ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN PROYEKSI INTEGRAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENDETEKSIAN HALANGAN PADA ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN KAMERA DENGAN INTEGRAL PROYEKSI

INDIKATOR MUSIK MELALUI EKSPRESI WAJAH

SISTEM PENGENALAN BUAH ON-LINE MENGGUNAKAN KAMERA

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

PENDETEKSI DOCKING STATION MENGGUNAKAN ROTATION INVARIANT LOCAL BINARY PATTERN PADA VISUAL BASED SERVICE ROBOT

Penjejakan Posisi Bola Pada Modul Phycore IMX31 Menggunakan Embedded OpenCV

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

TRACKING ARAH GERAKAN TELUNJUK JARI BERBASIS WEBCAM MENGGUNAKAN METODE OPTICAL FLOW

Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteksi Obyek Bergerak Menggunakan Kamera

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

Pengendalian Posisi Mobile Robot Menggunakan Metode Neural Network Dengan Umpan Balik Kamera Pemosisian Global

DETEKSI DAN SEGMENTASI OTOMATIS DERET PADA CITRA METERAN AIR

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi VB 6.0 pada Face Detection Berbasis Image Processing untuk Sistem Identifikasi

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam

TRACKING OBJECT MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING BERBASIS STEREO VISION

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

SISTEM PENDETEKSI PENANDA POSISI KAKI SEBAGAI PENGGANTI JOYSTICK PADA DANCE DANCE REVOLUTION GAME

BAB I PENDAHULUAN. Inggris, Jepang, Perancis) berlomba-lomba untuk menciptakan robot-robot

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN TRACKING OBJEK BERBASIS IMAGE PROCESSING SECARA REAL TIME

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

Verifikasi Citra Wajah Menggunakan Metode Discrete Cosine Transform Untuk Aplikasi Login

ROBOT MOBIL DENGAN SENSOR KAMERA UNTUK MENELUSURI JALUR PADA MAZE

FACE TRACKING DAN DISTANCE ESTIMATION PADA REALTIME VIDEO MENGGUNAKAN 3D STEREO VISION CAMERA

DETEKSI DAN REPRESENTASI FITUR MATA PADA SEBUAH CITRA WAJAH MENGGUNAKAN HAAR CASCADE DAN CHAIN CODE

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

Sistem Pendeteksi Penanda Posisi Kaki Sebagai Pengganti Joystick Pada Dance Dance Revolution Game

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

Fitur Bentuk Pada Citra. Achmad Basuki, Nana R PENS-ITS, 2008

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

DETEKSI WAJAH BERBASIS SEGMENTASI WARNA KULIT MENGGUNAKAN RUANG WARNA YCbCr & TEMPLATE MATCHING

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. pada PC yang dihubungkan dengan access point Robotino. Hal tersebut untuk

Korelasi Jarak Wajah Terhadap Nilai Akurasi Pada Sistem Pengenalan Wajah Menggunakan Stereo Vision Camera

COMPUTER VISION UNTUK PENGHITUNGAN JARAK OBYEK TERHADAP KAMERA

SISTEM REKOGNISI KARAKTER NUMERIK MENGGUNAKAN ALGORITMA PERCEPTRON

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING

Cb Cb. jarak = x = w b. SNR(dB) = log( I N ) (1) (y y k) 2 n MSE = Y = 0.59G R B Cr = (R Y ) (3) Cb = 0.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia. Perkembangan robot dari zaman ke zaman terus

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Tracking Arah Gerakan Telunjuk Jari Berbasis Webcam Menggunakan Metode Optical Flow

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem dimulai dari penempatan posisi kamera dengan posisi yang

KONTROL ROBOT MOBIL PENJEJAK GARIS BERWARNA DENGAN MEMANFAATKAN KAMERA SEBAGAI SENSOR

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

GABUNGAN METODE DJIKSTRA DAN FUZZY C-MEANS UNTUK PENENTUAN RUTE DAN JUMLAH OBYEK RINTANGAN

SAMPLING DAN KUANTISASI

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

Sistem Deteksi Bola Berdasarkan Warna Bola Dan Background Warna Lapangan Pada Robot Barelang FC

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam bidang animasi, motion capture adalah salah satu cara yang dipakai para

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

Sistem Deteksi Wajah dengan Menggunakan Metode Viola-Jones

SEGMENTASI WARNA UNTUK EKSTRAKSI SIMBOL DAN KARAKTER PADA CITRA RAMBU LALU LINTAS. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN. melacak badan manusia. Dimana hasil dari deteksi atau melacak manusia itu akan

