GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi Daerah Penelitian

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dari Kecamatan Berbah, 24 km dari Kantor Kabupaten Sleman, dan 8 km dari

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang

Batas-batas Desa Pasir Jambu adalah sebagai berikut:

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH. Kecamatan Wonosari merupakan Ibukota Kabupaten Gunungkidul, yang

KEADAAN UMUM LOKASI. Tabel 7. Banyaknya Desa/Kelurahan, RW, RT, dan KK di Kabupaten Jepara Tahun Desa/ Kelurahan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM POTENSI WILAYAH

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. DIY. Secara geografis, Kabupaten Bantul terletak antara 07 44' 04" ' 27"

V. GAMBARAN UMUM. Desa Lulut secara administratif terletak di Kecamatan Klapanunggal,

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kecamatan Bantul berada di Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

BAB I PENDAHULUAN. lapangan untuk mengetahui lokasi dari Dusun Klegung, Desa Ngoro-oro, baik

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Desa Pagerharjo terletak antara 07 O LS

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. alamiah yang membatasi dan batas administratif yang mencakup daerah tersebut

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan

BAB III KERJA SAMA PENGAIRAN SAWAH DI DESA KEDUNG BONDO KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO. Tabel 3.1 : Batas Wilayah Desa Kedung Bondo

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

BAB III PETANI DAN HASIL PERTANIAN DESA BENDOHARJO. A. Monografi dan Demografi Desa Bendoharjo

V. GAMBARAN UMUM LOKASI DAN RESPONDEN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta dengan jarak 20,2 km dari ibukota provinsi daerah istimewa

BAB I PENDAHULUAN. Dahlan 2016/ 2017 untuk Divisi 1 B 2 berlokasi di Dusun Miri, Desa/Kelurahan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan Kersana mempunyai 13

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jogonayan merupakan salah satu desa dari 16 desa yang ada di Kecamatan

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN. Berdasarkan data monografi Desa Sukorejo (2013) menunjukkan keadaan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

NO KATALOG :

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terletak di Pulau Jawa. Bagian utara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

BAB II DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 1) Kondisi Geografis dan Wilayah Administratif

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

KAJIAN RAGAM SUMBER PENDAPATAN RUMAH TANGGA PEDESAAN (STUDI KASUS DESA PRIMA TANI KABUPATEN PROBOLINGGO, JAWA TIMUR)

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Cilacap Selatan merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Cilacap,

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB IV KARAKTERISTIK RESPONDEN DAN SISTEM PERTANIAN

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN SUBYEK PENELITIAN

Transkripsi:

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak di sebelah tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km dari kabupaten dan 13 km dari provinsi. Luas wilayah Kecamatan Berbah secara keseluruhan sekitar 2332, 83 ha.kecamatan Berbah terdiri dari empat desa yaitu Desa Sendangtirto, Desa Kalitirto, Desa Jogotirto dan Desa Tegaltirto. Didalamnya terdapat 58 dusun, 144 rukun warga (RW) dan 355 rukun tetangga (RT). Batas wilayah Kecamatan Berbah dengan wilayah kecamatan sekitarnya sebagai berikut. Utara Timur : Kecamatan Kalasan dan Lanud Adisucipto : Kecamatan Prambanan, Kabupaten Bantul Selatan : Kabupaten Bantul. Barat : Kabupaten Bantul dan Lanud Adisucipto 2. Kondisi Fisik Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah terletak di ketinggian tempat 124 meter di atas permukaan laut (mdpl). Suhu maksimum di Kecamatan Berbah sebesar 34 0 C dan suhu minimumnya sebesar 24 0 C. Kecamatan Berbah memiliki jenis tanah regosol kelabu, lempung berpasir dan tanah cadas keras. Secara umum wilayah Kecamatan Berbah beriklim tropis. 44

