MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING PADA ANAK KB

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Kependidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) OLEH

MENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MENCETAK UBI JALAR DI KELOMPOK B

BAB II LANDASAN TEORI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI BERMAIN LOMPAT TALI KARET PADA ANAK KELOMPOK A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

PENINGKATAN MOTORIK KASAR MELALUI PEMBELAJARAN KEGIATAN TARI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI PAUD

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN LOMPAT KELINCI PADA ANAK KELOMPOK A DI TK ISLAM TERPADU CERIA MOJOAGUNG JOMBANG

PENINGKATANKEMAMPUANMOTORIK KASAR DENGANPERMAINAN LARI KARUNG KREATIF PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN ENGKLEK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERMATA BANGSA TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2014 / 2015

PENINGKATKAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI BERMAIN BOLA RING DI TK NURUL WATHAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Artikel Penelitian. Disusun oleh MAHMUDAH NPM:

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PENINGKATAN FUNGSI MOTORIK KASAR ANAK USIA DINI DI PAUD Al-FATHONAH

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS KEGIATAN FUN COOKING UNTUK ANAK USIA 3-4 TAHUN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KOSAKATA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG BERMEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LOMPAT TALI MODIFIKATIF

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI KEGIATAN BERMAIN BOWLING PADA ANAK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

Melatih Motorik Anak dengan beragam Permainan Tradisional

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN MELOMPAT BENTUK PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENERAPKAN MEDIA STIK ANGKA PADA KELOMPOK B

Oleh : TYAS CRISTIANINGSIH NPM :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DENGAN LATIHAN GERAK DASARTARI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PEMBINA MANNA BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU ANGKA PADA ANAK KELOMPOK A TK ISLAM AL - FALAH KOTA KEDIRI

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Jumlah subjek berdasarkan jenis kelamin

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGURUTKAN BENDA BERDASARKAN UKURAN MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMEDIA LEGO PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBUATGARIS TEGAK, DATAR, MIRING, LENGKUNG DENGAN MENGGUNTING MELALUI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

AKTIVITAS BERMAIN HALANG RINTANG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B TK SALSABILAH SURABAYA Suprapti Rahayu

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada program Studi PG PAUD OLEH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBILANG MELALUI BERMAIN DENGAN LAPTOP SI UNYIL PADA ANAK KELOMPOK A TK. AISYIYAH PAPAR SKRIPSI

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dengan hasil belajar berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif, serta hasil belajar

PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B RA AL HIDAYAH 2 TARIK SIDOARJO

MENSTIMULASI KETERAMPILAN MOTORIK KASAR PADA ANAK KELOMPOK A MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MENARI DI TK BAHRUL ULUM PANJANG JIWO SURABAYA

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELOMPAT MELALUI PERMAINAN MODIFIKASI BALON PADA ANAK KELOMPOK A TK PANCAMURNI I KERTOSONO KABUPATEN NGANJUK

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. adalah segala perubahan yang terjadi pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik

MENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI BERMAIN PUZZLE PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

MERIANA PURDHOWATI P

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD. Oleh:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK PADA ANAK KELOMPOK A TK PERTIWI SUMBER TRUCUK KLATEN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Sujiono, dkk (2008) memaparkan bahwa motorik kasar terbentuk

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PERMAINAN AMBIL-SUSUN DI PLAY GROUP

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD.

Ni Luh Gede Sudewiyani 1 ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK DALAM BERTANGGUNG JAWAB MELALUI BERMAIN BALOK PADA KELOMPOK BERMAIN

KEGIATAN MENEMPEL BULU AYAM PADA KELOMPOK BERMAIN BUNGA MULIA SLUMBUNG DESA SLUMBUNG KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SKRIPSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI TEKNIK LOKOMOTOR PADA ANAK KELOMPOK B DI TK NEGERI PEMBINA KECAMATAN SIPATANA KOTA GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

