BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II POKOK BAHASAN 1. PENGERTIAN

BAB III LANDASAN TEORI. penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan

PERAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peran Perpustakaan Sekolah dalam Usaha Menumbuhkan Minat Baca Pada Siswa

Pembinaan Minat Baca Bagi Siswa Sekolah Dasar Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II Singosari Malang, 07 Juli 2007

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

Peningkatan Minat Baca dan Gemar Membaca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. inggris perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari bahasa Latin

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menyediakan beragam informasi yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

BAB II. Perpustakaan umum merupakan pusat informasi bagi masyarakat. Melalui

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR BAGI SISWA DI SEKOLAH DASAR. Dosen : Nanik Arkiyah, M.IP. Oleh : Leny Nurhanifah PGSD/ 7A

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH Syamsul Alam WidyaiswaraLPMP Sulawesi Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

TUGAS INDIVIDU PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

PERPUSTAKAAN DAN MINAT BACA SISWA. Saroni

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR

Manfaat perpustakaan sekolah menurut Bafdal (2009 : 5). adalah sebagai berikut:

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SARANA PUSAT SUMBER BELAJAR

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan rekreasi bagi pemustaka. Salah satu perpustakaan umum

EFEKTIVITAS PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB I PENDAHULUAN. yang teratur dan berkelanjutan yang diperlukan untuk menunjang proses

Pentingnya Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat Sumber Belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MAKALAH. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar

MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA MELALUI PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan senang terhadap aktivitas membaca, sehingga siswa mau melakukan

MAKALAH MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PERPUSTAKAAN SEKOLAH. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB II LANDASAN TEORI. dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

OPTIMALISASI FUNGSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

TEMA PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR JUDUL : PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER ILMU MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan aktivitas visual dan berfikir. Crawley dan Mountain mengatakan

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR YANG PENTING. Makalah ini disusun untuk memenuhi Ujian Akhir Semester

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Makalah Pengaruh Perpustakaan Sekolah terhadap Mutu Pendidikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Elin Asrofah Qobtiah, 2013

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. demi meningkatkan kualitas proses pembelajaran.

BAB II KAJIAN TEORI. demonstrasi, simulasi, melakukan percobaan, dan lain sebagainya. 13 Siswa

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perpustakaan Sekolah. 1. Pengertian Perpustakaan Sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu bagian penting terutama bagi

Kiat Menumbuhkan Gemar Membaca Pada Anak SD Melalui Perpustakaan Sekolah

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

PERAN WARGA SEKOLAH DALAM MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SD NEGERI GEMBONGAN SKRIPSI

PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR. Di susun untuk memenuhi mata kuliah Pengelolaan Perpustakaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan suatu

Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah sebagai Pusat Sumber Belajar bagi Siswa

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

DAMPAK RENDAHNYA MINAT BACA DIKALANGAN MAHASISWA PGSD LAMPEUNEURUT BANDA ACEH SERTA CARA MENINGKATKANNYA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia untuk membangun bangsa dan negara.

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DAN MINAT BACA PADA SISWA. Dosen : Nanik Arkiyah, M.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH

MAKALAH MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Meningkatkan Minat Membaca Siswa Melalui Perpustakaan

BAB II KERANGKA TEORETIK. batas usia dan berlangsung seumur hidup (long live learning). Belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan Desa/Kelurahan, hlm. 7.

BAB 2 LANDASAN TEORI. 1.8 Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa bukan hanya tugas pendidikan formal saja, tetapi pendidikan nonformal. terutama masyarakat sasaran pendidikan nonformal.

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan proses yang berkesinambungan mencakup

PERANAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA

Studi pelayanan perpustakaan sekolah menengah atas sebagai sumber belajar (studi kasus di SMA Negeri 7 Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENULIS SEBAGAI SARANA MENINGKATKAN BUDAYA BACA DAN PROFESIONALISME PUSTAKAWAN Haryani Pustakawan UPT Perpustakaan Undip

PERPUSTAKAAN SEBAGAI TEMPAT BELAJAR SEPANJANG MASA Oleh: Drs. Habib, M.M. 2014

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

Makalah PPM Guru dalam perkembangan. Oleh Mada Sutapa, M.Si

BAB II KAJIAN TEORITIS. dari layanannya terhadap pengguna sebagai penikmat jasa perpustakaan.

