pasar personal, bisnis, dan pemerintah sebagai bahan pengembangan segmen pasar pariwisata di dalam dan luar negeri;

(2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan dan melengkapi standar administratif serta dokumen-dokumen dalam pelaksanaan promosi pariwisata; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Seksi Pengembangan Segmen Pasar Pariwisata; dan (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan 1. Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan mempunyai tugas mempersiapkan permusan kebijakan teknis, fasilitasi, koordinasi, pemantauan dan evaluasi di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan kepariwisataan, penelitian dan pengembangan kebijakan kepariwisataan, pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan. 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi dengan Pusat, instansi terkait, dunia usaha, Kabupaten/Kota, dan stakeholder untuk pengembangan kelembagaan kepariwisataan; b. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan teknis di bidang program pengembangan hubungan kelembagaan kepariwisataan, penelitian dan pengembangan kebijakan kepariwisataan, serta pengembangan sumber daya manusia kepariwisataan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; c. Pelaksanaan pelaporan tugas Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan kepada Kepala Dinas; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan, membawahi : Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan; Seksi Hubungan Kelembagaan Kepariwisataan; dan Seksi Industri Pariwisata.

Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam pengembangan sumber daya manusia baik Pemerintah maupun Swasta. Rincian tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota dalam peningkatan pelayanan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia yang meliputi Pemerintah dan Swasta, maupun masyarakat umum; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan untuk kegiatan pelayanan, pembinaan, dan pengembangan sumber daya manusia serta bimbingan teknis bagi Kabupaten/Kota dan untuk pemenuhan standar kompetensi; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan intansi terkait dan pusat bagi pengembangan pelayanan dan pembinaan sumber daya manusia; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kepariwisataan; dan (5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan hubungan kelembagaan pada lembaga - lembaga pariwisata multilateral, regional, serta hubungan kelembagaan dalam dan luar daerah. Rincian tugas Seksi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan lembaga pariwisata, instansi terkait Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi terpadu kerjasama dan hubungan antar lembaga pariwisata tingkat regional dan nasional;

(3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan menjalin dan meningkatkan koodinasi dengan lembaga-lembaga pariwisata pusat dan stakeholder dalam rangka pengembangan kerjasama di bidang kepariwisataan; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Seksi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga; dan (5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Industri Pariwisata mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota serta usaha pariwisata dalam pelaksanaan kebijakan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata, dan investasi usaha pariwisata. Rincian tugas Seksi Industri Pariwisata adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan Kabupaten/Kota di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan pusat dalam rangka kebijakan industri pariwisata; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bimbingan teknis industri pariwisata di bidang kemitraan usaha pariwisata, standar usaha pariwisata, sertifikasi usaha pariwisata dan investasi usaha pariwisata; dan (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Industri Pariwisata; dan (5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Ekonomi Kreatif 1. Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai tugas perumusan standar kebijakan di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam, manusia, dan budaya. 2. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Bidang Ekonomi Kreatif mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan koordinasi dengan Pusat, instansi terkait, dunia usaha, Kabupaten/Kota, dan stakeholder untuk pengembangan ekonomi kreatif; b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia; c. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang ekonomi kreatif berbasis media, desain, iptek, seni, budaya dan pengembangan serta fasilitasi sumber daya alam dan manusia; d. Pelaporan pelaksanaan tugas Bidang Ekonomi Kreatif kepada kepala dinas; dan e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 3. Bidang Ekonomi Kreatif dipimpin oleh seorang kepala bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bidang Ekonomi Kreatif, membawahi : Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya; Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan IPTEK; dan Seksi Kerjasama dan Fasilitasi. Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud diatas, dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Ekonomi Kreatif. Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya mempunyai tugas menyiapkan bahan rumusan standar, norma dan kriteria serta memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perfilman, seni rupa, seni pertunjukan dan industri musik. Rincian tugas Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya adalah sebagai berikut : (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan pusat, kabupaten/kota, pelaku-pelaku seni dan stakeholder dalam perumusan standar, norma, kriteria, prosedur dibidang perfilman, seni rupa, seni pertunjukan dan industri musik; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan pusat dan lembaga perfilman, seni rupa, seni pertunjukan dan industri musik serta merumuskan standar, norma, kriteria, prosedur di bidang produksi film

yang beroedoman pada muatan lokal daerah serta sumber daya dan teknologi film; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait pusat dan daerah dalam rangka pemberian bimbingan teknis di bidang perfilman, seni rupa, seni pertunjukan dan industri musik; (4) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Seni Budaya : dan (5) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek mempunyai tugas menyiapkan bahan rumusan standar, norma dan kriteria serta memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Media, Desain, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Rincian tugas seksi ekonomi kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek adalah sebagai berikut; (1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan pusat, kabupaten/kota, pelaku-pelaku seni dan stakeholder dalam perumusan standar, norma, kriteria, prosedur di bidang seni kreatifitas Desain, Arsitektur, fashion, audio visual, film dan fotografi; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan pusat dalam merumuskan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang seni kreatifitas Desain, Arsitektur, Fashion, Audio Visual, Film dan Fotografi, yang berpedoman pada muatan lokal daerah serta sumber daya dan teknologi; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelakasanaan tugas Seksi Ekonomi Kreatif Berbasis Media Desain dan Iptek; dan (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Seksi Kerjasama dan Fasilitasi Ekonomi Kreatif mempunyai tugas menyiapkan bahan rumusan standar, norma dan kriteria serta memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kerjasama dan fasilitasi ekonomi kreatif. Rincian tugas Seksi Kerjasama dan Fasilitasi Ekonomi Kreatif adalah sebagai berikut :

(1) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi terkait dan pusat, kabupaten/kota, pelaku-pelaku seni dan stakeholder dalam perumusan standar, norma, kriteria, prosedur di bidang kerjasama dan fasilitasi ekonomi kreatif; (2) Melaksanakan dan menyiapkan bahan koordinasi dengan pusat dalam merumuskan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kerjasama dan fasilitasi ekonomi kreatif; (3) Melaksanakan dan menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan tugas Seksi Kerjasama dan Fasilitasi Ekonomi Kreatif;dan (4) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.