PENINGKATAN EFEKTIFITAS LOMPAT TINGGI GAYA STRADDLE DENGAN PENDEKATAN BERMAIN DI SEKOLAH DASAR

INDAH WINDARTI NPM

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Pra tindakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK MELALUI PENERAPAN GERAK DASAR TARI SOUMPAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI MEDIA WAYANG DI KELOMPOK B

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KEAKSARAAN MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU HURUF PADA ANAK KELOMPOK A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN BAKIAK PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siti Zulaikhah Nurhenti Dorlina Simatupang

The Comparison of Gross Motor ability between male and female children at the age 5-6 years at TK Negeri Pembina 2 Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN GERAK LOKOMOTOR ANAK MELALUI PERMAINAN ENGKLEK UNTUK KELOMPOK A TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI LAYANG-LAYANG DI TAMAN KANAK-KANAK PRESIDEN 2 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PERMAINAN CONGKLAK PADA KELOMPOK A

MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT MAKU KEC. DOLO

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGUNTING GAMBAR PADA KELOMPOK B TK PERINTIS MONGKRONG WONOSEGORO

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. sehari-hari yang dirasakan langsung oleh guru dan anak didik di dalam kelas,

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN SONDA GANDA MODIFIKASI PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN AL-HASANAH Khusna Mardhiyah Mas udah Prodi PG-PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya Jln. Teratai No. 4 Surabaya (khusna.mardhiyah91@gmail.com).(masudah@gmail.com) Abstract : There are 65% children in Al-Hasanah Playgroup that can t did jump motion and throw like their age stages. That s why researcher are using sonda ganda modification in order to increase children gross motoric with using class action method and the result from the research show some improvement from the 1 st cycle to 2 nd are 21,5%. Keywords: gross motoric, sonda ganda modification game Abstrak : KB Al-Hasanah terdapat 65% belum mampu melakukan gerakan melompat dan melempar sesuai tahap usianya. Oleh karena diberi penerapan permainan sonda ganda modifikasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan motorik kasar anak dengan menggunakan penelitian tindakan kelas dan hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan dari siklus 1 ke siklus dua 21.5%. Kata Kunci: motorik kasar, Perkembangan motorik anak terbagi menjadi dua bagian, yaitu gerakan motorik kasar dan halus. Gerakan motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir seperti orang dewasa. Gerakan motorik kasar adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot otot yang lebih besar, seperti gerakan meloncat, melompat, memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlari, berjinjit, berdiri di atas satu kaki, berjalan di titian, melempar, menangkap, dan sebagainya. Menurut Fridani, dkk (2013:2.4) keterampilan gerakan motorik kasar adalah gerakan yang menggunakan sebagian besar tubuh seperti berlari, memanjat, melompat, melempar, dan lain sebagainya Perkembangan motorik anak diharapkan dapat terjadi secara optimal karena secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi perilaku anak sehari hari. Meningkatkan keterampilan motorik anak akan meningkatkan pula aspek fisiologis, kemampuan sosial emosional dan kognitif anak, yang akan sangat berguna bagi kehidupan anak di masa depan. Berdasarkan observasi awal pada bulan September tahun ajaran 2014/2015, kemampuan motorik kasar khususnya dalam gerakan melompat pada anak usia 4 5 tahun di kelompok 1