SEGMENTASI WARNA UNTUK EKSTRAKSI SIMBOL DAN KARAKTER PADA CITRA RAMBU LALU LINTAS

Sistem Moving Detection dan Image Stabilizer pada Sistem Pengaman Lingkungan Menggunakan Kamera

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

APLIKASI ABSENSI KULIAH BERBASIS IDENTIFIKASI WAJAH MENGGUNAKAN METODE GABOR WAVELET

BAB III METODE PENELITIAN. tracking obyek. Pada penelitian tugas akhir ini, terdapat obyek berupa bola. Gambar 3.1. Blok Diagram Penelitian

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

PURWARUPA ROBOT PEMADAM API DENGAN SENSOR ULTRASONIC DAN ULTRAVIOLET BERBASIS AT89S52

Implementasi OpenCV pada Robot Humanoid Pemain Bola Berbasis Single Board Computer

SISTEM KONTROL GERAK SEDERHANA PADA ROBOT PENGHINDAR HALANGAN BERBASIS KAMERA DAN PENGOLAHAN CITRA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai proses pengendalian. Keterbatasan keterbatasan tersebut lambat laun

Pengendalian Gerak Robot Penghindar Halangan Menggunakan Citra dengan Kontrol PID

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

ARIEF SARDJONO, ST, MT.

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

PENGENDALI POINTER DENGAN GAZE TRACKING MENGGUNAKAN METODE HAAR CLASSIFIER SEBAGAI ALAT BANTU PRESENTASI (EYE POINTER)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SISTEM PENGENALAN PLAT NOMOR MOBIL UNTUK APLIKASI INFORMASI KARCIS PARKIR

DAFTAR ISI ABSTRAK... 7 KATA PENGANTAR... 8 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

PENGENALAN GENDER MEMANFAATKAN WAJAH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI NEAREST NEIGHBOR

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

INTEGRATION AND EVALUATION USING PATTERN RECOGNITION FOR MOBILE ROBOT NAVIGATION. Iman H. Kartowisastro.; Budiyanto Mulianto; Valentinus Rahardjo

PELACAKAN LEVEL KETINGGIAN AIR BERDASARKAN WARNA DENGAN BACKGROUND SUBSTRACTION

Transkripsi:

