BAB V RENCANA AKSI 5.1 Kegiatan Usaha CV. Mitra Andalan Sentosa Model bisnis distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa di Kawasan Tapanuli diharapkan akan menjadi satu contoh jenis usaha yang baru dan belum pernah ada sebelumnya dan sekaligus dapat menjawab tantangan kebutuhan bahan bangunan dikawasan Tapanuli. Tahapan yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana usaha yang telah dirancang dan akan ditingkatkan menjadi tahap implementasi, maka CV. Mitra Andalan Sentosa merencanakan tahapan aksi dengan beberapa kegiatan usaha. 5.1.1 Tahap Persiapan CV. Mitra Andalan Sentosa akan melakukan tahap persiapan yang dimulai sejak minggu kedua Januari 2017, waktu yang dibutuhkan untuk persiapan diperkirakan selama dua bulan (dari Januari 2017 s/d Maret 2017). Dalam tahap persiapan dilakukan beberapa hal yang berkaitan dengan aspek legalitas pengurusan perizinan untuk melengkapi izin dan akte pendirian CV. Mitra Andalan Sentosa yang sudah diperoleh pada tahun 2014. Persiapan yang lain adalah kantor, gudang, showroom, peralatan, kendaraan, promosi serta kebutuhan tenaga kerja. Persiapan tersebut akan sangat terbantu karena ada dukungan dari induk perusahaan yang dapat membantu beberapa bagian yang dibutuhkan baik dengan penggunaan sumber daya yg umum (general resources) yang dapat digunakan bersama. 82
5.1.2 Tahap Implementasi CV. Mitra Andalan Sentosa sebagai salah satu distributor bahan bangunan di kawasan Tapanuli akan resmi dibuka secara perdana pada minggu ketiga Maret 2017. Dengan beroperasinya perusahaan, maka diharapkan menjadi salah satu pelaku usaha baru dengan menerapakan strategi yang sudah ditetapkan. Strategi tersebut sangat penting seperti melakukan kerjasama dengan berbagai pihak terutama dengan jaringan yang sudah dimiliki induk usaha selama ini agar penjualan dapat di capai dengan baik sesuai dengan target perusahaan. 5.2 Ukuran Kinerja 5.2.1 Aspek Kelayakan Non-Ekonomi a. Aspek Hukum CV. Mitra Andalan Sentosa dengan izin Usaha perdagangan sudah mempersiapkan kelengkapan adminstrasi yang berkaitan dengan bisnis yang akan dijalankan seperti SIUP, TDP, Izin gangguan, PKP, NPWP serta izin yang berkaitan dengan peraturan daerah setempat atau instansi terkait. Untuk menjadi distributor sangat ditentukan oleh kemampuan dan termasuk pengalaman, oleh karena itu jika ada izin yang tidak dapat segera di selesaikan maka akan diurus di kemudian hari. Dengan legalitas yang dimiliki oleh perusahaan diharapkan pada tahap awal usaha akan memberikan jaminan untuk menjalankan usaha tanpa harus melanggar peraturan pemerintah. 83
b. Aspek Lingkungan Pemerintahan Adanya kebijakan pemerintah pusat menjadikan kawasan Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata nasional dengan menentapkan Badan Pengelola Otorita Pariwisata Kawasan Danau Toba (BPOKDT) melalui Perpres No 49 Tahun 2016. Momentum tersebut bagi masyarakat di kawasan Tapanuli sangat berarti sekali dan diharapkan untuk berbenah dan mempersiapkan diri dengan baik. Peluang yang muncul akan menjadi tantangan tersendiri dalam berbagai bidang termasuk usaha bahan bangunan. Dalam kesempatan tersebut CV. Mitra Andalan Sentosa akan menjadi salah satu pelaku usaha yang mampu dan ikut serta menyukseskan program pemerintah melalui usaha penyediaan bahan bangunan di kawasan Tapanuli. Pembangunan yang sangat gencar tentu membutuhkan dukungan dari banyak pihak dan kelak keberhasilan dari