45 Bentuk wilayah Kecamatan Berbah terdiri dari dari daerah datar sampai berombak seluas 95% dan sisanya 5% berbentuk berombak sampai berbukit. Kecamatan Berbah dilintasi jalan utama penghubung Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Gunungkidul disebelah selatan. Total secara keseluruhan jalan di Kecamatan Berbah sepanjang 43,50 km. Dari panjang keseluruhan tersebut 16 km ( 37,2%) jalan dalam kondisi rusak. 3. Kondisi Demografi Kecamatan Berbah a. Penduduk Kecamatan Berbah Berdasarkan Jenis Kelamin Kecamatan Berbah memiliki jumlah penduduk sebesar 52.565 jiwa. Penduduk Kecamatan Berbah tersebar merata ke dalam empat desa. Jumlah kepala keluarga di Kecamatan Berbah sebanyak 15.211 KK. Berikut data kependudukan Kecamatan Berbah menurut jenis kelamin: Tabel 1. Data Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Desa Laki-laki(jiwa) Perempuan(jiwa) Jumlah (jiwa) 1 Sendangtirto 8.695 8.387 17.082 2 Tegaltirto 5.222 5.761 10.983 3 Kalitirto 6.171 6.810 12.981 4 Jogotirto 5.403 6.116 11.519 Total 25.491 27.074 52.565 Sumber: BPS Kabupaten Sleman Dari tabel 1 diketahui total jumlah penduduk Kecamatan Berbah sebanyak 52.565 jiwa. Penduduk tersebut terbagi menjadi 51,51% (27.074 jiwa) berjenis kelamin perempuan dan sisanya 48,49% (25.4921 jiwa) berjenis kelamin lakilaki. Desa Sendangtirto menjadi desa dengan jumlah penduduk terbanyak, sedangkan Desa Tegaltirto memiliki jumlah penduduk lebih sedikit.

46 b. Penduduk Kecamatan Berbah Berdasarkan Mata Pencaharian Keadaan di lapangan sering menunjukan bahwa mata pencaharian penduduk di suatu daerah dimungkinkan dapat dipengaruhi oleh sumber daya yang tersedia dan kondisi sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan, jumlah lapangan pekerjaan yang ada, keterampilan dan modal. Penduduk Kecamatan Berbah terdiri dari berbagai profesi. Mulai dari petani, peternak, pengusaha, pedagang, pemilik industri, pegawai negri sipil, ABRI. Sektor pertanian masih menjadi sektor andalan di Kecamatan Berbah. Hal ini terlihat dari tingkat penyerapan tenaga kerja karena mayoritas penduduk bekerja di sektor pertanian. Tabel berikut merupakan kondisi masyarakat Kecamatan Berbah berdasarkan mata pencaharian: Tabel 2. Data Penduduk Berdasarkan Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah (Jiwa) Persentasi(%) 1 Petani 15.188 50 2 Pengusaha besar/sedang 3 0 3 Pengrajin/Industri kecil 400 1 4 Industri 670 2 5 Buruh bangunan 950 3 6 Buruh pertambangan 78 0 7 Pedagang 900 3 8 Pengankutan 65 0 9 Pegawai Negri Sipil 2.990 10 10 ABRI 440 1 11 Pensiun(ABRI dan PNS) 320 1 12 Peternak 8.641 28 Total 30.645 100 Sumber: BPS Kabupaten Sleman Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa tingkat penyerapan dan penyebaran tenaga kerja penduduk Kecamtan Berbah. Sektor pertanian masih menjadi sektor unggulan dengan tingkat penyerapan tertinggi apabila dibandingkan dengan sektor lainnya. Sebanyak 15.188 jiwa(50%) penduduk Kecamatan Berbah berprofesi