2 Bermain Al Hasanah belum mampu atau belum mencapai indikator sesuai dengan tahapan usianya. Dari 14 anak usia 4 5 tahun, 5 anak(sekitar 35%) diantaranya sudah mampu melakukan gerakan melompat 4 6 kali dengan satu kaki sedangkan 9 anak (sekitar 65%) belum mampu melakukan gerakan melompat 4 6 kali dengan 1 kaki. Hal ini ditandai dengan anak belum mampu melompat dengan satu kaki ataupun dua kaki pada jarak 30 cm dan anak belum mampu melompat beberapa kali dengan 1 kaki. Kondisi ini disebabkan karena kurangnya motivasi anak dalam mencoba melakukan gerakan melompat, pemilihan metode yang kurang sesuai dan kurang merangsang anak dalam penyampaian kegiatan melompat, sehingga anak cenderung mencari pengalihan perhatian dengan melompat mengganggu teman temannya, dan juga karena pemilihan area yang kurang tepat. Oleh karena itu, dipilih salah satu permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan saat ini, yakni permainan sonda. Permainan sonda yang digunakan adalah permainan sonda ganda modifikasi. Permainan ini dipilih karena dapat melatih kemampuan motorik kasar anak terutama dalam gerakan melompat dan melempar, anak juga akan semakin sehat karena anak banyak bergerak, lebih percaya diri dan mandiri karena dapat bermain bersama teman teman dan melatih kekompakan karena permainan ini dimainkan berkelompok masing masing kelompok 2 anak. Selain itu, penggunaan permainan ini bertujuan agar permainan ini tetap lestari walaupun sudah memasuki zaman kecanggihan teknologi. Dari uraian permasalahan di atas dapat dijadikan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana aktivitas anak dalam peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan sonda ganda modifikasi pada Kelompok Bermain Al-Hasanah Sajen, Pacet, Mojokerto?. 2) Bagaimana tingkat efektivitas penerapan permainan sonda ganda modifikasi dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak Kelompok Bermain Al-Hasanah Sajen, Pacet, Mojokerto? Tujuan penelitian sebagai berikut: 1) Untuk mendeskripsikan aktivitas anak dalam peningkatan kemampuan motorik kasar melalui permainan sonda ganda modifikasi pada Kelompok Bermain Al Hasanah Sajen, Pacet, Mojokerto. 2) Untuk mendeskripsikan tingkat efektivitas penerapan dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak Kelompok Bermain Al-Hasanah Sajen, Pacet, Mojokerto Sonda adalah permainan yang umumnya dimainkan oleh anak dengan pola gambar berbentuk kotak-kotak berpalang dibuat di tanah. Setiap pemain memegang sepotong pecahan genteng atau batu pipih, yang kemudian dilemparkan ke dalam kotak permainan. Pemain melompat-lompat dari kotak ke kotak berikutnya. Kotak

3 yang berisi pecahan genting tidak boleh diinjak. Pemain berganti jika menginjak garis kotak atau bagian luar kotak dan jika melempar pecahan genting tidak tepat pada petak (Mini:14-16). Menurut Prana (2010:53), bentuk yang digunakan adalah petak berbentuk segiempat dengan ukuran 50 x 50 cm sebanyak 12 petak, petak bertanda 1 jejak kaki untuk melompat 1 kaki dan bertanda 2 jejak kaki untuk melompat 2 kaki. Oleh karena itu, pengembangan kemampuan motorik kasar melalui permaianan sonda ganda modifikasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada bidang pengembangan kemampuan motorik kasar. Maka penelitian ini berjudul Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Sonda Ganda Modifikasi pada Kelompok Bermain Al Hasanah Desa Sajen Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. METODE Penelitian meningkatkan kemampuan motorik kasar anak melalui permainan sonda ganda modifikasi ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat (Wardhani dan Wihardit, 2011:1.4). Penelitian ini menggunakan desain penelitian menurut Wardhani dan Wihardit (2011:2.4), dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan melakukan refleksi. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas karena adanya kesadaran sebagai pendidik bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Sehingga penelitian tindakan kelas merupakan jenis penelitian yang sesuai, karena kunci utama penelitian tindakan kelas adalah adanya tindakan yang dilakukan berulang ulang oleh guru dalam rangka mencapai perbaikan pembelajaran yang diinginkan. Subjek penelitian adalah anak-anak Kelompok Bermain Al Hasanah tahun ajaran 2014/2015 dengan rincian, kelompok usia 4 5 tahun, jumlah 14 anak, 4 anak laki-laki dan 10 anak perempuan, bertempat di Kelompok Bermain Al Hasanah Dusun Sajen Desa Sajen Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas anak, lembar observasi efektivitas penerapan dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar dan indikator keberhasilan. Penelitian ini dikatakan