KONTRIBUSI PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, INTENSITAS KUNJUNGAN PERPUSTAKAAN, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang juga sekaligus sebagai asset bangsa yang nantinya kelak akan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan perasaan yang jernih maka akan tercipta komunikasi yang jelas dan

PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Peran Pengelola Perpustakaan dalam Memberikan Pelayanan Bimbingan Pemakai di Universitas Ida Banjumi Wahab Palembang

Peran Perpustakaan Sekolah Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Kelas V Dan VI SDIT Al Kautsar Muhajirin. Muhammad Nashruddin

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Sekolah Perpustakaan sekolah merupakan bagian penting dari Lembaga Pendidikan yang menyajikan berbagai jenis bahan perpustakaan untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah dan sebagai sumber informasi dan tempat rekreasi bagi siswa untuk mempelajari hal-hal baru serta mengajarkan siswa dalam berpikir, mencari, menemukan dan mengumpulkan sendiri melalui bacaan yang tersedia di perpustakaan. Menurut Surachman (2007: 2) : Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada dalam suatu sekolah yang kedudukan dan tanggung jawabnya kepada kepala sekolah, yang melayani sivitas akademika sekolah yang bersangkutan. Sedangkan menurut Zulfajri (2008): Perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang ada di sekolah sebagai sarana pendidikan untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan prasekolah, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Dari pendapat diatas menyatakan bahwa perpustakaan sekolah adalah suatu tempat atau unit kerja yang digunakan untuk menyimpan, mengumpulkan, mengelola bahan pustaka yang disimpan menurut susunan tertentu untuk kepentingan orang yang berkunjung dan membaca di perpustakaan. 2.1.1 Tujuan Perpustakaan Sekolah Tujuan perpustakaan sekolah adalah menunjang proses pendidikan yang berasal di sekolah tersebut. Oleh karena itu bahan-bahan perpustakaan disesuaikan dengan tujuan perpustakaan. Hal itu tidak berarti semata-mata berisi buku-buku pelajaran yang dipakai dalam dalam proses belajar-mengajar, tetapi juga bahanbahan untuk maksud rekreasi, ilmu pengetahuan, dan lain-lain. Proses pendidikan yang sesungguhnya bukanlah sekedar memberikan ilmu yang ada pada guru kepada siswa, melainkan juga merangsang murid untuk selalu mengembangkan diri, bakat, dan kemampuannya. Menurut Ibrahim Bafadal (2006: 28) tujuan perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

1. Mendorong dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca para siswa. Membantu menulis kreatif bagi para siswa dengan bimbingan guru dan pustakawan. 2. Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan membaca para siswa. 3. Menyediakan berbagai macam sumber informasi untuk kepentingan pelaksanan kurikulum. 4. Mendorong, menggairahkan, memelihara, dan memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi para siswa. 5. Memperluas, memperdalam, dan memperkaya pengalaman belajar para. 6. Siswa dengan membaca buku dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan. 7. Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu senggang melalui kegiatanmembaca, khususnya buku-buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lainnya. Dari pendapat di atas menyatakan bahwa tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk mendidik dan mendorong minat baca kepada seluruh siswa agar dapat memperluas ilmu pengetahuan dari apa yang telah dibaca di perpustakaan. 2.1.2 Fungsi Perpustakaan Sekolah Menurut Sutarno (2003 : 58) Fungsi perpustakaan sekolah adalah Suatu tugas atau jabatan yang harus dilakukan didalam perpustakaan tersebut. Pada prinsipnya sebuah perpustakaan mempunyai kegiatan utama yaitu: 1. menghimpun 2. memelihara 3. memberdayakan semua koleksi bahan pustaka Sedangkan menurut Darmono (2001: 3) menyatakan bahwa fungsi perpustakan sekolah adalah sebagai berikut: 1. Fungsi Informasi Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar parapengguna perpustakaan dapat: a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagaibidang ilmu. b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya. c. Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. 2. Fungsi Rekreasi Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk: a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.

b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang. c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif. 3. Fungsi Pendidikan Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah: a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan. b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual. c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis. d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru. 4. Fungsi Kebudayaan Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk: a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok. b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap cita rasa seni. c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian. d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara harmonis. e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai bekal penguasan ahli teknologi. 5. Fungsi Penelitian Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi. 6. Fungsi Deposit Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak dan karya rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importer diedarkan di wilayah Republik Indonesia.