ROBOT CERDAS PEMADAM API MENGGUNAKAN PROYEKSI INTEGRAL Setiawardhana, Riyanto Sigit, Dadet Pramadihanto Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo Surabaya 60111, Indonesia Tel:+62-31-5947280 Fax:+62-31-5946114 E-mail: setia@eepis-its.edu, setiadhana@yahoo.com ABSTRAKSI Salah satu masalah manusia yang paling sering dihadapi adalah masalah keamanan dalam pekerjaan. Kebakaran merupakan suatu masalah yang penanganannya membutuhkan pengorbanan dan tidak jarang membahayakan bagi tim penyelamat itu sendiri. Dalam hal ini, robot dapat berfungsi sebagai pengganti peran manusia dalam menjalankan pekerjaan yang sangat rawan bagi keselamatan manusia. Pada penelitian ini mengambil contoh permasalahan kebakaran rumah untuk disimulasikan karena permasalahan ini merupakan permasalahan sehari-hari yang paling sering dihadapi. Fungsi robot disini adalah mengantisipasi kebakaran secara dini dengan mematikan sumber api.prosesnya adalah pengambilan citra secara automatis dengan melakukan thresholding sehingga diperoleh citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih, melakukan proyeksi integral untuk mencari daerah atau lokasi dari objek gambar yang berbeda, melakukan differensial terhadap hasil integral proyeksi, sehingga didapatkan tingkat perbedaaan antar baris (dari 0-255), dipakai dalam memandu navigasi robot dan menghindari halangan, juga dapat mendeteksi belokan dan menentukan arah gerak. Diharapkan dengan proses diatas dapat membuat robot otomatis untuk menyelesaikan beberapa tugas yang diadopsi dari tema Kontes Robot Cerdas Indonesia 2006, yaitu Robot Cerdas Pemadam Api. Kata kunci: real time,thresholding, proyeksi integral, differensial. 1. PENDAHULUAN Setiap tahun di Indonesia ada lomba robot cerdas antar universitas yang dikenal dengan Kontes Robot Cerdas Indonesia atau KRCI. Lomba ini bertujuan untuk membuat robot yang dapat mengenali setiap ruangan yang ada pada rumah, mencari api lilin pada salah satu ruangan, dan dapat memadamkan api lilin tersebut. Adapun sasaran dari lomba ini adalah membuat robot cerdas sebagai media pengembangan dalam dunia pendidikan[1,2,3]. Pada umunya untuk menemukan api lilin dengan cara mengenali dinding secara otomatis menggunakan ultrasonic sehingga dapat mendeteksi dinding[4] seperti yang telah dilakukan oleh Lynette, Daniel, Kristen, Maxim[4] yaitu mendeteksi dinding dengan ultrasonic, menemukan posisi belokan dengan menggunakan ultrasonic[4] seperti yang telah dilakukan oleh Lynette, Daniel, Kristen, Maxim[4] yaitu mendeteksi belokan dengan ultrasonic dan menemukan api lilin menggunakan flame detector[4], CMUcam [3] seperti yang telah dilakukan oleh Lynette, Daniel, Kristen, Maxim[4]. Di samping kelebihan terdapat beberapa kelemahan dari sistem yang ada sekarang ini yaitu: a. Pada umumnya sistem pengenalan dinding menggunakan banyak ultrasonic b. Pada umumnya harga dari beberapa ultrasonic lebih mahal dibandingkan dengan satu kamera c. Pada umumnya harga flame detector lebih mahal dibandingkan dengan satu kamera d. Ketelitian dari ultrasonic dan flame detector lebih rendah dibandingkan dengan kamera e. Proses pengolahan citra dengan CMUcam lebih rendah dari webcam Berangkat dari kelemahan-kelemahan tersebut diatas maka peneliti mengusulkan membuat sistem yang dapat: a. Mengenali dinding secara otomatis dengan kamera b. Mengenali belokan secara otomatis dengan kamera c. Mengenali lilin secara otomatis dengan kamera Hal yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Ardila, Fernando[8] dalam Robot Pemadam Api PENSA mobile, maka kami melakukan pengembangan dengan menggunakan kamera webcam untuk menggantikan fungsi ultrasonic dan flame detektor. Menentukan posisi adanya belokan dengan cara mengubah citra warna menjadi biner, melakukan proyeksi integral yang yang digunakan pada aplikasi ekspresi wajah oleh saxena, A.Anand, A.Mukerjee[9] dan melakukan proyeksi differensial[9] untuk aplikasi robotika. Menentukan posisi api lilin dengan cara segmentasi berdasarkan warna yang telah dilakukan oleh Bruce, Veloso [5] dan ekspresi wajah oleh Z.Zang[6] dan Saxena[9] digunakan untuk aplikasi robotika. Secara garis besar prosesnya adalah mencari jarak dinding dengan cara mengubah citra warna menjadi biner, melakukan proyeksi integral, pengembangan dari ekstraksi ciri wajah, Haiyuan Wu, Taro Yokoyama, Dadet Pramadihanto, C-19

Masahiko Yachida[10], melakukan proyeksi differensial [10] digunakan untuk aplikasi robotika. Berangkat dari hal tersebut maka dalam penelitian ini melakukan kontribusi di beberapa bagian, mencoba menyelesaikan permasalahan pada KRCI [1], dengan mengembangkan sistem dengan menggantikan beberapa sensor dengan webcam[4,5], dan mengaplikasikan yang ada pada pengolahan citra pada ekspresi wajah [6,7,8,9,10] untuk aplikasi robotika. 2. DISAIN SISTEM Secara garis besar sistem navigasi robot cerdas pemadam api yang dirancang adalah sebagai berikut: 0 Hitam 255 Putih Setiap pixel di dalam citra dipetakan ke 2 nilai, 1 atau 0 dengan fungsi pengambangan : 1, f G (i, j) <= T f B (i, j) = 0, lainnya. dimana: f B (i, j) = Citra hitam-putih f G (i, j) = Citra biner T = Nilai ambang yang dispesifikasikan Gambar 3. Gambar Citra Biner Gambar 1. Blok Diagram Sistem Navigasi Robot Secara garis besar sistem pengenalan api lilin pada robot cerdas pemadam api yang dirancang adalah sebagai berikut: Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pengenalan Api Lilin a. Menentukan Arah Gerak Robot Arah gerak robot miring kiri,kanan dan lurus dapat ditentukan dengan cara thresholding, proyeksi integral, differensial. Citra Biner atau Threshold adalah citra yang hanya mempunyai dua nilai derajat keabuan yaitu hitam dan putih. Pixel-pixel objek bernilai 1 dan pixel-pixel latar belakang bernilai 0. Konversi Citra Hitam-Putih ke Citra Biner dilakukan dengan operasi pengambangan (thresholding). Operasi ini mengelompokkan nilai derajat keabuan setiap pixel ke dalam 2 kelas, hitam dan putih. Pada citra hitam-putih terdapat 256 level, artinya mempunyai skala dari 0 sampai 255 atau [0, 255], yang dalam hal ini nilai intensitas 0 menyatakan hitam, dan nilai intensitas 255 menyatakan putih, dan nilai antara 0 sampai 255 menyatakan warna keabuan yang terletak antara hitam dan putih. Integral proyeksi adalah metode yang digunakan untuk mencari daerah atau lokasi dari objek. Metode ini dapat digunakan untuk mendeteksi batas dari daerah gambar yang berbeda, sehingga kita bisa mencari daerah lokasi wajah dan featurefeaturenya. Metode ini juga bisa disebut dengan integral baris dan kolom dari pixel, karena integral ini menjumlahkan pixel per baris dan pixel per kolom. Dari metode ini kita akan dengan mudah untuk menemukan daerah lokasi object yang kita perlukan. Differensial merupakan turunan pertama pada hasil integral proyeksi, sehingga didapatkan tingkat perbedaaan antar baris (dari 0-255). Inilah yang dipakai dalam memandu navigasi robot dan menghindari halangan. Gambar 4. Menentukan arah gerak atau teknik berjalan robot, ke kiri, ke kanan atau lurus b. Menentukan Jenis Belokan Jenis belokan robot yaitu belokan ke kiri, ke kanan dan adanya pertigaan dapat ditentukan dengan cara thresholding, proyeksi integral, differensial. C-20