4 tuntas apabila anak memperoleh nilai minimal bintang tiga pada setiap indikator dan penelitian ini dikatakan berhasil jika persentasi banyaknya anak yang memperoleh nilai minimal bintang tiga adalah 75%. Analisis data merupakan lanjutan dari kegiatan pengumpulan data. Analisis data sangat penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam penelitian. Pada penelitian tindakan kelas ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai anak juga untuk memperoleh respon anak terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas anak selama proses pembelajaran. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian kriteria yang ditetapkan. Data yang akan dianalisis meliputi : data hasil observasi dan data hasil penilaian motorik kasar anak dalam melompat dan melempar. HASIL Berdasarkan observasi awal pada bulan September tahun ajaran 2014/2015, kemampuan motorik kasar khususnya dalam gerakan melompat pada anak usia 4 5 tahun di kelompok Bermain Al Hasanah belum mampu atau belum mencapai indikator sesuai dengan tahapan usianya. Dari 14 anak usia 4 5 tahun, 5 anak(sekitar 35%) diantaranya sudah mampu melakukan gerakan melompat 4 6 kali dengan satu kaki sedangkan 9 anak (sekitar 65%) belum mampu melakukan gerakan melompat 4 6 kali dengan 1 kaki. Hal ini ditandai dengan anak belum mampu melompat dengan satu kaki ataupun dua kaki pada jarak 30 cm dan anak belum mampu melompat beberapa kali dengan 1 kaki. Pelaksanaan proses belajar pada siklus 1 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, 1 kali pertemuan 1 hari. Dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut: Merencanakan dengan membuat RKM, RKH dan RPP untuk 2 kali pertemuan (hari Senin dan Selasa tanggal 24 dan 25 Nopember 2014), menyiapkan peralatan main: petak sonda ganda modifikasi, uang koin, gambar jejak kaki, kegiatan dilaksanakan pada kegiatan awal dengan alokasi waktu 45 menit dan membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran. Pada setiap pertemuan guru menyambut kedatangan anak. Setelah bel berbunyi anak anak didampingi guru berbaris di halaman sambil bersyahadat dan do a masuk kelas. Kemudian guru mengajak anak melingkar di dalam kelas untuk salam dan bernyanyi bersama dilanjutkan dengan kegiatan berdoa sebelum belajar. Guru menyapa kehadiran anak dengan presensi. Dalam kegiatan main

5 pagi guru mengajak 14 anak usia 4-5 tahun untuk bermain sonda ganda modifikasi. Guru mengenalkan permainan dan menjelaskan cara main sonda ganda modifikasi. Pada pertemuan 1 anak diajak untuk memainkan permainan sonda ganda modifikasi dengan peraturan yang sudah ditentukan yakni menggunakan koin sebagai gico, dilakukan 2 anak bersamaan dan melompat pada setiap petak menggunakan 2 kaki sebagai pengenalan alur sonda ganda modifikasi. Guru juga memberi gambar jejak kaki sebagai tanda alur petak yang harus dilompati anak. Sedangkan pada pertemuan 2 anak diajak untuk memainkan permainan sonda ganda modifikasi dengan peraturan yang sudah ditentukan yakni menggunakan koin sebagai gico, dilakukan 2 anak secara bersamaan dan melompat pada setiap petak menggunakan 1 kaki saja sebagai tahapan selanjutnya setelah melompat menggunakan 2 kaki dan sebagai pemantapan pengenalan alur sonda ganda modifikasi. Guru memberi gambar jejak kaki sebagai tanda alur petak yang harus dilompati anak. Guru menilai setiap aktivitas anak yang sesuai dengan aspek perkembangan yang telah ditentukan dalam lembar observasi aktivitas anak dan menilai perkembangan kemampuan motorik kasar dalam lembar observasi kemampuan motorik kasar anak. Proses pengamatan kegiatan pembelajaran dilakukan oleh pendidik di KB Al Hasanah Sajen Pacet Mojokerto selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan dalam beberapa hal, yaitu mengamati peningkatan kemampuan motorik kasar anak dalam melompat dan melempar dan mengamati aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan tindakan dari data hasil observasi ini menggunakan kriteria belajar tuntas. Penelitian ini dikatakan tuntas apabila anak memperoleh nilai minimal bintang tiga pada setiap indikator dan penelitian ini dikatakan berhasil jika persentasi banyaknya anak yang memperoleh nilai minimal bintang tiga adalah 75%. Dari tindakan yang dilakukan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2, dapat diketahui bahwa jumlah prosentase pada nilai minimal yakni bintang 3 belum mencapai angka indikator keberhasilan yang ditentukan. Hasil observasi aktivitas anak dan kemampuan motorik kasar anak selama 2 pertemuan menunjukkan bahwa anak yang berhasil mencapai nilai minimal dalam penelitian ini masih berada pada rentang 40%-50%. Hal ini dikarenakan anak masih kurang memahami dan kurang kesempatan untuk mencoba permainan ini. Oleh karena itu, pada siklus II penjelasan tentang permainan sonda ganda modifikasi akan lebih diperjelas lagi dan anak akan diberi kesempatan mencoba 2 kali. Semakin paham anak pada suatu materi maka akan semakin mudah anak untuk melakukannya. Pelaksanaan proses belajar pada siklus II dilaksanakan