CV. Mitra Andalan Sentosa akan tergantung dengan kemampuan yang dimiliki. c. Aspek Lingkungan Sosial. Lingkungan tempat usaha CV. Mitra Andalan Sentosa yang berada di jalan lintas kawasan bandara Silangit, dengan letak goegrafis yang strategis dan akses jalan utama dengan lebar 20meter akan menjadi kawasan bisnis yang potensial. Saat ini bandara Silangit masih dalam tahap pembangunan oleh PT. Angkasa Pura II, diharapkan pada awal tahun 2017 sudah selesai. Dengan demikian akan dapat memberikan dampak yang sangat positif terhadap kawasan itu sendiri dan juga akan 84
merangsang pembangunan berbagai infrastruktur untuk mendukung industri yang tumbuh dan berkembang di kawasan bandara. Kebutuhan bahan bangunan untuk mendukung pembangunan tersebut menjadi salah satu target pasar CV. Mitra Andalan Sentosa. Lokasi kantor, gudang dan showroom yang berdiri diatas lahan 5.000 meter persegi dengan lingkungan yang tertata dengan rapi akan menjadi satu keunggulan perusahaan. Membangun komunikasi dengan masyrakat disekitar lingkungan usaha merupakan suatu langkah penting. Perusahaan dapat menciptakan suatu hubungan yang baik dan harmonis dengan cara memberdayakan penduduk lokal untuk dijadikan tenaga kerja sesuai kompetensi yang dimiliki dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Melibatkan masyarakat lingkungan kantor untuk kegiatan sosial akan dapat membentuk hubungan yang positif, harmonis dan sekaligus menjadi bagian kepedulian kepada lingkungan sosial masyarakat. 5.2.2 Aspek Kelayakan Ekonomi Kelayakan ekonomi dari suatu bisnis merupakan salah satu faktor penting meskipun faktor lainnya juga sangat penting, seperti rencana perusahaan untuk jangka panjang (Sustainability). Untuk jangka pendek kelayakan ekonomi dapat dilihat sebagai bagain yang sangat penting untuk mendapatkan laba, namun untuk jangka panjang harus ada faktor lain yang akan membantu perusahaan untuk tetap bertumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi yang lebih baik tidak hanya kepada internal perusahaan tetapi juga kepada lingkungan luar. Adapun beberapa faktor 85
yang dipergunakan untuk menganalisa tentang kelayakan ekonomi, yang pertama dengan metode NPV (Net Present Value,) yang kedua dengan IRR (Internal Rate of Return), danyang ketiga dengan Payback Period. Kelayakan ekonomi CV. Mitra Andalan Sentosa berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan dan juga perkiraan pertumbuhan penjualan, dengan asumsi bahwa dalam sepuluh tahun pertama akan terjadi pertumbuhan yang signifikan akibat pembangunan infrastruktur yang sangat pesat. Daftar calon pelanggan perusahaan dan menjadi target utama seperti digambarkan pada Tabel 5.1 berikut Tabel 5.1 Potensi Penjualan CV. Mitra Andalan Sentosa No URAIAN ANGGARAN INFRASTRUKTUR CV. MAS I PEMERINTAH DAERAH 31,702,622,050 1 Kabupaten Taput 1,239,318,179,000 247,863,635,800 12,393,181,790 2 Kabupaten Tobasa 997,806,607,000 199,561,321,400 9,978,066,070 3 Kabupaten Humbahas 933,137,419,000 186,627,483,800 9,331,374,190 II TOKO 75,000,000,000 10.000,000,000 III MASYARAKAT UMUM 50,000,000,000 10,000,000,000 TOTAL 50,952,622,050 Sumber: Data Primer Diolah (2016) Dari Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa dari ketiga calon pelanggan potensial yang ada di kawasan Tapanuli potensi penjualan yang sangat mungkin untuk didapatkan sebesar Rp50.952.622.050,00. Dari angka tersebut diasumsikan dapat diperoleh untuk per tahun sebesar Rp31.702.622.050,00. (6,8% dari anggaran infrastruktur), dan dari calon pelanggan toko serta pelanggan umum per tahun sebesar Rp20.000.000.000,00. Dari nilai tersebut diasumsikan perusahaan dapat 86