47 sebagai petani, sebanyak 8.641 jiwa (28%) berprofesi sebagai peternak dan sisanya terdiri dari berbagai profesi. Petani-petani di Kecamatan Berbah terdiri dari petani pemilik sawah, petani penggarap sawah, dan buruh tani. Peternak di Kecamatan Berbah membudidayakan berbagai jenis hewan ternak seperti: sapi, kerbau, kambing, ayam, kelinci dan lain-lain. Banyaknya masyarakat Kecamatan Berbah yang berkerja di sektor pertanian menunjukan bahwa masyarakat Kecamatan Berbah masuk dalam tipe masyarakat pedesaan. c. Potensi Pertanian Kecamatan Berbah 1) Luas Daerah/ Wilayah Kecamatan Berbah Daerah Kecamatan Berbah terbagi dalam beberapa bagian, seperti: tanah sawah, tanah kering, tanah basah, tanah tandus, tanah pasir. Sebagian besar wilayah Kecamatan Berbah dimanfaatkan untuk lahan pertanian (tanah irigasi teknis dan tadah hujan) dan tanah kering (pekarangan, bangunan, tegal dan kebun). Tabel berikut merupakan luas wilayah Kecamatan Berbah. Tabel 3. Luas Wilayah Kecamatan Berbah No Jenis Tanah Luas (ha) Tanah Sawah 1.222,5 1 a. Irigasi Teknis 1.215 b. Tadah Hujan 7,5 Tanah Kering 848,01 2 a. Pekarangan/ Bangunan 765,71 b. Tegal/Kebun 82,3 3 Tanah Basah (Kolam) 34,33 Tanah keperluan fasilitas umum 16 4 a. Lapangan olahraga 6,3 b. Kuburan 9,7 5 Lain-lain (tanah tandus, tanah pasir) 211,90 Sumber: BPS Kabupaten Sleman

48 Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa sebagian besar wilayah Kecamatan Berbah dimanfaatkan untuk sektor pertanian. Hal tersebut menunjukan bahwa sektor pertanian berperan penting dalam perekonomian masyarakat Kecamatan Berbah. Tanah sawah di Kecamatan Berbah berupa tanah sawah irigasi teknis dan tanah tadah hujan. Tanah sawah di Kecamatan Berbah dimanfaatkan untuk membudidayakan berbagai macam tanaman pangan, hortikultura, dan palawija. Tanah kering dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Berbah untuk tanah bangunan rumah-rumah warga dan sebagian pekarangan untuk budidaya tanaman pekarangan seperti pisang, mangga, tanaman hias dan lain-lain. Luas wilayah lain di Kecamatan Berbah selain dimanfaatkan untuk budidaya pertanian juga digunakan untuk sarana fasilitas umum berupa fasilitas olahraga dan tempat pemakaman. Area-area tersebut bertujuan untuk menunjang kehidupan sosial masyarakat Kecamatan Berbah. Sebagian kecil wilayah di Kecamatan Berbah yang belum termanfaatkan karena struktur tanahnya tadus dan berpasir. Struktur tanah tandus dan berpasir kurang potensial apabila dijadikan areal pertanian atau didirikan sebuah bangunan. 2) Potensi Pertanian Sektor Budidaya Tanaman Petani di Kecamatan Berbah membudidayakan berbagai macam tanaman, seperti: padi, jagung, kedelai, ubi kayu, kacang tanah, kacang panjang, cabai dan sawi. Berikut merupakan data luas tanam, produksi/tahun dan produktivitas komoditas pertanian di Kecamatan Berbah.