Sedangkan menurut Siregar (2002 : 1) perpustakaan sekolah berfungsi sebagai berikut: 1. Pusat pengumpulan bahan informasi / bahan pustaka. 2. Pusat pelestarian bahan informasi / bahan pustaka 3. Pusat pengelolaan bahan informasi / bahan pustaka. 4. Pusat pemanfaatan bahan informasi / bahan pustaka. 5. Pusat penyebarluasan bahan informasi / bahan pustaka. 6. Pusat rekreasi. Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi sebagai pusat informasi, edukatif, rekreasi, penelitian, yang bertujuan membantu siswa dan guru di dalam proses kegiatan belajar mengajar pada siswa. 2.1.3 Tugas Perpustakaan Sekolah Secara struktural, tugas sebuah perpustakaan sekolah telah tercantum dalam struktur atau bagian organisasi. Dalam bagian tersebut akan tergambar dengan jelas besar atau kecilnya volume pekerjaan, alur komunikasi dan jaringan kerja yang mesti dilaksanakan, juga akan terlihat bahwa terselenggaranya tugas perpustakaan tidak bisa berdiri sendiri, melainkan terkait, baik langsung maupun tidak langsung dengan unit atau lembaga lain. Menurut sutarno NS (2005: 61) mengatakan bahwa tugas perpustakaan sekolah secara garis besar ada tiga, yaitu menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi. Tugas-tugas itu kemudian diuraikan dalam fungsifungsi sebagai berkut: a. Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi, mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/ lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana dan keinginan pemakai serta mutakhir. b. Tugas mengelola meliputin proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusurin, ditemukan kembali dan diakses oleh pemakai. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan dan perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam kondisi bersih, utuh dan baik. Sedangkan kegiatan pelestarian adalah dalam rangka preservasi konservasi karena untuk menjaga nilai-nilai sejara dokumentasi. c. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat di sekitarnya. Termasuk di dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi secara sosialisasi.

Dari pendapat di atas tugas perpustakaan adalah menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi agar pengunjung yang datang bisa mempergunakan perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan. 2.2 Peranan Perpustakaan Sekolah Peran perpustakaan sekolah adalah sebagai sarana institusi pendidikan, informasi dan pengembangan perpustakaan tergantung pada ilmu pengetahuan. Berperan atau tidaknya kemampuan, kredibilitas dan kompetensinya sebagai salah satu sumber informasi dan institusi pendidikan dalam arti yang luas. Saifullah (2008 : 59) menjelaskan bahwa: peran itu akan terlihat dan dirasakan oleh pemakai perpustakaan, manakala perpustakaan dapat melaksanakan semua kegiatannya dengan baik dan memberikan manfaat atau memiliki nilai guna. Sutarno NS (2005: 60) menegaskan bahwa: peran perpustakaan sekolah merupakan agen perubahan, pembangunan dan agen budaya dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari pendapat di atas peran perpustakaan diharuskan untuk menyediakan seluruh spektrum layanan dan produk informasi, baik barupa bahan cetak maupun elektronik. Agar semua itu dapat terlaksana, maka perpustakaan harus dapat menjalankan tugas dan fungsi dari perpustakaan sekolah itu sendiri, agar dapat terlaksana dengan baik. 2.3 Pengertian Minat Baca Minat dan kebiasaan membaca merupakan keterampilan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan. Dalam membaca kedudukan minat menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang akan sukar melakukan kegiatan membaca. Menurut W. Suwarno (2007: 6) menya takan bahwa: Minat baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian bahwa dengan membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca. Menurut Siregar (2004) menyatakan bahwa: Minat baca adalah keinginan atau kecendrungan hati yang tinggi terhadap bacaan. Minat baca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan karena minat baca adalah suatu keterampikan yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan. Sedangkan menurut Mapiarre dalam Ginting (2005: 19) menyatakan bahwa: Minat merupakan suatu perangkat mental yang berdiri dari suatu

campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu. Dari pendapat diatas dapat dilihat bahwa minat baca merupakan kesadaran atau keinginan seseorang untuk membaca dan dimana minat baca seseorang dapat dibina dan dikembangkan agar menjadi lebih baik dari pada awalnya sebelum dibina. 2.3.1 Tujuan Pembinaan Minat Baca Perpustakaan Nasional RI (2002 : 40) mendefenisikan tujuan pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Tujuan umum Tujuan umum pembinaan minat baca adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading society), menuju masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani. 2. Tujuan Khusus a. Mewujudkan suatu sistem untuk menumbuhkan kemampuan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Menyelenggarakan program untuk menumbuh kembangkan minat baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. c. Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan masyarakat. d. Mengusahakan menyediakan berbagai jnis koleksi yang terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui Taman Bacaan Masyarakat Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat baca merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan memberikan dorongan kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga dapat merubah pola pikir dan menambah wawasan. 2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca Budaya baca merupakan suatu sikap dan tindakan untuk membaca, yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan pada usia dini dan berlangsung secara teratur akan tumbuh menjadi kebiasaan membaca. Menurut Sutarno (2003: 29) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat adalah: 1. Rasa ingin tahu yang tinggi atau fakta, teori, prinsip, pengetahuan dan informasi.

2. Kadaan lingkungan yang memadai, dalam arti tersedianya bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam. 3. Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca. 4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual. 5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi Manusia yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian membacanya atas kesadarannya sendiri atau dorongan dari luar. Minat baca selalu disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca. W. Suwarno ( 2001: 24) juga mengatakan bahwa minat baca seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal: 1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan, keadaan kesehatan, dan keadaan jiwa serta kebiasaan. 2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan yang memberikan dan membentuk minat. Faktor dari luar ini meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa faktor yang dapat membangkitkan minat baca seseorang adalah adanya komitmen didalam diri bahwa dengan membaca kita bisa memperoleh keuntungan ilmu pengetahuan, menambah wawasan serta didukung dengan bahan bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam dan tersedianya waktu untuk membaca baik dirumah diperpustakaan ataupun ditempat lainnya. 2.3.3 Faktor Pendukung Minat Baca Menurut Sutarno NS (2003 : 25) mejelaskan faktor pendukung minat baca adalah faktor yang turut mempelancar terlaksananya pembinaan minat baca. Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Kesadaran orang tua 2. Inisiatif guru sekolah 3. Tersedianyaperpustakaan, baikperpustakaan sekolah maupun perpustakaan umum 4. Penulis atau pengarangkesadaran dari penulis atau pengarang untuk menyajikan informasi atau karya-karya yang baik. 5. Penerbit Kesadaran penerbit untuk menerbitkan buku-buku yang bermutu. Penerbit jangan hanya memikirkan keuntungan belaka, tetapi juga memperhatikan kualitas buku-buku yang diterbitkan. 6. Toko buku