d. Mendapatkan Jarak Api Lilin Otomatis Untuk mendapatkan jarak api lilin dilakukan dengan cara segmentasi dengan mencari rata-rata RGB dan tracking dengan cara proyeksi integral, kemudian menentukan luasan area yang dapat ditentukan juga jarak api lilin terhadap robot dengan penskalaan terhadap nilai (X1,Y1) (X2,Y2) Gambar 5. Menentukan jenis belokan robot, belok ke kiri, belok ke kanan atau ada pertigaan c. Mendapatkan Lokasi Lilin Otomatis Untuk mendapatkan lokasi api lilin dilakukan dengan cara segmentasi dengan mencari rata-rata RGB dan tracking dengan cara proyeksi integral. Segmentasi merupakan proses untuk memisahkan objek yang kita ambil dengan latar belakang menggunakan teknik pengelompokan (clustering) warna-warna yang mendekati warna objek yang kita tentukan. Gambar 6. Segmentasi Api pada Gambar Gambar 8. Mendapatkan Jarak Api Lilin 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini data diambil dilaboratorium PENS-ITS secara online. Data berupa gambar online yang di capture kemudian disimpan. Data diambil pada lapangan robot KRCI yang ada yaitu pada tiga kondisi yang akhirnya dapat menghasilkan keputusan untuk teknik gerakan robot yaitu kekiri, kekanan dan lurus dan juga pada tiga belokan yaitu belokan kekiri, kekanan dan pertigaan, juga terhadap api lilin. a. Tahap Pengujian Arah Gerak Robot Pada pengujian arah gerak robot diambil data berdasarkan gambar ruang yang ada pada lapangan robot, adapun berbagai kondisi dari lapangan yaitu kondisi robot miring kiri, kanan atau lurus. Adapun blok diagram segmentasi api lilin adalah: Kondisi : Miring Kiri Kondisi : Lurus Kondisi : Miring Kanan Belok Kanan Jalan Lurus Belok Kiri Gambar 9. Hasil Deteksi Navigasi Robot Gambar 7. Blok Diagram Segmentasi Api lilin Proses tracking adalah sebuah proses penjajakan dari setiap titik-titik fitur. Pertama dibuat template dari titik yang akan di track. Biasanya titik template ini berasal dari titik-titik fitur yang ada di frame 1. Setelah mendapatkan templatenya maka selanjutnya dicari dimana posisi dari titik tersebut di frame kedua. Cara seperti ini biasa disebut dengan Template Matching. Tabel 1. Arah Gerak Robot No Kondisi Lapangan Robot Arah Gerak 1. Miring Kiri Belok Kanan 2. Lurus Jalan Lurus 3. Miring Kanan Belok Kiri Hasil proses diferensial yang menentukan arah gerak dari robot adalah sebagai berikut: C-21