menargetkan penjualan untuk tahun pertama sebesar Rp13.000.000.000,00 dengan margin laba sebesar 8%-12%, dan penjualan dengan asumsi target pertumbuhan 15-30% per tahun seiring dengan pembangunan di kawasan Danau Toba yang baru saja dimulai. Sekaitan dengan dengan ditetapkannya Danau Toba menjadi salah satu tujuan wisata nasional maka bisnis lainnya juga akan berpotensi untuk tumbuh. Dengan demikian pertumbuhan dalam lima tahun pertama sejak 2016 akan berlanjut setidaknya akan bertumbuh dalam sepuluh tahun kedepan. Berdasarkan peluang tersebut diasumsikan dapat diharapkan penjualan yang akan meningkat dan perkiraan arus kas bersih perusahaan akan memungkinkan untuk mencapai besaran seperti Tabel 5.2 berikut. Tabel 5.2 Estimasi Cash Flow, IRR, NPV dan Payback Period Perkiraan Arus Kas Bersih Tahun (Setelah Pajak) 0 (5,000,000,000) 1 800,000,000 2 1,000,000,000 3 1,300,000,000 4 1,550,000,000 5 1,750,000,000 6 1,800,000,000 7 1,850,000,000 8 1,900,000,000 9 1,950,000,000 10 2,000,000,000 IRR 11% NPV 3,278,140,155 PP 4,2 Tahun Sumber: Data Primer Diolah (2016) Dari Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa proyeksi modal awal perusahaan sebesar Rp5.000.000.000,00. modal tersebut meliputi kebutuhan 87
untuk bangunan, fasilitas dan operasional yang akan dipergunakan untuk menjalankan bisnis distributor bahan bangunan di kawasan Tapanuli. Arus kas bersih perusahaan seperti dijelaskan pada Tabel 5.2 diatas menunjukkan bahwa payback period (PP) berada di tahun ke 4,2 atau tahun kelima. Dari perhitungan diperoleh NPV sebesar Rp3.278.140.155, dengan asumsi ratarata suku bunga pinjaman untuk modal kerja sebesar 12% (Discount rate). Sedangkan IRR yang diperoleh sebesar 11%, sehingga berdasarkan kedua faktor tersebut diatas maka usaha distributor bahan bangunan di kawasan Tapanuli ini sangat layak untuk dijalankan. 5.2.3 Aspek Pemasaran Aspek pemasaran dalam usaha distributor bahan bangunan CV. Mitra Andalan Sentosa merupakan satu kata kunci yang penting. Tim pemasaran yang kuat dan fokus untuk menangani masing-masing kabupaten akan menjadi kekuatan tersendiri dalam model yang diciptakan. Selama ini belum ada perusahaan distributor yang menerapkannya sehingga model ini menjadi suatu yang baru dan berbeda. Peran dari tim pemasaran juga sekaligus membina hubungan yang lebih baik dan khusus dengan berbagai jenis pelanggan terutama pelanggan dari kontraktor lokal maupun kontraktor dari propinsi atau pusat untuk kebutuhan barang yang cukup besar. 5.2.4 Aspek Sumber Daya Manusia Manajemen yang kuat akan selalu didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kuat, dengan adanya tim marketing dan juga 88
konsultan dari CV. Mitra Andalan Sentosa yang menempatkan SDM sebagai asset yang sangat berharga dan penting karena fungsi SDM dalam lini bisnis perusahaan adalah ujung tombak perusahaan dalam memenangkan persaingan. Selain itu bahwa membangun satu model sistem kerjasama dengan para pelaku usaha kontraktor lokal dan bank daerah dengan skema tertentu yang menjadi sala satu andalan CV. Mitra Andalan Sentosa dimana belum ada yang menerapkan sebelumnya dan diharapkan kedua hal tersebut saling terkait satu dengan lainnya menjadi faktor keberhasilan perusahaan. 89