Tersedianya buku-buku yang beragam untuk semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya. 7. Kebijakan Pemerintah Adanya kebijakan pemerintah yang memacu tumbuh dan kembangnya minat baca, baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya mengadakan perlombaan mengarang, membaca puisi, memberikan penghargaan kepada pengarang terbaik, mengurangi pajak kertas, mengurangi pajak import buku serta membebaskan pajak buku-buku perpustakaan dan lain-lain. 2.3.4 Faktor Penghambat Minat baca Menurut Sutarno NS (2003: 46) faktor-faktor yang menhambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain : 1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak. 2. Banyak tenaga kependidikan yang kurang memperhatikan perkembangan minat baca peserta didiknya. 3. Terbatasnya jumlah bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan informasi lapisan masyarakat. 4. Kuarangnya jumlah perpustakaan, serta koleksi yang tersedia dan pelayanan yang belum begitu baik. 5. Pengaruh perkembangan media audio-visual seperti tv, vidio games dan lain-lain, sehingga pengakibatkan waktu terpakai hanya untuk berhiburan sejenisnya. 6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama. 7. Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu. Sedangkan menurut Damaiwati (2007: 29) menyatakan bahwa yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain: 1. Televisi Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga sekarang ini didominasi hasil didikan telivisi. Bahasa televise yang singkat, simpel dan memikat, membuat anak sering ketagihan dan menjadi malas belajar. Orang yang kebanyakan menonton TV menjadi tidak suka membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif. Padahal membaca adalah kunci untuk mendapatkan ilmu. Kunci untuk membangun peradaban yang baik dikehidupan dalam mencapai suatu ilmu pengetahuan dari membaca. 2. Kultur Keluarga Masyarakat kita lebih suka bercerita daripada memanfaatkan waktu luangnya untuk membaca, bercerita lebih umum dibandingkan membaca. Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih bersifat gemeinnschaft yaitu suatu masyarakat yang kontak-kontak pribadinya masih memegang peranan penting daripada kontak-kontak yang menggunakan symbol. Bahasa tulis merupakan salah satu bentuk kontak yang menggunakan simbol.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa faktor yang menghambat tumbuhnya minat baca yaitu, datang dari lingkungan keluarga yang kurang mendukung hal tersebut terlihat dari kurangnya perhatian orng tua terhadap minat baca anak ditambah tenaga pendidik yang kurang memotivasi siswa untuk gemar membaca, kurangnya bahan bacaan serta dizaman sekarang lebih banyak orng yang mengakses informasi melalui media elektronik seperti televisi dan radio. 2.4 Tujuan dan Manfaat Membaca Membaca hendaknya mempunyai tujuan. Sebab, seseorang yang hendak membaca dengan sesuatu tujuan, cenderung lebih memahamin dibndingkan orang yang tidak memiliki tujuan. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Menurut Darmono (2007 : 27) mengemukakan beberapa manfaat dan tujuan membaca antara lain: 1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik. 2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri. 3. Membenahin dan meningkatkan pemahamannya tentang masyarakat dan dunia atau tempat yang dihuninya. 4. Memperluas cakrawala wawasan atau pandangan dengan jalan memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain. 5. Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya. Dari pendapat di atas tujuan dan manfaat membaca adalah untuk memperoleh informasi dan memahami makna bacaan, serta memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topic-topik tertentu yang menarik. 2.5 Upaya Meningkatkan Minat baca Dalam menanamkan kebiasaan membaca harus dimulai pada usia dini, dan tidak dapat disangsikan pula bahwa sekolah merupakan tempat yang sangat tepat untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak-anak. Salah satu dukungan yang dibutuhkan untuk menumbuhkan minat baca siswa adalah peran guru. Guru perlu memotivasi siswa untuk mencintai buku sejak awal. Karena itu upaya pengembangan/ peningkatan minat dan kebiasaan membaca di sekolah. Menurut Sutarno NS (2003 : 57) Kegiatan -kegiatan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca. Cara-cara yang dapat ditempuh oleh pustakwan untuk meningkatkan minat baca siswa antara lain :

1. Penyelenggaraan jam-jam cerita di perpustakaan sekolah. 2. Pemberian tugas membaca. 3. Pemberian tugas pembuatan abstraksi. 4. Memotivasi penyelenggaraan majalah dinding. 5. Penyelenggaraan lomba membaca. 6. Penyelenggaraan lomba pembuatan kliping. 7. Pemotivasian penerbitan majalah atau buletin sekolah. 8. Penyelenggaraan pameran buku yang dikaitkan dengan peringatan harihari besar nasional dan agama;penugasan siswa membantu pustakawan di perpustakaan sekolah. 9. Penyelenggaraan program membaca. 10. Pemberian bimbingan teknis membaca. 2.6 Metode Menumbuhkan Minat Baca Dalam menumbuhkan minat baca menurut Darmono (2007 : 21) Ada empat hal yang perlu diperhatikan pustakawan dalam menumbuhkan minat baca melalui pelayanan perpustakaan sekolah, yaitu : 1. Usaha untuk menarik pembaca Untuk menarik pembaca agar datang ke perpustakaan dan memiliki kegemaran membaca hendaknya dilakukan oleh pustakwan dengan cara : a. Kunjungan Perpustakaan Dengan kunjungan ini diharapkan pengunjung perpustakaan memperoleh informasi dengan melihat sendiri dan mengamati secara teratur sehingga mengetahui koleksi perpustakaan dan menimbulkan rasa ingin membaca atau meminjam buku di perpustakaan. b. Publikasi Wadah untuk memberitahukan pada pemakai perpustakaan tentang adanya buku-buku baru dan buku referensi baru. Hal ini bisa dilakukan melalui tulisan, petunjuk brosur dan tulisan lain. c. Pameran Pameran dilakukan untuk memperkenalkan koleksi yang tersedia di perpustakaan d. Rangsangan Kegiatan Membaca Untuk merangsang kegiatan membaca di sekolah perlu diadakan diskusi, kegiatan ceramah, pembacaan puisi atau prosa, dan sebagainya. 2. Bimbingan membaca Ada beberapa kegiatan yang perludiberikan dalam rangka menggiatkan minat baca antara lain : a. Pemakaian Perpustakaan Dalam hal ini pustakawan perlu memperkenalkan macam-macam bahan pustaka dengan menerangkan bahwa tiap-tiap bacaan mempunyai informasi yang berbeda tujuan dan fungsinya. b. Cara membaca yang baik dan membuat laporan Dalam melakukan kegiatan ini ada dua cara yang perlu diperhatikan yaitu : 1. Cara membaca untuk mengerti, memakai dan membaca cepat. 2. Cara membaca dilihat dari gerak mata, posisi badan, dan arah sinar yang baik. c. Perlunya digiatkan pelajaran mengarang dan bercerita