49 Tabel 4. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman No Jenis Komoditas Luas Panen Produktivitas Produksi (ha) (kw/ha) (ton) 1 Padi 2.088 272 18.48 2 Jagung 359 299,48 2.704 3 Kedelai 6 30 9,5 4 Kacang Tanah 353 58 521 5 Ubi Kayu 10 688 172 6 Kacang Panjang 25 496 334 7 Cabai 18 300 135 8 Sawi 29 492 357 Sumber: BPS Kabupaten Sleman Dari tabel 4 bahwa tanaman padi merupakan komoditas utama produksi pertanian di Kecamatan Berbah. Tanaman padi memiliki produksi tertinggi dari pada komoditas tanaman lainnya. Namun apabila dilihat produktivitasnya tanaman ubi kayu lebih unggul dari pada komoditas lainnya. Selain tanaman utama tersebut, juga terdapat beberapa tanaman selingan berupa tanaman hortikultura dan palawija. Produksi tanaman hortikultura dan palawija di Kecamatan Berbah tidak begitu besar. Kontur daerah Kecamatan Berbah yang merupakan dataran dan ketersediaan akan air cukup baik membuat Kecamatan Berbah mendukung untuk digunakan sebagai lahan budidaya pertanian. Luasan lahan sawah saat ini sudah dimanfaatkan oleh petani di Kecamatan Berbah untuk budidaya pertanian. B. Desa Sendangtirto 1. Kondisi Geografis Desa Sendangtirto Lokasi daerah merupakan kedudukan daerah di dalam wilayah administrasi tertinggi yang mencakup daerah tersebut. Secara administrasi Desa Sendangtirto berada di wilayah Kecamatan Berbah Kabupaten Sleman. Terletak di ujung

50 selatan timur berbatasan dengan Kabupaten Bantul. Desa Sendangtirto merupakan salah satu dari empat desa yang ada di Kecamatan Berbah antara lain: Desa Sendangtirto, Desa Jogotirto, Desa Tegaltirto dan Desa Kalitirto. Secara fisik Desa Sendangtirto dibelah oleh jalan provinsi yang menghubungkan Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Gunung Kidul. Batas wilayah Desa Sendangtirto sebagai berikut. Utara Timur Selatan Barat : Bandara Adisucipto : Desa Tegaltirto Kecamatan Berbah : Desa Potorono dan Desa Sitimulyo Kabupaten Bantul : Desa Baturetno Kecamatan Bantul Jarak antar kantor Desa Sendangtirto dengan kantor yang lebih tinggi adalah sebagai berikut. Kantor Kecamatan Berbah Kantor Kabupaten Sleman Kantor Provinsi DIY : 2 Km : 24 Km : 8 Km Luas wilayah Desa Sendangtirto adalah 5.227.300 Ha. Wilayah Desa Sendangtirto terbagi dalam 18 Dusun, masing-masing dari dusun memiliki karakteristik yang cenderung hampir sama. Perbedaannya yang hampir tidak kelihatan baik mengenai jalan desa, tumbuhan yang ada, sumber mata air maupun ternak yang dipelihara oleh penduduk.

51 2. Sumber Daya Alam Desa Sendangtirto Secara topografis, Desa Sendangtirto relatif pada hamparan dataran yang dialiri dua sungai yaitu Mruwe dan sungai kuning. Sungai ini dimanfaatkan untuk pasokan irigasi lahan persawahan. Berdasarkan karakteristik sumber daya alamnya (SDA), wilayah Desa Sendangtirto dapat dikatagorikan dalam empat kawasan, yaitu: a. Kawasan pertanian, yang meliputi seluruh padukuhan yang ada di Sendangtirto, hal ini merupakan penyangga produksi pertanian untuk Desa Sendangtirto dan sekitarnya. b. Kawasan Industri, yang meliputi Padukuhan Sekarsuli, Jetak, Sembung. c. Kawasan pusat perekonomian yaitu terdapat di sepanjang jalan Yogya Wonosari, bermunculan pemukiman dan pertokoan baru. Dampak positifnya adalah semakin baik percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena mayoritas pemukim baru adalah masyarakat yang berpenghasilan tetap dan pada level menengah ke atas. Kawasan ini merupakan pusat perekonomian dimana terdapat kios-kios/pertokoan, Jogja TV, Rumah Sakit, tempat rekreasi keluarga Kids Fun, industri kerajinan meubel, dan pasar yang cukup aktif dengan aktivitas ekonomi dan bisnis. d. Kawasan Budaya yaitu terdapat di Padukuhan Wotgaleh. Kawasan sangat memungkinkan dijadikan kawasan wisata budaya.

