BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh orang orang saat ini adalah melakukan peralaman (forecasting) akan apa yang terjadi dimasa akan datang dan membuat rencana sesuai dengan apa yang sudah diramalkan. Peramalan tersebut juga dibutuhkan pada bidang ekonomi. Peramalan akan indikator indikator ekonomi dewasa ini sangat diperlukan untuk melihat bagaimana kondisi perekonomian kedepan. Dengan adanya peramalan, kita dapat melakukan antisipasi atau membuat kebijakan yang nantinya dapat memanfaatkan perubahan yang terjadi. Seberapa baik antisipasi yang kita lakukan dapat dicerminkan melalui ramalan yang kita lakukan sebelumnya. Misalkan saja perekonomian Asia diramalkan akan mengalami perlambatan, maka Kementerian Perdagangan Indonesia akan membuat antisipasi kebijakan seperti kebijakan diversifikasi lokasi tujuan perdagangan untuk tahun berikutnya ke area perdagangan selain Asia. Begitu juga dengan peramalan akan indikator indikator ekonomi pada umumnya seperti : PDB, inflasi, nilai tukar, suku bunga, sedikit banyak akan mempengaruhi kebijakan pada tahun tahun berikutnya. Salah satu hal yang banyak diperbincangkan oleh para ekonom mengenai kondisi perekonomian suatu negara di masa depan adalah mengenai siklus bisnis (business cycle). Pergerakan siklus bisnis suatu negara dapat kita lihat dari pergerakan Produk Domestik Bruto (PDB). PDB merupakan indikator ekonomi yang banyak diperhatikan oleh pengamat ekonomi karena mampu melihat perkembangan perekonomian secara menyeluruh. PDB di Indonesia dihitung dalam periode kuartalan dan tahunan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Perubahan tingkat PDB tiap waktu ini membentuk suatu siklus atau pergerakan tertentu. 1
Gambar 1.1 menunjukan nilai PDB Indonesia tahun 2000 hingga tahun 2013 kuartal I dengan tren yang terus meningkat. Akan tetapi dibalik tren yang terus meningkat ini, terdapat peningkatan dan penurunan nilai PDB dalam kuartal tertentu. Pada tahun 2002 kuartal II hingga tahun 2002 kuartal IV terdapat penurunan PDB Indonesia, hal yang sama juga terjadi saat krisis keuangan global tahun 2008 dimana juga terjadi penurunan PDB pada tahun 2008 kuartal III. Berdasarkan hal tersebut, pergerakan PDB Indonesia mengikuti konsep dari siklus bisnis dimana pergerakan variabel atau indikatornya terus berulang mengikuti suatu pola tertentu tetapi rentang waktu berulangnya tidak sama. Resesi terjadi ketika ada penurunan pada beberapa variabel ekonomi agregat dan menyebabkan penurunan pada variabel yang lain. Adanya penurunan penjualan saat resesi menyebabkan berkurangnya produksi, jumlah tenaga tenaga kerja, dan pendapatan. Efek domino dari transmisi pelemahan ekonomi ini bermula dari turunnya tingkat penjualan hingga tingkat pendapatan serta lapangan pekerjaan (Dua dan Banerji, 2012). Efek domino dari transmisi penguatan ekonomi juga terjadi pada saat ekspansi. Gambar 1.1 Nilai PDB Indonesia Harga Konstan (2005:Q1 2013:Q1) Sumber : BPS (2013) dan CEIC 2
Leading Economic Index atau indikator ekonomi pendahulu pada dasarnya merupakan kombinasi indeks (composite index) yang pergerakannya mendahului (lead) titik balik siklus bisnis dalam suatu kurun waktu dan dapat memprediksi perubahan titik balik siklus bisnis di waktu yang akan datang. Composite index merupakan gabungan beberapa indikator yang mempunyai karakteristik sejenis. Dengan adanya indeks indikator pendahulu atau Composite Leading Indicators (CLI) maka pergerakan dari siklus bisnis dapat diramalkan dengan lebih baik karena adanya indikator ekonomi tertentu yang sudah berubah sebelum terjadi perubahan pada pergerakan siklus bisnis. Perubahan ini dapat dilihat dari jumlah titik balik maupun pergerakan naik ataupun turun pada indikator ekonomi pendahulu. I.2 Rumusan Masalah Pergerakan PDB dari waktu ke waktu dapat mencerminkan apakah kondisi perekonomian berada pada fase ekspansi ataupun kontraksi dalam suatu waktu tertentu. Pergerakan PDB yang bersifat fluktuatif dalam suatu waktu tertentu dapat menunjukan sinyal bahwa ada perubahan pada indikator-indikator ekonomi. Perubahan itu dapat terjadi karena perubahan PDB tersebut mempengaruhi indikator-indikator ekonomi tertentu ataupun sebaliknya. Pergerakan PDB mempunyai pengaruh terhadap keberlangsungan ekonomi. Jika pergerakan PDB ini mengalami ekspansi tentunya secara umum akan baik bagi kondisi perekonomian nasional secara keseluruhan. Jika pergerakan PDB ini mengalami kontraksi tentunya akan mengakibatkan kemerosotan pada perekonomian. Begitu juga ketika pergerakan PDB ini siklusnya cenderung stagnan maka perekonomian cenderung jalan ditempat. Adanya fluktuasi pada siklus PDB menyebabkan dibutuhkannya suatu kepastian kinerja ekonomi kedepannya (yang direpresentasikan dengan perubahan ataupun titik balik pada pergerakan indikator-indikator ekonomi). Dengan adanya ekspansi maupun kontraksi pada siklus 3
PDB ini kita dapat mengevaluasi indikator mana yang harus ditingkatkan atau diantisipasi pergerakannya. Berdasarkan penjelasan di atas maka pertanyaan yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah: 1. Apakah indikator ekonomi pendahulu (Leading Economic Index) untuk siklus bisnis Indonesia yang dibuat mampu mengikuti pergerakan seri acuannya? 2. Metode filterisasi manakah yang lebih baik dalam menghasilkan titik balik pada pergerakan siklus bisnis Indonesia? Apakah metode Hodrick-Presscot Filter atau Christiano-Fitzgerald Filter? 3. Metode filterisasi manakah yang lebih baik dalam menghasilkan indikator ekonomi pendahulu (Leading Economic Index) untuk siklus bisnis Indonesia? Apakah metode Hodrick-Presscot Filter atau Christiano-Fitzgerald Filter? I.3 Tujuan Penelitian Untuk menjawab pertanyaan di atas, maka tujuan dari skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. Mampu melihat titik balik (turning point) dari indikator ekonomi pendahulu yang ada apakah sesuai dengan titik balik pada seri acuan 2. Mampu menentukan metode filterisasi mana yang lebih baik dalam menghasilkan titik balik pada pergerakan siklus bisnis Indonesia 3. Mampu menentukan metode filterisasi mana yang lebih baik dalam menghasilkan indikator ekonomi pendahulu (Leading Economic Index) untuk siklus bisnis Indonesia 4
I.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan referensi pada penelitian berikutnya tentang metode filterisasi mana yang paling baik dalam meramalkan pergerakan siklus bisnis di Indonesia, memberikan pengetahuan serta pengalaman bagi peneliti tentang bagaimana pergerakan siklus bisnis di Indonesia, dan sebagai bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan dalam memprediksi pergerakan siklus kedepannya. Bagi para pelaku ekonomi, penelitian ini dapat memberikan tentang gambaran fluktuasi siklus bisnis Indonesia selama kurun waktu tertentu. 5