6 selama 2 kali pertemuan, 1 kali pertemuan 1 hari. Dengan rincian pelaksanaan sebagai berikut: Merencanakan dengan membuat RKM, RKH dan RPP untuk 2 kali pertemuan (hari Rabu dan Kamis tanggal 26 dan 27 Nopember 2014), menyiapkan peralatan main: petak sonda ganda modifikasi, uang koin, gambar jejak kaki, kegiatan dilaksanakan pada kegiatan awal dengan alokasi waktu 45 menit dan membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas anak dalam kegiatan pembelajaran. Pada setiap pertemuan guru menyambut kedatangan anak. Setelah bel berbunyi anak anak didampingi guru berbaris di halaman sambil bersyahadat dan do a masuk kelas. Kemudian guru mengajak anak melingkar di dalam kelas untuk salam dan bernyanyi bersama dilanjutkan dengan kegiatan berdoa sebelum belajar. Guru menyapa kehadiran anak dengan presensi. Dalam kegiatan main pagi guru mengajak 14 anak usia 4-5 tahun untuk bermain sonda ganda modifikasi. Guru menjelaskan kembali cara main sonda ganda modifikasi. Pada pertemuan 1 anak diajak untuk memainkan dengan peraturan yang sudah ditentukan yakni menggunakan koin sebagai gico, dilakukan 2 anak bersamaan dan melompat menggunakan 1 kaki pada petak pertama sampai petak kelima sedangkan pada petak keenam menggunakan 2 kaki. Sedangkan pada pertemuan 2 anak diajak untuk memainkan permainan sonda ganda modifikasi dengan peraturan yang sudah ditentukan yakni menggunakan koin sebagai gico, dilakukan 2 anak bersamaan dan melompat menggunakan 1 kaki pada petak pertama sampai petak kelima sedangkan pada petak keenam menggunakan 2 kaki. Guru memberi gambar jejak kaki sebagai tanda alur petak yang harus dilompati anak. Guru memberi kesempatan bagi anak untuk mencoba sebanyak 2 kali untuk masing-masing kelompok. Guru menilai setiap aktivitas anak yang sesuai dengan aspek perkembangan yang telah ditentukan dalam lembar observasi aktivitas anak dan menilai perkembangan kemampuan motorik kasar dalam lembar observasi kemampuan motorik kasar anak. Dari tindakan yang dilakukan pada pertemuan 1 dan pertemuan 2, dapat diketahui bahwa jumlah prosentase pada nilai minimal yakni bintang 3 sudah mencapai angka indikator keberhasilan yang ditentukan. Hasil observasi aktivitas anak dan kemampuan motorik anak selama 2 pertemuan menunjukkan bahwa anak yang berhasil mencapai nilai minimal dalam penelitian ini sudah berada pada rentang 60%-85%. Anak sudah memahami permainan sonda ganda modifikasi dan hafal langkah langkah ini, karena anak anak sering mencoba dan berlatih permainan ini. Hal ini didukung oleh penjelasan tentang