Jika siswa-siswa diberi tugas mengarang oleh guru bahasa mereka pasti mereka akan mencari bahan yang berhubungan dengan tugas yang diberikan oleh guru. d. Membuat Kliping Pembuatan kliping ini dapat membantu merangsang minat baca siswa Karena dengan membuat kliping mau tidak mau siswa harus membaca untuk mengelompokkan kliping tersebut sesuai dengan subyeknya. e. Pembuatan Majalah Dinding Di sekolah perlu diadakan majalah dinding agar siswa dapat berkreasi, suka membaca dan menulis. f. Jam Buka Perpustakaan Jam buka Perpustakaan ini perlu ditetapkan untuk membiasakan siswa mengunjungi Perpustakaan. g. Adanya Pelayanan Referral Pelayanan referral ini dilakukan dengan mengadakan hubungan kerjasama dengan Perpustakaan lain. Jika siswa tidak dapat menemukan informasi di Perpustakaan setempat maka bias mencari di Perpustakaan lain. h. Pembuatan Karya Tulis Penulisan karya tulis ini perlu diupayakan secara terusmenerus. 3) Petugas Perpustakaan (Pustakawan) Pustakwan hendaknya bersikap ramah, mempunyai disiplin kerja yang tinggi, terbuka, suka menolong dan menyenangkan pembaca. Oleh karena itu, Pustakawan dan guru ikut berperan dalam memotivasi setiap siswa akan pentingnya dari membaca, sehingga dapat meningkatkan minat baca siswa. Dari pendapat di atas metode munumbuhkan minat baca adalah untuk menarik masyarakat untuk membaca dengan cara pelayanan pustakawan yang ramah dan mengajarin cara mencari buku untuk keperluan pembaca sehingga dapat menyenangkan pembaca dan juga dapat meningkatkan minat baca siswa 2.7 Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca Siswa Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam membina dan menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bias dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang memadai baik dalam jumlahmaupun dalam kualitas bacaan. Menurut Dwi Novita, E ( 2007 ) peran yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan sekolah adalah sebagai berikut : 1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna Perpustakaan 2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelajaran di sekolah yang dikaitkan dengan tugas-tugas di Perpustakaan. 3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan berbagai bacaan yang menarik untuk pengguna Perpustakaan.

4. Memberikan kebebasan membaca secara leluasa kepada pengguna Perpustakaan. 5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pengguna merasa betah dan senang berkunjung ke perpustakaan. 6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan Perpustakaan dan berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca siswa. 7. Menanamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan bahwa membaca sangat penting untuk mencapai keberhasilan sekolah. 8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca untuk anak sekolah. Lomba ini biasanya diadakan oleh Perpustakaan sekolah bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional, atau dengan Perpustakaan Umum. 9. Menjadikan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku nasional. Pada kesempatan ini perpustakaan biasa melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku nasional. 10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya tiap catur wulan atau sekali dalam satu tahun. Dari pendapat di atas peran perpustakaan dalam membina minat baca siswa adalah untuk menumbuhkan kesadaran membaca dengan cara memilih bacaan yang menarik bagi pengguna, meningkatkan kemudahan dalam mendapatkan berabagai bacaan yang menarik kepada siswa.