BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimen semu(quasi eksperiment research) dengan rancangan pra eksperimen yang berbentuk rancangan one group pre post test. Desain ini bertujuan mengidentifikasi hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok (Nursalam, 2001). Kelompok subyek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian langsung dilakukan intervensi yaitu pembacaan doa oleh perawat dan diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi. Rancangan penelitian ini digambarka sebagai berikut: Subyek Sebelum intervensi Intervensi Setelah intervensi R O I OI Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Keterangan : R = Subyek yaitu pasien sebelum operasi. O = Observasi kecemasan sebelum intervensi perawat. I = Intervensi berupa pembacaan doa oleh perawat. OI = Observasi kecemasan setelah intervensi perawat. B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi merupakan seluruh subyek atau obyek dengan karakteristik yang akan diteliti (Hidayat,2003). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien bedah umum yang akan menjalani operasi besar. Data dari rekam medis RSUD Kraton Pekalongan pada bulan Juli-Agustus 2010 terdapat 512 pasien yang menjalani operasi; 77 pasien dengan kasus bedah umum yang tergolong operasi besar. Sedangkan jumlah rata-rata perbulan pasien yang menjalani operasi besar (bedah umum) sekitar 38 pasien. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling berupa porposive sampling yaitu pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Pelaksanaan pengambilan sampel yaitu mula-mula peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi dengan mengadakan studi pendahuluan/dengan mempelajari berbagai hal yang berhubungan dengan populasi. Kemudian peneliti menetapkan sebagian dari anggota populasi menjadi sampel penelitian berdasarkan pertimbangan pribadi peneliti sendiri. Karena populasinya kecil/lebih kecil dari 10.000 maka, untuk menghitung besarnya sampel peneliti menggunakan formula sebagai berikut (Notoatmodjo, 2005): N n = 1+N(d²)
Keterangan: N: Besar populasi n: Besar sampel d: Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05) Untuk menentukan sampel dalam penelitian ini diketahui populasinya sebanyak 38 responden maka, penghitungannya adalah: N n = 1+N(d²) 38 n = 1+38(0,05²) 38 = 1+38(0,0025) 38 = 1+0,0875 38 = 1,0875 = 34,70 = 35 Dengan demikian diketahui jumlah sampelnya sejumlah 35orang/responden. Kriteria inklusi yang harus di penuhi sebagai sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Responden beragama Islam b. Responden adalah pasien bedah umum dengan kategori operasi besar yang terprogram (elektif). c. Responden baru pertama kali menjalani operasi. d. Responden laki- laki ataupun perempuan, tidak mempunyai hypertensi. e. Usia responden 10 70 tahun dan bersedia menjadi responden. f. Responden bukan karyawan ataupun keluarga dari staf kamar bedah. g. Responden tidak diberikan premedikasi sebelum pengukuran kecemasan h. Responden dalam keadaan sadar dan dapat diajak komunikasi dengan baik serta kooperatif. C. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Definisi Operasional no Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur skala 1 Kecemasan Reaksi/Respon emosional terhadap persepsi adanya bahaya, baik yang nyata maupun yang hanya dibayangkan oleh pasien Modifikasi alat ukur kecemasan yang diadaptasi dari HARS terdiri dari 14 kelompok gejala dengan ketentuan nilai sbb: 1: Gejala ringan (satu gejala dari pilihan yang ada). 2: Gejala sedang (separuh dari gejala yang ada) 3: Gejala berat (lebih dari separuh gejala yang ada). 4: Gejala sangat berat (semua gejala ada). Nilai terendah 0 dan nilai tertinggi 56. Untuk menilai tingkat kecemasan data dikategorikan menjadi : <14 : tidak ada kecemasan 14-20: kecemasan ringan 21-27: kecemasan sedang 28-41: kecemasan berat 42-56: panik. Interval 2 Pembacaan doa Membacakan doa yang dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa untuk pasien pre operasi yang beragama Islam dengan teks doa yang disusun dalam bahasa Arab dan artinya dalam bahasa Indonesia. Doa dibaca satu kali dengan durasi 10 menit. D.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Ruang Rawat Inap RSUD Kraton Pekalongan. Pemilihan tempat ini dengan berbagai alasan diantaranya adalah karena penulis bekerja di RSUD Kraton Pekalongan sehingga mempermudah dalam memperoleh responden sekaligus data. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat ditindaklanjuti untuk peningkatan pelayanan pasien pre operasi. E. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari proses pengajuan judul sampai dengan pengesahan ujian skripsi yang dimulai sejak bulan Juli 2010 sampai dengan bulan April 2011, dan jadwal kegiatan penelitian terlampir. F. Etika Penelitian Setelah peneliti memperoleh persetujuan dari FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang, kemudian peneliti meminta izin kepada Direktur RSUD Kraton Pekalongan untuk melakukan penelitian. Prinsip- prinsip etis dalam penelitian selalu dikedepankan sebagai bentuk advokasi terhadap responden. Menurut Hidayat (2003) prinsip tersebut adalah : 1. Informed consent yaitu dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan kepada responden sebelum pengambilan data dimulai. 2. Anonimity yaitu hanya mencantumkan kode responden dalam penelitian 3. Confidentiality yaitu tidak akan menginformasikan data dari hasil penelitian secara individual namun data akan dilaporkan secara kelompok. 4. Bebas dari eksploitasi