52 3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Sendangtirto dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya memiliki mata pencaharian beranekaragam. Berbagai sumber mata pencaharian di Desa Sendangtirto antara lain pada sektor pertanian, peternakan, perikanan, pemerintah dan beberapa jenis usaha mandiri. Berbagai jenis mata pencaharian penduduk Desa Sendangtirto seperti yang dijelaskan pada tabel berikut ini. Tabel 5. Jenis Mata Pencaharian Penduduk No Jenis Mata Pencaharian Jumlah (jiwa) Persentasi(%) 1 Petani 1.440 20 2 Wiraswasta 1.165 16 3 Buruh Tani 1.024 14 4 Swasta 732 10 5 Pertukangan 476 7 6 PNS 607 8 7 Jasa 287 4 8 Pensiun 261 4 9 TNI/Polri 227 3 10 Pedagang 258 4 11 Lain-lain 719 10 Jumlah 7.196 100 Sumber: Desa Sendangtirto Dari tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat yang bekerja sebanyak 7.196 orang, dari seluruh penduduk Desa Sendangtirto yang berjumlah 17.082 jiwa. Mayoritas penduduk Desa Sendangtirto bermata pencaharian sebagai petani. Penduduk yang mempunyai pekerjaan sebagai petani sebesar 1.440 orang atau 20%. Hal ini menunjukan bahwa sektor pertanian di Desa Sendangtirto paling besar dibandingkan dengan sektor lain. Sebanyak 16 % penduduk Desa Sendangtirto bekerja sebagai wiraswasta dan sebanyak 14 % sebagai buruh tani. Selebihnya penduduk Desa Sendangtirto bekerja pada sektor pemerintahan, jasa

53 dan pertukangan. Selain memiliki mata pencaharian tetap, masyarakat di Desa Sendangtirto juga memiliki kelompok-kelompok usaha. Kelompok usaha tersebut dibentuk oleh prakarsa masyarakat setempat. Selain itu kelompok usaha juga dikelola sendiri oleh masyarakat. 4. Kependudukan Penduduk suatu wilayah dapat dihitung melalui registrasi, sensus penduduk maupun survei. Setelah hasil perhitungan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk komposisi penduduk yang menggambarkan susunan yang dibuat berdasarkan pengelompokan penduduk menurut krakteristik yang sama. Berdasarkan data penduduk yang ada di bagian pemerintahan Desa Sendangtirto, pada Bulan Desember 2016 jumlah penduduk Desa Sendangtirto tercatat sebanyak 17.082 jiwa. Dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 8.695 jiwa, sendangkan penduduk perempuan sebanyak 8.387 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa Sendangtirto adalah 5.519 jiwa. Kepala Keluarga laki-laki sebanyak 4.641 jiwa dan Kepala Keluarga perempuan sebanyak 878 jiwa. Jenis-jenis kelompok usaha yang terdapat di Desa Sendangtirto diantaranya seperti tabel berikut: Tabel 6. Jenis Kelompok Usaha Desa Sendangtirto No Jenis Jumlah (kelompok) Persentasi(%) 1 Kelompok Tani 30 30 2 Kelompok Peternakan 13 13 3 Kelompok Perikanan 9 9 4 Kelompok Industri Kecil 19 19 5 Koperasi 6 6 6 Kube 18 18 7 P3A 4 4 Jumlah 99 100 Sumber: Desa Sendangtirto

54 Pada tabel 6 menunjukan bahwa jenis kelompok usaha yang ada di Desa Sendangtirto mayoritas merupakan kelompok usaha tani sebanyak 30 %. Hal ini dikarenakan masyarakat Desa Sendangtirto merupakan petani dan buruh. Selanjutnya sebanyak 19 % jenis kelompok usaha industri kecil yang ditekuni oleh masyarakat Desa Sendangtirto, 18 % pada jenis usaha kube, pada usaha peternakan sebanyak 13 % dan sisanya kelompok usaha perikanan 9 %, koperasi 6 % dan P3A 4 %.