c. Tahap Pengujian Pengenalan Lokasi Lilin Dari beberapa sampel gambar api, didapatkan rata-rata RGB-nya untuk dibandingkan dengan gambar yang diambil saat kamera mengambil gambar dalam pencarian api, sehingga ditemukan posisi dan jarak api lilin. Gambar 10. Diferensial untuk menentukan Arah Gerak Robot Gambar 13. Beberapa api dan rata-rata RGB-nya b. Tahap Pengujian Jenis Belokan Pada pengujian jenis belokan robot diambil data berdasarkan gambar ruang yang ada pada lapangan robot, adapun berbagai kondisi dari lapangan yaitu kondisi robot miring kiri, kanan atau lurus. (a) Segmentasi api (b) Tracking dengan Proyeksi Integral Belokan : Kiri Pertigaan/Perempata n Belokan : Kanan (c) Jarak Api lilin Gambar 14. Tracking Posisi dan Jarak Api Lilin Belokan Kiri Pertigaan / Perempatan Belokan kanan Gambar 11. Hasil Deteksi Jenis Belokan Robot Hasil proses diferensial yang menentukan arah gerak dari robot adalah sebagai berikut : Sehingga didapatkan informasi luasan objek (api) dalam segi empat (x1,y1 sampai dengan x2,y2). d. Tahap Pengujian Pengenalan Jarak Lilin Jarak api lilin dikenali dengan mengetahui selisih dari (X1,Y1) dan (X2,Y2) dimana nilai perbandingannya dibagi dalam range tiga kategori yaitu dekat, sedang dan jauh. Tabel 3. Jarak Api lilin berdasarkan gambar capture No X2-X1 Y2-Y1 Jarak Api 1. >1.5 cm >1.5 cm Dekat 2. 1-1.5 cm 1-1.5 cm Sedang 3. <1 cm <1 cm Jauh Gambar 12. Diferensial untuk menentukan Jenis Belokan Tabel 2. Jenis Belokan Robot No Kondisi Lapangan Robot Arah Gerak 1. Belokan kiri Belokan Kanan 2. Pertigaan / Perempatan Pertigaan / Perempatan 3. Belokan Kanan Beloka Kiri 4. KESIMPULAN Dari hasil uji coba penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: a. Warna dinding pada lapangan sangat berpengaruh terhadap proses navigasi robot dan penentuna jenis belokan b. Jarak Api lilin juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti angin, tingkat cahaya dan oksigen lingkungan sekitar. c. Integral Proyeksi dapat digunakan untuk menentukan arah gerak robot, mengenali adanya C-22

belokan, menentukan posisi api lilin dan menentukan jarak api lilin. (a) Jarak Api Lilin Jauh point tracking has high concurrent validity with manual facs coding, Psychophysiology, 36:35 43, 1999. [8] Ardila, Fernando., Robot Pemadam Api PENSA mobile, Surabaya: Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS, 2006. [9] A. Saxena, A. Anand, A. Mukerjee, Robust Facial expression Recognition Using Spatially Localized Geometric Model, International Conference on Systemics, Cybernetics, February 12-15, 2004. [10] Haiyuan Wu, Taro Yokoyama, Dadet Pramadihanto, Masahiko Yachida, Face and Facial Feature Extraction from Color Image fg, p. 345, 2nd International Conference on Automatic Face and Gesture Recognition (FG '96), 1996. (b) Jarak Api Lilin Sedang (c) Jarak Api Lilin Dekat Gambar 15. Jarak Api lilin. DAFTAR PUSTAKA [1] Kontes Robot Cerdas Indonesia 2006: Robot Cerdas Pemadam Api, Jakarta: DIKTI. 2005 [2] David J. Ahlgren, Igor M. Verner, FIRE- FIGHTING ROBOT INTERNATIONAL COMPETITIONS, International Conference on Engineering Education, August 6-10 2001. [3] Pack, D., Mankowski, A. M., and Freeman, G. J. A Fire-Fighting Robot and its Impact on Educational Outcomes. Proc. 1998 ASEE Annual Conference, Seattle, June, 1998. [4] Lynette Miller, Daniel Rodriguez, Kristen Allen, Maksim Makeev, Firebot: Design of an Autonomous Fire Fighting Robot, 2003 [5] J. Bruce T. Balch and M. Veloso. Fast and inexpensive color image segmentation for interactive robots. In Proceedings of the IEEE/RSL International Conference on Intelligent Robots and Systems, volume 3, pages 2061.2066, 2000. [6] Z. Zhang, Feature based facial expression recogninition: Sensitivity analysis and experiments with a multi-layer perceptron, International Journal of Pattern Recognition and Artificial Intelligence, 13(6):893 911, 1999. [7] J.F. Cohn, A.J. Zlochower, J.Lien, and T. Kanade, Automated face analysis by feature C-23

C-24