Partisipasi subyek dalam penelitian harus dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan, subyek peneliti harus diyakinkan bahwa partisipasinya dalam penelitian atau informasi yang diberikan tidak akan dipergunakan untuk hal-hal lain kecuali untuk penelitian. G. Alat Pengumpul Data Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner/angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Hidayat, 2003). Tingkat kecemasan klien diukur menggunakan parameter Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Karena alat ukur ini sudah dibakukan maka tidak perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam Hamilton Anxiety Rating Scale mempunyai lima penilaian yaitu: 0: tidak ada gejala (keluhan); 1: gejala ringan (satu gejala dari pilihan yang ada); 2: gejala sedang (separuh dari gejala yang ada); 3: gejala berat (lebih dari separuh gejala yang ada); 4: gejala sangat berat (semua gejala ada). Hasil penilaian tersebut digunakan untuk menentukan tingkat atau derajat kecemasan klien sebagai berikut: (1) Tidak ada kecemasan; bila skor penilaian < 14; (2) Kecemasan ringan; bila hasil skor penilaian antara 14-20; (3) Kecemasan sedang; bila hasil skor penilaian antara 21-27; (4) Kecemasan berat; bila hasil skor penilaian antara 28-41; dan (5) Kecemasan berat sekali; bila skor penilaian antara 42-56. (Hidayat, 2003). Selain kuesioner diatas, dipersiapkan juga teks doa untuk orang sakit yang tersusun dalam bahasa Arab dan artinya dalam bahasa Indonesia.Teks doa ini dibacakan perawat satu kali diantara dua waktu pengukuran kecemasan. H. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengukur langsung tingkat kecemasan pasien dengan keusioner kecemasan. Pengumpulan data dilakukan dua kali yaitu sebelum dilakukan intervensi dan setelah dilakukan intervensi. Tahap- tahap dalam pengumpulan datanya adalah sebagai berikut : 1. Mengajukan surat ijin penelitian kepada Fikkes Universitas Muhammadiyah Semarang. 2. Mengajukan surat izin penelitian kepada BAPPEDA DAN PM Kabupaten Pekalongan 3. Mengajukan surat ijin penelitian kepada direktur RSUD Kraton Pekalongan 4. Peneliti melakukan pendataan pasien yang telah diprogram untuk operasi sebagai populasi, kemudian dari populasi tersebut peneliti memilih responden sesuai kriteria inklusi untuk dijadikan sampel (subyek penelitian). 5. Setelah peneliti menentukan responden, kemudian peneliti melakukan kontrak dengan responden dengan menyampaikan maksud dan tujuan penelitian serta memberikan informed consent. 6. Responden menandatangani surat permohonan dan persetujuan sebagai responden bila sudah bersedia menjadi responden 7. Peneliti melakukan pre test yaitu mengobservasi tingkat kecemasan sebelum dilakukan intervensi dengan cara responden mengisi kuesioner pre test yang telah disediakan 8. Setelah pre test selesai peneliti langsung melakukan intervensi yaitu pembacaan doa dengan mengajak pasien agar bisa mendengarkan secara khusuk dengan durasi 10 menit
9. Melakukan post test dengan cara responden mengisi lembar kuesioner post test yang telah disediakan segera setelah intervensi selesai. 10. Peneliti mengumpulkan lembar kuesioner yang telah diisi, selanjutnya melakukan pengkodean, pendokumentasian dan pengolahan data. I. Analisa Data 1. Metode Pengelolaan Data Langkah selanjutnya setelah data dikumpulkan semua adalah melakukan pengolahan data; data diteliti ulang, diperiksa ketepatan dan kesesuaian jawabannya sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki data tersebut. Data yang sudah diperoleh kemudian diolah melalui tahapan sebagai berikut : a. Editing Dilakukan segera setelah kuesioner kecemasan diisi oleh responden apa bilaterdapat kesalahan dapat segera diralat dan disempurnakan. b. Coding Data yang sudah lengkap diberi kode dan dimasukkan dalam tabel. c. Processing Data selanjutnya diproses ataupun diolah dengan komputer program SPSS 15.0 For Windows. d. Cleaning Pengecekan kembali data yang sudah dimasukkan. 2. Analisa Data Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisa univariat
dan bivariat. a. Analisa Univariat Analisa ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik variabel terikat dalam penelitian yaitu kecemasan. Tertuang dalam bentuk distribusi nilai central. b. Analisa Bivariat Merupakan analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2005). Data dianalisis pada kelompok perlakuan pre dan post test dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas data menggunakan uji shapiro-wilk (jumlah responden 35) dengan tingkat kemaknaan 5% (α=0,05). Hasil uji normalitas data tingkat kecemasan pre dan post test didapatkan nilai hasil pre test dengan signifikansi p=0,009 dan nilai hasil post test dengan signifikansi p=0,000. Sehingga data tersebut dinyatakan bahwa data berdistribusi tidak normal maka uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji wilcoxon yang merupakan uji komparatif pada kelompok dependen artinya kelompok dengan responden yang sama diukur dua kali (Hastono, 2001).