7 yang sudah diperjelas lagi. Anak sudah paham pada permainan sonda ganda modifikasi ini sehingga anak sudah dapat melakukan sesuai peraturan yang ditentukan. Oleh karena itu penelitian ini dicukupkan sampai 2 siklus saja. PEMBAHASAN Pada pembelajaran siklus I terdapat hal-hal yang harus dibenahi di antaranya dalam pengkondisian anak, menerangkan peraturan dan langkahlangkah permainan sonda ganda modifikasi yang kurang jelas, sehingga anak-anak kurang memahami dan mengikuti permainan sonda ganda modifikasi tanpa mengikuti peraturan dan langkah permainan sonda ganda modifikasi tersebut. Hasil observasi aktivitas anak dalam mengikuti di KB Al-Hasanah menunjukkan hasil belajar tuntas 49,4%. Hasil observasi kemampuan motorik kasar anak dalam penerapan permainan sonda ganda modifikasi di KB Al-Hasanah menunjukkan hasil belajar tuntas 37%. Sehingga pada siklus I penelitian ini belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yakni 75%. Pada siklus II, beberapa kekurangan di siklus I diperbaiki untuk meningkatkan hasil pembelajaran. Di antaranya memperjelas peraturan dan langkah-langkah permainan sonda ganda modifikasi dengan mencontohkan langsung cara bermain dan memeberi 2 kali kesempatan mencoba untuk setiap kelompok. Hasil observasi aktivitas anak dalam mengikuti di KB Al-Hasanah menunjukkan hasil belajar tuntas 78%. Hasil observasi kemampuan motorik kasar anak dalam penerapan permainan sonda ganda modifikasi di KB Al-Hasanah menunjukkan hasil belajar tuntas 79%. Keberhasilan pembelajaran di siklus II menunjukkan bahwa siklus II boleh dihentikan karena sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yakni 75%. Hal ini dikarenakan anak sudah memahami permainan sonda ganda modifikasi dan dapat melakukan permainan beberapa kali sehingga anak mengalami peningkatan kemampuan menuju lebih baik walaupun belum mencapai bintang 4 secara keseluruhan. Hal ini ditegaskan oleh Sujiono (2010:8.28), menyatakan bahwa beberapa permainan tradisonal dari beberapa daerah sangat cocok untuk diangkat sebagai permainan kreatif yang dapat mengembangkan aspek fisik motorik anak. Misalnya, patah gunung, sledur, gobag sodor, sondah, dan sebagainya. Dengan sedikit modifikasi untuk dapat disesuaikan dengan kemampuan fisik motorik anak usia dini. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang relevan dengan judul Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar melalui Permainan Engkle Kelompok Anak Usia 3 4 tahun di PPT Gembira Kecamatan Tambaksari Surabaya oleh peneliti Shinta Aristawati. Permainan tradisional engkle merupakan

8 permainan yang dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar. Nilai rata rata kemampuan motorik kasar anak dengan menggunakan permainan engkle di PPT Gembira di siklus I meningkat menjadi 70 % dan di siklus II 90 %. Hal ini dikarenakan anak anak paham dengan intruksi guru, mampu melakukan permainan engkle dengan senang dan tidak takut lagi. Perkembangan motorik anak yang terjadi secara optimal akan mempengaruhi perilaku anak sehari hari. Meningkatkan keterampilan motorik anak akan meningkatkan pula aspek fisiologis, kemampuan sosial emosional dan kognitif anak, yang akan sangat berguna bagi kehidupan anak di masa depan. Permainan sonda ganda modifikasi terbukti dapat melatih dan meningkatkan kemampuan motorik kasar anak terutama dalam gerakan melompat dan melempar, anak juga akan semakin sehat karena anak banyak bergerak, lebih percaya diri dan mandiri karena dapat bermain bersama teman teman dan melatih kekompakan karena permainan ini dimainkan berkelompok masing masing kelompok 2 anak. Selain itu, penggunaan permainan ini bertujuan agar permainan ini tetap lestari walaupun sudah memasuki zaman kecanggihan teknologi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan sonda ganda modifikasi dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar pada anak kelompok bermain Al-Hasanah. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan sonda ganda modifikasi pada anak kelompok B KB Al Hasanah Sajen Pacet Mojokerto dapat disimpulkan bahwa aktivitas anak selama pembelajaran berlangsung mengalami peningkatan yang signifikan. Selama 2 siklus penelitian terjadi peningkatan sekitar 25% pada perolehan anak yang mendapat nilai bintang 3 dan 4 di setiap siklus. Pada siklus I perolehan hasil aktivitas dengan nilai bintang 3 dan 4 sebesar 49,4% meningkat menjadi 78% pada siklus II. Sehingga tercapai ketuntasan dalam observasi aktivitas anak diatas 75% sesuai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar melalui permainan sonda ganda modifikasi pada anak kelompok B KB Al Hasanah Sajen Pacet Mojokerto dapat disimpulkan bahwa dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak terutama dalam kegiatan melompat menggunakan 1 dan 2 kaki selama 4 6 kali dan dalam kegiatan melempar benda secara terarah dan tepat pada jarak tertentu. Hal ini terbukti dengan meningkatnya prosentase jumlah anak yang memperoleh bintang 3 dan 4 telah mencapai indikator keberhasilan yang

9 sudah ditentukan. Dari tiga indikator yang ditentukan yakni melompat menggunakan 1 dan 2 kaki, melompat 4 6 kali dengan satu kaki dan melempar benda secara tepat dan terarah dengan jarak tertentu terjadi peningkatan yang signifikan pada setiap indikator dalam setiap pertemuan. Pada siklus I prosentase ketuntasan untuk 3 indikator 37%, meningkat menjadi 79% sesuai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya yakni 75 %. SARAN Untuk meningkatkan kemampuan motorik anak khususnya dalam kemampuan motorik kasar perlu digunakan permainan alternatif yang menyenangkan dan menarik minat anak, salah satunya seperti permainan sonda ganda modifikasi dan permainan tradisional yang lainnya. Karena sangat penting untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar anak untuk bekal di masa depan. Anak dengan perkembangan motorik yang baik akan menambah kepercayaan diri anak yang sangat baik untuk perkembangan sosial emosional anak. Selain itu, perkembangan motorik kasar anak juga akan mengembangkan aspek fisiologis anak, anak akan menjadi semakin sehat dan terjaga kesehatan jantungnya karena anak terbiasa bergerak atau berolahraga, pernapasan dan sirkulasi darah juga akan lancar. Dalam proses pembelajaran guru diusahakan menggunakan variasi supaya anak tidak mudah jenuh dan termotivasi dalam pembelajaran sehingga anak menjadi bersemangat. DAFTAR RUJUKAN Amertawengrum, Indiyah Prana. 2010. Permainan Tradisional Jawa. Klaten: Intan Pariwara. Aristawati, Shinta. 2014. Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Melalui Permainan Engkle Kelompok Anak Usia 3-4 tahun di PPT Gembira Kecamatan Tambaksari Surabaya. Fridani, Lara, dkk. 2013. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Mini, Rose dkk. 2009. Seri Pengembangan Kecerdasan Majemuk Anak: Petak Jongkok, Guncang Kaleng dan Engklek. Jakarta: Indocamp. Sujiono, Bambang dkk. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka. Wardhani, I.G.A.K, Wihardit, Kuswaya. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.